Anda di halaman 1dari 17

KONSEP ETIK,LEGAL DAN RESPONSIBILITY SERTA PENERAPAN DALAM

KEPERAWATAN ANAK

Pengertian Etika Keperawatan

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlakuan

seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang

dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab. Keperawatan merupakan salah satu

profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan

bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi

hidup sehari-hari (Nila Ismani, 2001).

Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah laku

dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan

keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari

pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan.

Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang

memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik

yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan

tim kesehatan lain.Aturan yang berlaku untuk seorang perawat indonesia dalam

melaksanakan tugas/fungsi perawat,dimana perawat selalu berpegang teguh terhadap

kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

Aspek legal dan etik dalam keperawatan anak,yaitu pertimbangan pembuatan

keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam keperawatan anak,merupakan model

perilaku dan standar yang diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan anak.

Hak Anak Menurut UU Perlindungan Anak Nomer 23 Tahun 2002

1.Hak hidup,kelangsungan hidup dan perkembangan

1
2.Hak partisipasi,setiap anak berhak mengeluarkan pendapat sesuai dengan tingkat usia

dan perkembangan dan pertimbangan pendapatnya (pasal 10).

3.Hak perlindungan dari diskriminasi,eksploitasi,penelantaran,kekejaman,kekerasan

dan penganiayaan,ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya (pasal 12-18).

4.Hak atas pendidikan

5.Hak sipil dan kewarganegaraan

Prinsip Etika Keperawatan anak

1. Autonomi

Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,

berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan mereka

sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan

sesuatu bagi dirinya.

2. Benefisience

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak

menimbulkan bahaya bagi pasien

3. Justice

Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu

mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik

tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk

kebaikan hidup seseorang

4. Veracity

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan

yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk

mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi

seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya

2
5. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya

terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta

menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap

kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Segala

sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca

dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi

tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang

klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien

dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari

7. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien

ISU ETIK DAN LEGAL YANG BERKAITAN DENGAN PERAWATAN ANAK

ANAK

1.Family centre care: Suatu pendekatan yang sangat pada perawatan anak.

pendekatan ini mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam proses hospitalisasi anak.

2.Atraumatic care : penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan dan melalui

penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distres psikologis dan

fisik yang diderita oleh anak-anak dan keluarganya dalam sitem pelayanan.

3
3. Primary nursing: Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab

penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari mulai pasien masuk

sampai keluar rumah sakit

4.Case management : Perawat berperan mengelola kasus secara komprehensif melalui

upaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

berbagai kasus baik akut maupun kronis libatkan orang tua dalam case management,

untuk melanjutkan program pengobatan dirumah.

Orang tua dan wali secara umum membuat pilihan tentang kesehatan dan pelayanan

pada anak mereka.Perawat yang memberi asuhan kepada anak-anak dan keluarga

mereka membuat kebutuhan anak dan keluarga menjadi prioritas.Perkembangan

moral (kemampuan untuk melakukan fungsi dalam cara yang etis) dan persyaratan

hukum yang terlibat dalam bekerja sama dengan anak-anak memengaruhi perawat

pediatrik setiap hari.Perawat pediatrik harus melakukan fungsi dalam batasan etik dan

hukum yang berkaitan dengan asuhan.

ISU ETIK YANG BERKAITAN DENGAN ANAK ANAK DAN KELUARGA

Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat memberikan

asuhan keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat dengan anak dan

keluarga sangat penting karena perawat pediatrik setiap hari menemui keluarga dari

berbagai latar belakang agama,budaya dan etnis.Asuhan yang berpusat pada anak dan

keluarga secara bersamaan dan melibatkan terapi anak secara etik.Kemajuan dalam

ilmu pengetahuan dan teknologi memicu jumlah dilema etik dalam layanan

ksehatan,sehingga banyak membentuk komite etik institusional yang sudah ada dan

memberikan pendidikan kepada staf,dokter,anak-anak dan keluarga mengenai isu etik

(Nelson,2007).

4
Etik mencakup prisip dasar otonomi,manfaat,tidak melakukan tindakan

berbahaya,keadilan,kejujuran dan kesetiaan.Otonomi merujuk pada kebebasan untuk

memilih dan menentukan sendiri terkait dengan pengambilan keputusan layanan

kesehatan.Secara umum,orang tua memiliki otonomi untuk mengambil keputusan

layanan kesehatan bagi anaknya,namun dalam situasi tertentu anak-anak yang lebih

tua memiliki otonomi untuk menyetujui prosedur layanan kesehatan tanpa

pengetahuan orangtua.Dalam perawatan pediatrik,berarti tindakan kebaikan yang akan

menguntungkan anak dan bukan membahayakannya.

Kejujuran adalah memberitahu kebenaran dan kesetiaan adalah memenuhi janji dan

mempertahankan kerahasiaan dan privasi.Perawat pediatrik harus menyeimbangkan

komponen etik ini ketika berhadapan dengan keluarga,dari berbagai latar belakang

budaya dan agama,yang mengambil keputusan layanan kesehatan untuk anak-

anak.prosesnya sebagai berikut :

1.Mengidentifikasi masalah

2.Mengumpulkan informasi mengenai masalah

3.Menilai risiko dan manfaat

4.Memilih solusi

5.Mengimplementasi solusi

6.Mengevaluasi hasil situasi

Banyak institusi pediatrik “bill of rights” (undang-undang hak asasi manusia) untuk

layanan kesehatan anak-anak.Hal ini mungkin mencakup hak anak:

1.Untuk dipanggil dengan nama

2.Untuk menerima layanan kesehatan yang simpatik dengan cara yang penuh

perhatian,cepat dan sopan.

3.Untuk mengetahui nama semua pemberi asuhan yang memberi asuhan kepada anak

5
4.Untuk dipenuhi kebutuhan dasarnya dan dihargai jadwal atau rutinitas yang biasa

5.Untuk membuat pilihan kapan pun jika memungkinkan.

6.Untuk menjalani puasa makanan atau minuman jika diperlukkan dalam waktu

sesingkat mungkin

7.Untuk tidak menjalani prosedur restrain jika memungkinkan

8.Untuk dapat ditemani oleh orang tua atau individu penting lainnya

9.Untuk memiliki juru bahasa bagi anak dan keluarga jika diperlukan

10.Untuk menyampaikan kebertan jika diinginkan

11.Untuk mendapat pendidikan secara jujur tentang layanan kesehatan anak

12.Untuk dihargai sebagai individu (tidak membicarakan anak dalam jarak yang dapat

didengar oleh anak,kecuali anak tahu apa yang sedang terjadi)

13.Agar semua dokter menghargai kerahasiaan anak tentang sakitnya setiap saat.

CAKUPAN DAN STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN PEDIATRIK NATIONAL

ASSOCIATION OF PEDIATRIK NURSE PRACTITIONERS,SOCIETY OF PEDIATRIK

NURSES,AMERICAN NURSES ASSOSIATION

Standar Praktik 1.Pengkajian :Perawat pediatrik mengumpulkan data kesehatan yang komprehensif

2.Diagnosis : Perawat pediatrik menganalisis data pengkajian dalam menentukan

diagnosis

3.Identifikasi hasil : Perawat pediatrik mengidentifikasi hasil yang diharapkan sesuai

dengan individual klien

4.Perencanaan: Perawat pediatrik mengembangkan rencana asuhan yang

merekomendasikan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan

5.Implementasi: Perawat pediatrik mengimplementasikan intervensi yang telah

diidentifikasikan dalam rencana asuhan,termasuk koordinasi asuhan dalam manajemen

kasus;pendidikan kesehatan,promosi kesehatan,pemulihan kesehatan, dan pemeliharaan

6
kesehatan;serta konsultasi ke dokter dan individu lain untuk memandu rencana aasuhan

bagi anak-anak,meningkatkan kemampuan individu lain untuk memberrikan layanan

kesehatan dan memengaruhi perubahan dalam sitem layanan kesehatan

6.Evaluasi: Perawat pediatrik mengevaluasi kemajuan anak dan keluarga terhadap

pencapaian hasil

Standar Kinerja 7.Kualitas Praktik: Perawat pediatrik secara sistematis meningkatkan kualitas dan

Profesional efektifitas praktik keperawatan pediatrik

8.Evaluasi Praktik Profesional: Perawat pediatrik mengevaluasi praktik

keperawatannya sendiri yang berkaitan dengan standar praktik profesional dan hukum

serta pedoman yang terkait

9.Edukasi : Perawat pediatrik mempelajari dan mempertahankan pengetahuan dan

kompetensi terbaru dalam praktik keperawatan pediatrik

10.Collegiality : Perawat pediatrik berkontribusi terhadap perkembangan profesional

rekan sebaya,kolega,dan individu lain

11.Kolaborasi: Perawat pediatrik berkolaborasi dengan anak,keluarga,dan pemberi

layanan kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan kepada klien.

12.Etik : Keputusan dan tindakan perawat pediatrik dalam semua area praktik

ditentukan dengan cara yang etis

13.Riset,praktik berdasarkan bukti dan beasiswa klinis: Perawat pediatrik

menggunakan temuan riset dalam praktik dan berpatisipasi dalam menghasilkan

pengetahuan baru

14.Pemanfaatan sumber: Perawat pediatrik mempertimbangkan faktor yang berkaitan

dengan keamanan,efektifitas,biaya dalam perencanaan dan pemberian asuhan serta

dampak pada praktik

15.Kepemimpinan: Perawat pediatrik menunjukkan kepemimpinan dalam tatanan

7
praktik dan profesi

16.Advokasi: Perawat pediatrik adalah advokat bagi klien dan keluarga

ISU LEGAL YANG BERKAITAN DENGAN ANAK ANAK DAN KELUARGA


Minor (anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun) umumnya memerlukan wali
individu dewasa untuk bertindak demi kepentingannya.Orang tua pada akhirnya adalah
pengambil keputusan untuk anak-anaknya.Orang tua umumnya berperan dalam
melindungi kepentingan terbaik anaknya,saat anak sakit harus mendapatkan terapi
medis dan mendapatkan persetujuan dari orag tua.Kerahasiaan informasi pasien harus
selalu dijaga.
INFORMED CONSENT
Asuhan yang diberikan dalam tatanan layanan kesehatan tercakup oleh persetujuan
awal untuk penanganan yang ditandatangani ketika anak menjadi pasien di pelayanan
kesehatan.Prosedur yang memerlukan informed consent mencakup bedah mayor dan
minor,prosedur invasif seperti pungsi lumbal dan penanganan anak yang menempatkan
risiko tinggi,kemoterapi atau terapi radiasi.Proses informed consent yang harus
dilakukan sebelum prosedur atau asuhan spesifik untuk memenuhi persyaratan hukum
dan etik dalam memberi informasi tentang prosedur kepada anak dan orang tua.Proses
ini timbul dari hak anak dan keluarga untuk mengarahkan asuhan dan tanggung jawab
etik dokter untuk melibatkan anak dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
Perawat harus melibatkan anak-anak dan remaja dalam proses pengambilan
keputusan semaksimal mungkin,meskipun orang tua pada akhirnya masih bertanggung
jawab dalam memberikan persetujuan.Tenaga kesehatan yang memberikan ata
melaksanakan terapi tau prosedur dengan pertanggung jawaban untuk memberi
informasi kepada anak dan keluarga mengenai prosedur dan mendapatkan persetujuan
dengan memberikan deskripsi mengenai prosedur atau erapi yang diberikan.Tanggung
jawab perawat yang berkaitan dengan informed consent mencakup hal berikut :
1.Memastikan bahwa orang tua memahami apa yang mereka tanda tangani dengan
mengajukan pertanyaan yang terkait kesehatan anaknya.

8
2.Memastikan bahwa lembar persetujuan diisi lengkap dengan tanda tangan dari orang
tua.
3.Berperan sebagai saksi atas proses penandatanganan.
Elemen Penting Dalam Informed Consent
1.Pengambilan keputusan harus memiliki usia yang sah dengan kompeten (memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan)
2.Memberikan informasi yang sederhana,ringkas dan sesuai dengan tingkat
endidikan,bahasa yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan
3.Keputusan harus sukarela,tanpa paksaan,kekerasan atau pengaruh ancaman
4.Memiliki seorang saksi yang menyaksikan proses informed consent
5.Memiliki saksi yang menandatangani lembar persetujuan

SITUASI KHUSUS DALAM INFORMED CONSENT


Saat situasi khusus yang berkaitan dengan informed consent,jika tidak ada orang tua
bisa diwakilkan dengan kerabat,pengasuh atau guru) dapat membeikan persetujuan
untuk penanganan kedaruratan apabila pasien tersebut memiliki lembar yang telah
ditandatangani dari orang tua yang memungkinkan untuk melakukan hal
tersebut.Dokter dapat memberikan penanganan kedaruratan kepada anak tanpa
persetujuan tenaga kesehatan yang telah berupaya keras mengubungi orang tua dan
keluarga (American academy of pediatrik,2007).Dalam situasi mendesak atau
darurat,asuhan medis yang tepat tidak boleh ditahan karena ketidakmampuan untuk
memperoleh persetujuan.Hukum pemerintah seperti Emergency Medical Treatment and
Labor Act (EMTALA) mengharuskan agar setiap yang datang ke unit gawat darurat
dilakukan pemeriksaan medis tanpa memedulikan informed consent atau kemmpuan
penggantian pembayaran (American Academy of Pediatrik,2007).

Pertimbangan Khusus yang Berkaitan dengan Informed Consent


Masalah Definisi Pertimbagan Keperawatan
Anak tidak tinggal bersama Anak tinggal : 1.Wali yang ditunjk secara hukum harus
orangtua biologis atau orang 1.Dalam asuhan adopsi memberikan persetujuan
tua adoptif 2.Dengan calon orang tua adoptif 2.Verifikasi pihak berwenang dan
3.Dengan kerabat sertakan dokumentasi tentang wali yang
ditunjuk secara hukum dalam rekam
medis anak

9
Persetujuan dari orang tua Kemampuan untuk memberikan 1.Tentukan apakah orang tua memiliki
setelah perceraian persetujuan atas layanan kesehatan hak perwalian bersama atau apakah
dimiliki oleh orangtua yang memiliki hak terdapat hak perwalian tunggal oleh
perwalian hukum berdasarkan surat salah satu orang tua
keputusan perceraian 2.Bahkan orangtua yang hanya memiliki
hak perwalian fisik dapat memberikan
persetujuan untuk asuhan kedaruratan
3.Keterlibatan pengadilan mungkin
diperlukan jika terdapat hak perwalian
hukum secara bersama,tetapi orang tua
berbeda pendapat mengenai asuhan
Persetujuan untuk donasi Agar seorang minor dapat memberikan 1.Calon donor harus dirujuk ke
organ donasi,orang tua harus menyadari risiko organisasi penyediaan organ setempat
dan manfaat serta harus memberikan 2.Edukasi keluarga tentang kebijakan
dukungan emosional kepada anak yang berkaitan dengan donasi organ
tersebut,dan harus terdapat hubungan 3.Wali hukum atau orangtua menyetujui
dekat antara donor dan resipien,jika donasi organ
donasi dilakukan oleh anak yang masih
hidup
Persetujuan untuk eksperimen Persyaratan mencakup persetujuan dari Patuhi semua peratuan pemerintah pusat
medis orangtua,persetujuan dari anak dan jika menerima dana dari pemerintah
manfaat yang akan diterima oleh anak pusat

PENGECUALIAN TERHADAP KEBUTUHAN PERSETUJUAN DARI ORANGTUA

Di beberapa negara bagian minor matang (anak di bawah umur yang telah matang) dapat
memberikan persetujuan terhadap penanganan medis tertentu.Dokter harus menentukkan
bahwa remaja tersebut (biasanya berusia lebih dari 14 tahun) sudah cukup matang dan cerdas
untuk mengambil keputusan.Pemberi asuhan juga harus mempertimbangkan kompleksitas
terapi,risiko dan manfaatnya dan apakah terapi terseut diperlukan atau bersifat efektif
sebelum mendapatkan persetujuan dari minor matang (American academy of
pediatrik,2007).Minor yang bebas dianggap memiliki kapasitas hukum seorang individu
dewasa dan dapat mengambil keputusan tentang layanan kesehatan dirinya sendiri (American
academy of pediatrik,2007).

PENOLAKAN ORANGTUA TERHADAP TERAPI MEDIS

10
Otonomi orang tua (hak untuk memutuskan atau menolak terapi medis) merupakan hak
yang fundamental dan dilindungi secara konstitusi,tetapi tidak bersifat absolut.Dalam
beberapa kasus,orangtua mungkin menolak terapi medis untuk anak.Penolakan ini mungkin
muncul ketika terapi bertentangan dengan keyakinan agama dan budaya.Perawat harus
mengetahui beberapa keyakinan dan budaya tersebut.

Orang tua dapat menolak terapi jika mereka menganggap bahwa kualitas hidup anak
mereka dapat terganggu secara signifikan oleh asuhan medis yang diberikan.Tim layanan
kesehatan harus memberikan pendidikan kesehatan secara tepat kepada keluarga dan
berkomunikasi sesuai tingkat pemahaman orang tua.Anak dan keluarga harus diberi
informasi tentang apa yang diharapkan dari uji atau terapi tertentu.Tim layanan kesehatan
harus melakukan pengkajian klinis tentang pemahaman anak dan keluarga harus diberi
informasi tentang apa yang diharapkan dari uji atau terapi tertentu.

Tim layanan kesehatan harus melakukan pengkajian klinis tentang pemahaman anak dan
keluarga terhadap situasi dan alasan mereka untuk menolak terapi.Mendengarkan secara aktif
memungkinkan dokter mengatasi kehawatira,ketakutan,atau keraguan yang mungkin dimiliki
keluarga terkait asuhan.

Persetujuan

Dalam layanan kesehatan pediatrik,istilah persetujuan merujuk partisipasi anak dalam


proses pengambilan keputusan mengenai layanan kesehatan (McCullogh&Stein,2009).Usia
untuk memberi persetujuan tergantung pada tingkat perkembangan,maturitas dan status
psikologis anak.American academy of pediatrik menyarankan agar`seorang anak yang
memiliki usia 7 tahun atau lebih mampu untuk memahami partisipasi dalam riset sehingga
memberikan persetujuan (Knox&Burkhart,2007).

Ketika memperoleh persetujuan,pertama bantu anak memahami kondisi


kesehatannya,bergantung pada tingkat perkembangan anak.Selanjutnya,berikan informasi
kepada anak mengenai terapi yang direncanakan dan diskusikan apa yang
diharapkan.Selanjutnya,tentukan apa yang dipahami anak mengenai situasi tersebut dan
astikan ia tidak terlalu dipahami anak mengenai terapi yang direncanakan dan diskusikan apa
yang diharapkan.Selanjutnya,tentukan apa yang dipahami anak mengenai situasi tersebut dan
pastikan tidak terlalu dipengaruhi untuk mengambil keputusan dengan cara
apapun.Terakhir,pastikan kesediaan anak untuk berpatisipasi dalam terapi atau riset.

11
Perawat harus mengetahui hukum yang berkaitan dengan layanan kesehatan anak-
anak.Perawat harus sensitif terhadap berbagai situasi etik yang mungkin melibatkan dirinya
dan harus menerapkan pengetahuan hukum serta konsep etik untuk memberikan asuhan yang
tepat.

MASALAH KERAHASIAAN DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPADA ANAK-ANAK

Kerahasiaan dan privasi pasien harus dipertahankan seperti halnya dengan dokumentasi
yang menggunakan kertas.Perawat dapat memastikan bahwa privasi dipertahankan ketika
menggunakan dokumentasi terkomputerisasi dan rekam medis elektronik dengan melakukan
hal berikut:

1.Selalu mempertahankan keamanan informasi keamanan tersebut dengan perawat atau


individu lain

2.Jangan meninggalkan informasi pasien telihat di layar monitor komputer ketika tidak
digunakan

Peran perawat anak

Keperawatan anak menggunakan pendekatan perawatan yang berpusat pada keluarga,


berfokus melindungi anak-anak dari usia bayi baru lahir sampai usia dewasa muda dari
penyakit, cedera berat, membantu untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, terlepas
dari masalah kesehatan, meringankan penderitaan melalui diagnosis dan perawatan dini
terhadap respons anak serta advokasi dalam perawatan anak-anak dan keluarga (American
Nurses Association, 2008 dalam Ball, Blinder & Cowen, 2011).

Peran perawat dalam merawat anak-anak dan keluarga meliputi :


1. Pemberi perawatan (Care provider)
Perawat anak memberikan asuhan keperawatan langsung kepada anak dan
keluarga sesuai dengan kebutuhan. Perawatan ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan emosional, fisik anak dan keluarga disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak dan menggunakan prinsip-prinsip perawatan yang berpusat pada
keluarga.
2. Famili Advocat ( Pembelaan )

12
1) Perawat melindungi dan meningkatkan perhatian terhadap anak dan keluarga
dengan mengetahui kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki keluarga.
2) Perawat memberikan informasi tentang hak dan pilihan serta membantu anak
dan keluarga dalam pengambilan keputusan yang terbaik.
3) Perawat bersama keluarga mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan anak,
merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan
anak dan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang
anak
4) Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui
semua pelayanan kesehatan yang tersedia, menjelaskan prosedur dan
pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak, dan mengajarkan
perubahan atau mensupport praktek pelayanan kesehatan
5) Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak mencapai
keadaan fisik dan emosional yang optimal.
6) Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik / legislatif
rehabilitasi, screening, administrasi bahkan dalam bidang teknik dan arsitektur.
3. Pencegahan penyakit / prevention / Fasilitator
1) Perawat yang terlibat dalam keperawatan anak harus dapat menjalankan
praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.
2) Merencanakan asuhan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan
berdasarkan pengkajian terhadap masalah nutrisi, immunisasi, keamanan,
perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah.
3) Perawat melakukan pendekatan yang paling baik melalui pendidikan dan
antisipasi.
4) Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya masalah.
5) Perawat melakukan promosi kesehatan mental
4. Pendidik
1) Tujuan pendidikan pasien adalah untuk membantu anak dan keluarga dalam
membuat informasi pilihan tentang kesehatan dan perilaku sehat.
2) Perawat mendidik pasien untuk membantu anak-anak beradaptasi dengan
pengaturan rumah sakit dan mempersiapkan mereka untuk prosedur tindakan
3) Perawat mengajarkan orang tua dalam memperhatikan tanda penting dan
respons terhadap terapi, untuk meningkatkan kenyamanan anak, memberikan

13
perawatan lanjutan, mempersiapkan orang tua dalam perawatan anak setelah
pulang ke rumah.
4) Dibutuhkan perencanaan dan persiapan, serta pemahaman tentang tingkat
perkembangan anak, untuk mendidik secara efektif dalam memberikan
pemahaman pada anak-anak dan orang tua.
5) Perawat perlu menilai pengetahuan anak dan keluarga tentang kondisi atau
praktik kesehatan, pengalaman masa lalu mereka (pengalaman), dan sikap dan
keyakinan adalah titik awal dalam memberikan pendidikan
6) Perawat perlu memikirkan strategi dan sumber yang tersedia untuk belajar
tentang kondisi kesehatan
7) Pendidikan dapat dievaluasi selama kunjungan anak ke depan yang menerima
promosi kesehatan dan perawatan pemeliharaan kesehatan berkelanjutan serta
manajemen rumah bagi penderita kronis.
5. Dukungan / Konselor
1) Perawat memberikan support dengan cara mendengarkan, sentuhan, kehadiran
fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan komunikasi non verbal.
2) Konseling dilakukan dengan bertukar pendapat dan ide untuk menyelesaikan
masalah secara bersama.
3) Konseling dilakukan dengan melibatkan support, penyuluhan dan teknik agar
anak dan keluarga dapat mengekpresikan pikiran dan perasaan, sehingga dapat
membantu keluarga mengatasi stres.
6. Restorasi kesehatan
1) Perawat menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan fisik dan mental
anak, termasuk makan, minum, mandi, toileting, pakaian, keamanan dan
sosialisasi.
2) Bertanggung jawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan Dokter dan
terhadap tindakannya atau keputusannya.
3) Melakukan pengkajian dan mengevaluasi status fisik secara terus menerus.
7. Koordinasi / Kolaborasi
1) Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkordinasi
pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan
lainnya.
2) Pendekatan interdisiplin memungkinkan asuhan holistik dengan saling
melengkapi.

14
3) Perawat bekerja sama dengan anak dan keluarga dalam penentuan intervensi
utnuk pemenuhan kebutuhan.
4) Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikut sertakan klien secara
langsung atau pun tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnya ke
tim kesehatan lainnya.
8. Pengambilan keputusan etis
1) Perawat sebagai tim anggota pelayanan kesehatan bertanggung jawab
melibatkan tim dalam pengambilan keputusan etis secara bersama-sama.
2) Perawat sebagai penghubung antara keluarga, anak dan tim kesehatan lainnya
untuk berkomunikasi dalam pengambilan keputusan.
3) Perawat meninggkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai
dengan kode etik dan standar praktek.

9. Peneliti/ Riset
1) Perawat harus memiliki kajian-kajian keperawatan anak untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan anak harus menyertakan
intervensi berbasis bukti berdasarkan hasil penelitian.
3) Perawat harus menyertakan informasi yang terbaru mengenai genetika dan
neurobiologi mengikuti perkembangan teknologi.
(Kyle & Carman, 2015; Ball, Blinder & Cowen, 2011; Wong,dkk, 2008; Hidayat,
2008).

15
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat dengan anak dan keluarga sangat
penting karena perawat pediatrik setiap hari menemui keluarga dari berbagai latar belakang
agama,budaya dan etnis.Asuhan yang berpusat pada anak dan keluarga secara bersamaan dan
melibatkan terapi anak secara etik. Aspek legal dan etik dalam keperawatan anak,untuk
pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam keperawatan
anak,merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan anak.

Saran
Diharapkan agar perawat anak harus melaksanakan kode etik untuk memberikan bantuan
kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-
hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Pediatrik (2007).Informed consent,parental permission,and assent in


pediatrik practice.

Knox,C.A.,&Burkhart,P.V.(2007).Issues related to children participating in clinical


research.Journal of Pediatrik Nursing,310-318.

Kyle, T & Carman, S. (2013). Essential s of pediatric nursing (2nd Ed). USA: Wolters
Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins

Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 2 Volume 1.
Jakarta : EGC.

Nelson,R.M.(2007).Ethics in pediatrik care.Nelson Texbook of Pediatrik.

Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L.(2009). Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik Wong , Vol. 1. Edisi 6. Jakarta: EGC

17

Anda mungkin juga menyukai