Pakan recovery adalah makanan diet lengkap untuk anjing dan kucing, diformulasikan untuk meningkatkan restorasi nutrisi selama masa pemulihan seperti pasca operasi atau pada kasus hepatik lipidosis. Makanan ini mempunyai densitas energi tinggi dan konsentarasi nutrisi esensial tinggi yang sangat mudah dicerna. Nutrisi memiliki peran yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan persiapan pra operasi dan pasca operasi pada pasien. Gejala pascaoperasi seperti mual, muntah, nyeri, dan anoreksia dapat terjadi pada pasien. Sedangkan katabolisme, infeksi, dan proses penyembuhan luka bisa saja terjadi dan menjadi faktor pasien mengalami deplesi nutrisi. Oleh sebab itu, dalam melakukan masa pemulihan pada kucing/pasien dibutuhkan recovery berupa makanan supportive seperti makanan kaleng. Makanan kaleng memiliki kandungan air, lemak dan protein yang tinggi, juga meningkatkan palatabilitas. Makanan dengan kandungan lemak yang tinggi akan memperlambat pengosongan lambung. Namun, makanan tersebut justru sering lebih disukai, kecuali jika ada kontraindikasi untuk lemak atau kandungan protein yang tinggi. Kucing lekat hubungannya dengan tekstur makanan. Jika kucing diberi makan makanan kering sejak anak kucing, kemungkinan mereka akan spontan makan makanan kering daripada alternatif pakan kaleng. Dalam pakan recovery, penambahan gula dapat meningkatkan rasa pada pakan anjing, tetapi kucing tidak memiliki reseptor rasa untuk rasa manis. Gula buatan (misalnya xylitol) dapat menyebabkan hipoglikemia pada kucing dan anjing sehingga harus dihindari. Berdasarkan hal tersebut, pakan recovery begitu penting bagi pemulihan anjing dan kucing. Namun dapat diimbangi dengan kebutuhan nutrisinya agar tidak menjadi berlebihan/tidak berguna, serta pemberiannya yang tepat tergantung setiap kondisi pasien.
2.4 Mekanisme Kerja Pakan
Pakan recovery mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan cara yaitu: a. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein), b. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain c. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan d. Mencegah dan menghentikan perdarahan Mekanisme pemberian pakan berupa nutrisi suportif dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat melakukan intake secara per oral. Nutrisi suportif diberikan baik secara intravena menggunakan kateter vena dengan infus formula yang mengandung makronutrisi dan mikronutrisi maupun secara enteral menggunakan tube yang ditempatkan pada perut atau usus halus. Pakan yang masuk ke dalam tubuh pasien melewati beberapa tahapan berupa 1. Penelanan (ingestion): tindakan memakan (tahap awal pengolahan makanan) 2. Pencernaan (digestion): proses perombakan makanan menjadi molekul-molekul yang cukup kecil dan dapat diserap oleh tubuh. Terjadi secara mekanik (menggunakan mulut,gigi) dan secara kimiawi (pemberian enzim untuk merombak molekul makanan) 3. Penyerapan (absorption): sel – sel akan menyerap molekul kecil seperti asam amino 4. Pembuangan (elimination): sisa bahan makanan yang sudah ataupon yang tidak dapat dicerna akan dibuang Pakan tersebut mengandung beberapa hal sebagai pendukung recovery berupa: 1. Asam amino a. Arginin, yang dapat memacu retensi nitrogen, perputaran protein, konversi amonia ke urea, dan penyembuhan luka. b. Glutamin, satu asam amino yang paling penting. Glutamin mendukung kesehatan sel usus dan meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, glutamin tidak sepenuhnya disintesis pada hewan yang stres, termasuk stres yang disebabkan oleh penyakit. Glutamin mendukung aktivitas usus dan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang sintesis protein fase akut spesifik dan memperpendek masa pemulihan setelah operasi. 2. Fatty Acids Penggunaan EPA dan DHA memberikan manfaat kesehatan yang potensial. Tidak semua omega-ke 3 rantai panjang asam lemak tak jenuh ganda sebagai hal yang efektif sebagai EPA dan DHA. Mereka sebagai antiinflamasi dan berkontribusi pada penurunan produksi leukotrien B4 dan prostaglandin E2, yang memainkan peran penting dalam peradangan dan nyeri. 3. Prebiotik Prebiotik seperti inulin dan frukto-oligosakarida diyakini memilki kontribusi pada kesehatan saluran gastrointestinal. Prebiotik adalah bahan makanan yang secara selektif merangsang pertumbuhan dan aktivitas satu atau lebih jenis bakteri (termasuk Bifidobacterium spp dan Lactobacillus spp) di usus besar, sehingga meningkatkan kesehatan hewan.
Reference: Wini, Maria et al. 2018. Pemberian Nutrisi Yang Baik Pasca Operasi. Denpasar: Universitas Udayana