Anda di halaman 1dari 11

MODUL 4

KARAKTERISTIK DAN PENGUAT FET


Rikki Naldo Napitupulu (14S15038)
Asisten :
Tanggal Percobaan : 10/04/2017
ELS2104- Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Institut Teknologi Del

Abstrak Tujuan dari praktikum ini antara lain :


i. Mengetahui dan mempelajari
karakteristik transistor FET
Abstrak Pada praktikum Modul IV ini dilakukan ii. Memahami penggunaan FET
beberapa percobaan diataranya melakukan sebagai penguat untuk konfigurasi
testing transistor. Dari kurva karakteristik Id- Common Source, Common Gate, dan
Vgs kita dapat mengetahui besarnya tegangan Common Drain
threshold transistor. Dari kurva karakteristik Id- iii. Memahami resistansi input dan
Vds kita dapat mengetahui daerah kerja output untuk ketiga konfigurasi
transistor yaitu daerah triode, daerah saturasi tersebut.
(transistor digunakan sebagai penguat), dan
daerah cut off transistor. Dengan menggunakan
kurva Id – Vds lalu ditarik garis linear mulai dari 2. STUDI PUSTAKA
Vds 15 V (nilai Vdd) hingga Id 6 mA. Dari garis
tersebut kita dapat menentukan nilai Vds, Vgs, 2.1. Transistor FET
Id, dan Rd. Kemudian untuk mencari nilai gm Transistor FET adalah transistor yang bekerja
dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu berdasarkan efek medan elektrik yang dihasilkan
dengan perhitungan menggunakan rumus dan oleh tegangan yang diberikan pada kedua ujung
dengan perngukuran kemiringan kurva. terminalnya. Mekanisme kerja transistor ini
Selanjutnya pada percobaan rangkaian bias, berbeda dengan transistor BJT. Pada transistor ini,
dapat diperoleh nilai-nilai tegangan dan arus yang dihasilkan/dikontrol dari Drain (analogi
resistansi pada gate, drain dan source yang dengan kolektor pada BJT), dilakukan oleh
selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk tegangan antara Gate dan Source (analogi dengan
menbuat rangkaian amplifier untuk ketiga Base dan Emiter pada BJT). Bandingkan dengan
konfigurasi transistor. Ketiga konfigurasi arus pada Base yang digunkan untuk menghasilkan
tersebut yaitu Common Source (input pada Gate arus kolektor pada transistor BJT.
dan output pada drain), Common Gate (input Jadi, dapat dikatakan bahwa FET adalah transistor
pada Source dan output pada drain), dan yang berfungsi sebagai “konverter” tegangan ke
Common Drain (input pada Gate dan output arus.Transistor FET memiliki beberapa keluarga,
pada Source). Kemudian dilakukan percobaan yaitu JFET dan MOSFET. Pada praktikum ini akan
untuk menghitung besarnya penguatan, digunakan transistor MOSFET walaupun
sebenarnya karakteristik umum dari JFET dan
resistansi input, dan resistansi output untuk
MOSFET adalah serupa.
ketiga kofigurasi.
Kata kunci: Transistor, MOSFET, Common Source,
Karakteristik umum dari transistor MOSFET dapat
Common drain, Common Gate.
digambarkan pada kurva yang dibagi menjadi dua,
1. PENDAHULUAN yaitu kurva karakteristik ID vs VGS dan kurva
Pada praktikum yang keempat ini, bertujuan agar karakteristik ID vs VDS. Kurva karakteristik ID vs
praktikan dapat melakukan percobaan secara VGS diperlihatkan pada gambar berikut. Pada
langsung mengenai karakteristik dan Penguat FET gambar tersebut terlihat bahwa terdapat VGS
dengan komponen elektriknya yaitu transistor. minimum yang menyebabkan arus mulai mengalir.
Tegangan tersebut dinamakan tegangan threshold,
Vt. Pada MOSFET tipe depletion, Vt adalah point dicapai, maka transistor telah dapat
negative, sedangkan pada tipe enhancement, V t digunakan sebagai penguat, dalam hal ini, sinyal
adalah positif. yang diperkuat adalah sinyal kecil (sekitar 40-50
mVp-p dengan frekuensi 1-10 kHz).
Terdapat 3 konfigurasi penguat pada transistor
MOSFET, yaitu

 Common Source
 Common Gate
 Common Drain

Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda-


beda dari faktor penguatan, resistansi input, dan
resistansi output. Tabel berikut ini merangkum
karakteristik dari ketiga konfigurasi tersebut.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa terdapat VGS
minimum yang menyebabkan arus mulai mengalir.
Tegangan tersebut dinamakan tegangan threshold, 3. METODOLOGI
Vt. Pada MOSFET tipe depletion, Vt adalah Berikut peralatan dan komponen yang digunakan
negative, sedangkan pada tipe enhancement, V t untuk percobaan-percobaan pada modul.
adalah positif.
1. Sumber tegangan DC (2buah)
2. Generator Sinyal (1 buah)
Kurva karakteristik ID vs. VDS ditunjukkan oleh 3. Osiloskop (1 buah)
gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut terdapat 4. Multimeter (3 buah)
5. Kit Transistor sebagai switch
beberapa kurva untuk setiap VGS yang berbeda-
6. Breadbord (1 buah)
beda. Gambar ini digunakan untuk melakukan 7. RG = Potensiometer 1 MΩ (1 buah)
desain peletakan titik operasi/titik kerja transistor. 8. RD = Potensiometer 10 kΩ (1 buah)
Pada gambar ini juga ditunjukkan daerah saturasi 9. RS = Potensiometer 1 kΩ (2 buah)
dan Trioda. 10. Resistor 1 MΩ (1 buah)
11. Kapasitor 100 uF (3 buah)
12. Kabel-kabel

3.1. Kurva Karakteristik Transistor


MOSFET
A. Kurva ID vs VGS

Buatlah Rangkaian seperti pada modul

2.2. Penguat FET


Untuk menggunakan transistor MOSFET sebagai Atur VGS sessuai pada modul, kemudian cari I0
penguat, maka transistor harus berada dalam
daerah saturasinya. Hal ini dapat dicapai dengan
memberikan arus ID dan tegangan VDS tertentu.
Cara yang biasa digunakan dalam mendesain Buat Plot kurva Karakteristik ID VS. VGS, tentukan
penguat adalah dengan menggambarkan garis tegangan threshold
beban pada kurva ID vs VDS. Setelah itu ditentukan
Q point-nya yang akan menentukan ID dan VGS
yang harus dihasilkan pada rangkaian. Setelah Q
B. Kurva ID vs. VDS
Dibuat sinyal input sinusoidal sebesar 50 mVpp
Buatlah Rangkaian seperti pada modul dengan frekuensi 10 kHz.

Atur VDS sessuai pada modul, kemudian cari I0


untuk setiap VGS

Buat Plot kurva Karakteristik ID VS. VDS, tentukan


daerah saturasi, dan daerah triode

C. Desain Q point

Tentukan nilai Rd pada rang. penguat

Hubungkan sinyal input tersebut ke rangkaian


dengan memberikan kapasitor kopling seperti yang
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Cari nilai K dengan rumus:
id = K (vgs -Vt)2
gm = 2K (vgs -Vt)

Ditentukan nilai gm dengan melihat kemiringan


kurva titik Q point pada kurva karakteristik Id vs
Vgs. Dibadingkan kedua nilai gm yang diperoleh.

3.2. Penguat Common Source


a. Faktor Penguatan
Digunakan osiloskop untuk melihat sinyal pada Gate
Rangkai seperti pada modul 4
dan Drain transistor.

Tentukan penguatannya (Av = Vo/Vi).


Aturlah VDD, potensiometer RG, RD, dan RS
agar transistor berada pada titik operasi yang
diinginkan.

Naikkan amplitudo generator sinyal dan perhatikan


sinyal output ketika sinyal mulai terdistorsi.
Catatlah tegangan input ini.
Bandingkan nilai penguatan yang diperoleh dari Hubungkan osiloskop pada kapasitor Drain
percobaan ini dengan nilai dari hasil perhitungan transistor ,Aturlah resistor variable tersebut sampai
dengan menggunakan tabel karakteristik penguat amplitudo sinyal output menjadi ½ dari sinyal
FET. output tanpa resistor variable.

b. Resistansi input
Catatlah nilai Rvar yang menyebabkan hal tersebut
Hubungkan rangkaian di atas dengan sebuah resistor terjadi. Jadi, Rout = Rvar
variable pada inputnya seperti pada gambar di bawah
ini.
3.3. Penguat Common Gate

Dilakukan percobaan Faktor Penguat, Resistansi Input,


Hubungkan osiloskop pada Gate transistor, dan Resistansi Output seperti pada Common Source,
Aturlah resistor variable tersebut sampai amplitudo namun dengan konfigurasi rangkaian diatas
sinyal input menjadi ½ dari sinyal input tanpa
resistor variable.
3.4. Penguat Drain
Lakukan percobaan Faktor Penguatan, Resistansi
input, dan Resistansi Output seperti pada Common
Catatlah nilai Rvar yang menyebabkan hal tersebut
Source, namun dengan konfigurasi rangkaian di
terjadi. Jadi, Rin = Rvar
bawah ini.
c. Resistansi output
Hubungkan rangkaian di atas dengan sebuah
resistor variable pada inputnya seperti pada
gambar di bawah ini.
Mengakhiri Peercobaan
Selesai praktikum dirapikan semua kabel dan
dimatikan osiloskop, generator sinyal serta dipastikan
juga multimeter analog, multimeter digital
ditinggalkan dalam keadaan mati (selector
menunjukan ke pilihan off).

Dimatikan MCB dimeja praktikum sebelum


meninggalkan ruangan.

Diperiksa lembar penggunaan meja

DIpastikan asisten telah menandatangani catatan


percobaan kali ini pada Buku Catatan Laboratorium.
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Transistor FET
 Kurva ID dan VGS
VGS ID(mA)
0 0.01
1.5 0.03
2 0.13
2.5 0.3
3.5 0.5
4 1.13
5 2.07
7.5 5.86
dari table diatas , disimpulkan jika semakin besar VGS yang diberikan maka I D yang mengalir pada FET
semakin besar juga

 Kurva ID vs. VDS


Setelah diperoleh kurva Id-Vgs selanjutnhya dilakukan testing Id-Vds dengan mencoba rangkaian yang ada pada
modul, kemudian diukur arus Id dengan mengganti Vds dan Vgs sesuai dengan Tabet, sehingga didapat :
ID(mA)
VDS
VGS = 2V VGS=2.5V VGS=3V VGS=4V VGS=5V VGS=7V VGS=9V
0 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81
0.25 6 6.125 5.998 5.97 5.95 5.93 5.94
0.5 7.07 7.34 7.23 7.22 7.2 7.17 7.19
1 9.875 10.37 10.23 10.2 10.19 10.16 10.18
2 16.76 17.33 17.11 17.05 17.04 16.98 17.03
3 25.48 26.33 25.91 25.83 25.82 25.73 25.29
4 36.71 37.7 37.35 37.17 37.18 37.05 37.14
5 47.3 49.9 49.2 49 49 48.7 48.9
6 58.6 62 61.5 61.4 61.3 61 61.2
7 72 74.4 73.7 73.8 73.5 73.3 73.5
Av = -gm(RD||ro)
Av = -(3.09)(2.5 k ||323.6)
Av = -0.885 V/V
Rin = Rg = 227.5 kΩ
Rout = (RD||ro) = 286.51 Ω
4.3. Penguat Common Gate
a. Resistansi Input
Pada penguatan transistor FET dengna
konfigurasi Common gate diperoleh nilai
resistansi input sebesar 400 Ω. Berdarsarkan
rumus yang terdapat pada karakteristik transistor
FET (bernilai 323.6 Ω), nilai resistansi input ini
4.2. Penguat Common Source tidak jauh berbeda yaitu masih dalam orde
a. Resistansi Input ratusan ohm dan nilainya cukup berdekatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa resistansi
input yang dimiliki Amplifier dengan konfigurasi
Common Gate memiliki resistansi input yang
cukup kecil atau masih dalam orde ratusan ohm).

b. Resistansi Output
Pada amplifier dengan konfigurasi Common Gate
diperoleh nilai resistansi output sebesar 300 Ω.
Nilai ini juga tidak jauh berbeda dengan nilai
resistansi output yang diperoleh dari hasil
perhitugan yaitu 286.51 Ω. Dari kedua nilai ini ,
dapat disimpulkan bahwa resistansi output untuk
Pada amplifier dengan konfigurasi Common penguat transistor dengan konfigurasi Common
Source ini diperoleh nilai resisansi input Gate memiliki nilai resistansi output yang cukup
yaitu sebesar 130 kΩ. Berdasarkan teori nilai kecil (masih dalam orde ratusan ohm).
ini seharunya mendekati nilai Rg yaitu
sebesar 227.5 kΩ. 4.4. Penguat Common Drain
b. Resistansi Output pada percobaan kali ini, kami tidak
melakukan percobaan tentang penguat
Common Drain dikarenakan waktu
praktikum yang telah ditetapkan tidak
memungkinkan kelompok kamis

5. Kesimpulan
Dari percobaan didapatkan kesimpukan :

 Kurva Id Vgs menunjukan bahwa transistor


MOSFET mulai berfungsi pada saat nilai
tegangan gate dan source pada nilai tertentu.
Pada amplifier dengan konfigurasi Common Nilai tegangan ini dinamakan tegangan
Source diperoleh nilai resistansi output Threshold (VT),
sebesar 5.5 kΩ.  Kurva Id – Vds menunjukan daerah kerja
transoistor yaitu pertama daerah saturasi
Nilai yang diperoleh dengan rumus
(daereah kerja transistor yang digunakan
sebagai pernguat) saat kurva bernilai tetap memiliki resistansi input yang kecil (low
(konsisten) terhadap perubahan Vds , daerah voltage impedance) dan memiliki resistansi
triode yaitu saat hubungan Id dan Vds output yang cukup besar (high output
berbanding lurus (linear), dan terakhir daerah impedance).
cut off yaitu saat transistor tidak aktif.
 Penguatan dengan konfigurasi Common DAFTAR PUSTAKA
Source memiliki karakteristik sinyal input 1. Pandapotan Siagian, Praktikum
outputnya bersifat inverting (berbeda fasa Elektronika 1, Laboratorium Dasar
1800), memiliki penguatan tegangan yang Teknik Elektro ITDEL,Laguboti,2017
kecil dan bernilai negatif, memiliki high
input impedance (Resistansi input besar) dan 2. Modul Praktikum Elektronika 1
moderate output impedance (Resistansi
output sedang). 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_e
 Penguatan dengan konfigurasi Common Gate fek%E2%80%93medan
memiliki karakteristik sinyal input output
tidak besifat inverting (berbedafasa 00,
memiliki penguatan tegangan yang kecil,
LAMPIRAN

Penguat Common Source

1. Resistansi Input

2. Resistansi output

Anda mungkin juga menyukai