Anda di halaman 1dari 10

3.

920 Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Edisi 49 Tahun ke-7 2018

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG


MENGGUNAKAN STRATEGI KONTEKSTUAL KELAS II SD

IMPROVING THE CURSIVE HANDWRITING SKILL THROUGH CONTEXTUAL LEARNING


STRATEGY ON 2nd GRADE

Oleh: Ani Fauziah, Universitas Negeri Yogyakarta,


anifauziah20@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran keterampilan menulis tegak
bersambung menggunakan strategi pembelajaran kontekstual pada siswa kelas II SD Muhammadiyah Domban 2.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Mc. Tagart.
Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas II SD Muhammadiyah Domban 2 yang berjumlah 22 siswa. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tes, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada
pratindakan menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas 65,03 dengan ketuntasan (22,72%). Pada siklus I nilai rata-
rata kelas mencapai 72,07 dengan ketuntasan (50%) dan siklus II nilai rata-rata mencapai 81,56 dengan ketuntasan
(81,81%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran kontekstual
dapat meningkatkan proses dan hasil keterampilan menulis tegak bersambung siswa kelas II SD Muhammadiyah
Domban 2.

Kata kunci: keterampilan menulis, tegak bersambung, strategi pembelajaran kontekstual

Abstract
This study aims at improving process and result of writing cursive handwriting skill learning through
contextual learning strategy on 2nd grade students in Muhammadiyah Domban 2 Elmentary School. This study
was a collaborative classroom action research with Kemmis and Mc Tagart’s model. The subject were 2nd grade
students in Muhammadiyah Domban 2 Elmentary School, totally 22 students. Data analysis techniques that used in
this study were descriptive quantitative and descriptive qualitative. The score result in pre-action was 65,03 with
percentage of completeness was 22,72%. In first cycle, the score was 72,07 with prcentage of completeness was
50%. In second cycle, the score was 81,56 with percentage of completeness was 81,81%. Based on this result of
this study, it can be concluded that the contextual learning strategy can improve process and result of writing
cursive handwriting skill on 2nd grade students in Muhammadiyah Domban 2 Elmentary School.

Keywords: writing skill, cursive handwriting, contextual learning strategy.

PENDAHULUAN pendapat Abbas, Dalman (2015: 2)


mengungkapkan bahwa menulis merupakan
Pelajaran Bahasa Indonesia memuat
proses penyampaian pikiran, angan-angan,
empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan
perasaan dalam bentuk lambang, tanda atau
menyimak, keterampilan berbicara keterampilan
tulisan yang bermakna. Menulis dalam penelitian
membaca dan keterampilan menulis.
ini memiliki fungsi penyampaian (menyampaikan
Keterampilan menulis merupakan keterampilan
ide, gagasan, informasi dalam bentuk tulisan) dan
yang sifatnya produktif artinya keterampilan
melukiskan (menggambarkan atau
menulis menghasilkan produk yaitu berupa
tulisan. Menurut Abbas (2006: 125) keterampilan mendeskripsikan sesuatu).
Tujuan menulis dalam penelitian ini
menulis merupakan keterampilan
adalah menumbuhkan kecintaan menulis pada diri
mengungkapkan gagasan, pendapat, perasaan
siswa sebagai modal untuk meningkatkan dan
kepada pihak lain melalui tulisan. Sejalan dengan
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Ani Fauziah) 3.921
mengembangkan keterampilan menulis siswa keterampilan menulis modifikasi Barbe dan
seiring tingginya intensitas menulis siswa. Depdiknas sebagai berikut.
Keterampilan menulis yang diajarkan di Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan
Sekolah Dasar dibagi menjadi dua, keterampilan Menulis Tegak Bersambung Modifikasi Barbe
menulis yang di ajarkan di kelas awal yaitu dan Depdiknas.
permulaan sedangkan di kelas tinggi keterampilan No Aspek yang dinilai Skor
menulis yang diajarkan adalah keterampilan . maksimal
menulis lanjut. Menurut Rofi’uddin dan Zuchdi 1. Komponen Huruf 15
(1999: 80) menyatakan bahwa menulis permulaan 2. Bentuk dan Ukuran Huruf 15
merupakan kegiatan menulis yang difokuskan 3. Jarak 15
pada penulisan huruf, penulisan kata, kalimat 4. Kemiringan 15
sederhana, dan tanda baca (huruf kapital, titik, 5. Kesejajaran 15
koma dan tanda tanya). Salah satu keterampilan 6. Kualitas Barisan 10
menulis permulaan yang di ajarkan di Sekolah 7. Penggunaan Huruf kapital 5
Dasar adalah menulis tegak bersambung/ indah 8. Penggunaan Tanda baca. 5
(latin). 9. Kerapian Penulisan 5
Menurut Marwati (2017: 5-6) menulis
tegak bersambung adalah menulis huruf demi Berdasarkan hasil observasi dan
huruf yang dirangkai menjadi satu kalimat yang wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal
memiliki arti, ditulis tegak lurus dan tidak miring. 13-20 Januari 2018 di SD Muhammadiyah
Manfaat menulis tegak bersambung menurut Domban 2 Sleman, peneliti menemukan beberapa
Delmawati (2015: 19) yaitu merangsang permasalahan terkait keterampilan menulis tegak
perkembangan motorik anak, tulisan yang bersambung diantaranya, sebagian besar siswa
dihasilkan lebih rapi dan mudah terbaca. masih mengalami kesulitan menyesuaikan huruf
Rofi’uddin dan Zuchdi (1999: 80) tegak bersambung pada bentuk, ukuran dan letak
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal huruf, sebagian besar siswa mengalami kesulitan
yang perlu di perhatikan dalam menulis tegak menuliskan huruf yang digunakan secara tepat,
bersambung diantaranya bentuk, ukuran, tebal selain itu beberapa siswa kesulitan merangkai
tipis, tinggi rendah dan kerapian penulisan. huruf lepas sehingga menjadi tulisan tegak
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam bersambung yang memenuhi aturan. Masalah
menulis tegak bersambung menurut Depdiknas lainnya yaitu penggunaan strategi yang belum
(2009: 127) yaitu kesesuaian ukuran tulisan, disesuaikan dengan materi yang diajarkan,
kerapian, kelengkapan huruf, penggunaan huruf misalnya saja pada materi mendeskripsikan benda
kapital dan tanda baca titik. Sedangkan menurut di lingkungan sekitar menggunakan bahasa tulis,
Barbe dalam Tompkins (1987:453) aspek yang di siswa hanya diminta menyalin tulisan dari papan
nilai dalam menulis tegak bersambung yaitu tulis atau buku saja. Akan lebih sesuai jika siswa
komponen huruf, bentuk dan ukuran, jarak, diminta untuk langsung mendeskripsikan benda
kemiringan serta kesejajaran dan kualitas barisan. yang ada di sekitar siswa misalnya
Dalam penelitian ini pedoman penilaian aspek mendeskripsikan benda yang ada di kelas.
dalam keterampilan menulis tegak bersambung Berdasarkan beberapa permasalahan yang
merupakan modifikasi dari Barbe dan Depdiknas ditemui di kelas II SD Muhammadiyah Domban
yang meliputi komponen huruf, bentuk dan 2, maka penelitian ini akan difokuskan pada
ukuran huruf, jarak, kemiringan, kesejajaran, upaya meningkatkan keterampilan menulis tegak
kualitas barisan, penggunaan huruf kapital, bersambung yang memenuhi aturan dengan
penggunaan tanda baca dan kerapian penulisan. menggunakan strategi pembelajaran kontekstual
Berikut ini penskoran masing-masing aspek pada yang sesuai dengan materi pada keterampilan
menulis di kelas II. Salah satu upaya yang dapat
3.922 Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Edisi 49 Tahun ke-7 2018
dijadikan alternatif untuk meningkatkan Kontekstual pada Siswa Kelas II SD
keterampilan menulis tegak bersambung siswa Muhammadiyah Domban 2 Sleman.”
kelas II SD Muhammadiyah Domban 2 Sleman Langkah-langkah dalam pembelajaran
adalah penggunaan strategi pembelajaran keterampilan menulis melalui strategi
kontekstual. pembelajaran kontekstual yang mengacu dari Al-
Strategi pembelajaran kontekstual Tabany (2014: 144) yang sudah disesuaikan
menurut Muslich (2011: 41) Strategi dengan karakteristik siswa kelas II SD
pembelajaran kontekstual adalah konsep belajara Muhammadiyah Domban 2 yaitu menyiapkan
yang membantu guru mengaitkan antara materi kondisi siswa untuk belajar, mengajukan berbagai
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari dan
dan mendorong siswa membuat hubungan antara menyampaikan tujuan, siswa menyampaikan
pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan pengetahuan awal melalui pertanyaan dari guru,
sehari-hari. Sejalan dengan Muslich, menurut siswa melakukan kegiatan inquiry, guru
Sanjaya (2006: 253) merupakan strategi mengembangkan pengetahuan siswa melalui
pembelajaran yang menekankan proses kegiatan tanya jawab, siswa menyampaikan
keterlibatan siswa dalam menemukan materi yang pengalaman, guru memberikan contoh penulisan
dipelajari serta menghubungkannya dengan huruf, kata dan kalimat menggunakan huruf tegak
kehidupan nyata dan mendorong siswa untuk bersambung sesuai aturan. Penilaian dilaksanakan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. dengan pengamatan dan menilai hasil karya
Terdapat tujuh komponen dalam siswa.
pembelajaran kontekstual diantaranya, Penelitian yang relevan dengan penelitian
konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat ini adalah penelitian dari Febriani Setianingsih
belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis
autentik. Sedangkan kelebihan dari pembelajaran Tegak Bersambung melalui Model Pembelajaran
kontekstual menurut Sujarwo (2011: 59-60) yaitu kontekstual pada siswa kelas awal SD
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, Karangputat 02 Cilacap dengan hasil rata-rata
siswa dapat belajar melalui kegiatan kelompok, siklus I 71,3 meningkat pada siklus II menjadi
diskusi dan saling mengoreksi, selain itu 73,75 dan menjadi 79 pada siklus III. Persamaan
penggunaan strategi kontekstual dapat dengan penelitian ini yaitu penggunaan strategi
mengaitkan materi dengan kehidupan nyata kontekstual untuk meningkatkan keterampilan
(kehidupan sehari-hari) serta keterampilan di menulis siswa. Sedangkan perbedaannya terletak
kembangkan atas dasar pemahaman. pada subjek penelitian dan tempat penelitin.
Pemilihan strategi kontekstual didasarkan Selain itu penelitian yang relevan
pada materi pembelajaran menulis di kelas II selanjutnya merupakan penelitian dari Ika Novia
yaitu menulis permulaan dengan mendeskripsikan Erlina dengan judul Peningkatan Hasil Belajar
benda, hewan dan tumbuhan di lingkungan Menulis Tegak Bersambung pada mata Pelajaran
sekitar serta menyalin puisi menggunakan huruf Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan CTL
tegak bersambung. Selain itu penggunaan strategi siswa kelas 1 B SD Sonosewu, Kasihan Bantul.
kontekstual cocok diterapkan pada siswa kelas II Dengan hasil peningkatan nilai rata-rata siswa
yang masuk dalam tahapan operasional konkret pada siklus I sebesar 74,13 menjadi 85,39 pada
dimana pembelajaran akan lebih bermakna jika siklus II. Penelitian dari Ika Novia memiliki
disesuaikam dengan konteks kehidupan sehari- persamaan penggunaan strategi kontekstual pada
hari dan lingkungan siswa. Dengan demikian menulis tegak bersambung sedangkan
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian perbedaannya yaitu subjek penelitian, tempat dan
tindakan kelas dengan judul “Upaya kelas yang di teliti.
Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak
Bersambung menggunakan Strategi Pembelajaran
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Ani Fauziah) 3.923
METODE PENELITIAN Sleman. Kegiatan dilanjutkan dengan
Desain Penelitian merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
Desain Penelitian Tindakan kelas ini Rencana tindakan kemudian dilaksanakan
menggunakan model penelitian yang berdasarkan yang sudah direncanakan, serta
dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin dilaksanakan kegiatan observasi terhadap rencana
Mc Tagart. Model ini merupakan pengembangan tindakan yang dilaksanakan. Diakhiri dengan
dari model Kurt Lewin. Model Kemmis dan Mc adanya refleksi.
Tagart memiliki 4 komponen yaitu: perencanaan Siklus I
(planning), tindakan (action), observasi (observe) 1. Perencanaan
dan refleksi (reflection). Beberapa hal yang perlu direncanakan
sebelum melakukan penelitian adalah sebagai
berikut.
Keterangan a. Peneliti bersama guru menyusun rencana
1. Siklus I pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia
a. perencanaan yang menggunakan strategi pembelajaran
b. tindakan dan kontekstual.
observasi
b. Menyiapkan materi dan segala sesuatu yang
c. refleksi
menunjang pembelajaran menulis tegak
2. Siklus II bersambung.
a. revisi rencana I c. Membuat pedoman observasi yang digunakan
b. tindakan dan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat
observasi pembelajaran berlangsung yang kemudian
c. refleksi 2 dilakukan validasi dengan dosen pembimbing.
d. Menyiapkan alat evaluasi yang akan di berikan
di akhir siklus.
2. Tindakan dan Observasi
Waktu dan Tempat Penelitian
Pada tahap ini guru kelas melaksanakan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
kegiatan pembelajaran menulis tegak bersambung
II tahun ajaran 2017/2018 pada bulan April dan
menggunakan strategi pembelajaran kontekstual
Mei 2018. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD
sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah
Muhammadiyah Domban 2 Sleman yang
di buat.
beralamat di Jalan Magelang Km. 17 Dusun
Sedangkan pada tahap ini peneliti melakukan
Karanggawang, Desa Mororejo, Kecamatan
pengamatan atau observasi aktivitas guru maupun
Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Yogyakarta.
Pengumpulan data ini menggunakan lembar
observasi yang telah di buat sebelumnya.
Subjek Penelitian
3. Refleksi
Subjek penelitian dalam penelitian Pada tahap ini peneliti dan guru kelas
tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
Muhammadiyah Domban 2 Sleman yang tindakan yang telah dilaksanakan selama
berjumlah 22 siswa. Terdiri dari 10 siswa pembelajaran menulis tegak bersambung
perempuan dan 12 siswa laki-laki. menggunakan strategi pembelajaran
kontekstual. Untuk mengetahui ketercapaian
Skenario Tindakan skenario tindakan yang telah dilaksanakan,
Perencanaan penelitian ini diawali dengan apabila belum mencapai KKM yaitu 72, maka
observasi terhadap masalah dalam pembelajaran perlu dilaksanakan tindakan lanjutan pada
yang terjadi di SD Muhammadiyah Domban 2 siklus II.
3.924 Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Edisi 49 Tahun ke-7 2018
Siklus II Teknik Analisis Data
Siklus II dilaksanakan dan disusun Teknik analisis data yang digunakan
berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada siklus dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data
II dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan deskriptif kuantitatif dan analisis data deskriptif
siklus I yang belum sesuai harapan. Penelitian kualitatif untuk menganalisis hasil pembelajaran
dilanjutkan pada siklus selanjutnya apabila keterampilan menulis tegak bersambung
pada siklus sebelumnya belum mencapai hasil menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
yang di harapkan. Namun apabila pada siklus I Analisis data untuk hasil tes dihitung
sudah tercapai kriteria keberhasilannya maka dengan menggunakan rerata sebagai berikut.
pelaksanaan siklus II hanya dijadikan
Rumus : M =
pemantapan. Siklus di hentikan jika tujuan
penelitian telah tercapai. Keterangan:
M : Mean
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data N : Jumlah siswa
Teknik pengumpulan data yang digunakan ∑x : Jumlah seluruh skor
dalam penelitian ini adalah tes, observasi, catatan
lapangan dan dokumentasi. Instrumen Sedangkan untuk menghitung siswa yang
pengumpulan data yang di gunakan yaitu soal tes, tuntas adalah sebagai berikut.
lembar observasi guru dan siswa serta catatan Rumus: P = X 100
lapangan. Lembar observasi pembelajaran
Keterangan:
digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
P : Persentase
pembelajaran apakah sudah sesuai dengan strategi
F : Frekuensi yang dicari persentasenya
pembelajaran kontekstual. Lembar observasi
yaitu jumlah yang telah mencapai batas
siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
yang telah di tetapkan
selama kegiatan pembelajaran menulis tegak
N : Banyaknya subjek penelitian
bersambung menggunakan strategi kontekstual
berlangsung. Catatan lapangan digunakan untuk
Hasil penelitian di sajikan dalam bentuk
menuliskan kegiatan yang berlangsung beserta
deskriptif berdasarkan hasil tes, hasil observasi
kelebihan dan kelemahan yang terjadi selama
dan dokumentasi. Hasil penelitian juga di sajikan
proses pembelajaran menggunakan strategi
dalam bentuk tabel dan diagram yang di analisa.
kontekstual berlangsung.
Analisis data hasil observasi kegiatan
pembelajaran dan aktivitas siswa siswa di uraikan
Kriteria Keberhasilan Tindakan
dan di olah menggunakan rumus berikut.
Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil
apabila mampu mencapai atau melampaui kriteria Rumus: P = X 100
keberhasilan yang telah di tetapkan dalam Keterangan:
penelitian tindakan kelas ini.kriteria keberhasilan P : Persentase
dalam penelitian ini yaitu: F : Skor yang di peroleh siswa
1. Peningkatan keterampilan menulis terjadi N : Jumlah Skor Maksimal
apabila 75% dari jumlah siswa telah mendapat
nilai ≥ 72. Berdasarkan perhitungan hasil persentase
2. Terlaksananya pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan rumus di atas, maka data yang
yaitu keterampilan menulis tegak bersambung berasal dari hasil observasi aktivitas siswa dan
menggunakan strategi pembelajaran observasi pembelajaran dapat di kelompokkan
kontekstual yang sesuai dengan perencanaan. berdasarkan kriteria berikut.
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Ani Fauziah) 3.925
Tabel 1. Kriteria Penilaian Hasil Observasi mengalami peningkatan pada keterampilan
Pembelajaran dan Aktivitas siswa menulis tegak bersambung setelah di berikan
tindakan berupa penggunaan strategi kontekstual
No. Interval (%) Huruf Klasifikasi
dalam pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus
1. 80 – 100 A Baik Sekali
ini yaitu 72,07 dengan jumlah siswa yang tuntas
2. 66 – 79 B Baik
11 siswa. Selanjutnya siklus II kembali
3. 56 – 65 C Cukup
mengalami peningkatan dengan jumlah siswa
4. 40 – 55 D Kurang yang tuntas 18 siswa dan nilai rata-rata siswa
5. 0 – 39 E Gagal mencapai 81,56. Berikut ini merupakan
Sumber : Arikunto (2005: 245) perbandingan nilai rata-rata hasil tes keterampilan
menulis tegak bersambung siswa kelas II SD
Berdasarkan kriteria penilaian di atas Muhammadiyah Domban 2 pada pratindakan,
persentase keberhasilan kegiatan pembelajran siklus I dan siklus II.
dan aktivitas siswa dikatakan berhasil jika
mencapai interval 66% -100% Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN No Keterangan Rata-rata hasil


. Tes
Penelitian dilaksanakan di kelas II SD 1. Pratindakan 65,03
Muhammadiyah Domban 2, yang beralamat di 2. Siklus I 72,07
Jalan Magelang Km 17, Dusun Karanggawang,
3. Siklus II 81,56
Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah Dari data perbandingan rata-rata di atas
siswa kelas II yaitu 22 siswa yang terdiri dari 12 dapat di visualisasikan dengan diagram di bawah
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. ini.
Berdasarkan pelaksanaan pratindakan diketahui 81.56
100
bahwa ketuntasan siswa dalam keterampilan 72.07
80 65.03
menulis tegak bersambung ialah sebesar 22,72%.
60
Siswa yang sudah mencapai KKM dalam
40 Siklus II
keterampilan menulis tegak bersambung
20 Siklus I
berjumlah 5 siswa dari 22 siswa yang ada si kelas 0
Pratindakan
II. Hasil tes keterampilan menulis tegak
bersambung siswa saat pratindakan yaitu 65,03.
Hal ini menunjukan bahwa keterampilan menulis
tegak bersambung pada siswa kelas II masih
diperlukan adanya peningkatan. Pelaksanaan
penelitian ini setiap sikusnya terdiri dari 2 kali Gambar 1. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas
pertemuan yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Peningkatan yang terjadi saat pelaksanaan
Dengan demikian totalnya yaitu 4 kali pertemuan.
tindakan, dapat dilihat melalui peningkatan pada
Hasil penelitian yang akan diuraikan yaitu
tiap aspek keterampilan menulis tegak
kondisi siswa saat pratindakan, siklus I dan siklus
bersambung. berikut ini adalah beberapa aspek
II. Keterampilan siswa megalami peningkatan
yang dinilai dalam keterampilan menulis
dari siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil
menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
pratindakan yang telah dilaksanakan sebelumnya
1) Komponen Huruf, merupakan aspek yang
nilai rata-rata siswa hanya mencapai 65,03 dan
pertama. Aspek komponen huruf merupakan
hanya 5 siswa yang sudah mencapai KKM.
aspek yang menunjukan rangkaian huruf dalam
Pelaksanaan siklus I menunjukan rata-rata siswa
tulisan harus saling menyambung. Pada aspek ini
kelas II SD Muhammadiyah Domban 2
menunjukan bahwa hasil rata-rata pada kegiatan
3.926 Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Edisi 49 Tahun ke-7 2018
pratindakan menunjukan 11,29 kemudian siklus I pratindakan menujukan perolehan rata-rata pada
meningkat menjadi 11,40 dan kembali mengalami aspek ini sebesar 1,45 saat pratindakan kemudian
peningkatan pada siklus II menjadi 13,15. meningkat pada siklus I menjadi 2,75 dan
2) Aspek kedua yaitu bentuk dan ukuran huruf. kembali meningkat pada siklus II menjadi 3,58.
Bentuk huruf dan ukuran yang baik adalah 8) aspek kedelapan yaitu aspek penggunaan tanda
bentuknya sesuai dengan aturan dan ukurannya baca, tanda baca di sini yaitu penggunaan titik di
tepat, tidak terlalu besar atau kecil. Aspek ini akhir kalimat, menunjukan bahwa nilai rata-rata
menunjukan hasil rata-rata saat pratindakan saat pratindakan yaitu 0 kemudian mengalami
sebesar 10,61 kemudian meningkat menjadi 10,93 peningkatan menjadi 2,07 dan meningkat kembali
saat sikus I dan mengalami peningkatan kembali pada siklus II menjadi 3,55.
pada siklus II menjadi 13,06. 9) aspek yang terakhir yaitu aspek kerapian
3) Jarak, jarak yang baik dalam menulis tegak penulisan. Aspek ini menunjukan rata-rata saat
bersambung adalah jarak yang antar kata melekat pratindakan sebesar 2,36 kemudian mengalami
dengan baik dan jarak antar kalimatnya jelas. penurunan saat siklus I menjadi 2,25 dan
hasil dari aspek kegiga menunjukan hasil rata-rata kemudian meningkat menjadi 2,77.
pratindakan menunjukan 12,22 kemudian Peningkatan pada keterampilan menulis
meningkat menjadi 13,05 pada siklus I dan tegak bersambung juga dapat dilihat melalui
mengalami peningkatan kembali pada siklus II proses pembelajarannya yaitu aktivitas guru dan
menjadi 13,43. siswa saat kegiatan pembelajaran menulis tegak
4)Kemiringan, merupakan aspek keempat. Dalam bersambung menggunakan strategi pembelajaran
menulis tegak bersambung tulisannya harus tegak kontekstual.
tidak boleh miring ke kanan ataupun kiri. Dari Kegiatan pembelajaran pada siklus I
hasil rata-rata aspek kemiringan saat pratindakan pertemuan pertama menunjukan bahwa telah
menunjukan nilai 11,04 kemudian meningkat dilaksanakan dua belas aspek dari jumlah
pada siklus I menjadi 11,97 dan mengalami keseluruhan lima belas aspek dalam kegiatan
peningkatan kembali saat siklus II menjadi 12,52. pembelajaran menggunakan strategi kontekstual.
5) Kesejajaran, merupakan aspek kelima, tulisan Aktivitas yang belum dilaksanakan dalam
tegak bersambung haruslah ditulis sejajar tiap pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu
hurufnya. Peningkatan yang terjadi pada aspek ini penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian
dapat dilihat dari nilai rata-rata aspek kesejajaran contoh penulisan kalimat di papan tulis dan
saat pratindakan yang menunjukan 9,79 belum memberikan siswa kesempatan menulis
kemudian mengalami peningkatan menjadi 10,84 kalimat pada buku masing-masing. Pada
pada siklus I dan kembali meningkat menjadi pertemuan pertama di siklus I aturan-aturan
12,06 pada siklus II. dalam menulis tegak bersambung sudah
6) Kualitas Barisan, merupakan salah satu aspek disampaikan oleh guru, memberikan contoh
yang perlu diperhatikan dalam menulis tegak berupa penulisan huruf, selain itu guru juga
bersambung. aspek ini dikatakan baik apabila mengecek hasil tulisan siswa dan melakukan
dapat ditunjukan jika setiap huruf pada kata bimbingan bagi siswa yang kesulitan. Pada
maupun kalimat ditulis pada baris yang tepat pertemuan kedua siklus I guru sudah
yaitu dimulai dari baris ketiga pada buku bergaris menyampaikan tujuan, sudah memberikan contoh
lima. Hasil rata-rata aspek pada pratindakan penulisan kalimat dan member kesempatan bagi
menunjukan 6,23 kemudian meningkat menjadi siswa untuk menulis di buku masing-masing.
6,76 pada siklus I dan meningkat kembali pada Dari lima belas aspek dalam strategi
siklus II menjadi 7,40. pembelajaran kontekstual, guru sudah
7) Penggunaan Huruf kapital dalam menulis melaksanakan empat belas aspek dalam strategi
nama orang, nama hari dan penulisan di awal kontekstual. Satu aspek yang belum dilakukan
kalimat perlu diperhatikan. Aspek ini pada saat adalah menyimpulkan apa yang telah di pelajari
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Ani Fauziah) 3.927
pada hari itu. Persentase aktivitas guru siklus I antusias dalam menanggapi berbagai pertanyaan
pertemuan pertama menunjukan 80% dan ataupun menjawab pertanyaan guru, sebanyak 7
pertemuan kedua 93,33% sehingga presentase siswa sudah mau menuliskan contoh kata maupun
keterlaksanaan siklus I yaitu 86,66%. kalimat pada papan tulis. Akan tetapi masih
Kegiatan Pembelajaran dalam siklus II terdapat beberapa siswa yang sedang mengobrol
pertemuan pertama dan kedua guru sudah bersama teman sebangkunya tetapi keadaan kelas
melaksanakan keseluruhan aspek dalam strategi pada pertemuan kedua cukup kondusif.
pembelajaran kontekstual pada keterampilan Presentase aktivitas siswa pada siklus I
menulis tegak bersmbung. Guru telah pertemuan pertama sebesar 70% dan pertemuan
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga kedua sebesar 84% sehingga persentase aktivitas
memberikan contoh penulisan huruf, kata siswa pada siklus 1 sebesar 77%.
maupun kalimat, guru member kesempatan siswa Aktivitas siswa pada siklus II menunjukan
menulis huruf atau kata dan kalimat yang telah di bahwa siswa antusias dalam belajar,
contohkan, guru juga menyampaikan aturan melaksanakan tanya jawab dengan guru,
dalam menulis tegak bersambung, membimbing menuliskan contoh penulisan kata maupun
siswa dalam kegiatan menulis dan menanyakan kalimat baik di papan tulis dan juga buku, siswa
kesimpulan yang telah dipelajarai pada hari itu. juga sudah mampu menyampaikan pengetahuan
Presentase keterlaksanaan pada siklus II yaitu awal yang dimilikinya, keadaan kelas cukup
100%. Aktivitas pembelajaran pada siklus I dan II kondusif kebanyakan siswa sudah dapat menulis
dapat divisualisasikan dalam gambar berikut. huruf pada baris yang tepat, siswa juga sudah
menggunakan tanda baca titik di akhir kalimat.
120%
Selain itu sudah banyak siswa yang menggunakan
100% 100% huruf kapital untuk menulis huruf pada awal
100% 93%
kalimat, nama orang maupun nama hari maupun
80%
80% Pertemuan 1 tempat. Persentase aktivitas siswa pada
pertemuan pertama sebesar 90%, sedangkan pada
60% Pertemuan 2
pertemuan kedua 92% jadi persentase siklus II
40% sebesar 91%. Aktivitas siswa pada siklus I dan II
dapat divisualisasikan dalam gambar berikut.
20%

0% 100% 90% 92%


Siklus I Siklus II 84%
90%
80%
70%
Gambar 2. Persentase Kegiatan Pembelajaran 70%
60%
Selain Aktivitas guru aktivitas siswa juga 50% Pertemuan 1
menunjukan adanya peningkatan pada proses 40%
pembelajaran keterampilan menulis tegak 30% Pertemuan 2
bersambung menggunakan strategi kontekstual. 20%
Siklus I menunjukan bahwa bahwa siswa terlihat 10%
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 0%
misalnya saja seperti kegiatan pengamatan Siklus I Siklus II
terhadap lingkungan sekitar, siswa juga aktif Gambar 3. Persentase Aktivitas Siswa
dalam kegiatan tanya jawab, akan tetapi siswa
masih malu jika diminta untuk menuliskan contoh
di papan tulis. Keadaan kelas cukup kondusif.
Kemudian pada pertemuan kedua siswa sangat
3.928 Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Edisi 49 Tahun ke-7 2018
SIMPULAN DAN SARAN menulis halus adalah buku yang memiliki
jumlah 5 garis bantu.
Simpulan
Berdasarkan hasil data bab IV dapat 2. Bagi Guru Kelas
ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran a. Penggunaan strategi kontekstual dapat
kontekstual dapat meningkatkan proses dan hasil membantu siswa memahami dan memaknai
pembelajaran menulis tegak bersambung yang di pembelajaran yang disampaikan guru.
tandai dengan kegiatan pembelajaran yang b. Pembelajaran menulis tegak bersambung akan
menarik, antusias, semangat dan keaktifan siswa lebih baik jika menggunakan papan bergaris
dalam menjawab maupun mengajukan untuk mempermudah siswa dalam belajar
pertanyaan. Kegiatan pembelajaran sudah sesuai menulis tegak bersambung.
dengan perencanaan, guru telah mengkondisikan 3. Bagi Kepala Sekolah
siswanya sebelum melakukan pembelajaran, guru
Penggunaan strategi pembelajaran kontekstual
juga melakukan tanya jawab terkait materi
dapat mempermudah guru dalam mengajarkan
menulis tegak bersambung dan menyampaikan
menulis tegak bersambung, karena strategi ini
tujuan pembelajaran, guru telah melaksanakan
sesuai dengan tahapan perkembangan anak
kegiatan inquiry, mengembangkan pengetahuan
usia SD yaitu oprasional konkret.
dengan kegiatan tanya jawab, memberikan contoh
dalam pembelajaran menulis tegak bersambung,
melaksanakan refleksi di akhir pelajaran dan DAFTAR PUSTAKA
melakukan penilaian pada tulisan siswa. Selain
itu aktivitas siswa mengalami peningkatan pada Abbas, S. (2006). Pembelajaran Bahasa
siklus I sebesar 77% meningkat pada siklus II Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar.
menjadi 91%. Selain itu aktivitas guru juga Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
mengalami peningkatan dari yang semula siklus I Al-Tabany, T. I.B. (2014) Mendesain Model
86,66% meningkat menjadi 100% pada siklus II. Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Selain itu, hasil tes keterampilan menulis juga Kontekstual. Jakarta : Prenadamedia Group.
mengalami peningkatan pada saat pratindakan
jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan Arikunto, S. (2005) Dasar-dasar Evaluasi
berjumlah 5 siswa dengan rata-rata kelas 65,03 Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
dan presentase ketuntasan 22,72%. Kemudian
Dalman. (2015) Keterampilan Menulis. Jakarta:
siklus I mengalami peningkatan, sejumlah 11
Rajagrafindo Pustaka.
siswa sudah mencapai standar ketuntasan dengan
rata-rata kelas 72,07 dan presentase ketuntasan Depdiknas. (2009) Panduan untuk Guru
50%. Dan kembali meningkat pada siklus II Membaca dan Menulis Permulaan untuk
sejumlah 18 siswa sudah mencapai standar kelas 1,2, 3. Jakarta: Departemen Pendidikan
ketuntasan dengan rata-rata kelas 81,56 dan Nasional.
persentase ketuntasan 81,81%. Dengan demikian
kriteria keberhasilan yang ditetapkan sudah Delmawati.(2014). Meningkatkan Kemampuan
tercapai. Menulis melalui Latihan Menulis Tegak
Bersambung pada Anak Berkesulitan Belajar.
Jurnal, diterbitkan Universitas Negeri Padang.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti Rofi’uddin, A. & Zuchdi, D. (1999). Pendidikan
memiliki beberapa saran terkait pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
menulis tegak bersambung menggunakan strategi Jakarta: Departemen Pendidikan dan
pembelajaran kontekstual di SD Muhammadiyah Kebudayaan.
Domban 2 Sleman. Berikut saran dari peneliti.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran
1. Bagi siswa Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Pembelajaran menulis tegak bersambung akan Jakarta: Prenada Media Group.
lebih baik jika buku yang dipakai siswa dalam
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Ani Fauziah) 3.929
Tompkins, G. E. (1987). Language Arts Content Metode Latihan Siswa Kelas II Sd Negeri
and Teaching Strategies. London : Merrill 016 Kecamatan Pekanbaru Kota. Skripsi,
Publishing Company tidak dipublikasikan. Universitas Riau.

Marwati (2017). Peningkatan Kemampuan


Menulis Tegak Bersambung dengan

Anda mungkin juga menyukai