PEKERJAAN ARSITEKTUR
SEKSI 4.1
PEKERJAAN DINDING
4.1.1.1 UMUM
1) Uraian
Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish
lebih kurang setebal 15 cm dan untuk dinding 1 pasangan batu bata
menghasilkan dinding finish lebih kurang setebal 25cm. Hasil pelaksanaan
pekerjaan finish harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus, baik dalam arah
vertikal maupun horisontal (terkecuali disebutkan lain dalam gambar
perencanaan atau atas petunjuk langsung Direksi Pekerjaan).
Perbaikan dari pekerjaan pasangan bata yang tidak memenuhi ketentuan
harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, termasuk
pembuangan bahan yang berlebihan dan perbaikan komponen pekerjaan lain
yang rusak, disebabkan adanya perbaikan pasangan bata tersebut.
4.1.1.2 BAHAN
Bahan yang dipersyaratkan untuk mendapatkan pekerjaan pasangan batu bata
adalah sebagai berikut :
Jenis material, type material dan hal-hal yang lain yang perlu ditambahkan, (jika ada)
diatur dalam Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Spesifikasi Teknis ini.
4.1.1.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja pasangan batu bata, dengan mengacu pada standart kualitas yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasraam/ kedap air digunakan aduk rapat air dengan
campuran 1PC: 4 pasir pasang.
Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sekurang
kurangnya selama 1 jam.
Pencampuran adukan/ spesi harus menggunakan beton molen (concrete mixer)
dengan rpm 20/ mnt dalam jangka waktu minimal 2 menit
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus di basahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum
1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis dan selanjutnya pada malam
hari dinding bata tersebut bagian atasnya harus ditutup dengan kertas bekas kantong
semen, plastik atau sejenisnya
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus di beri penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm
jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm dengan
bentuk L kecuali ditentukan lain.
Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama
paling sedikit 7 hari dan tidak boleh terkena sinar mata hari langsung.
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur
besi beton dengan diameter 8 panjang 40 cm jarak 60 cm dan beton yang
berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik rata atau dikasarkan dulu
agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.
Siar siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum adukan menjadi keras
sehingga membentuk lekukan supaya plesteran dapat merekat dengan baik.
4.1.1.1 UMUM
1) Uraian
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Hasil pelaksanaan pekerjaan dinding partisi harus cermat, rapi dan benar-benar
tegak lurus, baik dalam arah vertikal maupun horisontal (terkecuali disebutkan lain
dalam gambar perencanaan atau atas petunjuk langsung Direksi Pekerjaan). Semua
sambungan fiber semen dalam arah horisontal dan vertikal harus rapi dan sesuai
dengan gambar kerja dan/ atau atas petunjuk langsung Direksi Pekerjaan.
Perbaikan dari pekerjaan dinding partisi fiber semen yang tidak memenuhi
ketentuan harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
termasuk pembuangan bahan yang berlebihan dan perbaikan komponen
pekerjaan lain yang rusak, disebabkan adanya perbaikan pasangan bata tersebut.
4.1.1.2 BAHAN
Bahan yang dipersyaratkan untuk mendapatkan pekerjaan dinding partisi fiber semen
adalah sebagai berikut :
1. Material yang digunakan sebagai partisi adalah produk material fiber semen yang
cocok untuk digunakan sebagai bahan aplikasi partisi atau dinding dengan sistem
dinding kering (dry wall system) dengan system sambungan tertutup (flushed joint)
untuk penggunaan di ruang kering atau basah. Ketebalan material yang digunakan
sebagai partisi mengacu pada Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Spesifikasi Teknis ini.
2. Rangka penahan material partisi sesuai dengan gambar kerja dan mengacu pada
Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Spesifikasi Teknis ini.
4.1.1.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja pasangan batu bata, dengan mengacu pada standart kualitas yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Pemasangan material yang digunakan sebagai partisi harus mengikuti standar teknis dan
sesuai dengan gambar perencanaan. Pemasangan dilakukan dengan metode dan alat
penyambung (connector) sesuai dengan konstruksi sambungan yang diterapkan dalam
dokumen.
Pekerjaan penyelesaian akhir dikerjakan setelah konstruksi dinding partisi kuat , kokoh
dan tidak mengalami perubahan bentuk akibat pelaksanaan finishing.
SEKSI 4.2
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
4.2.1.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan
luar serta seluruh detail yang disebutkan /ditunjukan dalam gambar, termasuk belt
course, lengkungan (niche) serta meliputi seluruh detail yang di
sebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan/atau sesuai petunjuk Perencana/ Pengawas
.
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish lebih
kurang setebal 15 cm dan untuk dinding 1 pasangan batu bata menghasilkan
dinding finish lebih kurang setebal 25cm. Hasil pelaksanaan pekerjaan finish harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus, baik dalam arah vertikal maupun
horisontal (terkecuali disebutkan lain dalam gambar perencanaan atau atas petunjuk
langsung Direksi Pekerjaan).
Perbaikan dari pekerjaan pasangan bata yang tidak memenuhi ketentuan
harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, termasuk
pembuangan bahan yang berlebihan dan perbaikan komponen pekerjaan lain
yang rusak, disebabkan adanya perbaikan pasangan bata tersebut.
4.2.1.2 BAHAN
Bahan yang dipersyaratkan untuk mendapatkan pekerjaan pasangan batu bata adalah
sebagai berikut :
1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan ).
2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Jenis material, type material dan hal-hal yang lain yang perlu ditambahkan, (jika ada)
diatur dalam Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Spesifikasi Teknis ini.
4.2.1.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja pasangan batu bata, dengan mengacu pada standart kualitas yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan plesteran dapat di laksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana dan Pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam spesifikasi
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuknya
Campuran aduk perekat yang di maksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas
pengikat bekisting atau from tie harus tertutup aduk plester.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian diatas permukaan plesteranya).
Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapen dengan memakai spesi kedap air 1 pc
= 3 pasir, dan selanjutnya setelah brapen berusia 14 hari harus dicoating sampai merata
dengan aspal panas/ cair .
Semua bidang yang akan dipasang batu alam dan sejenisnya pada permukaannya diberi
alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan finishingnya, kecuali yang akan difinish cata atau wall paper.
Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping bambu dengan ukuran secukupnya untuk patokan kerataan
bidang.
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar .tebal plesteran
maksimum 2,5cm, jika ketebalan melebihi 2,5cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat dari plesteran pada bagian pekerjaan yang
diizinkan Pengawas.
Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka Penyedia Jasa wajib mengikuti
semua persyaratan dari mulai penanganan bahan, proses pengerjaan, cara kerja untuk
dinding bata, selkon, dan sejenisnya maupun permukan beton, cara perlindungan dan
cara pemeliharaan dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian juga untuk
acian plesteran.
Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang
datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila
ada petunjuk lain di gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2m. jika melebihi toleransi tersebut,
Penyedia Jasa berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Penyedia
Jasa.
Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat pengeringan yang tidak
baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Pengawas, dengan biaya atas tanggungan Penyedia Jasa. Setelah acian
selesai, acian harus dibasahi terus menerus sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari.
Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum di finish, Penyedia Jasa
wajib memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan
lain,setiap kerusakan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan wajib diperbaiki
dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
4.2.1.1 UMUM
1) Uraian
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Keramik tidak boleh terdapat cacat cacat retak, cembung, cekung, lubang jarum
pada permukaan, tergores, noda dari glesir dan lain lain.
Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kwalitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas.
Matrial tersebut harus diletakan 30 cm dari lantai pada ruang yang mempunyai
sirkulasi udara yang baik, terlindung dari cuaca langsung hujan dan panas, juga
harus dilindungi agar tidak menjadi rusak.
4.2.1.2 BAHAN
Bahan yang dipersyaratkan untuk mendapatkan pekerjaan dinding keramik adalah
sebagai berikut :
Jenis material, type material dan hal-hal yang lain yang perlu ditambahkan, (jika ada)
diatur dalam Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Spesifikasi Teknis ini.
4.2.1.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja dinding keramik, meliputi tapi tidak terbatas sebagai berikut :
Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama tidak boleh retak, gompal,gelembung, cekung, tidak siku, lubang
lubang jarum, noda pada glasir atau cacat lainnya sesuai dengan PUBI - 1982.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.
Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan kering, bidang dinding yang akan
dipasang keramik juga harus dalam keadaan kering dan telah dibersihkan dari sisa sisa
adukan dan kotoran lain.
Pola keramik harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang akan
terpasang di dinding semisal, panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain yang
tertera di dalam gambar.
Ketinggian peil tepi atas pola keramik harus sesuai dengan yang dikehedaki / sesuai
dengan gambar.
Awal pemasangan keramik pada dinding dan ke mana sisa ukuran harus ditentukan
sesuai dengan gambar pola , harus meminta persetujuan terlebih dahulu kepada
Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar 2 mm untuk keramik
200 X 200 dan 3 mm untuk keramik 300 X 300 atau sesuai dengan rekomendasi dari
produsen dan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan, harus benar-benar
lurus.
Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan
siar setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.
Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi sehingga membentuk setengah lingkaran
seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya atas persetujuan
Direksi.
Pasang keramik setiap tahap 1 m2 ,teliti degan waterpas agar pasangan keramik tetap
rata, bersihkan perekat dengan busa/ spon yang lembab ( bukan basah ) sebelum perekat
mengering, selanjutnya bersihkan dengan kain lap lembut dan kering sampai bersih
Aplikasikan pengisian nat setelah pasangan keramik minimal berusia 12 Jam, gunakan
karet khusus untuk pengisian nat keramik kerjakan dengan baik sehingga nat nat terisi
penuh seluruhnya, gosok dan bersihkan dengan spons yang lembab, bersihkan dengan
kain lap lembut dan kering setelah grouting agak kering sampai bersih, aplikasikan
pengisian nat ini setiap 1 m2.
Setelah pekerjaan Pasangan keramik selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang bergelombang dan bidang
dinding dijaga agar tidak menjadi kotor atau menjadi cacat akibat pekerjaan lanjutan.
SEKSI 4.3
PEKERJAAN PENGECATAN
4.3.1. UMUM
1) Uraian
Pengecatan semua permukaan dan area yang tertera dalam gambar dan yang
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Pengawas serta meliputi seluruh detail yang di sebutkan/ditunjukkan dalam gambar
dan/atau sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang - bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, teksture, material dan cara pengerjaan. Bidang
- bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Pengawas
Pekerjaan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas, bidang - bidang
ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Penyedia jasa diwajibkan mengikuti semua persyaratan teknis aplikasi dari
produsen tanpa terkecuali
Apabila terjadi kerusakan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan tidak
disebabkan oleh pemilik atau pemakai maka Penyedia Jasa wajib memperbaiki
seluruh pekerjaan yang rusak sampai dengan disetujui oleh Pengawas dengan
seluruh biaya ditanggung Penyedia Jasa.
Semua dokumen (brosur) tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas Pekerjaan. Jika
contoh - contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas, barulah Penyedia
Jasa melanjutkan membuat mock up seperti tercantum pada poin di atas.
Jenis material, type material dan hal-hal yang lain yang perlu ditambahkan, (jika ada)
diatur dalam Spesifikasi Khusus Poin 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Spesifikasi Teknis ini.
4.3.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja pasangan batu bata, dengan mengacu pada standart kualitas yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Material pengecatan untuk dinding luar dan dinding dalam, tergantung dari
persetujuan Direksi Pekerjaan, sebagaimana poin pengajuan bahan pengecatan.
Untuk dinding Ruang khusus (jika ada), dipakai cat khusus yang tahan terhadap
lembab, minyak atau bahan kimia dan dapat di cuci.
Permukaan dinding harus kering minimal telah berusia 14 hari bebas dari kotoran,
debu, minyak, olie. Apabila permukaan diding kadar alkalinya masih diatas PH 7
meskipun plesteran telah cukup lama maka bidang diding tersebut harus dicuci
terlebih dahulu menggunakan larutan Asam HCL dengan kadar 10 % kemudian
dibilas dengan air bersih dan dibiarkan dinding mengering.
Aplikasi Under Cout Tembok/ Alkali Resisting Primer dengan pengencer air bersih
sebanyak 10 – 20 % ,aplikasikan 1 lapis sampai merata dengan kuas atau rol dan
dibiarkan mengering, apabila sampai tahap ini bidang dinding masih timbul
pengkristalan/ pengapuran maka bidang dinding tersebut harus di coating 1 lapis
dengan Wall Sealer dan dibiarkan mengering.
Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit- langit adalah langit-langit gypsum, pelat
beton, atau bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
Permukaan bidang pengecatan harus kering bebas dari kotoran, debu, minyak, olie,
lemak dan kotoran kotoran lain.
Semua metode / prosedur cara aplikasi sama dengan pengecatan dinding dalam
pasal ini kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan
langit-langit gypsum dan GRC Board.
Sambungan-sambungan gypsum harus diberi pita kertas khusus agar tidak terlihat
sebagai retakan sesudah di finishing akhir.
Sestelah kondisi permukaan bersih, kemudian digosok dengan amplas kayu no 180
searah dengan urat kayu, agar seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi
terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut, dan selanjutnya
bersihkan dengan kain lap kering dan lembut.
Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, maka diaplikasikan lapis pertama
Wood Stain Ultran Lasur dengan kuas 1 lapis sampai merata dan dibiarkan
mengering setelah permukaan kayu mengering hampelas kembali tetapi jangan
ditekan selanjutnya bersihkan dengan kain lap bersih, kering dan lembut.
Tahap berikutnya adalah mengaplikasikan lapis kedua Ultran Lasur sampai merata,
setelah kering hampelas jangan ditekan kemudian bersihkan dengan kain lap kering
bersih dan lembut. Sebagai lapis terakhir aplikasikan Ultran Lasur sekali lagi
dengan kuas sampai merata dan dibiarkan mengering.
Proses aplikasi Ultran Lasur harus mempunyai tenggang waktu minimal 2 jam
untuk setiap kali lapisan.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan di cat, selesai dibersihkan
diamplas halus dan bebas debu, oli , sisi-sisa endapan garam dan lain – lain
sambuangan las atau kelingan dan ujung ujung yang tajam diratakan dengan
gerinda
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dengan zinc chromate primer 1
( satu ) lapis dengan kuas atau semprot. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam
diberi “touch up” dengan dua lapis sampai merata dan biarkan mengering selama 4
jam
Setelah kering permukaan besi/ baja diamplas sampai halus selanjutnya dibersihkan
dengan kain lap kering bersih dan lembut. Aplikasikan lapis pertama cat finishing
akhir dengan kuas atau semprot, 1 lapis sampai merata dan biarkan mengering.
Aplikasikan lapis kedua dan ketiga sampai merata dan biarkan mengering.
Tenggang waktu pengecatan minimum adalah 16 jam untuk setiap lapisan
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang
dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan
lanjutan.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan di cat, selesai dibersihkan
diamplas halus dan bebas debu, oli, sisi-sisa endapan garam dan lain – lain.
Bahan yang dipakai adalah bahan anti lumut yang tidak membuat lapisan film dan
tidak merubah warna serta teksture dari batu alam itu
sendiri. Bahan tersebut harus disetujui oleh Pengawas.
Sebelum pelaksanaan Penyedia Jasa harus membuat mock-up untuk pekerjaan ini
sesuai dengan yang akan dilaksanakan.
SEKSI 4.4
LAPISAN PENUTUP LANTAI
4.4.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan lapisan penutup lantai merupakan pasangan pelapis final pada lantai
bangunan, sehingga harus diyakini bahwa pekerjaan-pekerjaan yang
mendahuluinya sudah selesai secara tuntas. Jika karena sesuatu hal kondisi ada
pekerjaan yang dilaksanakan sesudah pemasangan pelapis final pada lantai, maka
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Lapisan harus terpasang sempurna di lapisan dasar, tanpa adanya bagian dengan
isian perekat yang keropos dan tidak ada bagian yang bergerak (tidak terpasang
sempurna).
Tekstur untuk permukaan Lapisan harus rapi dan tidak boleh ada tekstur
permukaan dengan pola yang berbeda atau tidak seragam, baik dalam pemilihan
jenis material, maupun dalam pelaksanaan pemasangan Lapisan.
4.4.2 BAHAN
4.4.2.1. Prinsip
d. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh bahan sebanyak 3 (tiga) set kepada
Konsultan pengawas dan/atau Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan (tekstur dan warna), selanjutnya dipakai sebagai standar dalam
memeriksa/menerima bahan yang dikirim ke lapangan.
4.4.2.2. Bahan Perekat dari Semen, Pasir dan Air harus memenuhi syarat :
A. Portland Cement (PC)
B. Pasir
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang
tajam, keras, bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-
bahan organis.
C. Air
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik,
basa, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
4.4.2.3. Persyaratan keramik dan material penutup lantai lainnya
2) Ketebalan minimum : 6 mm
4.4.3 PERALATAN
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja Lapisan Penutup Lantai, dengan mengacu pada standart kualitas yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
a. Pemasangan
- Pada ruangan lantai dasar harus sudah dipasang urug pasir setebal 10cm
dipadatkan dan rabat beton setebal 5 cm, Pada pemasangan lantai 2 dan
ruangan diatasnya harus sudah dipasang lapisan urug pasir dipadatkan dengan
tebal minimal 5cm
- Pada saat pemasangan, material penutup lantai harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
b. Direndam Sampai Jenuh Air
Seluruh pemasangan Keramik harus dengan merendam sampai jenuh air,
kemudian ditiriskan berbaris sampai kering.
c. Pola Pemasangan
Pola pemasangan Keramik harus sesuai dengan gambar kerja/shop drawing atau
sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas/Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Pemotongan
Bila diperlukan pemotongan Keramik, maka harus terlebih dahulu dipergunakan
alat pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. Hasil pemotongan harus siku
dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang terpotong dihaluskan dengan
ampelas, sehingga membentuk pinggiran yang serupa dengan sebelum dipotong.
e. Ketebalan Finish
Pemasangan Keramik harus benar-benar rata. Permukaannya harus tepat pada peil
finish atau ketebalan finish dan sesuai dengan kemiringan seperti disyaratkan
dalam gambar kerja. Toleransi kecekungan adalah 25 % untuk setiap 2.00 m2.
i. Setelah Pemasangan
Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, keramik harus dihindarkan dari
injakan/pemberian beban.
Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Penyedia Jasa Pelaksana dan
tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
SEKSI 4.5
PEKERJAAN PANEL ALUMUNIUM COMPOSITE
c. Fire Safety.
f. Bahan Sealant
Sealent Setara Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus sesuai dengan
persyaratan fungsinya, untuk structural glazing, curtain wall atau fungsi lain dengan
rekomendasi dari pabrik, pemakaian 1 tube maksimal 150 cm, dipakai untuk
sambungan antar panel
Alat Kerja.
a. Penyedia Jasa Pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan juga
perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
b. Selain peralatan Penyedia Jasa Pelaksana juga harus nenyediakan semua sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
4.10.6 Persiapan
a. Contoh Bahan.
Penyedia Jasa Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan yang memperlihatkan
tekstur, ketebalan, dan dimensi pipa.
b. Penyedia Jasa pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi
lapangan sebelum rnemulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidaksesuaian
ukuran, elevasi, ukuran lebar dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka Penyedia
Jasa Pelaksana wajib menuangkannya dalam shop drawing dan melaporkannya
kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Penyimpanan bahan material di tempat yang rata dan diberi support dan
perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk
ataupun dari kerusakan.
4.10.7 Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
b. Seluruh pekerjaan harus dibuat lurus baik secara vertikal maupun secara horisontal,
sehingga menghasilkan bidang-bidang yang betul-betul rata dan halus.
c. Setelah proses pembentukan besi, maka semua bagian sambungan sisa las yang
menonjol harus dihaluskan dan digosok halus.
d. Pengelasan menggunakan las untuk pipa baja
e. Sernua contoh model harus diajukan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Pelaksanaan harus menghasilkan hasil akhir pemasangan yang rapi dan bersih.
g. Sambungan-sambungan bekas pengelasan harus dihaluskan dan diratakan.
h. Hasil pemasangan tangga ini harus rata terhadap dinding (tidak boleh menonjol).
SEKSI 4.11
PEKERJAAN SANITAIR DAN AKSESORIES
Wastafel
1. Jenis : L521 V3 atau sesuai gambar perencanaan
2. Produksi : Setara/sekualitas Toto
3. Warna : Ditentukan kemudian.
4. Kualitas : (Kw 1).
Floordrain
1. Jenis : TX1BV1 atau sesuai gambar perencanaan
2. Produksi : Setara/sekualitas Toto
3. Warna : Ditentukan kemudian.
4. Kualitas : (Kw 1).