Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN OBAT (SUBCUTAN)

A. Definisi
Pemberian obat melalui subkutan (SC) adalah pemberian obat melalui suntikan ke
bawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau
sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar
umbilicus (abdomen).

B. Tujuan
Mendpatkan reaksi obat yang bersifat sistemik, misalnya menyuntikkan insulin
(mengontrol kadar glukosa darah) pada penderita DM atau obat antikoagulan
golongan LMWH (Low Mollecular Weight Heparin) pada pasien dengan masalah
kardiovaskuer (post serangan IMA).

C. Indikasi
1. Pasien Diabetes Mellitus yang memerlukan terapi insulin untuk mengontrol
kadar glukosa darah
2. Pasien post serangan IMA yang memerlukan terapi LMWH (arixtra, lovenox)
untuk mengontrol viskositas darahnya sehingga tidak mudah membentuk
gumpalan.

D. Hal-hal yang Harus Diperhatikan


1. Pemilihan lokasi penyuntikan adalah pada area yang terdapat bantalan lemak
dengan ukuran memadai.
2. Saat akan menyuntik/menusukkan jarum hendaknya bantalan lemak
dikumpulkan dengan jari-jari pemeriksa

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan efektif

NO NILAI
PROSEDUR/LANGKAH KLINIK TTD
1 2 3 4
Persiapan Alat
1. Spuit 1 cc

Standar Operasional Prosedur


LABORATORIUM KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA hal. 1
2. Kapas alcohol 70%
3. Obat injeksi
4. Daftar buku obat
5. Bak injeksi
6. Bengkok
7. Perlak dan alasnya
Langkah Kerja
1 Mencuci tangan
2 Menjelaskan prosedur tindakan
3 Menyiapkan dosis obat setelah itu ditempatkan
pada bak injeksi
5 Menentukan lokasi tusukan
6 Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang
akan disuntik
7 Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 45 o
8 Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah masukkan
obat perlahan-lahan hingga habis
9 Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol.
Masukkan spuit yang telah terpakai kedalam
bengkok
13 Rapikan alat
14 Cuci tangan
15 Catat reaksi pasien

Surabaya, ……………. 2012


JML SKOR
N= SKOR MAKSIMAL
X 100

Penguji

KET : A = 80 – 100
B = 68 – 79,5
C = 55 – 67,5
D = 46 – 59,5
E = 0 – 45,5 (……………………….………………)

Standar Operasional Prosedur


LABORATORIUM KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA hal. 2

Anda mungkin juga menyukai