LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN HASIL HUTAN KAYU
ACARA II
POLA PEMBELAHAN KAYU
Oleh :
Nama : Dila Kartika Dewi
Nim : C1L017034
Kelompok : 5 ( Lima )
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................................... 5
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................................... 5
3.3. Prosedur Kerja ......................................................................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 6
4.1. Hasil ......................................................................................................................... 6
4.2. Analisis Data ............................................................................................................ 6
4.3. Pembahasan.............................................................................................................. 8
V. PENUTUP.................................................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
5.2. Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
LAMPIRAN...................................................................................................................... 12
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Pola Pembelahan Sortimen ................................................................... 6
1
I. PENDAHULUAN
Pola pembelahan merupakan bagian darimana kita membagi dari satu log
kayu menjadi beberapa bentuk ukuran pemakaian kayu. Pemkaian kayu tersebut
meliputi berbagai macam kegunaan untuk bangunan, serpti penggunaan untuk
pembuatan papan, lis dan jalusi dan bingkai reng. Pola pembelahan tersebut
dilakukan denganberbagai macam ukuran dengan teknik penggergajian yang
cermat. Seiring dengan perkembngan teknologi khususnya pada bidang industri,
memunculkan berbagai macam penemuan alat atau bentuk pemotongan kayu, baik
itu dari sei alatnya yang sederhana sampai menggunakan alat yang sangat
canggih. Hal tersebut karena diera modern banyak sekali penemuan ide dalam
mempermudah manusia dalam menghasil hasil produk olahan industri secara
sistematis, cepat dan bermanfaat bagi manusia.
Pembelahan kayu bulat terdapat beberapa pola pembelahan, baik pola
yang dibuat berdasarkan garis-garis pembelahan pada penempang kayunya,
maupun pola yang berdasarkan pada garis pembelahan pada arah memanjang
kayu. Masing-masing pola mempunyai keuntungannya sendiri-sendiri.Didalam
pengelolaan hasil hutan kayu ada beberapa hal yang dipelajari diantaranya ialah
penggergajian kayu dan pembuatan pola pembelahan kayu. Proses penggergajian
kayu biasa dilakukan di industri pengolahan kayu. Industri pengolahan kayu
merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam
upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor kehutanan.
Besarnya volume produksi yang dapat dihasilkan dari input bahan baku
yang diberikan dalam setiap proses produksi biasa disebut dengan istilah
rendemen. Rendemen adalah perbandingan volume barang yang dhasilkan
(output) terhadap volume bahan bakunya (input) yang dinyatakan dalam persen.
Tinggi rendahnya rendemen dalam suatu proses produksi dapat dijadikan salah
satu kriteria keberhasilan proses produksi tersebut. Rendemen sangat penting pula
2
Proses baku dalam penggergajian kayu adalah urutan proses secara umum
dimana kayu bulat dikonversi menjadi kayu gergajian. Dalam penggergajian
terdapat dua proses yaitu memotong dan membelah. Khusus untuk membelah
dapat dibedakan menjadi membelah utama (breakdown) dan membelah ulang
(resaw). Dalam pembelahan juga terdapat pola – pola pembelahan yang harus
diketahui dalam industri penggergajian (Pono, 2013).
macam pola pertama pembelahan satu sisi (live sawing), yaitu pola dengan irisan
gergaji pada permukaan lebar kayu menyinggung lingkaran tahun. Pola ini
menghasilkan papan tangensial yang tidak sebanding pada arah radial dan
tangensialnya. Pola penggergajian kedua ialah sistem perempatan (quarter
sawing), yaitu pola dengan irisan gergaji membentuk sudut tegak lurus atau
hampir lurus dengan lingkaran tahun, yang menghasilkan papan radial yang lebih
stabil dimensinya (Wijaya dan Setiyono, 2015).
2.3. Rendemen
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober 2019 pada pukul
16.00 WITA sampai dengan selesai, di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan,
Program Studi Kehutanan, Universitas Mataram.
4.1. Hasil
K3 = p x tebal x p.log
= 0,06 x 0,04 x 2
= 0,0048 m3
K4 = p x tebal x p.log
= 0,03 x 0,02 x 2
= 0,0012 m3
K5 = p x tebal x p.log
= 0,14 x 0,04 x 2
= 0,0112 m3
L1 = p x tebal x p.log
= 0,12 x 0,02 x 2
= 0,0048 m3
L2 = p x tebal x p.log
= 0,01 x 0,01 x 2
= 0,0002 m3
L3 = p x tebal x p.log
= 0,03 x 0,01 x 2
= 0,0006 m3
B1 = p x tebal x p.log
= 0,15 x 0,06 x 2
= 0,018 m3
4.2.2. Volume Total
V.tot = 0,013 + 0,0096 + 0,0048 +
0,0012 + 0,0112 + 0,0048 + 0,0002
+ 0,0006 + 0,018
= 0,0634 m3
4.2.3. Volume Log
V.log = π x (du2 + dp2) x p.log
8
= 3,14 x ( 0,272 + 0,282) x 2
8
8
Kayu dikenal sebagai salah satu bahan bangunan. Selain fungsinya sebagai
bahan bangunan kayu juga digunakan sebagai bahan bakar, parabot, kemasan
(diolah sebagai kertas) dan lain lain. Pada praktikum Pengolahan Hasil Hutan
Kayu mengenai Pola Pembelahan pada log-log kayu yaitu dengan digergaji. Pada
praktikum ini memperkenalkan pola-pola pembelahan kayu yang dapat
memanfaatkan kayu secara bijak yaitu salah satunya memanfaatkan bagian-bagian
kecil pada kayu untuk dijadikan produk-produk seperti dalam pembuatan Lis dan
jalusi, bingkai reng dan kaso.
dan bahkan dari Sengon tersebut kelompok kami dapat memanfaatkannya untuk
membuat 1 buah balok dengan ukuran 6 x 15 cm.
Volume log yang dihitung berdasarkan perkalian luas penampangnya
terhadap panjang log ketika dibelah menjadi beberapa lembar papan atau balok,
total volume log tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian dari yang
terbesar adalah balok, lalu serpihan kayu dan serbuk gergaji. Rendemen
merupakan perbandingan output dan input yang dinyatakan dalam persen. Dalam
hal kayu gergajian, rendemen adalah volume kayu gergajian yang diperoleh
dengan volume kayu bulat yang digergaji, dinyatakan dalam persen (Sopianoor
dkk, 2016). Dari perhitungan kelompok kami didapatkan volume total rendemen
sebesar 53,37 % berarti dari 100% volume kayu log, ada 53,37% yang menjadi
kayu gergajian, sisanya sebesar 46,63% telah menjadi serpihan kayu dan serbuk
gergaji.
Persentase ini tidaklah nilai yang mutlak karena akan bisa berubah lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung dari berbagai faktor misalnya jenis kayu,cacat
pada kayu, bentuk penampang kayu dan metode penggergajian, akan tetapi
berdasarkan perhitungan yang dihasilkan ini bisa mengurangi dihasilkannya
jiwaran – jiwaran serta limbah – limbah dari proses penggergajian kayu tersebut
karena sebagian besar penempang kayu dapat dimanfaatkan atau dapat dihasilkan
berbagai macam produk atau jenis pemakaian kayu. Jadi total rendemen yang
dihasilkan oleh log kayu Jati Putih ada 9 jenis yaitu, 1 jenis balok, 5 jenis kaso
serta 3 jenis Lis. Perlu diketahui kayu log yang digergaji akan menghasilkan
beberapa bagian papan atau balok kayu yang sesuai dengan letak bagian kayu
tersebut.
10
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13