Dosen Pengampu
Oleh Kelompok 7:
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Analisis Risiko
PT Indofood
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim
dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan
Eropa.
Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari segala usia,
Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang jadi yang
dipasarkan.
Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan memastikan bahwa
bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif lainnya. Apabila
terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha dan operasional
Perseroan.
Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar internasional,
terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu Grup Bogasari, dan bahan
baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan resin (bahan baku untuk pembuatan kemasan).
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kondisi
keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi
Perseroan tidak dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing.
Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari perusahaan lokal maupun
internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor tidak akan mengoptimalkan upayanya
dalam berkompetisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan
pesaing domestik maupun asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan
kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau
menaikkan pendapatannya.
Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja yang handal untuk terus
dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk terus berinovasi agar memperoleh
hasil yang unggul. Oleh karena itu Perseroan menyadari risiko kegagalan pengembangan
karyawan atau mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis, daya
saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata.
Tinggi
Signifikansi
Rendah Tinggi
Frekuensi
Teknik risiko yang digunakan adalah matriks frekuensi dan signifikansi risiko. Teknik matriks
frekuensi dan signifikansi risiko merupakan teknik yang mengelompokkan risiko berdasarkan dua
dimensi yaitu frekuensi dan signifikansi. Proses dalam teknik ini pada dasarnya melakukan dua
hal, yaitu yang pertama mengembangkan standar risiko dan yang kedua menerapkan standar
tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi. Dalam hal ini, kelompok kami membuat standar
untuk frekuensi dan signifikansi dengan menggunakan dua standar, yaitu tinggi dan rendah.
Kemudian kelompok kami mengevaluasi risiko berkurangnya minat konsumen untuk PT.
Indofood. Hal ini dikarenakan empat faktor resiko yang dijelaskan di atas. Berdasarkan informasi
tersebut, risiko niat beli konsumen PT. Indofood bisa dikategorikan sebagai frekuensi rendah,
signifikansi rendah karena PT. Indofood sudah memeliki cara mengatasi setiap resiko yang
muncul.
Teknik Resiko
Dievaluasi adalah risiko error mesin dalam proses kualiti control bahan baku, kesalahan ini
sering terjadi karena kurang perawatan mesin secara berkala akan tetapi kerugian yang di
timbulkan akan dating semakin besar
Dievaluasi adalah resiko nilai tukar rupiah dalam proses import bahan baku meningkat, ini
sering terjadi karena faktor eksport di Indonesia anjlok, terlalu banyak import dan faktor
eksternal lainnya akan tetapi resiko ini tidak terlalu menguntungkan bagi perusahaan
Dievaluasi adalah resiko lini produk dalam proses permintaan konsumen, ini sering terjadi
karena beragam pilihan yang diberikan oleh PT. Indofood menyebabkan ada beberapa
produk yang kurang optimal dari berbagi lini seperti promosi, distribusi, dan lain-lain.
Seperti Indofood yang mengoptimalkan Indomie dibandingkan Sarimi. Indomie
mengeluarkan berbagai jenis rasa dibandingkan sarimi, sehingga pemasaran dari produk
Indomie lebih luas dibandingkan Sarimi. Konsumen menjadi lebih mengenal produk
Indomie dibandingkan Sarimi
Risk Retention
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut
Risk Retention
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut
Risk Retention
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut
Risk Retention
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut