Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

a. Umur Ibu
b. Pendidikan Ibu
Kesiapan anak dalam
c. Pekerjaan Ibu
toilet training
d. Pengetahuan Ibu
e. Penggunaan Diapers
pada anak oleh ibu
Gambar 3.1. Kerangka konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan

kesiapan anak dalam toilet training

Kerangka konsep menjelaskan faktor-faktor yang diteliti berdasarkan

kerangka teori dalam tinjauan pustaka, diantaranya umur ibu, pendidikan ibu,

pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, penggunaan diapers dan kesiapan anak. Pada

penelitian umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu dan

penggunaan diaper sebagai variabel independent dan kesiapan anak sebagai

variabel dependent, karena faktor-faktor tersebut saling berhubngan dan

berdasarkan tinjauan pustaka diketahui berpengaruh pada pelaksanaan toilet

training, dimana ketidak berhasilan dalam pelaksanaan toilet training dapat

mempengaruhi anak mengalami kebiasaan mengompol dan anak tidak mandiri

sehingga faktor-faktor tersebut dilakukan penelitian.

45
46

B. Hipotesis

Hipotesis dalam suatu penelitian adalah jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbuktinya penelitian melalui data yang

terkumpul (Hidayat, 2010). Menurut Sugiyono (2011) hipotesis adalah

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kajian

dan tinjauan pustaka dalam penelitian maka hipotesis yang dicari dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ha 1 : Ada hubungan antara umur ibu dengan kesiapan anak dalam toilet

training

Ha 2 : Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kesiapan anak dalam toilet

training

Ha 3 : Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kesiapan anak dalam toilet

training

Ha 4 : Ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan anak dalam toilet

training

Ha 5 : Ada hubungan antara penggunaan diapers pada anak toddler dengan

kesiapan anak dalam toilet training

C. Jenis dan Desain Penelitian

1. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu non eksperiment

bersifat analitik korelasi. Penelitian analitik adalah suatu studi untuk

menentukan fakta dengan interpretesi yang tepat dan hasil penelitian

diolah dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui tingkat


47

hubungan antar dua variabel tanpa melakukan perubahan, tambahan atau

manipulasi terhadap data yang sudah ada (Hidayat, 2010). Korelasi

merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui tingkat

hubungan linier antara variabel yang satu dengan yang lain.

2. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional, yang artinya

rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran, pengamatan pada

saat bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Cross Sectional dimana penelitian

yang dilakukan secara langsung kepada ibu yang memiliki anak toddler,

pada variabel sebab dan akibat menekankan waktu pengukuran atau

observasi data variabel independent dan dependent dikumpulkan satu kali

(dalam waktu bersamaan) pada saat itu saja.

D. Variabel

Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) variabel merupakan ukuran atau ciri

yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel

adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.

1. Variabel Independent (bebas)

Variabel ini juga biasa disebut denngan variabel bebas yang artinya

bebas mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya


48

variabel dependent (terikat) (Sugiyono, 2019). Variabel independent pada

penelitian ini yaitu umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan

ibu dan penggunaan diapers pada anak.

2. Variabel dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independent (bebas) (Sugiyono,

2019). Variabel dependent pada penelitian ini adalah kesiapan anak dalam

toilet training.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang mengartikan variabel

secara operasional dan melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu

fenomena, sehingga merupakan suatu informasi ilmiah yang dapat membantu

peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama (Hidayat, 2010).

Adapun definisi operasional setiap variabel dalam penelitian ini sebagai

berikut:

No Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala


Variabel
1. Variabel Usia ibu Kuesioner a. Responden Rasio
Independent terhitung dari pada masa
Umur ibu tanggal lahir remaja akhir
hingga (17-25 tahun)
penelitian ini diberi nilai 1
dilakukan, b. Responden
dinilai dari pada dewasa
KTP / Akta awal (26-35
Kelahiran tahun) diberi
nilai 2
c. Responden
pada masa
49

dewasa akhir
(36-45 tahun)
diberi nilai 3
2. Tingkat Jenjang Kuesioner a. Pendidikan Ordinal
Pendidikan Pendidikan terakhir
ibu terakhir yang responden
diperoleh ibu pendidikan
dinilai dari dasar (SD-
ijazah terakhir. SMP) diberi
nilai 1
b. Pendidikan
terakhir
responden
pendidikan
menengah
(SMA/SMK)
diberi nilai 2
c. Pendidikan
terakhir
responden
pendidikan
tinggi (D3-S3)
diberi nilai 3
3. Pekerjaan Jenis kegiatan Kuesioner a. Bila ibu Nominal
ibu yang dilakukan bekerja diberi
oleh ibu diluar nilai 1
pekerjaan b. Bila ibu tidak
rumah tangga bekerja diberi
dan nilai 0
memperoleh
penghasilan
setiap
bulannya.
4. Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner a. Baik: skor nila Ordinal
ibu ibu tentang
76-100 %
toilet training
yang meliputi b. Cukup : skor
a. Pengertian
56-75 %
toilet
training c. Kurang: skor
b. Cara Toilet
<56 %
training
c. Tujuan
Toilet
training
50

d. Dampak
Toilet
training
5. Penggunaan Anak Kuesioner a. Bila anak Nominal
diapers menggunakan tidak
pada anak diapers menggunakan
oleh ibu menurut ibu diaper diberi
nilai 1
b. Bila anak
menggunakan
diaper diberi
nilai 0
6. Variabel Kesiapan anak Kuesioner Bila anak siap Ordinal
Dependent untuk maka diberi nilai
Kesiapan dilakukan 1
anak dalam toilet training Bila anak tidak
toilet menurut ibu siap maka diberi
training dengan nilai 0
oleh ibu memperhatikan
anak siap Keterangan :
secara fisik, Bila anak tidak
mental dan siap cutt off
psikologi. point apabila ≥
menggunakan
mean.
Bila anak siap
cutt off point
apabila ≤ median
Tabel 3.1 Definisi Operasional faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan

anak dalam toilet training

F. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai

penyusunan laporan akhir sejak Februari – April 2020.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Kaloran Kabupaten Temanggung.


51

G. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010). Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua orang

tua yang memiliki anak toddler di Puskesmas Kaloran dengan jumlah 616

orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi, dengan kata lain sampel adalah elemen-elemen

populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan (Hidayat, 2010).

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total

sampling (sampling jenuh), yaitu penentuan sampel dimana seluruh

anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan

karena karena untuk jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang

sangat kecil (Sugiyono, 2019).

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahan 10% dengan jumlah populasi

129 orang.
52

Metode Isaac dan Michael sebagai berikut :

λ2 . N. P. Q
S = 2
d (N − 1) + 𝜆2 . P. Q

Dimana :

S = Jumlah Sampel

𝜆2 = Chi Quadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan tingkat

kesalahan (2,706)

N = Jumlah Populasi

P = Peluang Benar (0,5)

Q = Peluang Salah (0,5)

λ2 .N.P.Q
S = d2 (N−1)+𝜆2 .P.Q

2,706 . 129 . 0,5 . 0,5


S = 0,102 (129−1) + 2,706 . 0,5 .0,5

87,2685
S= 1,9565

S = 44,6

S = 45

(Sugiyono, 2017)

Berdasarkan rumus diatas, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dari 129 populasi.

Pada penelitian ini memiliki dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi

dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang subjek

penelitiannya dapat mewakili sampel, dengan kriteria sebagai berukut :

a. Ibu yang memiliki anak toddler usia 1-3 tahun

b. Ibu yang tinggal satu rumah dengan anak


53

c. Bersedia sebagai responden

d. Dapat membaca dan menulis

Kriteria ekslusi adalah kriteria yang menghilangkan subjek yang

memenuhi kriteria karena berbagai sebab, kriterianya sebagai berikut :

a. Menolak menjadi responden

b. Ibu yang tidak berada di tempat saat penelitian dilakukan

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses seleksi sampel sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010).

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik Non Probability

Sampling (Consecutive Sampling). Teknik Consecutive Sampling yaitu

pengambilan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria

penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,

sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi (Nursalam, 2017).

Untuk menentukan jumlah sampel dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus Alokasi Proportional, sebagai berikut :

Ni
ni = .𝑛
N

Keterangan :

Ni = Jumlah anggota populasi menurut stratum

N = Jumlah anggota populasi seluruhnya

n = Jumlah anggota sampel seluruhnya

ni = Jumlah anggota sampel menurut stratum


54

Perhitungan ukuran sampel pada bagian jumlah perposyandu :


16
ni = 129 . 45 = 5,58 dibulatkan menjadi 6.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Alokasi

Proportional di atas, maka diperoleh ukuran sampel secara proposional

sebesar 45 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Ukuran Sampel Responden Perposyandu di Puskesmas Kaloran


Jumlah perposyandu Ukuran sampel
No Desa
(orang) (orang)
1. Triyono 16 16
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 6
2. Jrakah 8 8
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 3
3. Bawang 13 13
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 5
4. Papringan 5 5
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
5. Balong 7 7
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
6. Gembleb 4 4
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 1
17. Mijen 9 9
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 3
8. Kampung 6 6
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
9. Batur 13 13
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 5
10. Toleh 6 6
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
11. Semalang 8 8
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 3
12. Pongangan 6 6
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
13. Mengor 7 7
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 2
14. Kauman 21 21
𝑛𝑖 = 129 𝑥 45 = 7
Jumlah 129 45
Setelah penghitungan sampel dengan menggunakan rumus Alokasi

Proportional dilakukan penghitungan Random dengan Excel.


55

H. Teknik Pengumpulan dan Jenis Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada

subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Notoatmodjo, 2014).

Pada penelitian ini data diperoleh langsung dari responden terhadap

kuesioner yang telah diberikan. Variabel penelitian ini meliputi umur

ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, penggunaan

diapers dan kesiapan anak dalam toilet training.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung atau mendapat dari referensi. Pada penelitian ini data

sekunder diperoleh dari buku register posyandu desa kaloran

2. Teknik pengumpulan data

Langkah-langkah pengumpulan data meliputi :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden dengan

menandatangani informed consent.

c. Sebelumnya peneliti menjelaskan kuesioner yang akan diberikan

kepada responden dan menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut.


56

d. Responden mengisi kuesioner yang telah diterima sebelum diberikan

pendidikan kesehatan tentang pengetahuan, kesiapan anak toilet

training dan penggunaan diapers.

e. Setelah selesai mengisi kuesioner responden mengembalikan kepada

peniliti.

f. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan kepada responden.

Setelah pendidikan kesehatan disampaikan oleh peneliti, responden

kembali mengisi kuesioner dan mengembalikannya kepada peneliti

setelah selesai diisi.

I. Instrumen Pengumpualan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar

pertanyaan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih (Arikunto, 2010). Data tentang umur, pengetahuan dan kesiapan anak

dalam melakukan toilet training dari responden menggunakan kuesioner

dengan pertanyaan tertutup, kuesioner pada penelitian ini menggunakan

dichotomous choice yaitu memilih jawaban “Ya” atau “Tidak”.

Kuesioner pengetahuan ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

tingkat pengetahuan setelah dijelaskan materi tentang toilet training. Skala

Guttman digunakan dalam penelitian ini meliputi jawaban yang tegas yaitu
57

“benar dan salah”. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan

yang berbentuk kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Responden diminta

memberi jawaban dengan tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai menurut

situasi responden (Morissan, 2017).

Penyusunan instrumen penelitian di mulai dengan membuat kisi-kisi

dilanjutkan dengan pembuatan pertanyaan dengan jumlah 45 pertanyaan.

Dalam pengambilan data peneliti akan dibantu oleh bidan dan kader di wilayah

kerja puskesmas yaitu posyandu dengan menitipkan kuesioner untuk diberikan

kepada responden yang memeriksakan anaknya di wilayah bidan dan kader

tersebut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan


Jumlah soal
Parameter
Positif Negatif
Umur ibu 1 -
Pendidikan ibu 1 -
Pekerjaan ibu 1 -
Pengetahuan ibu 14 6
Penggunaan diapers oleh ibu 1 1
Kesiapan anak dalam toilet training 16 7
Jumlah 34 14

J. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah

kuesioner dapat mengukur apa yang harus diukur maka perlu dilakukan uji

dengan skor total kuesioner. Apabila semua pertanyaan dalam kuesioner

memiliki korelasi yang bermakna (contruct validaty), maka semua item


58

yang berada pada kuesioner mengukur apa yang seharusnya diukur

(Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini, uji validitas korelasi akan

dilaksanakan dengan meminta pendapat 3 ahli yang terdiri 2 dosen

Poltekkes Kemenkes Semarang Program Studi Prodi D-IV Magelang yang

berlatar belakang pendidikan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan 1 orang

Psikolog Anak.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tepat

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau sama (Notoatmodjo, 2014).

Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Tidak dilakukan uji coba kuesioner.

K. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data menurut (Bungin, 2017) dilakukan dengan

komputerisasi dan perhitungan persentase dilaksanakan dengan melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing yaitu kegiatan peneliti yang memeriksakan kembali kuesioner

yang telah terkumpul dari responden agar tidak terjadi kesalahan.


59

b. Scoring

Scoring yaitu memberi skor pada jawaban responden, untuk variabel

pengetahuan ibu, jika jawaban benar diberikan skor 1 dan jawaban salah

diberi skor 0 sesuai dengan teori dalam Morissan (2017).

Scoring untuk soal pengetahuan ibu tentang toilet training yaitu :

1) Baik = 76 – 100 %

2) Cukup = 56 – 75 %

3) Kurang = < 56 %

Scoring untuk soal kesiapan anak dalam toilet training yaitu :

1) Siap =1

2) Tidak siap =0

Sedangkan untuk scoring soal penggunaan diapers yaitu :

1) Tidak menggunakan = 1

2) Menggunakan =0

c. Coding

1) Coding merupakan kegiatan pemberian kode (angka) terhadap data

yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan

computer. Dalam metode ini pengkodean sebagai beriku :

a) Umur ibu diukur dengan kategori :

(1) Masa remaja akhir =1

(2) Masa dewasa awal =2

(3) Masa dewasa akihir =3


60

b) Pendidikan ibu diukur dengan kategori

(1) Pendidikan dasar =1

(2) Pendidikan menengah =2

(3) Pendidikan tinggi =3

c) Pekerjaan ibu diukur dengan kategori

(1) Bekerja =1

(2) Tidak bekerja =0

d) Pengetahuan ibu diukur dengan kategori

(1) Baik =3

(2) Cukup =2

(3) Kurang =1

(Arikunto, 2013)

e) Penggunaan diapers oleh ibu diukur dengan kategori

(1) Tidak menggunakan =1

(2) Menggunakan =0

f) Kesiapan anak dalam toilet training diukur dengan kategori

(1) Siap =1

(2) Tidak siap =0

2) Tabulasi adalah memasukkan data jawaban responden dalam tabel

sesuai dengan skor jawaban untuk memudahkan perhitungan.

3) Entry Data, merupakan proses pemasukan data ke computer untuk

selanjutnya dilakukan analisis data. Data yang telah dimasukkan


61

kedalam tabel kemudian dimasukkan ke dalam computer yang

kemudian dilakukan analisis data.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam suatu penelitian bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable

penelitian (Notoatmodjo, 2018). Analisa univariat dalam penelitian ini

menggunakan sistem komputerisasi yang digunakan untuk

menggambarkan distribusi dan presentase dari masing-masing

variabel terikat meliputi pengetahuan ibu sebelum diberikan

pendidikan kesehatan.

1) Pengetahuan

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝑓
P = 𝑁 x 100%

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi data

N = Jumlah sampel

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan disesuaikan dengan

ketentuan sebagai berikut :

Baik = 76 – 100 %

Cukup = 56 – 75 %

Kurang = < 56 %
62

b. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat

untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data

diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji

normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah

data distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Metode Shapiro Wilk. Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan

lebih besar 0,05 pada (P>0,05), maka Ho diterima ; Ha ditolak.

Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada

(P<0,05), maka Ho ditolak ; Ha diterima (Sugiyono, 2013:257).

c. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap duaa variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Analisis

bivariat pada penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu dan

penggunaan diapers dengan kesiapan anak dalam toilet training.

Hipotesis dalam penelitian ini merupakan hipotesis korelatif.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kategorik

dan numerik. Pada penelitian ini uji statistik data yang digunakan

untuk analisis data kategorik adalah uji Chi Square pada α 5% dengan

derajat kebenaran 95%, sehingga nilai p < 0,05, berarti penghitungan


63

statistik bermakna (signifikan) atau menunjukkan hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen (Amran, 2012).

Dimana bila tidak ada yang mempunyai nilai expected kurang dari

lima, gunakan uji Chi Square. Bila paling tidak ada satu sel yang

mempunyai nilai expected kurang dari lima, gunakan uji Fisher.

Rumus Chi Square menurut Sugiyono (2012) :

𝑘
𝑛
X = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑛)2
𝑖=1

Keterangan :

X2 = Chi Square

fo = Frekuensi yang diobservasi

fn = Frekuensi yang diharpkan

Pada penelitian ini uji statistik data yang digunakan untuk

analisis data numerik adalah Spearman Rank. Bila paling tidak salah

satu variabel normal dan syarat linearitas terpenuhi, gunakan uji

korelassi pearson. Bila kedua variabel tidak normal, lakukan

transformasi. Uji hipotesis yang digunakan bergantung pada hasil

transformasi. Bila kedua variabel tidak normal dan syarat linearitas

terpenuhi, gunakan uji korelasi spearman. Bila syarat linearitas tidak

terpenuhi, jangan lakukan uji korelasi. Pertimbangkan untuk

menggunakan uji komparatif dengan terlebih dahulu melakukan

kategorisasi variabel (Dahlan, 2014).


64

L. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek manusia yang memiliki kebebasan

dalam menentukan dirinya, maka peneliti harus memahami hak dasar

manusia (Sastroasmoro dan Sofyan, 2014). Pada penelitian ini menjungjung

tinggi prinsip etika penelitian yang merupakan standar etika dalam melakukan

penelitian karena penelitian yang dilakukan berinteraksi langsung dengan

manusia sebagai respondennya adalah sebagai berikut :

1. Prinsip manfaat

Prinsip manfaat merupakan prinsip yang paling pokok dalam

penelitian yang mengharuskan peneliti memperkecil risiko dan

memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat

memberikan manfaat untuk kepentingan manusia secara individu atau

masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini meliputi hak untuk

mendapatkan perlindungan dari kejahatan, kegelisahan dan hak untuk

mendapatkan perlindungan dan eksploitasi.

2. Prinsip menghormati martabat manusia

a. Prinsip untuk menentukan pilihan

Hal ini berarti responden mempunyai hak untuk memutuskan dengan

sukarela apakah ikut andil bagian dari suatu penelitian, tanpa risiko

yang merugikan. Hal tersebut juga berarti bahwa peserta mempunyai

hak untuk mendapatkan pertanyaan, hak untuk mengungkapkan

keberatan memberi informasi dan hak untuk menarik diri dari

penelitian.
65

b. Hak mendapatkan data yang lengkap

3. Prinsip menghormati martabat manusia meliputi hak-hak masyarakat untuk

memberikan informasi, keputusan sukarela tentang keikutsertaan

penelitian yang memerlukan ungkapan data lengkap.

4. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak-hak memberikan perwatan secara adil, dan hak

menjaga privasi manusia. Mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan manusia, menurut Notoadmodjo (2014) masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain sebagai berikut :

a. Informed Consent (Permintaan Persetujuan), merupakan bentuk

persetujuaan antara peneliti dengan memberikan lembar persetujuan,

yang diberikan sebelum penelitian dilakukan.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang disajikan.

c. Confidentialility (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian baik informasi yang telah dikumpulkan


66

dijamin kerahasiannya oleh penliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset.

M. Jadwal Penelitian

Bulan
N
Uraian September Oktober November Desember Januari
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi
judul
2. Penyusunan
proposal
3. Pendaftaran
ujian proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi
proposal
6. Pengambilan
dan
pengolahan
data
7. Konsultasi
hasil
8. Pendaftaran
ujian hasil
9. Ujian hasil
10. Revisi hasil
11. Penggandaan
dan
pengumpulan
skripsi
Keterangan :

: Melakukan Kegiatan

: Praktek Klinik Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai