Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Kencing nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher Rahim, rectum, tengorokan
dan bagian putih mata. Gonore bisa menyebat melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendian. Pada wanita gonore bisa menyebar kesaluran kelamin dan timbul
nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negative, nonmotil, tidak membentuk
spora , berkembang berkoloni membentuk diplokokus ataupun tunggal monokoku. Manusia
merupakan satu-satunya inang alami bakteri tersebut. Untuk menginfeksi bakteri membutuhkan
kontak langsung dengan mukosa tubuh, bisa lewat hubungan seks atau pengunaan toilet duduk.
Bakteri ini menempel dengan pillnya.
Gejala awal pada pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejala
berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika
berkemih serta keluarnya nanah dari penis, sedangkan pada wanita gejala awal biasanya timbul
dalam waktu 7-12 hari setelah terinfeksi.
Penyakit gonore atau kencing nanah termasuk salah satu penyakit yang menakutkan .
penyakit ini umumnya dialami pada pria dan wanita yang dewasa uang sudah pernah melakukan
hubungan seks. Gonore termasuk penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Neisseria
gonorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam saluran kandung kemihm leher rahim, rectum,
tengorokan serta bagian putih matorral. Penyakit gonore menyebar dan melintasi aliran darah ke
bagian tubuh yang lain terutama di dalam kulit dan persendian. Apabila penyakit gonore
menyerang wanita, lalu wanita tersebut merasa nyeri panggul serta gangguan reproduksi.
Penyakit gonore terkait bukan semata mata menyerang wanita dan pria dewasa saja. Namun bayi
yang akan lahir sekali pun mampu terinfeksi gonore melalui ibunya apabila semasa kelahiran ada
bengkak di dalam kedua kelupak matanya dan mengeluarkan nanah. Apabila tidak lekas ditangani
dan diobati mampu menyebabkan kebutaan pada si bayi.
Orang yang terkena gonore umumnya tertular pertama kali karena kontak dengan orang
yang terinfeksi saat melakukan hubungan seksual melalui vagina, oral, anus. Sedangkan kontak

1
non seksual terjadi pada ibu hamil yang terkena gonore kemudian menularkan pada anaknya saat
proses persalinan.
Bakteri ini masuk melalui lapisan dalam uretra, leher Rahim, rectum dan tenggorokan atau
bagian putih mata.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana cara pembuatan rancangan formula sediaan sirup kering yang mengandung
cefixime untuk mengobati infeksi G.O sesuai dengan persyaratan mutu sediaan farmasi?

1.3 Tujuan
Bagaimana cara pembuatan rancangan formula sediaan sirup kering yang mengandung
cefixime untuk mengobati infeksi G.O sesuai dengan persyaratan mutu sediaan farmasi?

1.4 Manfaat

Dapat mengetahui dan memahami pembuatan formulasi obat dengan baik, benar, dan tepat dan
dapat membuat sediaan multivitamin yang berupa sediaan likuida yang memenuhi persyaratan
mutu serta mengetahui prosedur evaluasi sediaan likuida secara benar sehingga didapatkan
produk yang terjamin kualitasnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SIRUP KERING

Sirup kering merupakan campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan.
Sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut
dalam pembawa air. Agar campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang homogen,
maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering
biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet, penambah
rasa/aroma, buffer, dan zat warna. Sirup kering adalah sediaan berbentuk suspensi yang harus
direkonstitusikan terlebih dahulu dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum
digunakan. Sedian ini adalah sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif dengan
satu atau lebih dapar, pewarna, pengencer, pendispersi, dan pengaroma yang sesuai (Depkes
RI, 1995).

Sejumlah bahan-bahan obat terutama antibiotika tertentu tidak memiliki stabilitas yang
cukup dalam larutan air. Formulasi cair pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang
buruk dari pada formulasi padat dan jika kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam waktu
2 minggu untuk menghindari mikroba kontaminasi atau penurunan aktivitas.

Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang homogen, dosis
dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorbsi, mempunyai rasa manis,
mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik untuk anak-anak,
membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam menelan obat.

Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak stabil dalam larutan, volume
bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam sirup (Ansel, 2008).

2.2 PEMILIHAN BAHAN AKTIF


No Bahan aktif Efek utama Efek samping Indikasi Kontraindikasi Spesifikasi lain
1. Cefixime Antibakteri Gangguan Untuk Penggunaan Cefixime hanya
yang diberikan gastrointestinal mengobati cefixime dan diabsobsi dari
secara oral terutama infeksi yang antikoagulan saluran
untuk diarrhoe disebabkan dapat pencernaan
mengobati bakteri gram meningkatkan cexime dalam

3
infeksi yang (MD ed 37 p positif dan protombin sediaan suspensi
disebabkan oleh 244) negative (MD ed 37 p oral lebih baik
bakteri gram (MD ed 37 p 244) absobsinya dari
positif dan gram 244) pada tablet.
negative Karena
termasuk absobsinya
gonorrhoae dan terbilang lambat
infeksi saluran konsenstrasi .
pernafasan dan plasma puncak
saluran kemih 2-3 mcg/ml dan
(MD ed 37 p 3.7-4.6 mg/ml
244) t1/2 = 3-4 jam
dan dapat
diperpanjang
bila ada
kerusakan
ginjal. (MD ed
37 p 244)
2. Ciprofloxacin Bakterisidal Gangguan Sebagai Sebagiknya Diabsobsi
yang gastrointestinal bakterisida tidak dengan cepat
menghambat termasuk mual , dengan digunakan dan baik
subunit DNA muntah , spectrum untuk anak- disaluran
gyrase yang diarrhea, nyeri luas, infeksi anak , ibu pencernaan
menghasilkan perut dan pada hamil dan Penyerapan
DNA bakteri dyspepsia (MD respirasi menyusui. lambat bila ada
(MD ed 37 p ed 37 p 188) bagian Perlu makanan tetapi
188) bawah, perhatian bila tidak
gonorrhoe, digunakan mempengaruhi
urethnitis, pada pasien keseluruhan
jarinan sendi, epilepsy dan (MD ed 37 p
infeksi GI gangguan 188)
dan infeksi CNS (MD ed
saluran 37 p 188)
kemih (MD
ed 37 p 188)
3. Ceptriaxone Untuk Gangguan diare Antibiotic Iv jaksium,
pengobatan Saluran empedu untuk infeksi neonates dan
infeksi gram pseudolitiasi bakteri gram jaundis,
posititf Dan batu empede, positif dan menyebabkan
negative pada neonaksi negative reaksi
termasuk kematian (MD (MD ed 37 p dilsufiram,
gonorrhoe, ed 37 p 258) 258) neonates
tulang dan sendi premature
, CNS , kulit, (MD ed 37 p
saluran 258)
ganiturinary

4
(MD ed 37 p
258)

alasan pemilihan bahan obat


- Cefixime merupakan antibiotic broad spectrum
- Efektif sebagai bakterisida yang stabil terhadap hidrolisis β-laktamase
- Antibakteri untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram
negative termasuk gonorrhoae

2.3 KARAKTERISTIK FISIKA DAN KIMIA BAHAN AKTIF


FISIKA KIMIA
- Serbuk hablur putih hingga kuning - Dalam suspensi mempunyai Ph = 2,6-
muda 4,5
- Mudah larut dalam methanol, larut - Simpan dalam wadah tertutup rapat
dalam pripilen glikol, sukar larut dalam
etanol , dalam aseton, gliserin dan
praktis tidak larut dalam air
- Bobot jenis 507,50
(FI V hal 1145)

Alasan pemilihan bentuk sediaan


- Cefixime trihidrat dalam bentuk padatan maupun cairan tidak stabil jika terkena cahaya
dengan tingkat degradasi yang signifikan jika dalam bentuk cairan sehingga praktikan
memilih untuk membuat sediaan dalam bentuk kering untuk mengurangi degradasi bahan
aktif
- Cefixime trihidrat praktis tidak larut dalam air sehingga tidak memungkinkan jika setelah
rekonstitusi sediaan dalam bentuk system homogeny tetapi dalam bentuk system heterogen
yaitu suspensi dimana absobsinya dalam tubuh lebih besar
2.4 PERSYARATAN MUTU SEDIAAN

Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan ketentuan dari
USP XXII/XXI dan memperhatikan kriteria pendaftaran obat jadi Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

1. Aman

5
Aman, diartikan sebagai bermanfaat secara psikologis/fisiologis, tanpa efek
samping yang merugikan atau dengan efek samping yang telah dikendalikan,
sehingga tidak lebih toksik dari toksisitas bahan aktif sebelum diformulasi.
Dikatakan aman apabila bahan aktif kadarnya tidak melebihi yang tertera pada
masing-masing monografi di farmakope, yaitu :
 Kadar aman cefixime trihidrat tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 120,0%
(USP XXII, p. 237)
2. Efektif
Diartikan sebagai jumlah kecil, hasil kerja optimal (pembelian dosis sekecil
mungkin dapat memberikan efek terapi yang optimum dalam waktu yang singkat
dengan toktisisitas dan efek samping yang minimum).
3. Acceptable
Diartikan sebagai prediksi pemenuhan persepsi psikologis konsumen pemakai:
- Sediaan mempunyai penampilan, bentuk, estetik yang baik dan menarik
sehingga menimbulkan rasa senang dan nyaman pada pemakainya (USP XXI
p.1346-1347)
- Organoleptis dapat diterima, seperti rasa : ditambah sukrosa, warna ditambah
carmin, ditambah strawberry flavour sebagai essence.
4. Stabilitas Fisika
Diartikan sebagai konsistensi fisik tidak berubah selama penyimpanan dan
pemakaian yang meliputi : penampilan, keseragaman, viskositas dan organoleptis
(USSP XXI p.1703)
 Berat jenis: 1,3 g / cm2
 Viskositas: 300-500 cps
 Sifat alir: pseudoplastis
5. Stabilitas Kimia
Diartikan sebagai sediaan dikatakan stabil secara kimia apabila integritas atau
kekeruhan kimiawi dan potensi kimia tetap.Serta tidak mengalami perubahan pH
(USP XXII p.1703).
 pH cefixime trihidrat setelah direkonstitusi: 3.5
6. Stabilitas Mikrobiologi

6
Diartikan sebagai sediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan
persyaratan tertentu dan jika sediaan tersebut mengandung zat anti mikroba, maka
harus tetap efektif selama waktu yang telah ditentukan (dari awal pembuatan
sampai ke tangan pasien).(USP XXII p.1703) untuk menghambat pertumbuhan
mikroba sehingga sediaan perlu ditambah pengawet.
Pada sediaan tidak boleh ada bakteri Salmonella sp, Pseudomonas aeruginosa,
Proteus mirabilis, Serratia marcescens, Staphylococcus aureus, Candida sp,
Bacterium antranum, P.multhophilia.(Lachmann ed.3 hal 964).
7. Stabilitas Toksikologi
Diartikan sebagai sediaan tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat
meracuni jaringan local dan tidak menunjukkan peningkatan toksisitas selama batas
waktu tertentu, baik dalam proses pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga
pemakaian. (USP XXII, p.1703)
8. Stabilitas Farmakologi
Diartikan sebagai Efek terapi harus tetap dan tidak mengalami perubahan
efek farmakologi baik dalam proses pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga
sampai pada konsumen yang direncanakan atau dari tujuan pengobatan sampai
batas waktu yang ditentukan. (USP XXII p.1703)

2.5 TAKARAN / DOSIS BAHAN AKTIF

1. MARTINDALE ed 37 p
– dewasa : 200-400 mg/hari, single dose atau two divided dose
– dewasa : 400 mg single dose untuk uncomplicated gonorrhea
– anak-anak > 6 bulan dan BB dibawah 50 kg : 8 mg/kg / hari single dose or in
two divided dose
2. BNF ed 74 p 499
– 6 bulan -11 bulan : 75 mg/hari
– 1-4 tahun : 100 mg/hari
– 5-9 tahun : 200 mg/hari
– 10-17 tahun : 200-400 mg/hari
– Dewasa : 200-400 mg (1-2 kali sehari)
3. AHFs drug information 2008
– 400-800 mg untuk dewasa

7
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAl

Infeksi gonorrhoea

Reaksi bakteri gram negatif Pada pria: saat panas seperti


terbakar pada saat
Neisseria gonorhoea
kencing, keluarnya nanah dari
saluran yang teriinfeksi
Pada wanita: rasa sakit saat
kencing dan keluarnya
cairan seperti susu dari
vagina

Ciprofloxacin Cefixime Ceftriaxone


Keuntungan: Keuntungan : Keuntungan :
1. Sebagai antibiotik 1. Efektif sebagai bakterisida 1. Antibiotik Broad Spectrum
dengan spektrum luas yang stabil terhadap hidrolisis
2. Efek terhadap infeksi
dengan efek β-laktamase
baakterisidal dan bakteri gram positif seperti
aktivitas sub unit DNA 2. Aktif terhadap bakteri gram Staphylococcus Sp. (e.coli ,
gyrase yang negatif Salmonella)
menghasilkan DNA 3. Untuk pengobatan infeksi Kerugian :
bakteri seperti gonorrhoea dan ISK
1. Tidak bisa dibuat suspensi
2. Digunakan untuk Kerugian : oral karena tidak tahan asam
mengobati infeksi lambung
secara luas 1. Efek samping obat
menyebabkan urtikaria,
Kerugian : kemerahan, dan demam
. Gangguan GI pada CNS 2. Efek samping lain seperti
menyebabkan sakit kepala dan berupa diare dan keluhan
pusing saluran cerna

8
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 ALAT DAN BAHAN

 Alat  Bahan
 Beaker Glass  Cefixime trihidrat
 Pengaduk kaca  CMC Na 0,5%
 Gelas ukur  Tween 80 1%
 Timbangan analitik  Na Benzoat 0,5%
 Timbangan miligram  Na3Sitrat 0,8%
 Kertas perkamen  H3Sitrat 0,4%
 kaca arloji  Sukrosa 60%
 Pipet tetes  Strawberry red 0,001%
 Mortir dn stamper  Flavor kering
 Ayakan mesh 30, mesh 20, mesh  Strawberry captomer
40
 Ph meter  Aqua purificata
 Piknometer
 Viskometer stormer
 Vt 04
 Sudip
 Sendok tanduk
 Botol coklat 125 ml
 Mikroskop
 Magnetic stirrer

9
4.2 TABEL PERHITUNGAN DOSIS PERSATUAN TAKARAN TERKECIL DAN
PIOSOLOGI
Cefixime :Dosis : 8 mg (MD ed 37 p.244)
Umur Bobot rata-rata Dosis Dosis Dosis sediaan
(tahun) (takaran)

7,85 62,8
1
2 9,45 79,6
½ takaran = 65
3 11,2 89,6 mg
4 12,8 102,4
5 14,3 114,4
6 16 128
7 18,2 145,6
1 takaran = 130
8 20,45 8 mg 163,6 mg
9 21,95 175,6
10 24,3 194,4
11 27,65 221,2 1½ takaran =
195 mg
12 30,85 246,9
13 35 280
14 40,4 323,2 2 takaran = 260
mg
15 42,9 343,2
Penyetaraan dosis
1 gram cefixime – 1,12 gram cefixime trihidrat
0,13 gram cefixime – 0,145 gram cefixime trihidrat
4.3 PENYUSUNAN BAHAN AWAL
Bahan aktif : - Cefixime trihidrat
2. Memilih bahan pembantu formula
a. Sukrosa
- Pemerian : hablur putih/tidak berwarna,masa hablur atau berbentuk kubus/serbuk
hablur putih,tidak berbau,rasa manis,stabil diudara ( FI V p 1739)

10
- Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,lebih mudah larut dalam air mendidih,sukar
larut dalam etanol,tidak larut dalam kloroform dan dalam eter (FI V p 1739)
- Konsentrasi : 67 % untuk pemanis (HPE ed 7 p 807)
- Kegunaan :pemanis,suspending agent , viscosity-increasing agent (HPE ed 6 p 703)
- Alasan pemilihan : untuk meingkatkan rasa, pengisi (diluent), pengikat
b. Flavour
Flavor essence Strawberry yang berguna untuk memberi warna dan aroma seperti
strawberry
c. pewarna
Untuk memberi warna untuk meingkatkan penerimaan

d. Nipagin
- Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa
-Kelarutan : larut dalam 400 bagian air, dana dalam 5 bagian propilen
-Kegunaan : presevative (pengawet)
e. NaH2Sitrat (HPE 6th p.181)

- Alasan pemilihan : untuk mempertahankan pH


- Organoleptik : serbuk kristal yang tidak berwarna atau terkadang berupa serbuk kristal
putih, tidak berbau, dan rasa asam yang kuat
- Kelarutan : mudah larut dalam air (1 : 1)
- Bersifat deliquecent dalam udara lembab, oleh karena itu disimpan di tempat kering.

f. H3Sitrat (asam sitrat)

- Pemeriaan : hablur putih, tidak berwarna, atau serbuk putih, tidak berbau, rasa sangat asam,
agak higroskopis, merapuh dalam udara kering dan panas
- Kelarutan : larut dalamkurang dari satu bagian air, dan di dalam satu bagian etOH, sukar
larut dalam eter
- Kegunaan : antioksidan, buffering agent, flavor, enchancer (HPE p.140)

G. Natrium benzoate
- Pemerian : granul/serbuk hablur,putih,tidak berbau/praktis tidak berbau,stabil diudara
- Kelarutan : mudah larut dalam air,agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut
dalam etanol 90 %
- Konsentrasi : 0.02-0.5 %
- Kegunaan : Antioksidan / zat pengawet
- Alasan pemilihan : sebagai antimikroba efektif di pH 2-5

11
h. CMC Na
-Alasan pemilihan : sebagai suspending agent untuk mendispersikan bahan aktif yang sukar
larut air sehingga terdispersi merata membentuk suspensi yang baik dan homogen
-meningkatkan stabilitas fisika sediaan dengan meningkatkan viskositasnya sehingga laju
sedimentasi lambat
-Dalam pembuatan sirup kering CMC Na digunakan sebagai pengikat (binder) dalam
proses pembuatan granul
- pH staibil 2-10 (HPE p.187)
Formula awal

R/ Cefixime trihidrat
CMC Na 10%
Natrium benzoate 0,1%
H3Sitrat 0,68 %
Na2HSitrat 0,12 %
Sukrosa 30%
Tween 80 0,5 %
Strawberry red 0,001%
Strawberry captomer 0,001%
Aqua purificata ad 5 ml
m.f.l.a dry syrup for oral suspension 150 ml

4.4 PERHITUNGAN ADI


1. Natrium Benzoat ( maks. 5 mg/kgBB )
Penggunaan untuk oral solution 0,02 – 0,5 % (HPE p. 627)
Usia Bobot rata- Perhitungan Hasil (mg) Rata-rata
(tahun) rata
1 7,85 7,85 x 15 mg 117,75 53,8 mg
2 9,45 9,45 x 15 mg 141,75
3 11,2 11,2 x 15 mg 168
4 12,8 12,8 x 15 mg 192
5 14,3 14,3 x 15 mg 214,5 107,125 mg
6 16 16 x 15 mg 240
7 18,2 18,2 x 15 mg 273
8 20,45 20,45 x 15 mg 306,75
9 21,95 21,95 x 15 mg 329,25
10 24,3 24,3 x 15 mg 364,5
11 27,65 27,65 x 15 mg 414,75

12
12 30,85 30,85 x 15 mg 462,75 186,43 mg
13 35 35 x 15 mg 525
14 40,4 40,4 x 15 mg 606
15 42,9 42,9 x 15 mg 636
1 sendok takar = 5 ml
0,1
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝐷𝐼 𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡 = 𝑥 5 𝑚𝑙 = 0,005 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5 𝑚𝑔
100
Kesimpulan = Na. Benzoat tidak melebihi ADI

Perhitungan Dapar sitrat-sitrat


Perhitungan dapar sitrat-sitrat pH 3,,5

Pka : -log ka G
 pH  Pka  log
3,128 :-log ka A

Ka : antilog -3,128 G
3,5  3,128  log
4
A
Ka : 7,45x 10
G
log  3,5  3,128
(ka.[ H 3O] ) A
  2,303.C
(ka  [ H 3O] ) 2
G
4 4
log  0,372
(7,45 x10 .3,16 x10 ) A
0,01  2,303.C.
(7,45 x10  4  3,16.10  4 ) 2 G
 anti log  0,372
C  0,0208M A
G
 2,3550
A
G  2,3550 A

 C=G+A H3sitrat = (0,0062+0,00146) x


0,0208= 2,3550 A + A 192,12 x 150/1000
0,0208 = 3,3550 A = 0,5994 gram
A = 0,0062 = 0,5994/150 x 100%
 G = 2,3550 A = 0,40 %
=2,3550 . 0,0062 NaH2sitrat = 0,0146 x 263,9 x 150/1000
=0,0146 = 0,5780 gram
= 0,5780/150 x 100%
=0,38%

13
2. Spesifikasi sediaan yang diinginkan
Bau : Strawberry
Rasa : manis
Warna : merah muda
Bentuk : suspensi
Ph sediaan : 3,5 ± 0,5%
Viskositas air : 300-500 cps
Sifat alir : non Newtonian (pseudoplasttis)
Ukuran partikel : 5-10 µ
Laju pengendapan : lambat
Berat jenis : 1,3% ± 0,5%
Waktu rekonstitusi : 10 - 15 detik

4.5 PENYUSUNAN FORMULA AKHIR SEDIAAN SETIAP TAKARAN


TERKECIL HINGGA SKALA BESAR
Bahan awal 1 takaran (5ml) Kemasan Skala lab Skala pabrik (
(60ml) (150ml) 60.000)
Cefixime 145 mg + 5 % = 1827 mg + 5 % 7250 mg + 5 % 174000000 + 5
Trihidrat 152,25 mg = 1918,35 mg = 7612,5 mg %=1827000mg
CMC Na 0,025 gram 0,3 gram 0,75 gram 300 gram
0,5%
Tween 80 0,05 ml 0,6 ml 1,5 ml 600 ml
0,5%
Na Benzoat 0,05 gram 0,6 gram 1,5 gram 600 gram
0,1%
Na3Sitrat 0,019 gram 0,228 gram 0,57 gram 239,4 gram
H3sitrat 0,02 gram 0,24 gram 0,6 gram 240 gram
0,4%
Sukrosa 60% 3 gram 36 gram 90 gram 30000 gram
Strawberry 0,00005 gram 0,0006 gram 0,0015 gram 0,6 gram
red 0,001%
Flavor kering qs qs qs qs
Strawberry qs qs qs qs
Captomer
Aqua 5 ml 60 ml 150 ml 60000 ml
Purificata

14
4.7 Kerangka Operasional

Kalibrasi botol 60 ml

Ayak sukrosa dengan ayakan (Mesh 40), Ditimbang CMC Na


ditimbang 81 g gerus ad halus ditimbang panas gerus ad halus

Campur ad homogen
Timbang Na Benzoat dengan neraca analitik,
gerus ad homogen
Campur ad homogen
Timbang asam sitrat, gerus ad halus + konversi

Timbang NaH2Sitrat, gerus ad halus + konversi

Timbang Strawberry red dengan neraca analitik,


gerus ad halus
Campur ad homogen
Ukur etOH 70%, lalu ditaambahkan .... ke campuran diatas ad terbentuk massa granul yang
cukup kenyal dan ukut etOH 70% yang tersisa untuk mengetahui volume etOH yang dipakai

Ayak dengan ayakan mesh 20 supaya terbentuk granul

Keringkan di oven pada suhu 50℃ selama 15 menit

Ayak dengan ayakan Mesh 30

Ditimbang Cefixime Trihidrat, Ditimbang tween 80 ditambah etOH 96%


qs, aduk ad homogen
gerus ad homogen

Cefixime Trihidrat dibasahi


Ditimbang bor P (90%)
dengan tween 80 + etOH qs,
campur ad homogen dan kering
40% dari atas masuk
Diitambah Strawberry captomer
botol dalam bentuk
qs, campur ad homogen
granul pada .....
15
4.8 Cara kerja

No. Perlakuan Alat/bahan Catatan hasil


1. kalibrasi botol 60 ml Botol Coklat 125
ml
2. Diayak sukrosa (mesh 40) timbang, Ayakan mesh 40,
gerus di lumpang panas mortir dan stamper
3. Ditimbang CMC Na Kertas perkamen,
timbangan,sudip
4. (2)+(3), campur ad homogen Mortir dan stamper,
5. Ditimbang nipagin di neraca analitik, Kertas perkamen,
gerus halus neraca analitik,
sendok tanduk
6. (5)+(4), campur ad homogen Mortir dan stamper
7. Ditimbang asam sitrat Kertas perkamen,
sendok tanduk,
timbangan
8. (6)+(7), campur ad homogen Mortir dan stamper
9. Ditimbang NaH2Sitrat di neraca Kertas perkamen,
analiti, gerus halus + konversi sendok tanduk,
timbangan
10. (8)+(9), campur ad homogen Mortir dan stamper
11. Ditimbang strawberry red di neraca Kertas perkamen,
analitik, gerus ad halus neraca analitik,
sendok tanduk
12. (10)+(11), campur ad homogen Mortir dan stamper
13. Diukur etOH 70% 10 ml, lalu Gelas ukur,pipet
ditambah sedikit demi sedikit (12) ad tetes, mortir dan
terbentuk massa granul yang cukup stamper
kenyal dan ukur etOH yang tersisa
untuk mengetahui volume etOH 70%
yang diperlukan
14. Diayak (13) dengan ayakan mesh no Ayakan mesh 20,
20 sudip, sikat
15. (14), keringkan di oven pada suhu Nampan, oven,
50℃ selama 15 menit kertas perkamen
16. (15), diayak dengan mesh no 30 Ayakan mesh 30,
kertas perkamen
17. Ditimbang cefixime trihidrat, gerus Timbangan, kertas
ad halus perkamen, mo-rtir
dan stamper
18. Tara kaca arloji, timbang tween 80 + kaca arloji , neraca
etOH 96%, aduk ad homogen analitik
19. (18) + (16), campur ad homogen Mortir dan stamper
20. (19) + strawberry captomer qs , Mortir dan stamper,
campur ad homogen kertas perkamen

16
21. (20) Ditimbang, berat P (90%) Timbangan, kertas
perkamen,
22. 40% no (21) dimasukkan botol Botol coklat
dalam bentuk granul, 40/90 p
23. Pada saat penyerahan ke pasien,
ditambah air ad 60ml

17
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

Spesifikasi Sediaan
No Spesifikasi Dry sirup Oral suspension
1 Organoleptis
- Bentuk Granul Suspensi
- Warna Merah muda Merah muda
- Rasa Manis Manis
- Bau strawberry Strawberry
2 pH Sediaan 3,5± 0,05 3,5± 0,05
3 Viskositas - 300-500
4 Berat Jenis - 1,1-1,3 g/ml ± 0,1
5 Sifat Aliran Non-newtonian=
pseudoplastis
6 Kadar tidak kurang dari tidak kurang dari 90,0%
90,0% dan tidak lebih dan tidak lebih dari
dari 120% 120%
7 Ukuran Partikel Sesuai ukuran diameter <50µm
ayakan mesh
8 Laju Sedimentasi - F=1
9 Kadar Air <2% -
10 Waktu Rekonstitusi < 20detik -

18
5.1 Rancangan Evaluasi
No Spesifikasi Dry sirup Oral suspension
1 Organoleptis
- Bentuk Granul Suspensi
- Warna Merah Muda Merah mudah
- Rasa Manis Manis
- Bau Strawberry Strawberry
2 pH Sediaan 3,5± 0,05 3,5± 0,05
3. Berat jenis - 1.215 g/ml
4. Viskositas - <900

Uji Berat Jenis

BJ suspensi : > BJ air

Spesifikasi : 1,1-1,3 g/ml

Alat : Piknometer

Cara:

1) Cuci Piknometer dengan alcohol, keringkan.


2) Timbang Piknometer kosong pada timbangan analitik.
3) Isi Piknometer dengan sediaan, timbang di timbangan analitik.
4) Lakukan no. (3) dengan diganti air.

3. Uji pH
Alat : pH meter

Spesifikasi : 3,5  0,05

Cara:

a. Cuci elektroda gelas pada pH meter dengan aquadest, keringkan dengan tissue
secara perlahan.

19
b. Celupkan elektroda gelas pH meter ke dalam sedian, catat pH sediaan.
c. Elektroda pH meter dicuci dengan aquadest, kemudian keringkan kembali.

4. Uji Viskositas dan Sifat Alir


Alat : Viscometer Cup and Bob (Stormer)

Prinsip : Mengamati besarnya hambatan yang dialami oleh Bob yang berputar

dalam cairan didalam cup.

Spesifikasi :

- Viskositas : < 900 cps

- Sifat alir : Pseudoplastik

Cara :

a. Menetukan nilai tetapan Kv viscometer


 Letakkan viscometer pada posisi yang benar
 Isilah mantel dengan aquadest secukupnya
 Masukan gliserin p.a ke dalam cup sampai batas tanda
 Naikkan posisi cup beserta penyangganya sampai bob tercelup seluruh
permukaannya
 Siapkan stopwatch, pasang beban, lepaskan rem dan lakukan pengamatan waktu
yang diperlukan untuk menempuh 100 putaran
 Tambahkan beban dan lakukan pengamatan dangan cara yang sama
 Lakukan penambahan beban berikutnya dan diamati sampai diperoleh 8 titik
pengamatan
 Hitung rpm-nya dan tentukan Kv-nya dari harga viskositas gliserin p.a yang
diketahui
b. Menentukan sifat alir sediaan
Lakukan cara (a) dengan susunan yang berbeda dan dilanjutkan dengan mengurangi
beban yang diberikan secara bertahap dan diamati pada berat beban yang sama mulai
dari beban kedua yang paling berat yang digunakan sampai beban yang paling ringan

20
yang digunakan. Dengan menggunakan harga Kv yang diperoleh pada percobaan cara
(a), hitung viskositas bahan/sediaan.

5. Uji Ukuran Partikel


Alat : Mikroskop Optic

Spesifikasi : < 50 µm

Cara:

a. Kalibrasi micrometer okuler terhadap obyektif


 Micrometer okuler yang akan dikalibrasi dipasang didalam lensa okuler
 Micrometer obyektif dipasng dibawah lensa obyektif
 Skala 0,0 pada micrometer obyektif diimpitkan hingga segaris dengan salah satu
skala pada skala okuler
 Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan jumlah skala pada skala
okuler dicatat, lakukan 3 replikasi
 Micrometer obyektif dilepas
b. Pembuatan preparat
Sample + aqua diaduk ad homogen, teteskan pada obyek glass

c. Amati ukuran partikel sebanyak 100 kali, catat.

6. Uji Laju Sedimentasi


Alat : Gelas ukur

Spesifikasi : 0,01ml/menit

Cara:

a. Tuang sediaan suspensi kedalam gelas ukur sampai volume 10 ml, kemudian diamkan
semalam.
b. Hitung laju sedimentasi dengan membandingkan volume endapan dengan waktu
pendiaman.

21
7. Uji Volume Sedimentasi
Alat : Gelas ukur dan penggaris

Volume sedimentasi : ≤ 1 (Ansel, 1989)

Spesifikasi :F=1

Cara :

a. Tuang sediaan suspensi kedalam gelas ukur sampai volume 100 ml, catat volume atau
tinggi suspensi sebagai volume awal (Vo), kemudian diamkan semalam
b. Ukur tinggi atau volume sediment yang terbentuk, bandingkan dengan volume awal
suspensi.

8. Uji Waktu Rekonstitusi


Alat : Botol yang telah dikalibrasi dan stopwatch

Waktu rekonstitusi : ≤ 15 detik

Spesifikasi : < 15 detik

Cara:

a. Timbang granul sejumlah tertentu untuk di rekonstitusi sampai volume 30ml


b. Masukan kedalam botol yang telah dikalibrasi 30ml
c. Tambahkan air sampai tanda 30ml, kocok sampai homogen
d. Ukur waktu mulai air dituangkan sampai terjadi suspensi homogen dengan
menggunakan stopwatch

9. Uji Penetapan Kadar


Alat : Spektrofotometer UV

Kadar : Tidak kuarang dari 90% dan tidak lebih dari 120% dari jumlah yang tertera pada
etiket.

Prosedur :

22
a. Preparasi sampel
Pipet sejumlah tertentu sejumlah oral yang kemudian dilarutkan dengan methanol
sampai volume labu ukur, kocok kemudian saring.

b. Amati serapannya pada panang gelombang maksimum

10. Uji Kecepatan Alir Granul


Alat : Statif dan ring holder, corong ø 10cm

Spesifikasi : 10g/detik

Cara :

a. Pasang statif dan ring holder, lalu tempatkan corong pada ring holder
b. Timbang granul sebanyak 10g, masukan corong yang bagian bawahnya ditutup
c. Buka penutup bawah corong
d. Ukur waktu yang diperlukan granul seluruhnya untuk mengalir melalui corong dengan
menggunakan stopwatch.

11. Uji Sudut Istirahat Granul


Alat : Statif dan ring holder, corong ø cm

Sudut istirahat : 20° - 40°

Spesifikasi : 35°

Cara :

a. Pasang statif dan ring holder, lalu tempatkan corong pada ring holder
b. Timbang granul sebanyak 10g, masukan corong yang bagian bawahnya ditutup
c. Buka penutup bawah corong, biarkan granul mengalir seluruhnya
d. Ukur tinggi dan jari-jari granul dengan bantuan penggaris atau kertas berskala.

12. Uji Kandungan Lembab


Alat : Moisture Content Balance

23
MC : 2-4 %

Spesifikasi : <2 %

Cara:

a. Timbang granul sejumlah 5g, masukan dalam MC balance


b. Timbang kembali granul setelah interval 5 menit
c. Lakukan sebanyak 3x replikasi

13. Uji Waktu Redispersability


Alat : Gelas ukur dan stopwatch

Waktu redisperdible : ≤ 15 detik

Spesifikasi : 15 detik

Cara :

a. Tuang sediaan suspensi kedalam gelas ukur sampai volume 100ml, diamkan selama
semalam
b. Ukur waktu yang dibutuhkan untuk mendispersikan kembali sediment yang terbentuk
sampai suspensi kembali homogen dengan stopwatch.

24
5.2 Hasil evaluasi
Spesifikasi Sediaan

Sebelum Rekonstitusi

No Spesifikasi Keterangan

1. Organoleptis:

 Bentuk  Granul

 Warna  Merah Muda

 Rasa  Buah-buahan

 Bau  Manis

2. Kelembaban <2%

3. Kecepatan alir granul 10 gram/detik

Setelah Rekonstitusi

No Spesifikasi Keterangan

1. Organoleptis:

 Bentuk  Oral Suspensi

 Warna  Merah Muda

 Rasa  Buah-buahan

 Bau  Manis

2. pH 3,5± 0,05

3. Kadar 105%

4. Berat Jenis 1,1- 1,3g/ml

5. Viskositas <900 cps

6. Sifat Alir Pseudoplastik

25
7. Waktu rekonstitusi ≤ 20detik

5.2 Evaluasi Hasil Penelitian


Sediaan oral likuid yang mengandung cefixime trihidrat diharapkan berpenampilan
menarik (bau, rasa, bentuk, warna) dan memiliki pH yang sesuai dengan pH sediaan yakni 4,0
dan memiliki kekentalan (viskositas) lebih dari 100 cps. Maka dilakukan beberapa uji untuk
mengevaluasi sediaan, antara lain :

1. Organoleptis
Spesifikasi Sebelum Rekonstitusi Setelah Rekonstitusi
Bentuk Granul Oral Suspensi
Warna Merah Muda Merah Muda
Rasa Manis Manis
Bau Buah-buahan Buah-buahan

2. Uji Kelembaban

Berat awal = 4,997 g

Berat akhir = 4,912 g

% kelembaban = 1,3%

3. Uji Kecepatan Alir Granul


Tidak dapat ditentukan.

4. Uji Berat Jenis

Pengujian dilakukan dengan menggunakan piknometer untuk mengukur berat jenis Berat
jenis sediaan

Berat piknometer + sediaan = 27,42 g


Berat piknometer kosong = 15,62 g _
Berat sediaan = 11.8 g

26
 = m/v = 11.8 g/ 10 ml = 1,18 g/ml
5. Uji pH
Pengujian dilakukan dengan menggunakan pH meter untuk mengukur pH sediaan.
 pH yang diharapkan : 4,0 ± 0,05
 pH yang terukur : 4,03
6. Uji Rekonstitusi
Waktu rekonstitusi = 15 detik

7. uji sedimentasi

a. Perhitungan harga volume sedimentasi ( F)


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑢𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐹=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖
b. Perhitungan harga derajat flokulasi (  )
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖

Hasil pengamatan tinggi sedimentasi


Table tinggi sedimen berbagai suspensi pada berbagai waktu
WAKTU (MENIT) VOLUME SEDIMENTASI
15 50 ml
30 50 ml
40 50 ml
60 50 ml
2 Hari 50 ml
3 Hari 50 ml

Table volume sedimentasi berbagai suspensi pada berbagai waktu


WAKTU (MENIT) VOLUME SEDIMENTASI = F
15 1
30 1
40 1
60 1
2 Hari 1
3 Hari 1

27
8. uji sifat alir dengan viscometer stormer
- Hasil:
60 ή
Rumus : Rpm = t100 x100 Kv = W xrpm

Berat Beban Waktu putaran Rpm (put/menit) Viskositas(cps)


(gram) (detik)
50 38,26 156,82 77,594
60 35,18 170,55 80,475
70 28,38 211,41 82,581
80 34,8 241,93 85,617
70 25,9 231,66 80,749
60 33,18 180,83 77,537
50 38,18 157,15 77,431

kurva rpm vs viskositas


88
86
viskositas (cps)

84
82
80 viskositas
78
76
0 100 200 300
rpm (put/menit)

kurva rpm vs beban


300

200

100
Series1
0
0 20 40 60 80 100
beban (gram)

28
9. uji ukuran partikel

KURVA HISTOGRAM UKURAN PARTIKEL VS DISTRIBUSI


FREKUENSI
70
60
JUMLAH PARTIKEL

50
40
30
20
10
0

RENTANG UKURAN PARTIKEL (µm)

• Diameter nilai tengah angka panjang (dLn)


𝛴𝑛𝑑 9414,05
dLn = = = 37,6562 𝜇m
𝛴𝑛 250

• Diameter nilai tengah angka permukaan (dsn)


𝛴𝑛𝑑² 402465,6583
Dsn = √ =√ = 40,1231 𝜇m
𝛴𝑛 250

• Diameter nilai tengah angka volume(dvn)


𝛴𝑛𝑑³ 19211521,4903
Dvn = √ = √ = 277,2113 𝜇m
𝛴𝑛 250

• Diameter nilai tengah panjang permukaan (dsL)


𝛴𝑛𝑑² 19211520,4903
dsL = = = 47,7346 𝜇m
𝛴𝑛𝑑 402465,6583

• Diameter nilai tengah volume permukaan (dvs)


𝛴𝑛𝑑³ 24172370
dvs = = = 59.67288542 𝜇m
𝛴𝑛𝑑² 405081.3

• Diameter nilai tengah momen berat / volume berbobot


𝛴𝑛𝑑⁴ 1590104196
Dwn = 𝛴𝑛𝑑³ = = 65.78189048 𝜇m
24172370

29
No. Item Uji Spesifikasi Hasil Evaluasi +/-

1. Organoleptis Bau : stawberry Bau : starwberry +


Warna : merah muda Warna : merah muda +
Rasa : stawberry Rasa : stawberry +
Bentuk : Larutan Suspensi Bentuk : Larutan suspensi +

2. pH sediaan 3,50 ± 0.05 3,57 +

3. Berat jenis 1,1-1,5 g/ml 1,18 g/ml +

4. Viskositas <900cps 400 cps +

5. Sifat alir Non newtonian Non Newtonian -


pseudoplastik Dilatan

6. Ukuran partikel Terdispersi merata Terdispersi merata +

7. Volume Deflokulasi Deflokulasi +


Sedimentasi

8. Homogenitas Homogen Homogen +

9. Waktu >20 detik 15 detik +


rekonstitusi

30
BAB VI
PEMBAHASAN

Sediaan yang direncanakan merupakan sediaan dalam bentuk sirup kering yang
mengandung cefixime . Berdasarkan hasil evaluasi akhir yang telah dilakukan diperoleh hasil
sebagai berikut: Uji organoleptis sedian sirup kering cefixime menunjukkan bahwa sediaan
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan meliputi bentuk, warna, bau.
Berdasarkan Uji Organoleptis, sediaan suspensi yang kami buat sudah sesuai dengan
spesifikasi evaluasi. Warna sediaan dari sirup kering kami ialah merah muda. Hal ini karena ada
penambahan dari strawberry red. Sedangkan rasa dari sedian sirup kering kami yaitu manis karena
adanya penambahan sukrosa 60% yang kami buat dengan cara menimbang saccharum album 150
gram . Dan bau dari sediaan sirup kering kami ialah strawberry karena ada penambahan essense
3 tetes.

Pada spesifikasi sediaan ditetapkan berat jenis 1,1g/ml-1,3g/ml. Pada percobaan ini berat
jenis sediaan sirup kering memenuhi spesifikasi. Berat jenis yang didapat adalah 1,18 g/ml dimana
masuk rentang dari berat jenis spesifikasi. Berat jenis sediaan harus lebih besar dari berat jenis air
karena adanya penambahan bahan aktif dan bahan tambahan ke dalam sediaan yang dibuat hingga
membentuk sediaan sirup kering

Pada spesifikasi sediaan ditetapkan viskositas sediaan <900 cps. Pada percobaan ini
viskositas sediaan suspensi 400 cps dimana viskositas tersebut memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan. Hal ini disebabkan oleh penambahan 60% sukrosa. Viskositas menentukan
kemudahan suatu molekul untuk bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Besarnya
viskositas sendiri dipengaruhi oleh temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran partikel
sediaan. Pada percobaan ini sifat alir sediaan suspensi termasuk dilatan. Pada percobaan ini
seharusnya suspensi dengan sifat alir pseudoplastik. Dikarenakan terlalu banyak bahan tambahan
seperti sukrosa yang bisa meningkatkan viskositas.
Pada percobaan dengan corong, sediaan sirup kering yang kami dapatkan sulit mengalir
hal itu dikarenakan partikel yang terlalu halus sehingga permukaan besar dan juga dikarenakan

31
oleh jumlah sukrosa yang terlalu tinggi yaitu sebesar 60% karena daya elektrostatis pada corong
(kaca) besar sehingga serbuk menempel pada dinding kaca dan sulit untuk mengalir.
pH hasil uji sediaan sirup kering mula-mula diperoleh pH 4,2 yang kemudian di adjust
dengan pemberian 1,1g asam sitrat (H3sitrat) hingga mencapai pH 3,7 maka memenuhi spesifikasi
sediaan yaitu pH: 3,5 ± 0,05 (3,0-4,0).
Partikel terdispersi merata terdapat perbedaan ukuran partikel yang bermakna. Hal ini
ditunjukkan pada histogram antara ukuran partikel dengan distribusi frekuensi. Dari hasil uji ini
dapat disimpulkan bahwa data ukuran partikel sudah memenuhi spesifikasi sediaan yang
diinginkan.
Pada uji sedimentasi didapatkan bahwa sistem sedimentasi dari sediaan kami adalah
Deflokulasi adalah keadaan dimana suatu suspensi tidak mudah mengalami pengendapan selama
penyimpanan dalam waktu tertentu. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan CMC Na yang
berfungsi sebagai suspending agent, dimana CMC Na berperan untuk menghambat sedimentasi
dengan cara mengentalkan bahan pembawa dan menurunkan tegangan permukaan antar partikel
dengan pembawa, agar partikel tidak mengendap dan mendispersikan zat-zat terlarut. Dari hasil
percobaan nilai perbandingan volume akhir sedimentasi terhadap volume awal yaitu 1 yang artinya
tidak terlihat jelas antara filtrate karena sediaan tersebar merata.
Uji waktu rekonstitusi sediaan yang kami lakukan sudah memenuhi syarat, karena
spesifikasi yang kami tetapkan adalah <20 detik , sedangkan waktu yang digunakan untuk
merekonstitusi sediaan adalah 15 detik.

32
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat tarik kesimpulan mengenai
spesifikasi sediaan yang telah kami hasilkan sebagai berikut :
a. Bentuk antara digunakan terutama jika bahan aktif tidak stabil dalam bentuk larutan, yang
nantinya direkonstitusi dengan air saat akan digunakan.
b. Setelah direkonstitusi, sediaan menjadi bentuk suspensi karena bahan aktifnya
mempunyai kelarutan yang kecil dalam air, sehingga untuk meningkatkan stabilitas
sediaan, perlu di tambahkan suspending agent dan wetting agent untuk mendispersikan
bahan aktif dengan pembawa, memudahkan pendispersian kembali ketika dikocok dan
mencegah laju sedimentasi yang terlalu cepat.
c. Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sediaan sirup
kering cefixone termasuk sediaan belum layak diproduksi, secara organoleptis, bentuk
sediaan sudah memenuhi kriteria yang sesuai. Bentuk sediaan berupa sediaan sirup kering
. Mempunyai warna merah muda, memiliki bau stawberry, dan rasa manis asam. Dengan
uji pH didapat pH sediaan berkisar antara 3.07 setelah diadjust memenuhi kriteria pH
standar yaitu 3,5,0±0,05. Berdasarkan uji viskositas didapat hasil sifat alir dilatan .
Sediaan dirancang mempunyai viskositas 400 cps , dimana sirup kering lebih kental dari
pada air (0,8904 cps. Berat Jenis (B.J) dirancang untuk memilih berat jenis yang lebih
besar dari air. Uji berat jenis sediaan Sirup kering cefixone spesifikasi yaitu mempunyai
bobot jenis 1.12g/ml. partikel sediaan terdispersi merata dan sesuai dengan spesifikasi.
Waktu rekonstitusi sediaan yaitu 15 detik.

1.2 saran
 Sebelum di oven basahi bahan tambahan dengan etanol 70% setetes demi setetes sampai
terbentuk butiran dan timbul perubahan warna pada bahan tambahan yang telah diberi
pewarna.
 Harus dilakukan uji ALT untuk mengetahui kontaminasi mikroba di dalam sediaan

33
lampiran

1. label

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai