Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok
lain. Definisi mengatakan bahwa variabel adalah suatu yang digunakan sebagai
ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
tentang suatu konsep tertentu (Notoatmodjo, 2018). Variabel penelitian ini
menggunakan 2 variabel yaitu:
1. Variabel independen (bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap
menentukan variabel terikat, variabel ini dapat merupakan faktor resiko,
prediktor, kausa/penyebab (Saryono, 2010). Dalam penelitian ini variabel
independenya adalah monitoring efek samping obat anti
tuberkulosis kombinasi paket 4 terhadap tingkat kepatuhan pasien
tuberkulosis di instalasi rawat jalan Puskesmas Jiken.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat disebut
juga kejadian, Iuaran, manfaat, efek atau dampak, variabel terikat disebut
juga outcome. (Saryono, 2010). Dalam penelitian ini variabel dependenya
adalah pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Jiken.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian
(Notoatmodjo, 2018). Berdasarkan rumusan pada tujuan penelitian, maka
hipotesa yang akan dibuktikan pada penelitian ini adalah :
Ha1 : Ada Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis pada pasien
tuberkulosis Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Jiken.
Ha2 : Ada Hubungan kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Obat anti tuberkulosis
pada Pasien tuberkulosis Di Istalasi Rawat Jalan Puskesmas Jiken
Ho1 : Tidak ada Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis pada pasien
tuberkulosis Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Jiken.
Ho2 : Tidak ada Hubungan kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Obat anti
tuberkulosis pada Pasien tuberkulosis Di Istalasi Rawat Jalan Puskesmas
Jiken.

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau
antara variable yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
di teliti (Notoatmodjo, 2018).

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Data Rekam Medis Pasien


Tuberkulosis Di puskemas Variabel Dependen
Jiken

Pemberian Obat Anti


Tuberkulosis :
1. Etambutol
2. Rifampisin
3. Isoniasid (INH)
4. Pirazinamid
5. Streptomisin

Efek Samping Obat Anti


Tuberkulosis

Variabel independen

Kepatuhan Penggunaan
Obat Anti Tuberkulosis

Sembuh
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Metode
Observasional Kuantitatif dengan Metode Cross Sectional. Dalam
penelitian ini, peneliti menggali studi monitoring efek samping obat anti
tuberkulosis kombinasi paket 4 terhadap tingkat kepatuhan pasien
tuberkulosis.
2. Pendekatan waktu pengumpulan data
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
pendekatan cross sectional yaitu variabel bebas (independen variabel) dan
variabel terikat (dependen variabel) yang terjadi pada objek penelitian ini
diukur atau di kumpulkan secara stimulant atau dalam waktu yang
bersamaan (Notoatmodjo, 2018).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data penelitian di
PUSKESMAS JIKEN antara variabel dependen dan independen dalam
waktu bersamaan pada bulan Maret 2020.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Data primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer
diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat
pengukuran atau alat pengambilan data, langsung pada subjek sebagai
sumber informasi yang dicari (Notoatmodjo, 2018). Data primer dalam
penelitian ini didapatkan dari Rekam Medis Penderita Tuberkulosis
berupa data tentang studi monitoring efek samping obat anti
tuberkulosis kombinasi paket 4 terhadap tingkat kepatuhan pasien
tuberkulosis.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara
membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang
bersumber dari literature, buku-buku, serta dokumen perusahaan atau
dari tempat yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2018). Data sekunder
penelitian ini adalah data dari kuesioner pasien tuberkulosis di
puskesmas Jiken.
4. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau
obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Saryono,
2010). Populasi pada penelitian ini adalah pasien tuberkulosis di
Puskesmas Jiken yaitu pada bulan September – November tahun 2019
sebanyak 50 orang dengan perhitungan setiap bulan terdapat 20 orang
yang datang berobat.
5. Prosedur sempel dan sempel penelitian
a. Sempel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan diteliti. Untuk tujuan generalisasi, maka sampel
harus dapat mewakilii populasi (representative) (Sugiyono, 2018).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari sampel yang diteliti :
1. Kriteria inklusi
a) Pasien terdaftar dalam register pasien di Insatalasi rawat jalan
puskesmas Jiken.
b) Bersedia jadi responden dan bersedia mendatangani surat
persetujuan menjadi responden.
c) Didiagnosa TB dan sudah berobat minimal 1 bulan
d) Umur minimal 17 tahun

2. Kriteria ekslusi
a) Tidak bersedia menjadi responden
b) Pasien yang pertama kali atau baru menjalani pengobatan
kurang dari 1 bulan.
b. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sample adalah proses pengambilan sample
terhadap objek yang akan diteliti. Teknik sampling dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan
sampel secara purpose didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2018).

𝑁
𝑛=
1 + (𝑁. 𝑒2 )
Keterangan:
𝑛 : jumlah semple
𝑁 : jumlah populasi
𝑒 : standar error 0,1%
Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungannya adalah :
50
𝑛=
1 + (50 𝑥 0,12 )
50
𝑛=
1 + (50𝑥0,01)
50
𝑛=
1 + 0,5
50
𝑛=
1,5
𝑛 =33,3 dibulatkan 33
Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33 orang
penderita TBC.

6. Instrumen Penelitian Dan Cara Penelitian


Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2018). Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner, kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang dibaca dan dijawab oleh responden penelitian ( Arikuntoro,
2010).
7. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indek untuk menunjukkan apakah alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Hal ini juga berlaku pula
pada kuisioner yang kita susun apakah dapat mengukur apa yang akan kita
ukur. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diuji dengan uji korelasi
antar skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan total kuesioner
tersebut ( Notoatmodjo, 2018).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi “ pearson product
moment” yang rumusnya adalah sebagai berikut:

𝑛 (∑ 𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋) (Ʃ𝑌)
rhitung=
√[ 𝑛.Ʃ𝑋 2 – (Ʃ𝑋)2 ]. [ 𝑛.Ʃ𝑌 2 –(Ʃ𝑌 2 )]
Keterangan:
rhitung = koefisiensi korelasi
ƩXi = jumlah skor item
ƩYi = jumlah skor total (item)
N = jumlah responden

8. Teknik Pengelolaan Data Dan Analisa


a. Tehnik pengelolaan data
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu
langkah yang penting (Notoadmodjo, 2018). Data yang telah
dikumpulkan masih dalam bentuk data mentah (raw data) harus diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat
digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (Riyanto, 2013).
Menurut Notoadmodjo (2018) dan Riyanto (2013), pengolahan
data terdiri dari 5 tahap, yaitu :
1) Editing (Pemeriksaan Data)
Editing merupakan proses pemeriksaan kembali kelengkapan data
yang telah dikumpulkan yang meliputi kebenaran pengisin,
kelengkapan jawaban, konsisten dan relevan jawaban terhadap
pertanyaan yang diberikan.
2) Coding (Pemberian Kode)
Coding merupakan memberikan skor atau nilai pada setiap jawaban
yang diberikan oleh responden.
3) Scoring (Penilaian)
Merupakan kegiatan memproses agar dapat dianalisis. Proses
dilakukan dengan mengentri data menggunakan propgram SPSS.
4) Processing (Memasukkan Data)
Melakukan pengkelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian
yang kemudian dimasukkan kedalam tabel. Setiap pernyataan
diberikan nilai yang hasilnya dijumlahkan dan diberikan kategori
sesuai dengan jumlah pernyataan dalam kuesioner.
5) Cleaning (Pemberian Data)
Cleaning merupakan data yang telah dikode kemudian dimasukkan
ke dalam program komputer untuk selanjutnya akan diolah data.
b. Analisa Data
Analisa data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2010).
Hasil penelitian diolah dengan menggunakan program yang ada di
komputer dan selanjutnya akan dilakukan analisa. Menurut
(Notoatmodjo, 2018) teknik analisis data suatu penelitian melalui
prosedur bertahap antara lain:
1. Analisa Univariat (Analisis Deskriptif)
Adalah analisa yang dilakukan terhadap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi
dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018). Analisa
univariat ini digunakan untuk menggambarkan tiap variabel penelitian
antara variabel bebas dan variabel terikat. Selanjutnya dicari
masing-masing presentase dengan rumus:

𝑓
Ʃ%= 𝑥 100 %
N

Keterangan:
X : Hasil presentase
f : Frekuensi hasil pencapaian
N : Total seluruh observasi
2. Analisa Bivariat
Merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui interaksi
dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif
(Saryono, 2010) Analisa bivariat dilakukan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui Studi Monitoring Efek Samping Obat Anti
Tuberkulosis Kombinasi Paket 4 Terhadap Tingkat Kepatuhan
Pasien Tuberkulosis Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Pulokulon
I. Dalam analisa bivariat akan dilakukan uji yang diolah secara
statistik menggunakan program komputer dengan uji statistic Chi
Square.
(𝑓0 − 𝑓ℎ)2
𝑥 2 = ∑(
𝑓ℎ
Keterangan:
𝑥 2 = chi kuadrat/ chi square
f0= frekuensi observasi
fh = frekuensi harapan
Aturan yang berlaku pada Chi Square yaitu:
a) Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai expected (harapan) kurang dari
5, maka yang digunakan “Fisher’s Exact Test”
b) Bila tabel 2 x 2 tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
sebaiknya “Continuity Correction (a)”
c) Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb, maka
digunakan uji “Pearson Chi Square”
d) Uji “Likelihood Ratio” dan “Linear-by-Linear Assciation”, biasanya
untuk keperluan lebih spesifik, misalnya analisis stratifikasi pada
bidang epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linier
dua variabel katagorik, sehingga kedua jenis ini jarang digunakan.
e) Untuk mengetahui adanya nilai E kurang dari 5, dapat dilihat pada
footnote b dibawah kotak Chi Square Test, dan tertulis diatas
nilainya 0 cell (0%) berarti pada tabel silang diatas tidak ditemukan
nilai E < 5.

E. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan
masyarakat pada khususnya mengunakan manusia sebagai objek yang diteliti
disatu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang melakukan
penelitian. Masalah yang yang terjadi pada satu aspek dapat menyebabkan
masalah pada aspek lainnya. Sehingga penelitian kefarmasian perlu dikawal
dengan etika penelitian yang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang
didapat dari penelitian jauh melebihi efek samping yang ditimbulkan.
Pemahaman etika penelitian merupakan suatu keharusan bagi peneliti dibidang
kefarmasian (Dharma, 2011)
Menurut Polit and Beck dalam (Swarjana, 2015) Etika penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Principle of Beneficence (Prinsip Kebaikan)
Dalam etika penelitian, hal yang patut menjadi prinsip adalah Principle
of Beneficence (Prinsip Kebaikan). Maknanya, dalam penelitian yang akan
dilakukan mampu memberikan manfaat kebaikan bagi kehidupan manusia.
2. The Principle of Respect for Human Dignity
Dalam hal ini, peneliti harus memegang prinsip yaitu menghormati
harkat dan martabat manusia.
3. The Principle of Justice
Penelitian semestinya mampu menerapkan prinsip keadilan, terutama
terhadap subjek maupun partisipan dalam penelitian yang dilakukan.
4. Inform Consent
Inform Consent berarti partisipan punya informasi yang adekuat
tentang penelitian, mampu memahami informasi, bebas menentukan pilihan,
memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut atau tidak ikut
berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela.
5. Vulnerable Subjects
Vulnerable Subjects adalah subyek penelitian yang rentan dalam
penelitian diantaranya Children (secara legal dan etik tidak punya
kompetensi untuk diberikan inform consent), Mentally or emotionally
disabled people (orang yang tidak mampu secara mental dan emosional),
Orang – orang yang sakit terutama dengan penyakit yang serius atau orang
– orang yang mengalami kecacatan, Orang dengan penyakit terminasi,
Orang – orang yang dilembagakan yang tidak memungkinkan memberikan
data yang akurat akibat posisi maupun jabatannya, Pregnant woment
(berhubungan dengan kondisi hamil dan ada fetus di dalamnya, terutama
untuk penelitian eksperimental).

Anda mungkin juga menyukai