Sebutkan Cara Kerja Obat Aminofilin
Sebutkan Cara Kerja Obat Aminofilin
Dosis :
(http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.php/informasi-obat/208-
aminofilin.html)
(http://mimin-mien.blogspot.com/2010/03/uji-bioekuivalensiaminofilin
html)
5. Pembagian pneumonia menurut MTBS
tidak sadar.
2) Terdapat tarikan dinding dada dalam
3) Terdapat stridor (suara napas bunyi ‘grok-grok’ saat inspirasi)
b. Pneumonia, apabila terdapat gejala napas cepat. Batasan napas cepat
adalah:
1) Anak usia 2-12 bulan apabila frekuensi napas 50x/menit atau
lebih
2) Anak usia 12 bulan-5tahun apabila frekuensi napas 40x/menit
atau lebih
c. Batuk bukan pneumonia, apabila tidak ada tanda-tanda pneumonia
Penggolongan Sefalosporin
Hingga tahun 2006 golongan Sefalosporin sudah menjadi 4
generasi, pembedaan generasi dari Sefalosporin berdasarkan aktivitas
mikrobanya dan yang secara tidak langsung sesuai dengan urutan masa
pembuatannya.
gram negatif;
misalnyaH.influenza, Pr.
11. Cefuroxim 2 IV dan IM
Mirabilis, E.coli, dan
Klebsiella
Enterobacteriaceae,
20. Cefepim 4 Oral IV dan IM Hampir sama dengan
Indikasi Klinik :
Obat golongan Cefalosporin ini yang digunakan untuk mengobati infeksi tertentu
yang disebabkan oleh bakteri pada kulit, tenggorokan, dan infeksi kandung kemih.
Antibiotik ini tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi lain yang disebabkan virus.
2. Cefazolin
Cefazolin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan penyakit pada infeksi
pada kandung empedu dan kandung kemih, organ pernafasan, genito
urinaria (infeksi pada organ seksual dan saluran kencing), pencegahan infeksi
pada proses operasi dan infeksi kulit atau luka.
3. Cephalotin
Obat golongan Sefalosporin ini yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
dan penyakit pada infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran nafas, genito-urinaria,
pasca operasi, otitis media dan septikemia.
6. Cefmetazol
8. Cefprozil
Obat Sefalosporin ini mengobati infeksi seperti Otitis Media, infeksi jaringan
lunak dan saluran nafas.
9. Cefuroxim
11. Cefotiam
Memiliki aktivitas spetrum luas terhadap kuman gram negatif dan positif, tetapi
tidak memiliki aktivitas terhadapPseudomonas aeruginosa.
12. Cefpodoxim
13. Cefepim
14. Cefpirom
Kontraindikasi :
(http://tama3143pharmacyarea.blogspot.com/2011/04/sefalosporin.html)
(Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik
otak dikarenakan memiliki kelarutan yang baik dalam lemak yang dapat
membran plasma secara difusi pasif. Hanya di jaringan target hormon ini
9. Farmakologi kalmethason
(http://sikkahoder.blogspot.com/2012/07/kortikosteroid-mekanisme-
kerjaefek.html#.UbSl79hrGN8)
eosinofil pada darah. Oleh sebab itu, anak dengan gizi buruk
gas yang dihirup lewat pernafasan. sampel darah diambil langsung dari arteri.
PEMERIKSAAN NORMAL
PH
7,34 -7,44
PCO2
35 – 45
PO2
89 – 116
HCO3
22 – 26
TCO2
22 – 29
BASSE EXCESS
- 2 – ( +3 )
SATURASI O2
95 -98
(http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/AGD.pdf)
12. Jelaskan mengenai asidosis metabolik, respiratorik, alkalosis
metabolik dan respiratorik
Penyebab :
- Emfisema
- Pneumonia berat
- Edema pulmo.
Asidosis metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonatdalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui
sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan
menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai
usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam
dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh
terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat
dan berakhir dengan keadaan koma.
Penyebab :
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam
atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak
dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga
ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari
metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang
normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis,
yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan
terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah
-rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
Pengobatan :
Penyebab :
3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
(http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/gangguan-keseimbangan-asam-dan-
basa1.pdf)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/731/1/08E00129.pdf)
13. Sebutkan isi, lokasi, kontraindikasi dan cara pemberian vaksin BCG
Isi
Vaksin BCG berisi bakteri hidup yang dilemahkan berasal dari strain
Mycobacterium bovis
Kontraindikasi
Karena berisi bakteri hidup, pemberian vaksin ini tidak dapat dilakukan
pada pasien yang memiliki ganggun imunitas tubuh atau pada pasien yang
sedang mwngkonsumsi obat-obatan imunosupresan.
Dosis
Umur ≤ 1 tahun : 0,05 cc
Umur > 1 tahun : 0,1 cc
Lokasi penyuntikan BCG
Vaksin BCG diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas pada
insersio M.deltoideus sesuai anjuran WHO, tidak ditempat lain (misalnya
bokong, paha). Untuk mendapatkan lokasi deltoid yang baik membuka
lengan atas dari pundak ke siku. Lokasi yang paling baik adalah pada
tengah otot, yaitu separuh antara akromion dan insersi pada tengah
humerus. Bila bagian bawah deltoid yang disuntik, ada risiko trauma saraf
radialis karena saraf tersebut melingkar dan muncul dari otot trisep. Posisi
yang salah akan menghasilkan suntikan subkutan yang tidak benar dan
meningkatkan resiko penetrasi saraf.
dasar
Kontra indikasi :
Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis dan
sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.
Efek samping :
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam.
1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat
suntikkan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka
tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda
parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan /
atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini
normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan
sendirinya.
2. DPT – Hepatitis B
Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis
dan hepatitis B.
Efek samping
3. Polio
Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomyelitis.
Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.
Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :
sterilitasnya terjaga
Efek samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping.
Kontraindikasi
Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian OPV pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis
ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
4. Imunisasi Hepatitis B
Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B.
Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus Hepatitis A atau C atau
yang diketahui dapat menginfeksi hati.
Cara pemberian dan dosis
Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan interval
minimum 4 minggu (1 bulan).
5. Campak
Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.
Kontraindikasi
Individu yang mengidap penyakit immuno deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma.
bulan ?
Anjuran pemerintah program imunisasi dasar dan WHO. Menurut WHO
(1973) imunisasi campak cukup dilakukan dengan 1 kali suntikan setelah
bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia berumur lebih dari 1
tahun. Karena kekebalan yang diperoleh berlangsung seumur hidup, maka
tidak diperlukan revaksinasi lagi.
Pada umumnya vaksinasi pada bayi berumur kurang dari 9 bulan tidak
dapat menghasilkan kekebalan yang baik, karena terganggu oleh antibodi
yang dibawa sejak lahir dari ibunya.
(Garnadi, Yudi. Imunisasi. Edisi 1. MediaDIKA. 2000)
Cara pemberian oksigen dibagi dua jenis, yaitu sistem arus rendah dan sistem
Alat oksigen arus rendah diantaranya kanul nasal, topeng oksigen, reservoir
blenders.
rendah
dengan panjang ± 2 cm, dipasangkan pada lubang hidung pasien dan tube
dihubungkan secara langsung keoxygen flow meter. Alat ini dapat menjadi
alternatif bila tidak terdapat masker, terutama bagi pasien yang membutuhkan
nasofaring dengan aliran 1-6 L/m, dengan FiO2 antara 24-40%. Aliran yang lebih
tinggi tidak
membran menjadi kering. Kanul nasal merupakan pilihan bagi pasien yang
aliran dapat dipertahankan 5L/m atau lebih dengan tujuan mencegah CO2 yang
telah dikeluarkan dan tertahan di masker terhirup kembali. Penggunaan alat ini
dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi kulit dan pressure sores.
mask
kantung reservoir minimal sepertiga sampai setengah penuh pada inspirasi. Sistem
mask kecuali alat ini memiliki serangkai katup ‘one-way’. Satu katup diletakkan
diantara kantung dan masker untuk mencegah udara ekspirasi kembali kedalam
kantung. Untuk itu perlu aliran minimal 10L/m. Sistem ini mengalirkan
menggunakan oksigen secara kontinyu selama 24 jam, dan sering berhasil bagi pasien
hipoksemia yang refrakter. Dari hasil studi, dengan oksigen transtrakea ini dapat
menghemat penggunaan oksigen 30-60%. Keuntungan dari pemberian oksigen
transtrakea yaitu tidak menyolok mata, tidak ada bunyi gaduh, dan tidak ada iritasi
penggunaan oksigen transtrakea adalah biaya tinggi dan resiko infeksi lokal. Komplikasi
yang biasa terjadi pada pemberian oksigen transtrakea ini adalah emfisema subkutan,
bronkospasme, dan batuk paroksismal. Komplikasi lain diantaranya infeksi stoma, dan
Alat oksigen arus tinggi diantaranya venture mask dan reservoir nebulizer
blenders.
Alat venturi mask menggunakan prinsip jet mixing (efek Bernoulli). Jet mixing
konsentrasi oksigen rendah (24-35%). Pada pasien dengan PPOK dan gagal nafas
tipe II, bernafas dengan mask ini mengurangi resiko retensi CO2, dan
tersebut.
Dua indikasi klinis untuk penggunaan oksigen dengan arus tinggi adalah
pasien dengan hipoksia yang memerlukan pengendalian FiO2, dan pasien hipoksia
Komposisi
ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup
ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang
mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi,
sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat
Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali
lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun
demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna
laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal
ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu
sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi,
tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah
melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif
stabil.
Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein
yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari
protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein
whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah
protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu sapi yang
mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta
laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu
sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein
asam amino (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino
yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam
amino taurin; asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam
susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena
asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang
sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena
ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang
tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding
dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping
itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini
Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil
lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega
3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan
dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai
panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA)
Susu sapi tidak mengandung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir
terhadap semua susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu diingat
bahwa sumber DHA & ARA yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya
tidak sebaik yang terdapat dalam ASI. Jumlah lemak total di dalam kolostrum
lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu
sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita ketahui
konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk
Karnitin
karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam
kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang
mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor
walapun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir
Vitamin D
Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak
perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan
pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar
matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan
vitamin D.
Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah
Vitamin A
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi
yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang
baik.
Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin
C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar
vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi
kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi
syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan
untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui
yang vegetarian.
Mineral
Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu.
Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah
diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi. Mineral
utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan
darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat
penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor,
magnesium, vitamin D dan lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak
kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat
serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih
kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang
mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI
lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula.
Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat
yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini
dapat diatasi.
Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak
membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit yang
dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar
zincASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Seperti halnya zat besi
kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat
penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu sapi dan susu
formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga tinggi
kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat
Susu formula
menjadi dua:
1. Formula adaptasi
* Lemak
Disarankan mempunyai kadar lemak antara 2,7-41 g setiap 100 ml atau setara
8,5%. Dari jumlah ini, 3-6% kandungan energinya harus terdiri dari asam linoleik.
* Protein
Kadarnya harus berkisar antara 1,2 sampai 1,9 g/100 ml, dengan rasio
harus identik dengan protein yang terdapat dalam ASI. Alasannya, hanya protein
* Karbohidrat
Disarankan kandunganya antara 5,4 sampai 8,2 g bagi tiap 100 ml.
* Mineral
Sebagian besar mineral dalam susu sapi adalah natrium, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan klorida. Karena itu komposisinya harus diturunkan sekitar 0,25
sampai 0,34 g tiap 100 ml. Ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan
di kemudian hari.
* Vitamin
Sesuai namanya, susu ini memiliki susunan gizi yang lengkap untuk bayi
baru lahir. Sekalipun demikian, susu ini sedikit berbeda dari formula adaptasi.
Susu formula ini mempunyai kadar protein tinggi karena rasio proteinnya tidak
disesuaikan dengan rasio protein yang terkandung dalam ASI. Begitu juga dengan
mineral yang lebih tinggi dari susu formula adaptasi. Keuntungan susu formula
jenis ini adalah harganya yang jauh lebih murah daripada susu formula adaptasi.
Susu formula untuk bayi 6 bulan ke atas mengandung protein yang lebih
tinggi dari susu adaptasi maupun susu awal lengkap. Rasio proteinnya pun tidak
mengikuti rasio yang terdapat dalam ASI. Sedangkan kadar beberapa mineral,
mengimbangi kebutuhan anak yang sudah semakin aktif dan sedemikian cepat
tumbuh kembangnya.
Perbedaan paling nyata dalam kebutuhan zat gizi bayi 6 bulan ke bawah
dan 6 bulan ke atas adalah kalorinya. Kalori yang dibutuhkan bayi usia 6 bulan ke
bawah per hari hanya sebesar 560 kkl atau lebih, sedangkan bayi usia 6 bulan ke
makin mirip dengan ASI. Salah satunya adalah penambahan DHA. Penambahan
ini dibolehkan karena zat tambahan tersebut merupakan zat-zat mikro. Hanya saja
penambahannya pun harus mengikuti standar yang berlaku. Yang tak kalah
penting, orang tua harus segera memastikan cocok atau tidaknya si bayi mendapat
susu tersebut. Bila ternyata tidak cocok, ya jangan dipaksakan. Asal tahu saja,
DHA yang berasal dari ikan berpotensi menyebabkan alergi. Belakangan beberapa
Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/ lebih. Terbagi atas diare
persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa dehidrasi
(http://melatikalimantan.blogspot.com/2011/08/askep-diare.html)
PEMERIKSAAN CLINITEST
Prinsip Clinitest
Bahan Pemeriksaan
Feses (feses padat dan cairannya dicampur terlebih dahulu sebelum diperiksa)
Bahan pemeriksaan ini harus segera diperiksa dalam waktu 1 jam atau dapat
disimpan dalam lemari es paling lama 4 jam.
Alat :
Sentrifus
Aquadest
Pipet
Tabung reaksi
Color chart
Faeces container
Penangas air
Tang penjepit
Reagen
Tablet clinitest.
Teknik Pemeriksaan
1. Periksa apakah ada glukosa dalam urin dengan urine dipstick. Jika terdapat
glukosuria, maka hal ini dapat menyebabkan hasil false positive, jika feses yang
akan diperiksa sudah bercampur dengan urin.
2. Encerkan feses dengan aquadest dengan perbandingan 1:2.
3. Jika masih terdapat feses padat, sentrifus selama 2-6 menit.
4. Ambil dengan pipet 15 tetes supernatant, masukkan ke dalam tabung reaksi
yang bersih dan kering.
5. Masukkan tablet clinitest ke dalam tabung reaksi.
6. Panaskan dalam penangas air hingga mendidih. Selama pemanasan, larutan
tersebut jangan diaduk.
7. Setelah mendidih, ambil tabung reaksi dari penangas air dengan tang penjepit
dan tempatkan pada rak tabung reaksi.
8. Tunggu hingga sekitar 15 detik, kemudian kocok larutan perlahan-lahan.
Perhatikan perubahan warnanya.
9. Warna yang terbentuk kemudian dibandingkan dengan warna pada color chart.
Kadar Normal