Anda di halaman 1dari 18

i

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN HASIL HUTAN KAYU
ACARA II
POLA PEMBELAHAN KAYU

Oleh :
Nama : Dila Kartika Dewi
Nim : C1L017034
Kelompok : 5 ( Lima )

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum ini dibuat oleh:


Nama : Dila Kartika Dewi
NIM : C1L017034
Program Studi : Kehutanan
Jurusan : Kehutanan
Judul : Pola Pembelahan Kayu
Sebagai syarat untuk lulus mata kuliah Pengolahan Hasil Hutan Kayu dan
laporan ini telah diperiksa dan disetujui

Mataram , 5 Oktober 2019


Menyetujui,
Asisten Praktikum Koordinator Praktikum

Asti Rahmawati Puspita Larasati


NIM.C1l016015 NIM. C1L016088
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala,


karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya parktikan dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum yang berjudul “Pola Pembelahan Kayu”.
Selama mengerjakan hingga menyelesaikan laporan Pengolahan Hasil
Hutan Kayu ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi
dari berbagai pihak. Dengan kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dwi Sukmarini, Ibu Febriana Tri Wulandari dan Ibu Andi Tri Lestari
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengolahan Hasil Hutan yang telah
banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses pembelajaran
mengenai laporan ini.
2. Bapak dan Ibu, serta saudara-saudara tercinta yang telah banyak memberikan
kasih sayang, dukungan dan do’anya selama ini. Semoga segala bantuan
mereka mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Subhaanahu wa
Ta’aala.
3. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Mataram serta
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih banyak


kekurangan, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca.

Mataram, 5 Oktober 2019

Penulis
iv

DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................................... 5
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................................... 5
3.3. Prosedur Kerja ......................................................................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 6
4.1. Hasil ......................................................................................................................... 6
4.2. Analisis Data ............................................................................................................ 6
4.3. Pembahasan.............................................................................................................. 8
V. PENUTUP.................................................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
5.2. Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
LAMPIRAN...................................................................................................................... 12
v

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Pola Pembelahan Sortimen ................................................................... 6
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pola pembelahan merupakan bagian darimana kita membagi dari satu log
kayu menjadi beberapa bentuk ukuran pemakaian kayu. Pemkaian kayu tersebut
meliputi berbagai macam kegunaan untuk bangunan, serpti penggunaan untuk
pembuatan papan, lis dan jalusi dan bingkai reng. Pola pembelahan tersebut
dilakukan denganberbagai macam ukuran dengan teknik penggergajian yang
cermat. Seiring dengan perkembngan teknologi khususnya pada bidang industri,
memunculkan berbagai macam penemuan alat atau bentuk pemotongan kayu, baik
itu dari sei alatnya yang sederhana sampai menggunakan alat yang sangat
canggih. Hal tersebut karena diera modern banyak sekali penemuan ide dalam
mempermudah manusia dalam menghasil hasil produk olahan industri secara
sistematis, cepat dan bermanfaat bagi manusia.
Pembelahan kayu bulat terdapat beberapa pola pembelahan, baik pola
yang dibuat berdasarkan garis-garis pembelahan pada penempang kayunya,
maupun pola yang berdasarkan pada garis pembelahan pada arah memanjang
kayu. Masing-masing pola mempunyai keuntungannya sendiri-sendiri.Didalam
pengelolaan hasil hutan kayu ada beberapa hal yang dipelajari diantaranya ialah
penggergajian kayu dan pembuatan pola pembelahan kayu. Proses penggergajian
kayu biasa dilakukan di industri pengolahan kayu. Industri pengolahan kayu
merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam
upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor kehutanan.
Besarnya volume produksi yang dapat dihasilkan dari input bahan baku
yang diberikan dalam setiap proses produksi biasa disebut dengan istilah
rendemen. Rendemen adalah perbandingan volume barang yang dhasilkan
(output) terhadap volume bahan bakunya (input) yang dinyatakan dalam persen.
Tinggi rendahnya rendemen dalam suatu proses produksi dapat dijadikan salah
satu kriteria keberhasilan proses produksi tersebut. Rendemen sangat penting pula
2

sebagai dasar perhitungan biaya produksi. Rendemen penggergajian dapat sangat


bervariasi hal ini dapat disebabkan karena jenis kayu yang digergaji, ukuran dan
mutu bahan baku, tipe gergaji yang digunakan, ukuran dan mutu kayu gergajian
yang diproduksi, keterampilan dan pengalaman penggergaji, sistem upah dan
sistem pengawasan.
1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:


1. Untuk mengetahui cara pembelahan kayu
2. Untuk mengetahui volume masing masing rendemen kayu
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kayu sengon

Kayu sengon (Albizia chinensis) banyak digunakan sebagai bahan


perumahan (papan, balok dan tiang). Selain itu dapat juga digunakan pembuatan
peti, pupl, papan serat, papan partikel, dan korek api. Banyaknya kegunaan kayu
sengon menyebabkan limbah kayu sengon menjadi meningkat. Kayu sengon
termasuk kayu yang memiliki berat jenis ringan, yaitu 0.33 g/cm3, lebih kecil dari
0.60 g/cm3. Kayu yang memiliki berat jenis tinggi akan memakan waktu yang
relatif lama dalam proses pengarangan. Tanaman sengon banyak terdapat di
daerah Jawa, Maluku, Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Kayu sengon memiliki ciri
umum antara lain kayunya berwarna hampir putih atau coklat muda, mempunyai
tekstur agak kasar dan merata, serta arah serat lurus, bergelombang lebar atau
berpadu (Kooskurniasari, 2014)
2.2. Pola Pembelahan

Proses baku dalam penggergajian kayu adalah urutan proses secara umum
dimana kayu bulat dikonversi menjadi kayu gergajian. Dalam penggergajian
terdapat dua proses yaitu memotong dan membelah. Khusus untuk membelah
dapat dibedakan menjadi membelah utama (breakdown) dan membelah ulang
(resaw). Dalam pembelahan juga terdapat pola – pola pembelahan yang harus
diketahui dalam industri penggergajian (Pono, 2013).

Kegiatan mengkonversi kayu menjadi ukuran sortimen – sortimen kayu


tertentu dengan cara menggergaji log searah panjang pohon merupakan aktivitas
utama dalam penggergajian. Sortimen – sortimen kayu tersebut dalam Bahasa
Inggris disebut sebagai lumber, dimana produk turunannya kita kenal sebagai
kaso (joist), papan (plank), balok (beam), gelegar (stringer), tiang (post & timber),
dan lain – lain ( Nurwayan, 2008).

Teknologi penggergajian yang banyak diterapkan dan dipakai oleh


masyarakat untuk mendapatkan ukuran sortimen biasanya menggunakan dua
4

macam pola pertama pembelahan satu sisi (live sawing), yaitu pola dengan irisan
gergaji pada permukaan lebar kayu menyinggung lingkaran tahun. Pola ini
menghasilkan papan tangensial yang tidak sebanding pada arah radial dan
tangensialnya. Pola penggergajian kedua ialah sistem perempatan (quarter
sawing), yaitu pola dengan irisan gergaji membentuk sudut tegak lurus atau
hampir lurus dengan lingkaran tahun, yang menghasilkan papan radial yang lebih
stabil dimensinya (Wijaya dan Setiyono, 2015).

2.3. Rendemen

Rendemen adalah perbandingan antara output dan input yang dinyatakan


dalam persen. Dalam hal kayu penggergajian, rendemen adalah perbandingan
antara volume kayu gergajian yang diperoleh dengan volume kayu bulat yang
digergaji, dinyatakan dalam persen. Volume kayu bulat merupakan penetapan isi
(volume) kayu bulat dengan penetapan isi kayu bulat dilakukan berdasarkan
panjang dan diameter yang diperoleh dari hasil pengukuran (Sopianoor et al.,
2016).
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober 2019 pada pukul
16.00 WITA sampai dengan selesai, di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan,
Program Studi Kehutanan, Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :


3.2.1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikuminiadalah :
1. Kertas Kalkir
2. Pensil
3. Penggaris
4. Penghapus
5. Pita Ukur
6. Spidol
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah log yang dipilih
dari lokasi penggergajian.
3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada prkatikum ini adalah


1. Dicatat jenis, panjang dan diameter ujung serta pangkal log.
2. Diperiksa log yang akan digunakan untuk membuat pola pembelahan, jika
terdapat cacat atau permukaan tidak rata ditulis pada bagian keterangan.
3. Ditempelkan kertas kalkir pada penampang melintang log.
4. Dibuat gambaran pada permukaan log pada kertas kalkir (benuk bulatan, letak
empulur, cacat, lingkaran tahun).
5. Dibuat pola pembelahan pada kertaskalkir yang telah memiliki gambaran
permukaan log.
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktikum ini sebagai berikut


Tabel 4.1 pola pembelahan sortimen
No Jenis Lebar Tebal p. Dp Du volume volume Volume
penggunaan (m) (m) log (m) (m) sortimen log rendemen
3
(m) (m ) (m3) (%)
1 Kaso 0,13 0,05 0,013
2 Kaso 0,12 0,04 0,0096
3 Kaso 0,06 0,04 0,0048
4 Kaso 0,03 0,02 0,0012
5 Kaso 0,14 0,04 2 0,28 0,27 0,0112 0,1188 53,37
6 Lis 0,12 0,02 0,0048
7 Lis 0,01 0,01 0,0002
8 Lis 0,03 0,01 0,0006
9 Balok 0,15 0,06 0,018

4.2. Analisis Data


Berikut adalah hasil perhitungan rendemen yang didapatkan pada saat
praktikum

Dik : diameter pangkal = 0,28 m


diameter ujung = 0,27 m
panjang log =2m
4.2.1. Volume Sortimen
K1 = p x tebal x p.log
= 0,13 x 0,05 x 2
= 0,013 m3
K2 = p x tebal x p.log
= 0,12 x 0,04 x 2
= 0,0096 m3
7

K3 = p x tebal x p.log
= 0,06 x 0,04 x 2
= 0,0048 m3
K4 = p x tebal x p.log
= 0,03 x 0,02 x 2
= 0,0012 m3
K5 = p x tebal x p.log
= 0,14 x 0,04 x 2
= 0,0112 m3
L1 = p x tebal x p.log
= 0,12 x 0,02 x 2
= 0,0048 m3
L2 = p x tebal x p.log
= 0,01 x 0,01 x 2
= 0,0002 m3
L3 = p x tebal x p.log
= 0,03 x 0,01 x 2
= 0,0006 m3
B1 = p x tebal x p.log
= 0,15 x 0,06 x 2
= 0,018 m3
4.2.2. Volume Total
V.tot = 0,013 + 0,0096 + 0,0048 +
0,0012 + 0,0112 + 0,0048 + 0,0002
+ 0,0006 + 0,018
= 0,0634 m3
4.2.3. Volume Log
V.log = π x (du2 + dp2) x p.log
8
= 3,14 x ( 0,272 + 0,282) x 2
8
8

= 3,14 ( 0,0784 + 0,0729 ) x 2


8
= 0,9502
8
= 0,1188 m3
4.2.4. Sortimen (%)
Sortimen = v.total x 100 %
v.log
= 0,0634
0,1188
= 53,37 %
4.3. Pembahasan

Kayu dikenal sebagai salah satu bahan bangunan. Selain fungsinya sebagai
bahan bangunan kayu juga digunakan sebagai bahan bakar, parabot, kemasan
(diolah sebagai kertas) dan lain lain. Pada praktikum Pengolahan Hasil Hutan
Kayu mengenai Pola Pembelahan pada log-log kayu yaitu dengan digergaji. Pada
praktikum ini memperkenalkan pola-pola pembelahan kayu yang dapat
memanfaatkan kayu secara bijak yaitu salah satunya memanfaatkan bagian-bagian
kecil pada kayu untuk dijadikan produk-produk seperti dalam pembuatan Lis dan
jalusi, bingkai reng dan kaso.

Dalam praktikum pengolahan hasil hutan kayu ini kelompok 5


mendapatkan kayu atau log kayu jenis Sengon (Albizia chinensis) dimana
diameter pangkalnya adalah 28 cm, diameter ujungnya adalah 27 cm dan
memiliki panjang 200 cm, serta volume lognya sebesar 0,1188 m³. Pola
pembelahan yang digunakan yaitu pola pembelahan kombinasi, keuntungannya
adalah memperoleh lebar kayu maksimum, pola ini biasanya paling banyak
digunakan. Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan terhadap log
sengon, untuk satu log kayu yang panjangnya 200 cm, dapat dimanfaatkan
sebanyak 9 jenis rendemen yang dapat dihasilkan yaitu jenis Lis, papan, dan kaso
9

dan bahkan dari Sengon tersebut kelompok kami dapat memanfaatkannya untuk
membuat 1 buah balok dengan ukuran 6 x 15 cm.
Volume log yang dihitung berdasarkan perkalian luas penampangnya
terhadap panjang log ketika dibelah menjadi beberapa lembar papan atau balok,
total volume log tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian dari yang
terbesar adalah balok, lalu serpihan kayu dan serbuk gergaji. Rendemen
merupakan perbandingan output dan input yang dinyatakan dalam persen. Dalam
hal kayu gergajian, rendemen adalah volume kayu gergajian yang diperoleh
dengan volume kayu bulat yang digergaji, dinyatakan dalam persen (Sopianoor
dkk, 2016). Dari perhitungan kelompok kami didapatkan volume total rendemen
sebesar 53,37 % berarti dari 100% volume kayu log, ada 53,37% yang menjadi
kayu gergajian, sisanya sebesar 46,63% telah menjadi serpihan kayu dan serbuk
gergaji.
Persentase ini tidaklah nilai yang mutlak karena akan bisa berubah lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung dari berbagai faktor misalnya jenis kayu,cacat
pada kayu, bentuk penampang kayu dan metode penggergajian, akan tetapi
berdasarkan perhitungan yang dihasilkan ini bisa mengurangi dihasilkannya
jiwaran – jiwaran serta limbah – limbah dari proses penggergajian kayu tersebut
karena sebagian besar penempang kayu dapat dimanfaatkan atau dapat dihasilkan
berbagai macam produk atau jenis pemakaian kayu. Jadi total rendemen yang
dihasilkan oleh log kayu Jati Putih ada 9 jenis yaitu, 1 jenis balok, 5 jenis kaso
serta 3 jenis Lis. Perlu diketahui kayu log yang digergaji akan menghasilkan
beberapa bagian papan atau balok kayu yang sesuai dengan letak bagian kayu
tersebut.
10

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah :


1. Dalam membelah kayu bulat terdapat 2 pola dalam pembelahan, yang pertama
adalah pola yang berdasarkan garis-aris pembelahan pada penampang kayu
diantaranya adalah pola pembelahan searah (Live sawing), pola blambangan
(cant sawing), pola pembelahan bervariasi atau kombinasi, pola pembelahan
radial , pembelahan tangensial dan pola pembelahan yang kedua berdasarkan
pada garis pembelahan pada arah memanjang kayu diantaranya sejajar kulit,
sejajar hati, selalu sejajar kulit.
2. Volume sortimen yang didapatkan dari masing masing rendemen yaitu kaso1
0,013 m3, kaso2 0,0096 m3, kaso3 0,0048 m3, kaso4 0,0012 m3, kaso5 0,0112
m3, lis1 0,00480 m3, lis2 0,0002 m3, lis3 0,0006 m3dan untuk balok 0,018 m3.

5.2. Saran

Saran untuk praktikum ini yaitu


1. Dimohon untuk asisten tidak usah mempersulit praktikan.
2. Untuk semua asisten agar lebih membimbing praktikan dalam kegitan
praktikum, sehingga pratikan dapat menangkap dengan baik apa yang
dijelaskan untuk pratikum.
11

DAFTAR PUSTAKA

Kooskurniasari, W. 2014. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia


chinensis) Sebagai Sorben Minyak Mentah Dengan Aktivasi Kombinasi
Fisik. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Nurwayan, & Arif. (2008). Penggergajian Kayu. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Pono, W. (2013). Dasar – Dasar Penggergajian Kayu. Yogyakarta: Percetakan
Pohon Cahaya.
Roda, J.-M. e. (2007). Atlas Industri Mebel Kayu di Jepara. Dalam F. :. and.
Bogor: Indonesia : Centre for International Forestry esearch (CIFOR).
Sopianoor, & dkk. (2016). STUDI RENDEMEN BAHAN BAKU LOG PADA
IU-IPHHK RUSMANDIANSYAH DI KECAMATAN DAMAI
KABUPATEN KUTAI BARAT. Jurnal AGRIFOR, Volume XV . No 2.
Wijaya, & dan Setiyono. (2015). PERHITUNGAN PERKIRAAN JUMLAH
HASIL KAYU JATI BALOK DENGAN MENGGUNAKAN
ALGORITMA GENETIKA DI UD WAHYU JAYA. Jurnal Informatika,
3-4.
12

LAMPIRAN
13

Gambar 1. penampang log

Nama kayu : Sengon


Nama latin : Albizia chinensis
Diameter pangkal : 0,28 m
Diameter ujung : 0,27 m
Panjang log :2m

Anda mungkin juga menyukai