V.I V.D
Pola makan
Ket:
= Variable Independen
= Variable Dependen
= Pengaruh
Gaya hidup remaja kini cenderung kurang teratur yang berisiko menyebabkan
diabetes di kemudian hari. Remaja pada umumnya lebih tertarik mengkonsumsi makanan
dari luar rumah seperi di kantin sekolah dan pedagang kaki lima. Makanan/jajanan yang
tersedia di pedagang kaki lima dan kantin sekolah tersebut umumnya mengandung lemak
yang tinggi serta rendah akan serat, vitamin dan mineral. Perkembangan teknologi juga
Di era globalisasi, kuantitas dan kualitas makanan yang dipilih adalah makanan
yang tersedia secara instan, seperti junk food, makanan ringan, minuman bersoda yang
memiliki kadar glukosa sangat tinggi, ataupun jajanan sekolah yang lebih mengutamakan
rasa enak tanpa mempertimbangkan jumlah kalori yang terkandung, apakah sesuai dengan
kebutuhan seharusnya.
Maka dari itu, pendidikan kesehatan dinilai peneliti merupakan hal yang efektif
dilakukan pada remaja, karena remaja merupakan suatu tahapan peralihan dimana
pikirannya dapat menerima hal-hal baru yang dibutuhkan untuk mencegah risiko yang
lebih dikhawatirkan di masa mendatang. Tujuan dari pendidikan kesehatan yang diberikan
adalah untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki remaja terkait faktor risiko diabetes
melitus serta perubahan gaya hidup khususnya pola makan menjadi lebih sehat.
Pengetahuan remaja terkait faktor risiko diabetes melitus dinilai perlu ditingkatkan
sebagai bentuk preventif sejak dini agar di kemudian hari dapat diaplikasikan dalam
perubahan gaya hidup khusunya pola makan remaja. Remaja cenderung makan yang dirasa
enak dibanding mengutamakan kandungan makanan itu sendiri. Maka dari itu pendidikan
kesehatan tentang faktor risiko diabetes melitus diharapkan memberi pengaruh terhadap