Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok 2 : 1.

AlfiatulJamilah (180651100003)

2. NefiLailatulMufarokha(180651100021)

3. DindhiWidyaPutri (180651100017)

Matakuliah : Pendidikan Bahasa InggrisAnakUsia Dini

The important of maintaining the first or home language (Pentingnya mempertahakan


bahasa pertama atau bahasa rumah).

Mempelajari bahasa saat dirumah merupakan hal yang sangat penting dan dapat
membentuk fondasi untuk pengembangan Bahasa selanjutnya. Orang tua, keluarga, dan orang
yang paham akan dunia aud adalah pengaruh yang paling signifikan pada pengembangan dan
pemeliharaan dari bahasa pertama. Anak usia dini dapat belajar dengan mudah mengenai
bahasa, apabila mereka sudah paham dasar bahasa dengan baik.

Pengetahuan mengenai satu Bahasa dapat membantu anak memahami bagaimana Bahasa
lainnya, Bahasa sangat penting untuk pengembangan konsep diri dan kesejahteraan anak
yang positif dengan mempertahankan bahsa pertama dapat memperluas wawasan kognitif.
Belajar bahasa inggris merupakan bahasa yang kedua.

Pemerolehan Bahasa pertama, atau yang kerap disebut Bahasa ibu, merupakan proses kreatif
dimana aturan-aturan Bahasa di pelajari anak berdasarkan input yang diterimanya dari bentuk
tersederhana hingga bentuk yang paling kompleks.

A. Why is it important to be bilingual? (Mengapa bilingual itupenting?)

Bilingualisme adalah kemampuan untuk menggunakan dua bahasa dimana melibatkan


pemahaman dan berbicara, tidak harus dengan tingkat kelancaran yang sama. Sepertihalnya
anak-anak saat di lingkungan rumah mereka menggunakan bahasa pertama saat interaksi dan
saat di sekolah mereka menggunakan Bahasa Inggris. Perlu diketahui bahwasannya beberapa
anak sudah bisaberinteraksi dengan menggunakan bahasa pertama mereka dengan keluarga
dan orang dewasa yang mereka kenal begitupun dengan penggunaan Bahasa inggris. Hal
tersebut bisa terjadi apabila sudah terbiasa dan anak-anak merasa nyaman dengan adanya hal
tersebut. Lingkungan adalah tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang,
lingkungan merupakan salah satu faktor dari perkembangan bahasa. Oleh karena itu keluarga
merupakan salah satu lingkungan terdekat dimana anggota keluarga harus member
kesempatanan anak belajar dari pengalaman yang di dengarnya. Lingkungan keluarga sebagai
tempat terdekat anak, yakni orang tua anak.

Menurut Hurlock (1993) Bilingul atau dwi bahasa adalah menggunakan dua Bahasa.
Kemampuan ini tidak hanya dalam hal berbicara dan menulis tetapi juga kemampuan
memahami apa yang dikomunikasikan orang lain secara lisan dan tertulis. Anak yang
memiliki kemampuan bilingual memahami Bahasa asing dengan baik, seperti halnya
pemahaman anak terhadap ibunya. Dalam kontek ini bilingualism di artikan lebih luas dari
halnya sekedar Bahasa namun dilihat sebagai sesuatu yang berhubungan dengan budaya dan
lingkungan social. Perlu di ketahui terdapat beberapa pentingnya bilingualism dalam hal
sosial, pribadi, dan kognitif antara lain: dalam bahasa rumah meningkatkan harga diri dan
kepercayaan diri anak, memperkuat hubungan keluarga, dan meningkatkan motivasi belajar.
Selain itu terdapat beberapa hal yang perlu di ketahui mengapa penting mendukung anak
untuk belajar bahasa rumah atau Bahasa ibu, yang pertama mendukung pengembangan
konsep diri positif, berbicara Bahasa pertama dengan baik membantu memperkuat hubungan
keluarga, dengan adanya Bahasa pertama anak dapat mampu belajar Bahasa inggris.

B. Maintaining the first language in children under three (Mempertahankan Bahasa


pertamapadaanakdibawahusia 3 tahun)

Bahasa merupakan alat komunikasi pada anak yang diperoleh sejak lahir, Bahasa
pertama diperoleh oleh seorang anak dalam beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya lebih
mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Anak dibawah umur tiga tahun antara usia
12 dan 18 bulan banyak bayi yang bisa mengungkapkan kata-kata atau satuan bahasa juga
akan mulai belajar kata-kata tunggal berbahasa inggris seperti dalam pengembangan Bahasa
pertama mereka, bayi akan belajar kata-kata fungsional seperti: “No”, “Mine”, “Bye-Bye”,
jadi sebagai orang tua perlu di dukung dan diberi semangat agar mereka merasa nyaman
dalam menggunakan Bahasa mereka sendiri dirumah dan sebagai orang tua sering kali
member kesempatan kepada anak untuk ikut dalam komunikasi sosial.

Anak usia dini adalah anak yang professional, maka dari itu sebagai orang tua dan
pengasuh perlu memberikan dukungan dalam berkomunikasi secara langsung antara orang
tua dan anak Karena dalam lingkungan penitipan anak yang ideal, bayi dan balita akan
mendengar Bahasa mereka sendiri hampir sepanjang waktu. Orang tua adalah sumber yang
berharga untuk bekerja dengan anak-anak dibawah umur tiga tahun, karena hal tersebut dapat
memberikan waktu penting untuk belajar berbahasa. Bayi belajar berbahasa terlebih dahulu
sebelum mereka mengungkapkan kata pertama mereka. Mereka belajar mendengarkan,
membedakan suara-suara bicara yang berbeda dan juga menikamati berbagai suara. Mereka
adalah komunikasi yang kuat sejak usia dini, menanggapi suara pengasuh atau orang tua
mereka, mencari orang-orang disekeliling itu berbicara sehingga mereka tersenyum, senang
mendengar suara favorit dan mengoce ketika di ajak berbicara. ( Bruner 1983; Milne,
Orzeszko et al. 1994 )

Penelitian mengenai Bahasa pertama anak sudah banyak dilakukan di indonesia. Dari
penelitian yang dilakukan oleh (Amelin, 2019) dapat disimpulkan bahwa melalui ekspresi
muka dan gerak tubuh yang diperlihatkan oleh seorang anak dapat membantu orang disekitar
untuk bisa memahami Bahasa yang diucapkan oleh anak tersebut.

Profesional anak usia dini dapat : 1. Belajar dan menyanyikan lagu dalam Bahasa lain
selain Bahasa inggris, 2. Belajar mulai dengan yang sederhana, 3. Mainkan CD dengan lagu-
lagu sederhana dan rima dalam bahasa selain bahasa inggris (lote). 4. Meminta orang tua
untuk menemani anak beberapa menit untuk berbagi sesuatu dari Bahasa mereka dengan
anak-anak mereka sendiri. 5.Meminta orang tua untuk merekam lagu dari budaya mereka.
Jadi, Profesional anak usia dini dapat mendorong orang tua secara menggunakan Bahasa
pertama mereka setiap saat untuk membuat peluang dalam melibatkan bayi dan balita dengan
banyak Bahasa.

(Dardjowidjojo, 2003), menyatakan bahwa pemerolehan Bahasa adalah proses penguasaan


Bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural waktu dia belajar Bahasa ibunya, tanpa
disadari diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

C. Maintaining the first language in years prior in children age three to six years
(Mempertahankan bahasa pertama setelah bertahun-tahun sebelum pada anak usia
tiga hingga enam tahun)

Banyak cara menyenangkan untuk belajar bahasa lain yaitu dengan cara terbaik
mengelilingi anak-anak dengan alami penggunaan bahasa dalam permainan, dalam
percakapan dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya, begitu juga dalam lagu dan
permainan. Bisa juga dengan orang tua untuk membantu berbicara kepada anak-anak di
bahasa pertama mereka, mengajar lagu dan sajak, bantuan dengan pengalaman kelompok
kecil seperti memasak, dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri seperti waktu bermain
dengan anak-anak lainnya.

Berdasarkan jurnal dari Sari dewi noviyanti, Firda Meilida Nuryudia, Izmihartin
Yufinda Wardhani Dosen IAIN Jember.2019. Peran Orangtua dalam Pemerolehan Bahasa
Kedua pada Anak Usia Dini. Indonesia Journal of Islamic Teaching. Vol. 2, No. 2, Hal:75-
82. Diakses 20 Februari 2020. (online). Tersedia pada: jurnalpasca.iain-jember.ac.id Para
peneliti menemukan bahwa ada keuntungan psikologis yang luar biasa dari mempelajari
bahasa lain. Studi longitudinal oleh Universitas Harvard menegaskan bahwa belajar bahasa
tambahan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas dan fleksibilitas pikiran pada
anak kecil. Juga melalui belajar bahasa mereka dapat mengembangkan kosa kata dan aturan
menghafal, yang membantu memperkuat otot mental mereka sederhananya, semakin muda
pelajar, semakin baik mereka meniru suara baru dan mengadopsi pengucapan. Sehingga,
peran orang tua tidak dapat dipisahkan dari mengadopsi penguasaan bahasa kedua, karena
anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu masa kecil mereka dengan orang tua mereka.
Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan bahasa kedua kepada anak-anak
mereka.

Game dan aktivitas untuk mempertahankan bahasa pertama meliputi:

 Bermain lotto gambar, permainan bingo dan kartu, menggunakan dua bahasa atau
bermain dalam bahasa selain bahasa inggris

 Mendengarkan cerita dalam CD dalam bahasa selain bahasa inggris

 belajar melompati dan menghitung game dalam bahasa selain bahasa Inggris

 meminta orang tua untuk mengajarkan permainan dan kata-kata dalam bahasa lain

 menyediakan buku cerita bilingual (dua bahasa)

 menulis nama anak-anak dalam bahsa lain

 belajar permainan menyanyi dalam berbagai bahasa. Tanyakan kepada orang tua
apakah mereka dapat mengajar beberapa; mintalah seorang pekerja bilingual untuk
mengajarkan permainan dari budaya mereka
 mengakses program computer dalam bahasa selain bahasa inggris untuk permainan
dan aktivitas

 menemukan situs web bilingual dan situs web dengan permainan , cerita, dan lagu

Berdasarkan jurnal dari Sari dewi noviyanti, Firda Meilida Nuryudia, Izmihartin
Yufinda Wardhani Dosen IAIN Jember.2019. Peran Orangtua dalam Pemerolehan Bahasa
Kedua pada Anak Usia Dini. Indonesia Journal of Islamic Teaching. Vol. 2, No. 2, Hal:75-
82. Diakses 20 Februari 2020. (online). Tersedia pada: jurnalpasca.iain-jember.ac.id Ada lima
peran orang tua dalam penguasaan bahasa kedua pada anak yang ditemukan dalam penelitian
ini yaitu: mengajak komunikasi secara langsung dengan menggunakan dua Bahasa,
mengenalkan lagu-lagu berbahasa inggris, mengenalkan cerita-cerita berbahasa inggris,
mengenalkan permainan kata berbhasa inggris serta melakukan praktek fisik langsung.
Penggunaan dua Bahasa di rumah dapat menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan
bilingualisme pada anak-anak. Selanjutnya, alat bantu audiovisual seperti lagu, cerita,
permainan gambar dan aktifitas lain dapat mendukung kelancaran komunikasi tersebut.
Namun, dalam penelitian ini strategi orang tua yang paling penting adalah memberikan anak
kesempatan untuk terlibat aktif dalam tindakan komunikatif bermakna.

DAFTAR PUSTAKA

Permatasari, Indah. R, Syahrul. Asri, Yasnur. 2019. Pemerolehan Bahasa Pertama pada Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 3. Nomor 1. Diakses 20
Februari 2020. (online). Tersedia pada:
https://www.researchgate.net/publication/333009184_Pemerolehan_Bahasa_Pertama_
pada_Anak_Usia_Dini

Firda Meilida Nuryudia, Izmihartin Yufinda Wardhani Dosen IAIN Jember.2019. Peran Orang tua
dalam Pemerolehan Bahasa Kedua pada Anak Usia Dini. Indonesia Journal of Islamic
Teaching. Vol. 2, No. 2, Hal:75-82. Diakses 20 Februari 2020. (online). Tersedia pada:
jurnalpasca.iain-jember.ac.id

Anda mungkin juga menyukai