Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


KELAS A

Kasus Auditor BPK Terima Moge Harley-Davidson


Terkait Audit Jasa Marga

diampu oleh :
H. Tarmizi Achmad, MBA. Ph.D, Akt.

disusun oleh :
KELOMPOK 1 (PEMBAHAS)

Adelia Ayu Apristiana 12030115140137


Dyah Puspa Arumningtyas 12030115140159
Salma Khairunnisa Gotri 12030115120006

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
Kasus Auditor BPK Terima Moge Harley-Davidson Terkait Audit Jasa Marga

GM Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Setia Budi (SB), diduga menyuap Auditor Madya
BPK Sigit Yugoharto (SY) dengan motor gede Harley-Davidson seharga Rp115 juta untuk
mempengaruhi hasil pemeriksaan dari tim BPK. Sigit merupakan ketua tim pemeriksaan
terhadap PT Jasa Marga Tbk cabang Purbaleunyi.

Saat ini Sigit menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait audit PT Jasa Marga. "Ada
temuan di Jasa Marga yang bersangkutan meminta sesuatu, yang bersangkutan (Sigit
Yugoharto) menerima kendaraan moge" begitu informasi yang diterima dari kalangan internal
KPK. Badan Pemeriksa Keuangan segera menjatuhkan sanksi terhadap auditor berinisial SY
yang menjadi tersangka kasus suap motor gede Harley-Davidson. Auditor tersebut terancam
diberhentikan dari BPK.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan internal sejak 5 September secara bersamaan dengan
KPK. KPK pada tindak pidananya, kami pelanggaran kode etik," ujar Kepala Biro Humas BPK
Yudi Ramdan Budiman saat dihubungi, Kamis (21/9/2017).

Jasa Marga mengklarifikasi terkait temuan suap di instansinya kepada auditor Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) berinisial SY. Jasa Marga sendiri telah memecat karyawan yang
terlibat dalam kasus itu. Untuk mendukung dan menghormati proses hukum, dengan tetap
mengedapankan azas praduga tak bersalah, Jasa Marga tanggal 12 September 2017 telah
memberhentikan sementara satu orang karyawan dari jabatannya.

Dalam melakukan proses bisnisnya, Jasa Marga selalu mengedepankan prinsip prinsip
good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik dan tidak melakukan hal-hal
yang bertentangan dengan hukum. Jasa Marga akan membenahi pengawasan internal di seluruh
kantor cabang, maupun kantor pusat, menyusul adanya temuan suap moge oleh oknum
karyawan kepada auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jasa Marga juga membentuk tim
khusus agar kasus serupa tidak terulang.

Tim khusus dibentuk untuk memastikan jajaran menjalankan kepatutan perusahaan sesuai
dengan perundang-undangan dan memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance. Jasa
Marga siap bekerja sama dengan pihak KPK untuk penuntasan kasus yang menyangkut
jajarannya itu. Jasa Marga juga memberikan akses penuh ke KPK untuk pengusutan kasus
dugaan suap itu.
Diketahui KPK menetapkan Sigit dan Setia Budi sebagai tersangka dugaan suap terkait
pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) terhadap PT Jasa Marga Tbk, yang dilakukan
tahun ini atas penggunaan anggaran tahun 2015 dan 2016. Dari hasil awal PDTT tersebut, BPK
menemukan dugaan kelebihan pembayaran dalam pekerjaan pemeliharaan periodik,
rekonstruksi jalan dan pengecetan marka jalan yang dilakukan PT Jasa Marga cabang
Purbalenyui.

Atas perbuatan itu, Sigit yang diduga penerima suap dijerat dengan pasal 12 huruf b
atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001. Sedangkan
Setia Budi yang diduga sebagai pemberi suap disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf b
atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.

Pertanyaan Kasus :

1. Didalam kode etik akuntan professional ada prinsip dasar etika. Berdasarkan kasus diatas,
prinsip dasar etika apa saja yang dilanggar oleh auditor BPK tersebut ? Jelaskan
2. Profesionalisme adalah sejauh mana seseorang memiliki sikap seperti kepercayaan dalam
pelayanan publik. Menurut kelompok anda, bagaimana keprofesionalan auditor dalam kasus
tersebut ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari perbuatan suap tersebut ? Jelaskan

Anda mungkin juga menyukai