Anda di halaman 1dari 13

PERBANDINGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND ROBIN DAN MODEL


PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION

Oleh

Muhammad Wildan Darma Heryandi

NIM 2227131985

PGSD Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

wildan023@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan menulis
puisi siswa melaui model pembelajaran Round Robin dengan siswa yang melalui model pembelajaran
Direct Intruction dan untuk mengetahui apakah keterampilan siswa dalam menulis puisi melalui
model pembelajaran Round Robin lebih baik dari pada siswa yang melaui model pembelajaran Direct
Intruction pada siswa kelas V SDN Pandeglang 3 Tahun Pembelajaran 2016/2017. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Pre-Test
Post-Test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pandeglang
3. Sample penelitian ini adalah siswa kelas VB sebagai kelas eksperimen dan kelas VA sebagai kelas
kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes menulis puisi. Validitas instrumen
yang digunakan adalah validasi isi dengan expert judgement. Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Hasil uji-t pada skor posttest kelas kontrol dengan eksperimen menghasilkan thitung
sebesar 2,25 dengan df 68. Nilai thitung dalam perhitungan tersebut menunjukan - ttabel lebihkecil dari
∝ 0,05
nilai thitung lebihbesar dari nilai ttabel pada signifikansi = = 0,025. (-1,99 ≤2,25≤1,99), sedangkan
2 2

pretest kelas kontrol dan eksperimen menunjukan bahwa thitung adalah 0,25 dengan df 68. Nilai thitung
dalam perhitungan tersebut menunjukan - ttabel lebihkecil dari nilai thitung lebihkecil dari nilai ttabel pada
∝ 0,05
signifikansi = = 0,025. (-1,99 ≤0,25≤1,99). Dengan demikian terdapat perbedaan keterampilan
2 2

menulis puisi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dan keterampilan menulis puisi siswa yang
melalui model pembelajaran Round Robin lebih baik dibandingkan dengan siswa yang melalui model
pembelajaran Direct Intruction.

Kata kunci: keterampilan menulis puisi, Round Robin, Direct Intruction.


Abstrak : This study attemps to know wether their is a difference skill of writing poetry through the
application of a Round Robin learning model and learning model of Direct Instruction and to
determine the skills of student to write poetry by application of Roun Robin learning model better than
student who trourgh Direct Instruction learning model on fifth grade on elementary school of
Pandeglang 3 on 2016-2017.The research metodologi used by the method of quasi experimental
research design Non-Equivalent Pre-Test Post-Test Control Group Design. The population of this
research is the student of fifth grade on elementary school of Pandeglang 3. The sample of this
research is student of 5B as experiment class and 5A as a control class. The techniques collecting data
used an instrument test of writing poetry. The validity instrumen used is content validation with
Judgement Expert. The techniques data analysis done by using t-test. t-test result on Post-test score of
control class and experiment class is thitung 2,25 with df 68. The value of thitung in the accounts showed -
∝ 0,05
ttabel less than the value of thitung greater than value of ttabel on signification = = 0,025. (-1,99
2 2

≤2,25≤1,99), while Pre-test of control class and experiment class is thitung 0,25 with df 68. The value
of thitung in the accounts showed - ttabel less than the value of thitung less than value of ttabel on
∝ 0,05
signification = = 0,025. (-1,99 ≤0,25≤1,99). So there is a difference skills of writing poetry
2 2

between control class and experiment class and skills of writing poetry by application of round robin
learning model better than student who through direct instruction.

Keyword : Writing Poetry Skills, Round Robin, Direct Instruction.


PENDAHULUAN Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa
Belajar adalah perubahan yang Indonesia berfungsi sebagai, lambang
relatif permanen didalam Behaviorial kebanggaan nasional, lambang identitas
Potentiality (potensi behaviorial) yang nasional, sosial, budaya, serta alat
terjadi sebagai akibat dari praktik yang perhubungan antar budaya atau daerah.
diperkuat. Belajar di ukur berdasarkan Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
perubahan dalam prilaku, dengan kata lain dasar dilaksanakan secara terpadu.
hasil dari belajar harus selalu Pemebelajaran secara terpadi dilaksanakan
diterjemahkan kedalam prilaku atau sesuai dengan cara anak memandang dan
tindakan yang dapat diamati. Belajar menghayati dunianya (konkret). Dalam
bahasa pada hakikatnya adalah belajar pembelajarannya, bahasa Indonesia
komunikasi. Baik itu komunikasi dengan diharapkan siswa dapat memahami secara
sesama ataupun dengan bahasa tulis. Oleh rasional serta konsep-konsep yang terkait
karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan dengan pembelajaran bahasa Indonesia.
untuk meningkatkan kemampuan pebelajar Pembelajaran bahasa Indonesia,
dalam berkomunikasi baik lisan maupun khususnya pada aspek pembelajaran sastra
tulis. Di perkuat dengan penjelasan dijabarkan dalam mendengarkan sastra,
berbahasa pada kurikulum 2006 berbicara sastra, membaca sastra, dan
(Hergenhahn, 2008: 8) bahwa kompetensi menulis sastra. Pada aspek keterampilan
pebelajar bahasa diarahkan kedalam empat menulis di Sekolah Dasar (SD) memiliki
subaspek, yaitu membaca, menulis, berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah
menyimak, dan berbicara. Pendidikan keterampilan menulis puisi. Dalam
pembelajaran bahasa dan berbahasa itu pembelajaran menulis puisi, diharapkan siswa
harus mampu meningkatkan kemampuan tidak hanya dapat mengembangkan
peserta didik yang meliputi ketiga aspek kemampuan membuat puisi, namun juga
utama ranah pendidikan yaitu meningkatkan diperlukan kemampuan untuk menuangkan
pengetahuan bahasa-berbahasa, ide atau gagasan dengan cara menulis puisi
meningkatkan keterampilan berbahasa, dan yang menarik untuk dibaca.
membangun sikap positif serta santun Melalui menulis puisi, kita dapat
berbahasa. Bahasa adalah mata pelajaran mengungkapkan ide, mengekspresikan
yang wajib diberikan dari jenjang sekolah pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan
dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal pengalaman-pengalaman hidup kita ke dalam
itu karena bahasa Indonesia adalah bahasa bahasa tulis. Menulis puisi bisa dikatakan
nasional sekaligus bahasa Negara di menulis apa yang ingin kita ungkapkan pada
sebuah tulisan. Karena puisi sendiri dalam proses berfikir dalam kegiatan
merupakan ekspresi yang membangkitkan belajar mengajar. Pemebelajaran koperatif
perasaan, yang merangsang imajinasi panca juga dapat memberi dukungan kepada
indera dalam susunan yang berirama siswa dalam saling tukar menukar ide,
(Pradopo, 1987:7). memecahkan masalah, berfikir alternatif,
Murray (dalam Saleh Abbas, 2006: dan meningkatkan kecakapan berbahasa.
127) mengemukakan bahwa menulis adalah Round Robin adalah model pembelajaran
proses berpikir yang berkesinambungan, mulai yang mendorong siswa untuk berfikir secara
dari mencoba dan sampai dengan mengulas alternatif dalam kelompok siswa,
kembali. Menulis sebagai proses berpikir mengungkapkan gagasannya dalam kalimat
berarti sebelum dan atau saat setelah sendiri serta melatih para siswa dalam
menuangkan gagasan dan perasaan secara berfikir secara hati-hati dan sabar.
tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir. Model pembelajaran yang menjadi
Dalam proses tersebut diperlukan pembanding dalam penelitian ini adalah
kesungguhan mengolah, menata, model pembelajaran Direct Intruction.
mempertimbangkan secara kritis dan menata Direct Intruction atau Pengajaran langsung
ulang gagasan yang dicurahkan. Hal tersebut menurut Kardi (dalam, Trianto 2014:94)
diperlukan agar tulisan yang dihasilkan dapat dapat berbentuk ceramah, demonstrasi,
terpahami pembaca dengan baik. Untuk pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok.
memaksimalkan proses berfikir diperlukan Pengajaran langsung dapat diterapkan
situasi yang menyenagkan maka perlu di dibidang studi apapun, namun model ini
terapkan model pembelajaran yang menuntut paling sesuai untuk mata pelajaran yang
siswa untuk aktif berperan saat proses berorientasi pada penampilan atau kinerja
pembelajaran berlangsung, salah satunya seperti menulis, membaca, matematika,
dengan model pembelajaran koperatif. musik, dan pendidikan jasmani. (Trianto
Robert E. Slavin pembelajaran 2014:94).
koperatif adalah model pembelajaran Berdasarkan latar belakang masalah,
dimana siswa belajar dan bekerja dalam identifikasi masalah, dan pembatasan
kelompok-kelompok kecil secara masalah tersebut di atas, maka masalah
kolaboratif yang beranggotakan 4-6 orang dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
dengan struktur kelomppok heterogen. berikut : 1) Apakah terdapat perbedaan
Tujuan dibentuknya kelompok koperatif keterampilan menulis puisi siswa melalui
adalah untuk memberikan kesempatan model pembelajaran Round Robin dengan
kepada siswa agar terlihat secara aktif siswa yang melalui model pembelajaran
Direct Intruction. 2) Apakah keterampilan aktivitas dan efektivitas dalam proses
menulis puisi siswa melalui model pembelajaran. b. Memberikan sumbangan
pembelajaran Round Robin lebih baik penelitian dalam bidang pendidikan yang
dibandingkan siswa yang melalui model ada kaitannya dengan masalah keterampilan
pembelajaran Direct Intruction. menulis puisi. 2) Dilihat dari segi praktis,
Sesuai dengan rumusan masalah Hasil penelitian ini memiliki kegunaan
yang diutarakan di atas, maka tujuan dalam segi praktis yaitu : a. Memberikan
penelitian ini secara umum yaitu untuk informasi atau gambaran bagi calon guru
mendapatkan informasi atau gambaran dan guru bahasa Indonesia dalam
tentang perbandingan keterampilan menulis menentukan alternatif model pembelajaran
puisi dengan menggunakan model bahasa Indonesia b. Memberikan masukan
pembelajaran Round Robin dengan model kepada guru Bahasa Indonesia tentang
pembelajaran Direct Intruction berbagai kelebihan dan kekurangan dari
Secara khusus, penelitian ini pembelajaran menggunakan model
bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui kooperatif tipe Round Robin dan model
apakah terdapat perbedaan keterampilan pembelajaran Direct Intruction. c.
menulis puisi siswa melaui model Memberikan informasi dan gambaran bagi
pembelajaran Roun Robin dengan siswa calon guru dan guru bahasa Indonesia yang
yang melalui model pembelajaran Direct berkaitan dengan upaya peningkatan
Intruction. 2)Untuk mengetahui apakah keterampilan menulis puisi.
keterampilan siswa dalam menulis puisi
melalui model pembelajaran Round Robin KAJIAN TEORI
lebih baik dari pada siswa yang melaui Pengertian menulis dalam Kamus
model pembelajaran Direct Intruction. Besar Bahasa Indonesia (2007: 1219)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat adalah: (1) membuat huruf (angka dsb)
memberikan kegunaan sebagai berikut : 1) dengan pena, (2) melahirkan pikiran atau
Dilihat dari segi teoritis, Hasil penelitian ini perasaan (seperti mengarang, membuat
diharapkan dapat bermanfaat dan memiliki surat) dengan tulisan, (3) menggambar,
kegunaan bagi dunia pendidikan khususnya melukis, (4) membatik kain. Kemudian,
dalam pelajaran bahasa Indonesia. Adapun Henry Guntur Tarigan (2008: 22)
kegunaannya adalah : a. Memberikan mengemukakan bahwa menulis adalah
masukan kepada guru di sekolah tempat menurunkan atau melukiskan lambang-
penelitian ini berlangsung yang dapat lambang grafis yang menggambarkan suatu
digunakan sebagai upaya meningkatkan bahasa yang dipahami oleh seseorang
sehingga orang lain dapat membaca menulis puisi sering dianggap sebagai bakat
lambang-lambang grafis tersebut. sehingga orang yang merasa tidak
Sedangkan Byrne (Haryadi dan Zamzani, mempunyai bakat tidak dapat menulis puisi.
1997: 77) mengemukakan bahwa mengarang Selanjutnya Asul Wiyanto juga
bukan sekedar menulis simbol-simbol grafis mengungkapkan bahwa tanpa bakat pun bila
sehingga membentuk kata dan disusun seseorang rajin belajar dan giat berlatih, dia
menjadi kalimat sesuai peraturan tertentu, akan terampil menulis puisi. Jadi dapat
tetapi mengarang adalah menuangkan buah disimpulkan bahwa menulis puisi
pikiran atau gagasan ke dalam bahasa tulis merupakan jenis keterampilan menulis. Jika
melalui kalimat-kalimat yang dirangkai seorang siswa sering belajar dan giat
secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah berlatih, tentu saja siswa tersebut akan
pikiran atau gagasan tersebut dapat semakin terampil menulis puisi.
dikomunikasikan kepada pembaca. Haryadi dan Zamzani (1997 : 116)
Kegiatan menulis merupakan sebuah mengungkapkan bahwa pemahaman
proses yaitu proses yang melalui beberapa terhadap dua unsur puisi yaitu hakikat dan
tahapan menulis, mulai dari munculnya ide, metode merupakan modal dalam proses
pengembangan ide ke dalam tulisan, pemahaman dan penciptaan puisi. Hakikat
merevisi tulisan, sampai tahapan publikasi. puisi merupakan perpaduan antara tema,
Hal ini sejalan dengan pendapat Murray perasaan, nada, dan amanat. Sedangkan
(Saleh Abbas, 2006: 127) yang mengatakan metode puisi mencakup diksi, imagery, kata
bahwa menulis adalah proses berpikir yang nyata, majas, ritme dan rima. Selanjutnya
berkesinambungan, mulai dari mencoba, dan Haryadi dan Zamzani (1997: 116) juga
sampai dengan mengulas kembali. Proses mengungkapkan bahwa proses penciptaan
berpikir di sini berarti bahwa sebelum dan puisi merupakan perpaduan dari berbagai
sesudah menuangkan ide dan perasaan kegiatan, yaitu pemahaman terhadap realita
secara tertulis memerlukan keterlibatan untuk menemukan tema dan amanat,
proses berpikir. pemilihan bentuk pengungkapan, pemilihan
Saleh Abbas (2006: 125) kata-kata, penggunaan majas, dan penentuan
mengungkapkan bahwa kemampuan atau ritme dan rima.
keterampilan menulis adalah kemampuan Anthony Robbins, mendefinisikan
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan belajar sebagai proses menciptakan
perasaan kepada pihak lain melalui bahasa hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang
tulis. Sedangkan Asul Wiyanto (2005: 48) sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan)
juga mengungkapkan bahwa kemampuan yang baru. Dari definisi ini dimensi belajar
memuat beberapa unsur, yaitu : (1) serta bermanfaat bagi lingkungan maupun
penciptaan hubungan, (2) sesuatu hal individu itu sendiri.
(pengetahuan) yang sudah dipahami, dan (3) Cooperative Learning, Dewey
sesuatu (pengetahuan) yang baru. Jadi dalam meyakini bahwa suatu hal penting bagi
makna belajar disini bukan berangkat dari siswa untuk mengembangkan pengetahuan
sesuatu yang benar-benar belum diketahui dan kecakapan sosialnya yang dapat
(nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua diterapkan di luar sekolah, di dalam
pengetahuan yang sudah ada dan masyarakat yang demokratis. Teorinya
pengetahuan yang baru.(Triyanto, 2014:17) menganggap siswa sebagai penerima aktif
Belajar secara umum diartikan dari pengetahuan dengan cara
sebagai perubahan pada individu yang mendiskusikan informasi dan jawaban dari
terjadi melalui pengalaman, dan bukan berbagai masalah dalam suatu kelompok,
karena pertumbuhan atau perkembangan terlibat dalam suatu proses pembelajaran
tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak bersama, dan bukan sekedar duduk diam
lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan menerima informasi secaara pasif.
bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. (Drs.Hariyanto:160).
Bahwa antara belajar dan perkembangan Model pembelajaran Round Robin
sangat erat kaitannya. adalah model pembelajaran yang dapat
Proses belajar terjadi melalui banyak meningkatkan aktivitas siswa karena siswa
cara baik disengaja maupun tidak disengaja bertugas untuk mengumpulkan kata-kata
dan berlangsung sepanjang waktu dan juga merespon perkataan temanya sehingga
menuju pada perubahan pada diri pelajaran yang berlangsung terasa
pembelajar. Perubahan yang dimaksud membangun imajinasi untuk siswa dalam
adalah perubahan prilaku tetap berupa pembuatan menulis puisi. Teknik Round
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, Robin melatih siswa yang awalnya berpikir
dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. pasif menjadi aktif karena di dalam proses
Sedangkan pengalaman merupakan interaksi belajar membuat puisi perlu berpikir dan
antara individu dengan lingkungan sebagai merespon temannya. Di dalam berkelompok
lingkungan belajarnya. Jadi, belajar disini ini siswa punya hak untuk
diartikan sebagai proses perubahan perilaku menyangkal,bertanya, dan memberi
tetap dari sebelum tahu menjadi tahu, dari masukan, sehingga pembelajaran
tidak paham menjadi paham dari kurang berlangsung hangat.
terampil menjadi terampil, dan dari Model pembelajaran Cooperative
kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, Round Robin bertumpu pada kerja kelompok
kecil, dengan langkah-langkah yaitu siswa berpusat pada guru. Selama kegiatan
dikelompokkan dalam kelompok kecil yang pembelajaran, guru cenderung lebih
heterogen dan dengan tingkat kemampuan mendominasi kegiatan pembelajaran, dan
yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas, hampir tidak ada interaksi antar siswa.
anggota saling bekerja sama dan membantu Kebanyakan aktivitas siswa hanya
untuk menyelesaikan tugas. Pada metode mendengarkan dan menulis.
pembelajaran ini siswa berdiskusi dalam Dalam pembelajaran langsung
kelompoknya mengenai suatu tema dan langkah-langkah proses pembelajaran yang
menyamakan persepsi, dimana tiap anggota terjadi adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan
kelompok menyumbangkan idenya sesuai yang dilakukan guru : a. Menyampaikan
dengan tema yang selanjutnya disusun suatu tujuan pembelajaran b. Mendemonstrasikan
kesimpulan berdasarkan hasil kolaborasi ide pengetahuan atau keterampilan , c.
dari tiap-tiap anggota kelompok. Belajar Membimbing mengerjakan latihan , d.
belum selesai jika salah satu teman belum Mengecek pemahaman siswa dan pemberian
menguasai bahan pembelajaran. umpan balik, e. Memberi kesempatan siswa
Model Pembelajaran Direct untuk berlatih lagi (Triyanto, 2014:93). 2)
Instruction merupakan pembelajaran yang Tahapan kegiatan pembelajaran : a.
biasa dilakukan oleh guru di sekolah. Proses Kegiatan awal : guru menyampaikan
pembelajaran bahasa Indonesia yang apersepsi, b. Tahap pengembangan : guru
berlangsung saat ini di sekolah biasanya menjelaskan konsep, menyelesaikan contoh
dimulai dari teori kemudian diberikan soal, siswa menyimak dan mencatat, c.
contoh soal dan dilanjutkan dengan latihan Tahap penerapan 1 : guru memberikan soal
soal. Didalam pembelajaran Bahasa latihan dan membimbing siswa, d. Tahap
Indonesia di sekolah saat ini, masalah- penerapan 2 : guru membahas soal latihan
masalah yang berkaitan dengan kehidupan
METODE
sehari-hari hanya digunakan sebagai aplikasi
Penelitian ini termasuk penelitian
dari teori-teori yang sudah diberikan.
eksperimen semu yang bersifat pengaruh
Dengan kata lain sebagai penerapan dari
berganda karena peneliti tidak mungkin
teori yang diajarkan. Hal tersebut terlihat
melakukan kontrol atau manipulasi pada
dari pemunculan soal cerita pada akhir
semua variable yang relevan
pokok bahasan suatu topik. Mengajar yang
kecuali,variable yang di teliti, yaitu untuk
bersifat langsung lebih menekankan pada
mengetahui adanya pengaruh dari dua
penyampaian pengetahuan kepada siswa
variabel independen terhadap satu variabel
sehingga kegiatan pembelajaran lebih
dependen. Subjek dalam penelitian ini diberikan pada kelas kontrol maupun kelas
adalah siswa-siswi Sekolah Dasar SDN eksperimen diuji validitasnya dan
Pandeglang 3. Pada penelitian ini dikonsultasikan pada ahlinya (Expert
eksperimen dilakukan dengan memberikan Judgement).
perlakuan model pembelajaran. Pada Proses keterampilan menulis puisi
kelompok eksperimen diberi perlakuan yang diukur dalam penelitian ini masing-
khusus dalam proses pembelajaran yang masing memiliki bobot skor sesuai dengan
dilakukan dengan menerapkan model kriterianya. Adapun aspek-aspek dalam
pembelajaran Round Robin, sedangkan kelas penilaian sebagai berikut :
kontrol menggunakan model pembelajaran Skor Penilaian
Direct Instruction. Keterampilan Menulis
Pada penelitian ini mengambil Puisi
populasi siswa kelas 5 Sekolah Dasar SDN No Aspek Skor Bobot
Pandeglang 3. Teknik sampling yang
1. Kesesuaian isi dengan 3 1
digunakan adalah teknik Purposive
2. tema 3 2
Sampling yang mana ini dilakukan karena
3 Penggunaan Diksi 3 1
beberapa pertimbangan, dengan demikian
4 Penggunaan ritme dan 3 1
sampel yang di peroleh diharapkan menjadi
rima
sampel yang presentatif.
Kandungan amanat
Penelitian ini menggunakan 1
Skor Maksimal (skor × 15
instrument, yaitu instrumen Test. Test
bobot)
adalah serentetan pertanyaan atau latihan
(Fajar Neo, 2013 : 93)
yang serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, Pedoman Penilaian Keterampilan
intelegensi, kemampuan atau bakat oleh Menulis Puisi
individu atau kelas. (Arikunto, 2006:123).
Skor
Test yaitu terdiri dari tes awal (pretest) dan Indikator
tes akhir (posttest). Tes awal dilakukan 1 2 3
untuk mengambil data tentang kemampuan
Tidak ada Kesesuai Kesesuai
awal siswa baik kelas kontrol maupun kelas Keseimb
kesesuaia an tema an tema
ekspermen. Sedangkan tes akhir dilakukan angan
n tema dengan dengan
pada akhir pertemuan untuk mengetahui tema
puisi isi isi
kemampuan akhir siswa setelah kegiatan dengan
dengan seimbang
pembelajaran langsung. Instrument yang
isi isi puisi , tetapi seimbang Amanat yang terkandu terkandu
yang di masih terkandu ng dalam ng dalam
buat terdapat ng dalam puisi puisi
beberpa isi puisi tidak mempeng
kesalahan mempeng aruhi isi
aruhi puisi.
Isi puisi Isi puisi Isi puisi
puisi
tidak memenuh memenuh
memenuh i kategori i kategori (Fajar Neo, 2013 : 93)
i kategori menghasi menghasi PEMBAHASAN
menghasi lkan lkan Rata-rata Posttest kelas eksperimen
lkan imajinasi imajinasi dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Pada
Diksi imajinasi estetik estetik kelas eksperimen hasil Posttest berada di
estetik dan angka 78,12 sedangkan kelas control berada
dan mempeng di angka 73,84. Analisis data Posttest
mempeng aruhi menggunakan uji t kesamaan rata-rata dua
aruhi makna pihak menunjukan bahwa (-
makna puisi 1,99>2,25>1,99), maka H0 ditolak sehingga
puisi dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan keterampilan menulis puisi siswa
Tidak ada Rima dan Rima dan
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi,
rima dan ritme ritme
keadaan akhir keterampilan menulis puisi
ritme mampu mampu
siswa antara kedua kelas tersebut berbeda
menumb menumb
Analisis data Posttest menggunakan
uhkan uhkan
uji t kesamaan rata-rata dua pihak selesai
Ritme kemerdua kemerdua
dilakukan, langkah selanjutnya adalah
dan Rima n n dan
mengukur analisis data Posttest dengan
nuansa
menggunakan uji t pihak kanan. Analisis
makna
data Posttest menggunakan uji t pihak kanan
tertentu
menunjukan bahwa (2,25>1,99), maka H0
pada
ditolak sehingga dapat disimpulkan rata-rata
puisi
keterampilan menulis puisi siswa kelas
Kandung Tidak ada Amanat Amanat eksperimen lebih baik dibandingkan dengan
an amanat yang yang kelas kontrol.
Nilai rata-rata keterampilan menulis telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
puisi siswa kelas eksperimen lebih baik dari dapat disimpulkan sebagi berikut.
kelas kontrol dikarenakan pengaruh dari
1. Terdapat perbedaan keterampilan
perbedaan model pembelajaran yang
menulis puisi siswa melalui model
digunakan pada setiap kelas. Kelas
pembelajaran Round Robin dengan
eksperimen menggunakan model
siswa yang melalui model
pembelajaran Round Robin sedangkan kelas
pembelajaran Direct Instruction. Hal
kontrol menggunakan model pembelajaran
ini dapat dilihat dari hasil
Direct Instruction. Setiap model
perhitungan analisis uji t dua pihak
pembelajaran memiliki kelebihan dan
dengan cara membandingkan t-
kelemahan masing-masing. Berdasarkan
hitung dengan t-tabel, diperoleh
penelitian ini menunjukan bahwa
thitung > ttabel, yang menunjukkan H0
keberhasilan suatu pembelajaran
ditolak dan Ha diterima. Selain itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor
juga terlihat dari hasil nilai rata-rata
diantaranya karakteristik siswa serta
post-test yang diperoleh, di kelas
kemampuan guru menerapkan model
eksperimen memiliki rata-rata 78,12
pembelajaran yang inovatif dan sesuai
dan kelas kontrol memilii rata-rata
dengan materi pelajaran yang disampaikan.
73,84.
Pada dasarnya model pembelajaran
2. Keterampilan menulis puisi siswa
apapun akan memberikan hasil yang baik
melalui model pembelajaran Round
apabila digunakan pada bahan pelajaran
Robin lebih baik dibandingkan
yang sesuai dan pada waktu yang tepat.
dengan siswa yang melalui model
Model pembelajaran Round Robin tepat
pembelajaran Direct Instruction. Hal
untuk keterampilan menulis puisi kelas 5 di
ini dapat dilihat dari hasil
SDN Pandeglang 3 dan model pembelajaran
perhitungan analisis uji t satu pihak
Direct Instruction merupakan model
yaitu dengan cara membandingkan t-
pembelajaran yang kurang tepat untuk
hitung dengan t-tabel diperoleh thitung
keterampilan menulis puisi kelas 5 di SDN
> ttabel, dengan demikian
Pandeglang 3.
menunjukkan H0 ditolak dan Ha
SIMPULAN diterima

Berdasarkan hasil analisis data, DAFTAR PUSTAKA


pengujian hipotesis dan pembahasan yang
Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Horgenhahn, B.R. (2008). Theories of
Pembelajaran dalam Konteks Learning. Jakarta : Rencana Prenada
Kurikulum 2013. Bandung : Refika Media Group.
Aditama Lie. A. (2002). Mempraktekan Cooperative
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Learning di Ruang-ruang Kelas.
Penelitian : Suatu Pendekatan Jakarta : Gramedia
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Margono, S. (2005). Metodologi Penelitian
Asul Wiyanto. (2005). Kesusastraan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Sekolah. Jakarta: PT Grasindo Cipta.
Anggota Ikapi. Mulyasa. E. (2015). Guru Dalam
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Implementasi Kurikulum 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Jakarta : Balai Pustaka. Pamungkas, Trian. (2011). Stategi
Surya, Diah. (2013). Pengaruh Teknik Pembelajaran React (Relating
Pembelajaran Round Robin Experiencing Applying Cooperating
(Merespon Bergiliran) Terhadap Transfering) Terhadap Peningkatan
Kemampuan Menulis Puisi Siswa. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kisaran : Jurnal Matematik Siswa SMP. Proposal.
Fajar, Neo. (2013). Peningkatan Serang : Tidak Diterbitkan
keterampilan menulis puisi dengan Pradopo, R. Djoko. (1987). Pengkajian
menggunakan teknik koreksi secara Puisi. Yogyakarta : Gajahmada
langsung. Skripsi. Semarang : Tidak University Press
Diterbitkan Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian
Haryadi dan Zamzami. (1997). Peningkatan untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Keterampilan Berbahasa Indonesia. Pemula. Bandung : Alfabeta
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Saleh Abbas. (2006). Pembelajaran Bahasa
Kebudayaan. Indonesia yang Efektif di Sekolah
Henry Guntur Tarigan. (2008). Menulis Dasar. Jakarta: Depdiknas
sebagai Suatu Keterampilan Romelah, Siti dan Hariani, Sri. (2013).
Berbahasa. Bandung: Angkasa. Penongkatan Keterampilan Menulis
__________________.(1991). Prinsip- Puisis Melalui Model Pembelajaran
prinsip Dasar Sastra. Bandung: Langsung Di Sekolah Dasar.
Angkasa. Surabaya : Jurnal
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. Triyanto. (2011). Mendesain Model
Bandung: Nusa Media Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Jakarta: Kencana Prenada Media
Bandung: Tarsito Group.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Tukiran Tanireda dan Hidayati Muastafidah.
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, (2012). Penelitian Kuantitatif
Kualitatif, dan R&D. Bandung : (Sebuah Pengantar). Bandung :
Alfabeta Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Wahyuni, Tri. (2013). Peningkatan
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Keterampilan Menulis Puisi Melalui
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Teknik Eriting Here And Now Di
Alfabeta Kelas V SD Negeri Purwobinangun
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Sleman. Yogyakarta : Jurnal Skripsi
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Warsono dan Hariyanto. (2012).
Kualitatif, dan R&D cetakan ke-19. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT.
Bandung : Alfabeta Remaja Rosdakarya.
Supriadi, (2004). Pengantar Pendidikan.
Jakarta.Universitas Terbuka
Suryanto, Ahmad dkk. (2010). Evaluasi
Pembelajaran di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka
Susiyanti. (2013). Penggunaan Model
Pembelajaran Langsung Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis
Puisi Pada Siswa Sekolah Dasar.
Surabaya : Jurnal
Syamsudin. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan Bahasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Syaodih, Nana . (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Program
Pascasarjana UPI dan PT. Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai