Anda di halaman 1dari 2

Resensi Film

Tham Sat My Lai

Mata Kuliah: Politik di Indocina

Nama (NPM) : Aulia Fachri Aldrian Rasyid (1706051962)

Dalam tulisan ini, saya akan mengulas film berjudul My Lai Four karya Paulo Bertola. Film ini
mengisahkan tentang pembantaian yang dilakukan tentara Amerika Serikat terhadap masyarakat
Vietnam Selatan yang tidak bersenjata. Pembunuhan besar-besaran di desa My Lai ini
dilatarbelakangi dengan tibanya Charlie Company, Batalyon pertama, Infantry ke-20, di Vietnam
Selatan pada Desember 1967. Selama 3 bulan pertama mereka di Vietnam, pasukan Amerika
banyak yang gugur karena terkena ranjau. Dua hari sebelum pembantaian My Lai, salah satu sersan
terbaik mereka menjadi korban nya.

Pada Januari 1968, Pasukan Viet Cong melakukan serangan terhadap tentara Amerika Serikat.
Serangan ini cukup berhasil dan Amerika Serikat ingin memburu para Viet Cong. Mereka
menduga bahwa desa My Lai menjadi tempat persembunyian mereka. Padahal kenyataannya,
masyarakat yang ada di sana hanyalah masyarakat sipil tanpa senjata termasuk wanita dan anak-
anak. Orang yang menjadi dalang dari pembunuhan ini adalah seorang letnan yang bernama
William Calley. Calley menginstruksikan bawahannya untuk membantai masyarakat desa My Lai
tanpa pandang bulu sehingga banya orang yang menjadi korban. Pembantaian dilakukan dengan
sangat brutal yang berawal di pagi hari ketika masyarakat My Lai hendak melakukan kegiatannya
sehari-hari. Calley sebagai pemimpin pada hari itu menginstruksikan bawahannya untuk
menghabisi setiap orang yang mereka lihat dengan asumsi mereka semua adalah Viet Cong.
Kenyataannya, mereka hanya masyarakat sipil tidak bersenjata yang justru kebanyakan merupakan
wanita dan anak-anak.

Jika dianalisis, pembantaian My Lai berakar tadi ketidakmampuan tentara Amerika Serikat dalam
meredam Vietnam.Vietnam menggunakan taktik gerilya. Taktik ini sangat ampuh dan Amerika
Serikat tidak siap dan tidak memiliki kapabilitas untuk menghadapi taktik macam ini. Tentara
Vietnam memiliki mobilisasi yang tinggi dan lebih memahami medan perang karena mereka
memang masyarakat asli sana. Hal inilah yang menyebabkan tentara Amerika frustasi dan
menggunakan taktik pembantaian tanpa melihat target terlebih dahulu dan hanya mengandalkan
hitungan jumlah korban, tanpa melihat mereka Viet Cong atau bukan. Hal ini kemudian menjadi
bumerang untuk Amerika Serikat. Alih-alih memperkuat posisi mereka justru menarik simpati
dunia internasional kepada Vietnam dan memperkuat semangat nasionalisme masyarakat mereka
untuk melawan. Amerika Serikat juga mendapatkan kecaman dari dunia internasional karena
pembantaian ini. Film My Lai ini menjadi gambaran akan tragisnya pembantaian yang dilakukan
pada saat itu dan menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa menjaga perdamaian dunia agar hal
tersebut tidak terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai