ALia 3
Keseimbangan antara Cl2, HOCl, dan OCl- dan
hubungannya dengan nilai pH pada T=25oC
40 60
20 80
0 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terlihat bahwa proses desinfeksi lebih efisien
ALia pada suasana netral atau asam lemah 4
Klor tersedia bebas adalah:
Cl2 + OCL- + HOCl
Kaporit akan bereaksi sama seperti Cl2 yang dilarutkan
dalam air yaitu seperti reaksi di bawah:
Ca(OCl)2 + 2H2O 2HOCl + Ca(OH)2
(Kaporit)
HOCl OCl- + H+
Zat amoniak (NH3) dalam air akan bereaksi dengan klor
atau asam hipoklorit dan membentuk monokloramin,
dikloramin, atau trikloramin tergantung dari pH,
perbandingan konsentrasi pereaksi dan suhu. Reaksi-
reaksi yang terjadi :
adalah sebagai berikut:
NH3 + HOCl NH2Cl (monokloramin)+ H2O pH≥7...1
NH2Cl + HOCl NHCl2(dikloramin) + H2O 4≤pH≤6..2
NH2Cl + HOCl NHCl2 (trikloramin) + H2O pH<3......3
ALia 5
Reaksi 1 berlangsung cepat, sedangkan
reaksi-reaksi lainnya agak lambat
sehingga faktor waktu kontak agak
penting. Semua klor yang tersedia di
dalam air sebagai kloramin disebut “klor
tersedia terikat”, sedang Cl2+OCl-
+HOCl adalah klor tersedia bebas. Dan
Klor tersedia bebas + Klor tersedia terikat
= jumlah klor tersedia = klor aktif dalam
larutan.
ALia 6
Waktu kontak=2 menit
ALia 9
3 kasus klorinasi
1
a b c
Keterangan:
a. Air suling (tanpa gangguan)
b. Air yang mengandung zat pereduksi
c. Air yang mengandung zat pereduksi serta:
1. Sedikit NH3
2. Banyak NH3
ALia 10
Jumlah klor yang perlu dibubuhkan
untuk instansi air minum (PDAM)
ALia 11
Gangguan Klor
ALia 12
Ketelitian
Penentuan kebutuhan klor/BPC terdiri
dari beberapa langkah yang terpisah satu
dengan yang lain, juga kecepatan reaksi
kimiawi, berlangsung lambat, sehingga
analisis yaitu grafik klorinasi tidak dapat
dianggap sangat teliti.
Penyimpangan baku dapat berkisar
antara 10 sampai 30%, tergantung dari
sumber klor yang digunakan dan cara
menganalisis klor aktif.
Grafik klorinasi hanya dapat mewakili
satu jenis air, dengan jenis desinfektan,
waktu detensi, dan semua jenis
ALia
parameter fisik kimia yang sama. 13
Pengawetan Sampel
ALia 14
ANALISA DESINFEKTAN ATAU KLOR AKTIF
(SISA KLOR) DENGAN METODA IODOMETRI (1)
I. Materi Praktikum
1. Tujuan Percobaan
Mengetahui besarnya klor aktif yang diperlukan sampel
untuk proses desinfeksi.
2. Dasar Teori
Untuk setiap klor aktif seperti klor tersedia bebas dan klor
tersedia terikat, digunakan analisa-analisa khusus yaitu
metoda iodometri dan metoda DPD- FAS. Namun, untuk
praktikum biasanya klor aktif (residu) ditentukan melalui
suatu analisa dan klor tersedia bebas serta klor tersedia
terikat didapatkan melalui grafik klorinasi break point.
Klor aktif dapat dianalisa malalui titrasi iodometri atau
melalui titrasi kolorimetri dengan DPD. Analisa iodometri
agak sederhana tetapi tidak sepeka metoda DPD.
Selain dari metoda di atas yang digunakan di
laboratorium, ada juga metoda kasar yang biasanya
digunakan di lapangan, yaitu memakai alat komparator
dengan ortotolidin.
ALia 15
ANALISA DESINFEKTAN ATAU KLOR AKTIF
(SISA KLOR) DENGAN METODA IODOMETRI (2)
ALia 17
ANALISA KLORIDA
DENGAN METODA ARGENTOMETRIK MOHR (2)
3. Bahan dan Alat
Larutan standart Perak Nitrat (AgNO3) 1/35,45 N.
Laruitan indikator Kalium Kromat (K2CrO4) 5%.
Bubuk MgO.
Buret 25 ml atau 50 ml.
Erlenmeyer 100 ml 1 buah.
Pipet 25 ml, 5 ml.
4. Prosedur Percobaan
Tuangkan 25 ml sampel air ke dalam erlenmeyer 100 ml.
Tambahkan 0,5 ml indikator K2CrO4 dan kocok hingga
merata.
Tambahkan 1 sendok atau spatula bubuk MgO.
Titrasi dengan
1000 larutan AgNO3 1/35,45 N hingga timbul
Cl
warna kemerah-merahan
vol.sampel
x b x N x 35,45
yang pertama.
Hitung kadar Klorida dengan menggunakan rumus berikut:
dimana: b = ml titrasi AgNO3 1/35,45 N
N = normalitas AgNO3
ALia 18
ANALISA BREAKPOINT CHLORINATION (BPC)
I. Materi Praktikum
1. Tujuan Percobaan
Menentukan besarnya kebutuhan desinfektan (kaporit)
dalam air.
2. Dasar Teori
Bermacam-macam zat kimia seperti ozon (O3), Klor (Cl),
Klordioksida (ClO) dan proses fisik seperti penyinaran
dengan ultra-violet, pemanasan dan lain-lain, digunakan
untuk desinfeksi air. Dari bermacam-macam zat kimia
tersebut diatas, klor adalah zat kimia yang sering dipakai
karena harganya murah dan masih mempunyai daya
desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya.
Selain dapat membasmi bakteri dan mikroorganisme
seperti amuba, ganggang dan lain-lain, klor dapat
mengoksidasi ion-ion logam dan memecah molekul
organisme seperti warna. Selama proses tersebut, klor
sendiri direduksi sampai menjadi klorida yang tidak
mempunyai daya desinfeksi. Di samping ini klor juga
bereaksi dengan amoniak.
ALia 19
Breakpoint clorination (klorinasi titik rendah)
adalah jumlah klor yang dibutuhkan sehingga:
Semua zat yang dapat dioksidasi dapat teroksidasi.
ALia 20
4. Prosedur Percobaan
Tuangkan 25 ml sampel air masing-masing ke dalam 6
100 ml erlenmeyer.
ALia 22