Anda di halaman 1dari 29

Oleh :

Frenky Arif Budiman


 Nutrisiadalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya
fungsi normal setiap organ dan jaringan
tubuh (Rock CL, 2004).
 Kekurangan nutrisi memberikan efek yang
tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi
hampir semua organ dan sistem tubuh
(Suastika, 1992).
 Dietoral
 Enteral
 Parenteral
 Dietoral diberikan kepada penderita yang
masih bisa menelan cukup makanan dan
keberhasilannya memerlukan kerjasama yang
baik antara dokter, ahli gizi,penderita dan
keluarga
 Nutrisienteral bila penderita tidak bisa menelan
dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi pencernaan
dan absorbsi usus masih cukup baik.
 Selama sistem pencernaan masih berfungsi atau
berfungsi sebagian dan tidak ada kontraindikasi
maka diet enteral (EN) harus dipertimbangkan,
karena diet enteral lebih fisiologis karena
meningkatkan aliran darah mukosa intestinal,
mempertahankan aktivitas metabolik serta
keseimbangan hormonal dan enzimatik antara
traktus gastrointestinal dan liver.
 Gastrinmempunyai efek tropik pada lambung,
duodenum dan colon sehingga dapat
mempertahankan integritas usus,mencegah atrofi
mukosa usus dan translokasi bakteri, memelihara
gut-associated lymphoid tissue (GALT) yang
berperan dalam imunitas mukosa usus (Shike,
1996;Bruera, 2003; Rombeau, 2004; Trujillo, 2005;
Boediwarsono, 2006).
 Makanan cair yang diberikan melalui
oral/pipa selama saluran cerna masih
berfungsi baik untuk menyerap/mencerna
 Makanan formula sebagian besar tersedia
siap pakai yaitu dalam bentuk powder/bubuk
 Formula Standar/intact/polimerik ; ditujukan
pada pasien yang dapat mencerna dan menyerap
zat gizi tanpa kesulitan. Sebagian besar formula
terdiri dari satu atau kombinasi protein isolat.
 Formula hidrolisa; memudahkan untuk dicerna –
sebagian protein diberikan protein yang sudah
asam amino (bahan yang dibuat dari asam amino
bebas dan biasanya lemak rendah dan dari MCT--
- pasien yang gangguan saluran cerna
 Formula modular: tidak komplet hanya terdiri
dari satu zat gizi (protein, CHO atau
lemak)Formula ditambah dengan
vitamin/mineral
 Polimerik/intak/standard : blender food;
Nutren, diabetasol, ensure, entrasol
 Formula hidrolisa :peptamen, criticare HN;
vivonex T.E.N.
 Protein modul : casec; pro-mod
 CHO modul : moducal; polycose liquid
 Lemak modul: mCT oil; microlipid
 Gangguan fungsi lambung dan usus halus
 Asupan zat gizi oral < 40 %
 makanan enteral > parenteral
 Dapat membantu memelihara fungsi sal.
Cerna; sedikit terjadi komplikasi; lebih
murah
 Makanan oral > enteral
 Dapat memberikan energi sesuai dengan
kebutuhan
 Diberikan pada pasien yang hanya toleran
terhadap makanan cair dan formula hidrolisa
 Formula dapat memberikan suplement oral
 Secara psikologis makanan enteral kurang
diterima --- pertimbangan rasa penting
 Formula lengkap yang diberikan melalui pipa ke
dalam lambung/usus halus.
 Diberikan jika saluran cerna berfungsi tapi tak
mampu makan cukup melalui mulut
 Pemberian makanan enteral lewat pipa biasanya
- Seseorang dengan gangguan menelan/mengunyah
- Seseorang dengan tidak ada nafsu makan dalam
waktu relatif lama
- Ada ganguan saluran cerna atas, fistula, dan ada
sedikit luka
- koma; kebutuhan gizi tinggi, seseorang yang tidak
bisa mengkonsumsi formula hidrolisa secara oral
 Transnasal: melalui hidung
- nasogastrik; nasoenterik;
nasodeudenal;nasojejunal
 nasogastrik; dari mulut--lambung
 Enterestomi; dilakukan operasi
dilambung/usus halus, pipa langsung
 Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
 Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
 Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik
mukosa saluran cerna
 Mengurangi proses katabolic
 Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara
bermakna
 Mempercepat penyembuhan luka
 Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
 Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih
pendek dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
 Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk
pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui
saluran pencernaan
 Istilah Nutrisi Parenteral untuk
menggambarkan suatu pemberian makanan
melalui pembuluh darah. Nutrisi parenteral
total (TPN) diberikan pada penderita dengan
gangguan proses menelan, gangguan
pencernaan dan absorbsi
 Nutrisi
parenteral parsial, pemberian
sebagian kebutuhan nutrisi melalui
intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian
pasien masih dapat di penuhi melalui
enteral. Cairan yang biasanya digunakan
dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam
amino
 Nutrisiparenteral total, pemberian nutrisi
melalui jalur intravena ketika kebutuhan
nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui
cairan infus. Cairan yang dapat digunakan
adalah cairan yang mengandung karbohidrat
seperti Triofusin E1000, cairan yang
mengandung asam amino seperti PanAmin G,
dan cairan yang mengandung lemak seperti
Intralipid
 Lokasipemberian nutrisi secara parenteral
melalui vena sentral dapat melalui vena
antikubital pada vena basilika sefalika, vena
subklavia, vena jugularis interna dan
eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi
parenteral melalui perifer dapat dilakukan
pada sebagian vena di daerah tangan dan
kaki
 Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui
intravena, karena tidak memungkinkannya
saluran cerna untuk melakukan proses
pencernaan makanan
 Mencegah lemak subcutan dan otot
digunakan oleh tubuh untuk melakukan
katabolisme energi
 Mempertahankan kebutuhan nutrisi
LEMAK
 Lipid diberikan sebagai larutan isotonis yang
dapat diberikan melalui vena perifer . Lipid
diberikan untuk mencegah dan mengoreksi
defisiensi asam lemak. Sebagian besar
berasal dari minyak kacang kedelai, yang
komponen utamanya adalah linoleic, oleic,
palmitic, linolenic,dan stearic acids.
Karbohidrat
 Beberapa jenis karbohidrat yang lazim
menjadi sumber energi dengan perbedaan
jalur metabolismenya adalah : glukosa,
fruktosa, sorbitokl, maltose, xylitol.
Protein/ Asam Amino
 Selain kalori yang dipenuhi dengan karbohidrat
dan lemak , tubuh masih memerlukan asam
amino untuk regenerasi sel , enzym dan
visceral protein. Pemberian protein / asam
amino tidak untuk menjadi sumber energi
Karena itu pemberian protein / asam amino
harus dilindungi kalori yang cukup, agar asam
amino yang diberikan ini tidak dibakar menjadi
energi (glukoneogenesis). Jangan memberikan
asam amino jika kebutuhan kalori belum
dipenuhi.
Mikronutrien dan Immunonutrien
 Pemberian calsium, magnesium & fosfat
didasarkan kebutuhan setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai