Anda di halaman 1dari 9

JAMUR PATOGEN TUMBUHAN :

2. PEMURNIAN
( Laporan Praktikum PatogenTumbuhan )

Oleh

Agista Wanda Aulia


1714121028
Kelompok 4

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemurnian merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba


tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal (Suriawiria, 2005).

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroorganisme,


dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu
biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal, artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari
bakteri yang dihomogenkan dengan kata lain bakteri di isolasikan agar didapatkan
bakteri murni yang dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum. Objek yang
harus diperhatikan adalah bakteri (Astuti, 2010).

Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkanmikroba


diluar dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan
ini bertujuan untuk memperoleh biakan mikroorganisme yang sudah tidak
tercampur lagi dengan mikroorganisme lainnya yang disebut biakan murni.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba
akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani, 2007).
1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untukmendapatkan biakan murni jamur


patogen tumbuhan.
II. METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain jarum ent, cawan petri,
lampu bunsen, LAF, tissue, dan plastik wrap. Bahan-bahan yang digunakan
berupa alkohol 70%, media PSA, hasil isolasi, dan asam laktat.

2.2 Cara Kerja

Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pemurnian ini yaitu :


1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tangan disterilkan menggunakan alkohol 70%.
3. Diambil koloni tunggal jamur yang akan dimurnikan secara aseptis.
4. Diletakkan dalam media PSA baru dan kemudian diberi plastik wrap.
5. Diinkubasi dan diamati.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :


Pengamatan ke-. Foto Deskripsi Koloni
Jamur yang digunakan untuk
pemurnian sudah terlihat adanya
hifa yang berwarna putih. Hifa

1 yang tumbuh sama seperti jamur


yang digunakan untuk
pemurnian.

Hifa berwarna merah sudah


melebar.

3.2 Pembahasan

Dari tabel di atas dapat diljhat bahwa adanya hifa berwarna putih pada media.
Hifa berwarna putih ini sesuai dengan warna hifa dari jamur ayng digunakan dari
hasil isolasi. Hasil isolasi yaitu berupa jamur dengan hifa berwarna putih yang
kemudian hifanya diambil untuk dilakukan pemurnian.
Pemurnian merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal (Suriawiria, 2005). Pemurnian pada cendawan cukup dilakukan
dengan mengambil bahan isolat berupa hifa cendawan saja, dengan menggunakan
jarum ent kemudian diletakkan pada media PDA yang baru kemudian diinokulasi.

Siklus hidup dari jamur Colletotrichum capsici yang terdapat pada tanaman Cabai
(Capsicum annum) yaitu jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan
menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang
sakit. Jamur menyerang daun dan batang, kelak dapat menginfeksi buah - buah.
Jamur hanya sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi
memakai tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijau jamur ini
menyerang daun dan batang. Selain itu jamur dapat mempertahankan diri dalam
sisa - sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium disebarkan oleh angin.
Infeksi jamur Colletotrichum capsici hanya terjadi melalui luka – luka
(Dwidjoseputro,1994).

Siklus hidup dari jamur Colletotrichum gloeosporioides yang terdapat pada


tanaman Cabai (Capsicum annum) yaitu awalnya cendawan pada buah masuk ke
dalam ruang biji dan menginfeksi biji, lalu cendawan menginfeksi semai yang
tumbuh dari biji buah yang sakit. Cendawan menyerang daun dan batang, kelak
dapat menginfeksi buah – buah yang lain. Cendawan hanya sedikit sekali
mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk
bertahan sampai terbentuknya buah hijau. Selain itu cendawan dapat
mempertahankan diri dalam sisa - sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium
disebarkan oleh angin (Purnomo,2013).
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :


1. Pemurnian dapat dilakukan untuk mendapatkan biakan murni jamur penyebab
penyakit.
2. Jamur yang dilakukan pemurnian akan menghasilkan hifa yang sama dengan
hifa hasil isolasi.
3. Kegiatan pemurnian harus dilakukan secara steril agar tidak terjadi
kontaminasi pada jamur yang akan dibiakan.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Widyaputri. 2010. Identiffikasi Jamur dan Bakteri dalam Buku


Mikrobiologi Dasar Jilid I. Bandung.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Nur, Indriyani, dan Asnani. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik,


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Unhula. Kendari.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai