Alat Ukur Listrik Kelompok 1
Alat Ukur Listrik Kelompok 1
Penyusun :
Jakarta, 2018
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang “Alat Ukur Multimeter”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………….……………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………...…………. 3
BAB II Pembahasan…………………………………………………...................
A. Multimeter……………..………………….…………………………. 6
B. Prosedur Penggunaan Multimeter….…………………………….....9
C. Cara Pemasangan Multimeter……………………………..………...9
D. Cara Mengukur Tegangan………………………………………….10
E. Tegangan……………………………………………………………..14
F. Kuat Arus…………………………………………………………….14
G. Cara Menguji Dioda…………………………………………………14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………… 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang
digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat ukur. Di dalam kehidupan
sehari-hari, alat ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia.
Karena besaran listrik yaitu seperti tegangan, arus, dan sebagainya tidak dapat
langsung ditanggapi oleh indera kita. Oleh sebab itu, besaran listrik tersebut
ditransformasikan melalui fenomena fisis yang akan memungkinkan
pengamatan melalui indera kita melalui alat ukur multimeter.
Multimeter lebih dipilih dibanding alat ukur yang lain karena lebih
mudah dan bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun
hanya satu alat yaitu multimeter saja. Dalam perkembangannya multimeter
selalu mengalami perubahan yang akan membawa multimeter menuju ke alat
ukur yang lebih cermat dan mudah dalam penggunaannya.
Pada dasarnya Multimeter merupakan gabungan alat ukur dari
voltmeter, ohmmeter, dan amperemeter. Jika dahulu hanya mengenal
multimeter analog, maka sekarang muncul multimeter digital dengan akurasi
pengukuran yang tinggi dan memudahkan dalam proses pembacaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian multimeter, kuat arus, dan tegangan?
2. Apa saja jenis multimeter?
3. Apa saja bagian multimeter?
4. Bagaimana cara menguji dioda?
4
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian multimeter, tegangan, kuat arus listrik
2. Mengetahui jenis multimeter
3. Mengetahui bagian multimeter.
4. Memahami cara menguji dioda
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan serta wawasan kepada pembaca tentang alat ukur
multimeter.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM
(Volt-Ohm Meter) dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter), hambatan
(Ohm meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis multimeter, yaitu
multimeter non elektronis dan multimeter elektronis.
1. Non Elektronis
Multimeter jenis ini bukan elektronik kadang-kadang disebut juga AVO-meter,
VOM (Volt-Ohm-Meter), Multitester, atau Circuit Tester. Pada dasarnya alat ini
merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan
bolak-balik. Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah :
1. Batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur : tegangan searah (DC
volt), tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, µA), arus
bolak-balik (AC amp), resistansi (ohm, kilo ohm).
2. Sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan
searah dan bolak-balik.
3. Ketelitian yang dinyatakan dalam % (persen).
4. Daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan bolak-
balik. (misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz).
5. Baterai yang diperlukan.
2. Multimeter Elektronis
Multimeter ini mempunyai nama : Viltohymst, VTM + Vacuum Tube Volt
Meter, Solid State Multimeter = Transistorized Multimeter. Alat ini mempunyai fungsi
6
seperti multimeter non elektronis. Adanya rangkaian elektronis menyebabkan alat ini
mempunyai beberapa kelebihan.
Multimeter dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu multimeter analog dan
digital :
1. Multimeter Analog
Multimeter analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur
berdasarkan arus (elektronis dan non elektronis). Multimeter analog terdiri dari bagian-
bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)
7
2. Multimeter Digital
Multimeter digital menggunakan peraga bilangan digital dan besaran ukur
berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital.
analog digital
Fungsi dasar dari multimeter antara lain yaitu sebagai: Alat ukur arus searah
Ammeter arus searah (DC ammeter) dipergunakan untuk mengukur arus searah. Alat
ukur ini dapat berupa amperemeter, milliamperemeter dan galvanometer.
Dalam mempergunakan ammeter arus searah perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
- Ammeter tidak boleh dipasang sejajar (paralel) dengan sumber daya
- Ammeter harus dipasang seri dengan rangkaian yang diukur arusnya
- Polaritas (tanda + dan -)
Multimeter dapat juga dipergunakan untuk mengukur besaran-besaran (atau
sifat-sifat komponen) secara tidak langsung). Beberapa contoh diantaranya adalah:
a. Mengukur polaritas dan baik buruknya dioda secara sederhana
b. Mengetahui baik buruknya transistor secara sederhana
c. Mengukur kapasitansi
d. Mengukur induktansi
e. Bila pada multimeter ditambahkan rangkaian tertentu, multimeter tersebut
dapat berfungsi sebagai:
– Transistor tester
– Wattmeter
– Pengukur suhu
8
B. Prosedur Penggunaan Multimeter :
Sebelum digunakan pastikan multimeter tersebut dalam keadaan masih
berfungsi dengan mengecek baterai pada multimeter tersebut.
Arahkan saklar pemilih pada posisi off. Lalu pasang test pin positif dan
negative.
Sebelum melakukan pengukuran (tegangan DC, tegangan AC, dan Arus DC),
posisikan jarum skala pada angka nol (disebelah kiri). Jika belum menunjuk
angka nol, atur dengan pengatur jarum skala secara pelan-pelan agar tidak
rusak.
Untuk pengukuran tahanan, arahkan saklar pemilih pada batas ukur Ohm meter
terlebih dahulu, lalu hubungkan test pin positif (+) dan test pin negative (-)
hingga ujung test pin saling bersentuhan.
Setelah itu atur jarum skala hingga menunjuk angka nol disebelah kanan dengan
menggunakan knop pengatur nol ohm.
Perlu di ingat bahwa setiap batas ukur Ohm meter, jarum skala tidak selalu
menunjuk ke angka nol, untuk itu perlu di set dengan benar setelah mengganti
batas ukur yang akan digunakan.
Bila proses pengukuran sudah selesai atau multimeter sedang tidak digunakan,
maka jangan lupa mengatur saklar pemlih pada posisi mati (off) agar baterai
yang digunakan tidak cepat habis.
9
0 s.d 1000 volt posisi Switch atau sakelar adalah 1000 ACV
10
Mengukur besarnya arus untuk melakukan pengukuran arus DC dengan
menggunakan avometer, marilah kita lihat langkah-langkah di bawah ini :
Putar sakelar sesuai dengan besarnya arus yang diperkirakan. Misalnya : 0,5
Ampere.
Maka sakelar kita putar pada posisi 500 DC mA.
Kabel merah kita tempelkan pada kutub positif (+), kabel hitam pada kutub
negatif (-) baterai. (tidak boleh terbalik)
Baca harga yang ditunjuk oleh jarum pada busur skala.
11
Berikut langkah –langkah untuk mengukur besarnya tahanan :
Pemakaian Multimeter
Untuk mengukur tegangan DC, tegangan AC, maupun arus listrik, atur posisi
jarum skala terlebih dahulu agar menunjuk angka nol di sebelah kiri. Sedangkan untuk
mengukur tahanan, atur posisi jarum skala agar menunjuk angka nol di sebelah kanan.
12
Untuk mengukur tegangan pada titik pengukuran (TP) pada handphone, test
pin (+) dihubungkan ke TP, dan test pin (-) dihubungkan ke chasis
handphone.
Mengukur Arus Listrik, untuk mengukur arus alat ukur dirangkai seri.
Langkah-langkah:
Arahkan saklar pemilih pada DC mA
Atur skala lebih besar dari arus yang diukur.
Hubungkan test pin (+) pada kutub positf (+) Sumber Arus (Baterai / Power
Supply) dan test pin (-) hubungkan ke konektor positif (+) beban dalam hal ini
handphone.
13
E. TEGANGAN
Tegangan listrik (voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V (volt). Besaran ini
mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tegangan pada perbedaan potensi listrik satu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, tinggi, atau ekstra tinggi.
Tegangan (the force) yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam
sebuah rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah nilai dari beda potensial
energi antara dua titik. Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan elektron pada titik satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah
tegangan. Rumus mencari nilai tegangan ialah:
V=I.R
Keterangan: V = Tegangan Listrik (V)
I = Kuat Arus Listrik (A)
R = Hambatan Listrik (Ω)
F. KUAT ARUS
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar tiap satuan waktu. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar
berlawanan arah dengan arah gerak elektron. Rumus mencari nilai kuat arus ialah:
I=Q/t
Keterangan: I = Kuat arus listrik yang mengalir (A)
Q = Muatan listrik (C)
t = Waktu (s)
14
2. Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan cord yang
hitam (-)pada anoda (+) dioda
3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti
putus atau rusak
4. Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan cord
yang merah ditempelkan pada kaki anoda (+). Bila jarum multimeter diam itu berarti
baik namun jika bergerak itu berarti bocor .Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
di bawah ini :
Catatan : Jangan bingung dengan kutup dari alat ukurnya. AVO Meter yang analog itu
kutup battery nya terbalik. Agar lebih mudah dipahami pasang cord di AVO secara
terbalik. Yang merah pasang di kutup (-) yang hitam pasang di (+). Ini hanya khusus
untuk pengujian dioda.
15
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1. Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai
VOM (Volt-Ohm Meter) dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt
meter), hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter).
Tegangan listrik (voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V (volt).
kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar tiap satuan waktu.
2. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu multimeter non elektronis dan multimeter
elektronis.
3. Multimeter dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu multimeter analog dan
digital
4. 1. Putarlah saklar pada Ohm, misalkan R x 1K
2. Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan
cord yang hitam (-)pada anoda (+) dioda
3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu
berarti putus atau rusak
16
5. Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan
cord yang merah ditempelkan pada kaki anoda (+). Bila jarum multimeter
diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor .
Saran
Dalam pengukuran dibutuhkan ketelitian agar tidak terjadi error dan kerusakan
pada alat. Pada saat pengukuran dilakukan dengan tegak lurus agar lebih akurat dalam
pengambilan data.
17
DAFTAR PUSTAKA
18