Anda di halaman 1dari 4

Avelina Lusika / 00000019785 / Tugas Individu Week 05

SOAL 1
PT Purabaya melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas inventory nya dengan mengganti
asumsi arus biaya dari Weighted Average Costing (WAC) ke FIFO pada tahun 20X9.
Perubahan tersebut membawa dampak pada laporan keuangan tahun 20X7 dan 20x8 pada
nilai Ending Inventory yaitu:

20X7 : Naik $10,000


20X8 : Naik $15,000
20X9 : Naik $20.000

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain sebelum perubahan kebijakan adalah
sebagai berikut: (dalam USD)
Account 20X9 20X8
Revenue 250.000 200.000
Cost of Sales 100.000 80.000
Gross Profit 150.000 120.000
G&A Exp 60.000 50.000
Selling Exp 25.000 15.000
Net Profit 65.000 35.000
Sajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut sesuai dengan yang dikehendaki oleh
PSAK 25!
Jawab
Account 20X9 20X8
Revenue 250.000 200.000
Cost of Sales 100.000 80.000
Gross Profit 150.000 120.000
G&A Exp 60.000 50.000
Selling Exp 25.000 15.000
Net Profit 65.000 35.000

Penyajian Kembali
Account 20X9 20X8
Revenue 250.000 200.000
Cost of Sales 80.000 65.000
Gross Profit 170.000 135.000
G&A Exp 60.000 50.000
Selling Exp 25.000 15.000
Net Profit 85.000 70.000
Dampak Yang Terjadi
20X9 20X8
Penurunan dalam Cost of Sales (20.000) (15.000)
Peningkatan dalam laba 20.000 15.000

Peningkatan dalam persediaan 20.000 15.000

SOAL 2
Suatu entitas memperoleh kapal pesiar dengan CU1.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X1 dan
secara tepat menilai masa manfaatnya yaitu 30 tahun sejak tanggal akuisisi dengan nilai sisa
CU100.000. Entitas memutuskan bahwa metode garis lurus adalah yang paling metode yang
tepat untuk mendepresiasi kapal pesiar.

Pada 20X9 entitas melakukan penelitian substansial ke dalam industri kapal pesiar. Sebagai
hasilnya, pada tanggal 31 Desember 20X9 entitas menilai masa manfaat yacht di 20 tahun
sejak tanggal akuisisi dengan nilai residu sebesar CU500.000. Juga menilai nilai wajar untuk
kapal pesiar pada tanggal 31 Desember 20X9 pada CU800.000.
Metode garis lurus masih dianggap sebagai metode yang paling tepat untuk menyusutkan
kapal pesiar.
Anda diminta:
Menerapkan perubahan ini pada tahun 20X9 dan menentukan berapa nilai asset kapal pesiar
yang akan disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 20X9 ?

Jawab
1 Januari 20X1 Harga perolehan 1 Januari 20X1 Harga perolehan
CU1.000.000 CU1.000.000

Penyusutan Penyusutan
(CU1.000.000 – CU100.000)/30thn (CU1.000.000 – CU500.000)/20thn
= CU30.000/thn = CU25.000/thn

Acc Depreciation 31 Desember 20X9 Acc Depreciation 31 Desember 20X9


= CU270.000 = CU225.000

Book Value per 31 Desember 20X9 Book Value per 31 Desember 20X9
= CU730.000 = CU775.000

Nilai wajar per 31 Desember 20X9


=CU800.000

Jurnal
Kapal pesiar
Revaluation surplus
> CU25.000
Saat menerapkan perubahan tersebut pada tahun 20X9 akun Penyusutan dari tahun 20X1
sampai 20X9 terjadi penurunan sebesar CU5.000 setiap tahunnya.
Nilai asset kapal pesiar yang akan disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan per 31
Desember 20X9 sebesar CU800.000 sesuai dengan penilaian nilai wajar saat itu dengan
sebelumnya melakukan revaluasi terhadap nilai buku asset yang telah disesuaikan dengan
perubahan yang terjadi pada tahun 20X9.

Soal 3
PT Antara membeli asset tetap pada 1 Januari 20X2 dengan masa manfaat 10 tahun seharga
Rp. 3.000.000.000 tanpa nilai residu. Pada akhir masa penggunaannya, entitas akan terbebani
dengan biaya pembongkaran asset tersebut dengan nilai Rp. 500.000.000. Dalam mengelola
asset ini, entitas menggunakan metode garis lurus untuk mencatat depresiasi dan memilih
menggunakan model biaya (Cost Model) untuk pengukuran lanjutannya. Tingkat diskonto
yang digunakan entitas adalah 7% yang mencerminkan tingkat bunga bebas risiko.

Pada akhir tahun 20X7, entitas menilai bahwa nilai kini biaya pembongkaran berubah
menjadi Rp. 300.000.000. Selama tahun 20X2 hingga 20X7 aset tidak mengalami penurunan
nilai.

Anda diminta:
1. Membuat jurnal pengakuan asset dan provisinya pada 1 Januari tahun 20X2
2. Membuat jurnal yang diperlukan terkait asset dan provisinya per akhir tahun 20X2
3. Membuat jurnal terkait perubahan estimasi pada tahun 20X7
4. Menghitung berapa nilai Aset tetap dan Provisi per 31 Des 20X7

Jawab
1. 1 Januari 20X2
Debit Credit
Aset Tetap Rp3.000.000.000
Kas Rp3.000.000.000

Biaya Pembongkaran Aset Rp500.000.000


Liabilitas Purna Operasi Rp500.000.000
2. 31 Desember 20X2
Debit Credit
Beban Depresiasi - Aset Rp300.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp300.000.000

Biaya Pinjaman Rp35.000.000 * 500.000.000 x 7%


Liabilitas Purna Operasi Rp35.000.000

3. Perubahan Estimasi tahun 20X7


Debit Credit
Liabilitas Purna Operasi Rp401.275.865,35
Biaya Perolehan Aset Rp401.275.865,35

Karena liabilitas purna operasi yang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 20X7
jumlah total liabilitas purna operasi adalah Rp701.275.865,35 berdasarkan setiap
periode meningkat 7% sesuai dengan tingkat diskonto.

Sedangkan pada akhir tahun 20X7, entitas menilai bahwa nilai kini biaya
pembongkaran berubah menjadi Rp300.000.000.

Jadi, Rp701.275.865,35 – Rp300.000.000 = Rp401.275.865,35

4. 31 Desember 20X7
Nilai tercatat aset adalah
Rp3.000.000.000 – (Rp300.000.000 x 6thn) – Rp401.275.865,35= Rp798.724.134,65
Aset tersebut akan didepresiasi selama sisa manfaatnya yaitu 4 tahun, sehingga beban
penyusutan untuk tahun berikutnya sebesar Rp199.681.033,66/thn
(Rp798.724.134,65/4thn).

Nilai Provisi sebesar Rp300.000.000 sesuai dengan nilai kini biaya pembongkaran
asset
Biaya keuangan untuk unwinding of the discount (Biaya Pinjaman) tahun berikutnya
adalah
Rp300.000.000 x 7% = Rp21.000.000

Anda mungkin juga menyukai