Konsep Etik, Legal Dan Responsibility Serta Penerapan Dalam Keperawatan Anak
Konsep Etik, Legal Dan Responsibility Serta Penerapan Dalam Keperawatan Anak
KEPERAWATAN ANAK
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlakuan
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang
dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab. Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan
bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi
Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah laku
dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari
Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang
yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan
tim kesehatan lain.Aturan yang berlaku untuk seorang perawat indonesia dalam
perilaku dan standar yang diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan anak.
1
2.Hak partisipasi,setiap anak berhak mengeluarkan pendapat sesuai dengan tingkat usia
1. Autonomi
Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,
sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan
2. Benefisience
Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak
3. Justice
Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu
mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik
tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk
4. Veracity
Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan
yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk
seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya
2
5. Menepati janji (Fidelity)
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meminimalkan penderitaan.
6. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Segala
sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang
klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
ANAK
1.Family centre care: Suatu pendekatan yang sangat pada perawatan anak.
pendekatan ini mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam proses hospitalisasi anak.
fisik yang diderita oleh anak-anak dan keluarganya dalam sitem pelayanan.
3
3. Primary nursing: Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari mulai pasien masuk
berbagai kasus baik akut maupun kronis libatkan orang tua dalam case management,
Orang tua dan wali secara umum membuat pilihan tentang kesehatan dan pelayanan
pada anak mereka.Perawat yang memberi asuhan kepada anak-anak dan keluarga
moral (kemampuan untuk melakukan fungsi dalam cara yang etis) dan persyaratan
hukum yang terlibat dalam bekerja sama dengan anak-anak memengaruhi perawat
pediatrik setiap hari.Perawat pediatrik harus melakukan fungsi dalam batasan etik dan
Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat dengan anak dan
keluarga sangat penting karena perawat pediatrik setiap hari menemui keluarga dari
berbagai latar belakang agama,budaya dan etnis.Asuhan yang berpusat pada anak dan
keluarga secara bersamaan dan melibatkan terapi anak secara etik.Kemajuan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi memicu jumlah dilema etik dalam layanan
ksehatan,sehingga banyak membentuk komite etik institusional yang sudah ada dan
(Nelson,2007).
4
Etik mencakup prisip dasar otonomi,manfaat,tidak melakukan tindakan
layanan kesehatan bagi anaknya,namun dalam situasi tertentu anak-anak yang lebih
Kejujuran adalah memberitahu kebenaran dan kesetiaan adalah memenuhi janji dan
komponen etik ini ketika berhadapan dengan keluarga,dari berbagai latar belakang
1.Mengidentifikasi masalah
4.Memilih solusi
5.Mengimplementasi solusi
Banyak institusi pediatrik “bill of rights” (undang-undang hak asasi manusia) untuk
2.Untuk menerima layanan kesehatan yang simpatik dengan cara yang penuh
3.Untuk mengetahui nama semua pemberi asuhan yang memberi asuhan kepada anak
5
4.Untuk dipenuhi kebutuhan dasarnya dan dihargai jadwal atau rutinitas yang biasa
6.Untuk menjalani puasa makanan atau minuman jika diperlukkan dalam waktu
sesingkat mungkin
8.Untuk dapat ditemani oleh orang tua atau individu penting lainnya
9.Untuk memiliki juru bahasa bagi anak dan keluarga jika diperlukan
12.Untuk dihargai sebagai individu (tidak membicarakan anak dalam jarak yang dapat
13.Agar semua dokter menghargai kerahasiaan anak tentang sakitnya setiap saat.
Standar Praktik 1.Pengkajian :Perawat pediatrik mengumpulkan data kesehatan yang komprehensif
diagnosis
6
kesehatan;serta konsultasi ke dokter dan individu lain untuk memandu rencana aasuhan
pencapaian hasil
Standar Kinerja 7.Kualitas Praktik: Perawat pediatrik secara sistematis meningkatkan kualitas dan
keperawatannya sendiri yang berkaitan dengan standar praktik profesional dan hukum
12.Etik : Keputusan dan tindakan perawat pediatrik dalam semua area praktik
pengetahuan baru
7
praktik dan profesi
8
2.Memastikan bahwa lembar persetujuan diisi lengkap dengan tanda tangan dari orang
tua.
3.Berperan sebagai saksi atas proses penandatanganan.
Elemen Penting Dalam Informed Consent
1.Pengambilan keputusan harus memiliki usia yang sah dengan kompeten (memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan)
2.Memberikan informasi yang sederhana,ringkas dan sesuai dengan tingkat
endidikan,bahasa yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan
3.Keputusan harus sukarela,tanpa paksaan,kekerasan atau pengaruh ancaman
4.Memiliki seorang saksi yang menyaksikan proses informed consent
5.Memiliki saksi yang menandatangani lembar persetujuan
9
Persetujuan dari orang tua Kemampuan untuk memberikan 1.Tentukan apakah orang tua memiliki
setelah perceraian persetujuan atas layanan kesehatan hak perwalian bersama atau apakah
dimiliki oleh orangtua yang memiliki hak terdapat hak perwalian tunggal oleh
perwalian hukum berdasarkan surat salah satu orang tua
keputusan perceraian 2.Bahkan orangtua yang hanya memiliki
hak perwalian fisik dapat memberikan
persetujuan untuk asuhan kedaruratan
3.Keterlibatan pengadilan mungkin
diperlukan jika terdapat hak perwalian
hukum secara bersama,tetapi orang tua
berbeda pendapat mengenai asuhan
Persetujuan untuk donasi Agar seorang minor dapat memberikan 1.Calon donor harus dirujuk ke
organ donasi,orang tua harus menyadari risiko organisasi penyediaan organ setempat
dan manfaat serta harus memberikan 2.Edukasi keluarga tentang kebijakan
dukungan emosional kepada anak yang berkaitan dengan donasi organ
tersebut,dan harus terdapat hubungan 3.Wali hukum atau orangtua menyetujui
dekat antara donor dan resipien,jika donasi organ
donasi dilakukan oleh anak yang masih
hidup
Persetujuan untuk eksperimen Persyaratan mencakup persetujuan dari Patuhi semua peratuan pemerintah pusat
medis orangtua,persetujuan dari anak dan jika menerima dana dari pemerintah
manfaat yang akan diterima oleh anak pusat
Di beberapa negara bagian minor matang (anak di bawah umur yang telah matang) dapat
memberikan persetujuan terhadap penanganan medis tertentu.Dokter harus menentukkan
bahwa remaja tersebut (biasanya berusia lebih dari 14 tahun) sudah cukup matang dan cerdas
untuk mengambil keputusan.Pemberi asuhan juga harus mempertimbangkan kompleksitas
terapi,risiko dan manfaatnya dan apakah terapi terseut diperlukan atau bersifat efektif
sebelum mendapatkan persetujuan dari minor matang (American academy of
pediatrik,2007).Minor yang bebas dianggap memiliki kapasitas hukum seorang individu
dewasa dan dapat mengambil keputusan tentang layanan kesehatan dirinya sendiri (American
academy of pediatrik,2007).
10
Otonomi orang tua (hak untuk memutuskan atau menolak terapi medis) merupakan hak
yang fundamental dan dilindungi secara konstitusi,tetapi tidak bersifat absolut.Dalam
beberapa kasus,orangtua mungkin menolak terapi medis untuk anak.Penolakan ini mungkin
muncul ketika terapi bertentangan dengan keyakinan agama dan budaya.Perawat harus
mengetahui beberapa keyakinan dan budaya tersebut.
Orang tua dapat menolak terapi jika mereka menganggap bahwa kualitas hidup anak
mereka dapat terganggu secara signifikan oleh asuhan medis yang diberikan.Tim layanan
kesehatan harus memberikan pendidikan kesehatan secara tepat kepada keluarga dan
berkomunikasi sesuai tingkat pemahaman orang tua.Anak dan keluarga harus diberi
informasi tentang apa yang diharapkan dari uji atau terapi tertentu.Tim layanan kesehatan
harus melakukan pengkajian klinis tentang pemahaman anak dan keluarga harus diberi
informasi tentang apa yang diharapkan dari uji atau terapi tertentu.
Tim layanan kesehatan harus melakukan pengkajian klinis tentang pemahaman anak dan
keluarga terhadap situasi dan alasan mereka untuk menolak terapi.Mendengarkan secara aktif
memungkinkan dokter mengatasi kehawatira,ketakutan,atau keraguan yang mungkin dimiliki
keluarga terkait asuhan.
Persetujuan
11
Perawat harus mengetahui hukum yang berkaitan dengan layanan kesehatan anak-
anak.Perawat harus sensitif terhadap berbagai situasi etik yang mungkin melibatkan dirinya
dan harus menerapkan pengetahuan hukum serta konsep etik untuk memberikan asuhan yang
tepat.
Kerahasiaan dan privasi pasien harus dipertahankan seperti halnya dengan dokumentasi
yang menggunakan kertas.Perawat dapat memastikan bahwa privasi dipertahankan ketika
menggunakan dokumentasi terkomputerisasi dan rekam medis elektronik dengan melakukan
hal berikut:
2.Jangan meninggalkan informasi pasien telihat di layar monitor komputer ketika tidak
digunakan
12
1) Perawat melindungi dan meningkatkan perhatian terhadap anak dan keluarga
dengan mengetahui kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki keluarga.
2) Perawat memberikan informasi tentang hak dan pilihan serta membantu anak
dan keluarga dalam pengambilan keputusan yang terbaik.
3) Perawat bersama keluarga mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan anak,
merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan
anak dan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang
anak
4) Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui
semua pelayanan kesehatan yang tersedia, menjelaskan prosedur dan
pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak, dan mengajarkan
perubahan atau mensupport praktek pelayanan kesehatan
5) Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak mencapai
keadaan fisik dan emosional yang optimal.
6) Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik / legislatif
rehabilitasi, screening, administrasi bahkan dalam bidang teknik dan arsitektur.
3. Pencegahan penyakit / prevention / Fasilitator
1) Perawat yang terlibat dalam keperawatan anak harus dapat menjalankan
praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.
2) Merencanakan asuhan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan
berdasarkan pengkajian terhadap masalah nutrisi, immunisasi, keamanan,
perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah.
3) Perawat melakukan pendekatan yang paling baik melalui pendidikan dan
antisipasi.
4) Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya masalah.
5) Perawat melakukan promosi kesehatan mental
4. Pendidik
1) Tujuan pendidikan pasien adalah untuk membantu anak dan keluarga dalam
membuat informasi pilihan tentang kesehatan dan perilaku sehat.
2) Perawat mendidik pasien untuk membantu anak-anak beradaptasi dengan
pengaturan rumah sakit dan mempersiapkan mereka untuk prosedur tindakan
3) Perawat mengajarkan orang tua dalam memperhatikan tanda penting dan
respons terhadap terapi, untuk meningkatkan kenyamanan anak, memberikan
13
perawatan lanjutan, mempersiapkan orang tua dalam perawatan anak setelah
pulang ke rumah.
4) Dibutuhkan perencanaan dan persiapan, serta pemahaman tentang tingkat
perkembangan anak, untuk mendidik secara efektif dalam memberikan
pemahaman pada anak-anak dan orang tua.
5) Perawat perlu menilai pengetahuan anak dan keluarga tentang kondisi atau
praktik kesehatan, pengalaman masa lalu mereka (pengalaman), dan sikap dan
keyakinan adalah titik awal dalam memberikan pendidikan
6) Perawat perlu memikirkan strategi dan sumber yang tersedia untuk belajar
tentang kondisi kesehatan
7) Pendidikan dapat dievaluasi selama kunjungan anak ke depan yang menerima
promosi kesehatan dan perawatan pemeliharaan kesehatan berkelanjutan serta
manajemen rumah bagi penderita kronis.
5. Dukungan / Konselor
1) Perawat memberikan support dengan cara mendengarkan, sentuhan, kehadiran
fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan komunikasi non verbal.
2) Konseling dilakukan dengan bertukar pendapat dan ide untuk menyelesaikan
masalah secara bersama.
3) Konseling dilakukan dengan melibatkan support, penyuluhan dan teknik agar
anak dan keluarga dapat mengekpresikan pikiran dan perasaan, sehingga dapat
membantu keluarga mengatasi stres.
6. Restorasi kesehatan
1) Perawat menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan fisik dan mental
anak, termasuk makan, minum, mandi, toileting, pakaian, keamanan dan
sosialisasi.
2) Bertanggung jawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan Dokter dan
terhadap tindakannya atau keputusannya.
3) Melakukan pengkajian dan mengevaluasi status fisik secara terus menerus.
7. Koordinasi / Kolaborasi
1) Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkordinasi
pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan
lainnya.
2) Pendekatan interdisiplin memungkinkan asuhan holistik dengan saling
melengkapi.
14
3) Perawat bekerja sama dengan anak dan keluarga dalam penentuan intervensi
utnuk pemenuhan kebutuhan.
4) Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikut sertakan klien secara
langsung atau pun tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnya ke
tim kesehatan lainnya.
8. Pengambilan keputusan etis
1) Perawat sebagai tim anggota pelayanan kesehatan bertanggung jawab
melibatkan tim dalam pengambilan keputusan etis secara bersama-sama.
2) Perawat sebagai penghubung antara keluarga, anak dan tim kesehatan lainnya
untuk berkomunikasi dalam pengambilan keputusan.
3) Perawat meninggkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai
dengan kode etik dan standar praktek.
9. Peneliti/ Riset
1) Perawat harus memiliki kajian-kajian keperawatan anak untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan anak harus menyertakan
intervensi berbasis bukti berdasarkan hasil penelitian.
3) Perawat harus menyertakan informasi yang terbaru mengenai genetika dan
neurobiologi mengikuti perkembangan teknologi.
(Kyle & Carman, 2015; Ball, Blinder & Cowen, 2011; Wong,dkk, 2008; Hidayat,
2008).
15
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat dengan anak dan keluarga sangat
penting karena perawat pediatrik setiap hari menemui keluarga dari berbagai latar belakang
agama,budaya dan etnis.Asuhan yang berpusat pada anak dan keluarga secara bersamaan dan
melibatkan terapi anak secara etik. Aspek legal dan etik dalam keperawatan anak,untuk
pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam keperawatan
anak,merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan anak.
Saran
Diharapkan agar perawat anak harus melaksanakan kode etik untuk memberikan bantuan
kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-
hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kyle, T & Carman, S. (2013). Essential s of pediatric nursing (2nd Ed). USA: Wolters
Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins
Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 2 Volume 1.
Jakarta : EGC.
Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L.(2009). Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik Wong , Vol. 1. Edisi 6. Jakarta: EGC
17