Askep Keluarga Ispa
Askep Keluarga Ispa
Lp
MRANGGEN DEMAK
I.PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. “S”
2. Umur : 30 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekeraan : Buruh
5. Alamat : Karang Bayan Timur
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
B.Riwayat Perkembangan
9.Tahap perkembangan saat ini : Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangnan
keluarga anak usia pre school. Dengan tugas perkembangan antara lain :
o Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi.
o Mensosialisasikan anak.
o Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
yang lain.
o Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi adalah semua tahap perkembangan
keluarga sudah terpenuhi pada keluarga Tn.S.
10.Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi : Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat
ini keluarga merasa sudah terpenuhi, Keluarga Tn.S mengatakan
semaksimal mungkin menciptakan keluarga yang
membahagiakan, terutama untuk membahagiakan anak-anaknya.
11.Riwayat keluarga inti : Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dalam keadaan sehat
tetapi Tn.S pernah mempunyai riwayat asam urat sedangkan
untuk An. Lp sedang menderita batuk pilek yaitu kurang lebih
sudah dua hari yang lalu.
12.Riwayat keluarga : Hubungan antara anggota keluarga baik, keluarga mengatakan
saling bantu membantu dengan saudara yang lain.
C.Lingkungan
13.Karakteristik rumah :
a. Jenis rumah : Petak
b. Jenis bangunan : Semipermanen
c. Luas bangunan : ± 4x18 m2
d. Luas perkarangan : 6 m2
e. Status kepemilikan rumah : Milik keluarga Tn.S
f. Kondisi ventilasi rumah : Kurang baik
g. Kondisi penerangan rumah : Kurang baik
h. Kondisi pencahayaan rumah : Kurang baik
i. Kondisi lantai : Kurang bersih dan tidak teratur
j. Kebersihan rumah secara keseluruhan : Bersih
k. Bagaimana pembagian ruangan dirumah : Tertata baik
l. Pengelolaan sampah keluarga : Dibakar
m. Sumber air bersih dalam keluarga : Sumur Artetis
n. Kondisi jamban keluarga : Bersih
o. Pembuangan limbah : Bersih
Denah Rumah :
DAPUR
KAMAR TIDUR
KAMAR TIDUR
RUANG TAMU WC
D.Struktur Keluarga
18.Struktur komunikasi keluarga : Komunikasi yang digunakan dalam keluarga
Tn.S yaitu komunikasi terbuka, jika ada
masalah maka akan dirembuk bersama, tidak
melibatkan orang lain.. Jika pagi Ny.V hanya
sendiri dirumah, anak pertama berangkat
sekolah dan suaminya berangkat bekerja,
Ny.V selalu ditemani ibu mertuanya saat
rumah sedang sepi untuk mengasuh anak ke
duanya.
19.Struktur kekuatan keluarga : Setiap anggota keluarganya mempunyai
peran dan dapat menjalankan peran masing-
masing dengan baik. Tn.S sebagai kepala
keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah
keluarga.
20.Struktur peran : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang
bertanggung jawab bekerja mencari nafkah
untuk menghidupi keluarganya. Ny.V sebagai
istri,bertugas merawat anak, pendamping
suami, juga menyiapkan makanan bagi anak
dan suami. An. Lr berperan sebagai anak yang
sedang menuntut ilmu di TK, waktu
dihabiskan untuk bersekolah dan bermain saat
dirumah,An. Lp sebagai anak kedua yang
masih ber umur 7 bulan.
21.Struktur nilai dan norma budaya : Keluarga cukup taat dalam melaksanakan
kewajiban agamanya, yaitu ibadah sholat 5
waktu dan mengikuti pengajian di RT. Dalam
keluarga saling menghargai antar anggota
keluarga.
E.Fungsi Keluarga
22.Fungsi efektif : Keluarga saling memberikan perhatian dan
kasih sayang, Tn.S selalu mendukung apa
yang dilakukan anggota keluarga yang lain
selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar etika dan sopan santun, diterapkan
demokrasi dalam mengatasi permasalahan
keluarga.
23.Fungsi sosialisasi : Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan
hubungan interaksi sosial pada
keluarganyanya dengan tetangga dan
masyarakat yaitu dengan menganjurkan
keluarganya berpartisipasi dalam lingkungan
sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap
bulan dan dalam acara perkumpulan dengan
masyarakat sekitar.
24.Fungsi perawatan keluarga : Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya
dan penanganannya.
F.Stress dan Koping Keluarga
25.Stressor yang dihadapi keluarga : Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan
keadaan An.Lp yang mengalami batuk.
26.Stess jangka panjang : Keluarga mengatakan merasa ada masalah
yang dirasakan dalam waktu kurang dari enam
bulan ini yaitu kecemasan oleh karena
anaknya (An. Lp sering sekali menderita batuk
pilek dan sering kambuh). Tetapi keluarga
memikirkan bersama-sama sehingga masalah
menjadi ringan.
27.Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah : Keluarga mengatakan apabila ada masalah
yang dirasa sangat berat maka mereka akan
memecahkannya secara bersama-sama,
dibicarakan bersama kemudian dicari jalan
keluar yang terbaik atau kadang-kadang
keluarga Tn.S bertanya pada orang tua dari
Tn.S yang tinggalnya di samping rumah
keluarga Tn.S.
28.Startegi koping yang digunakan : Jika ada masalah keluarga lebih suka
berunding bersama atau konsultasi dengan
orang yang lebih tahu atau orang tua mereka.
29.Startegi adaptasi disfungsional : Keluarga Tn.S tidak memperlakukan anak-
anaknya dengan Identifikasi bentuk yang
digunakan secara ekstensif : kekerasan,
perlakukan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan, ancaman,
mengabaikan anak, mitos keluarga yang
merusak, pseudomutualitas, triangling dan
otoritarisme.
G.Harapan Keluarga
Keluarga Tn.S berharap pada petugas kesehatan ynag ada di desa KangKung
dapat cepat mengatasi masalah yang terjadi pada anaknya agar kembali sembuh . Keluarga
berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan, baik itu untuk kesehatan tentang ISPA yang diderita oleh anaknya atau pun nyeri
sendi pada Tn.S
II.ANALISA DATA
NO DATA FOKUS DIAGNOSA
1 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa anaknya (An.Lp)
batuk pilek selama 2 hari dan sudah dibawa
ke dokter dan belum sembuh serta sering
kambuh. Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan
DO : keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA
1. An. Lp tampak batuk
2. Hidung An. Lp keluar sekret dari hidung
3. Imunisasi An. Lp lengkap kecuali campak
4. An. Lp batuk grok-grok
5.RR An. Lp = 32 x/mnt
2 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa Ny.V tidak
mengetahui tentang penyebab, cara
penularan, pencegahan penularan dan
perawatan batuk pilek (ISPA).
2).Ny.V mengatakan selama An.Lp batuk
pilek hanya diberi obat dari dokter dan Resiko tinggi pada penularan penyakit
tidak mengetahui cara perawatan dirumah. ISPA berhubungan dengan
3). Ny.V mengatakan masih menggunakan ketidakmampuan keluarga menata
obat nyamuk bakar ketika An. Lp batuk lingkungan dengan masalah ISPA.
pilek.
4). Ny.V mengatakan An.Lp tidurnya dengan
Tn.S dan Ny.V.
5). Ny.V mengatakan tidak tahu bagaimana
cara memodifikasi lingkungan yang sehat
agar tidak terjadi penularan ISPA.
DO :
1).Ventilasi rumah cukup tetapi tidak dibuka
setiap hari.
2).Saat dilakukan pengkajian Ny.V tahu kalau
penyakit batuk pilek itu menular tetapi
Ny.V tidak mengetahui cara penularannya.
3).Ny.V sering mengelap hidung An.Lp
dengan bajunya.
4).Saat dilakukan kunjungan keluarga pada
siang hari, An.Lp tidur ditemani Ny.V
kondisi kamar pengap.
5).Tempat pertukaran udara dan pencahayaan
kurang, lantai rumah terbuat dari ubin.
3 DS :
1).Keluarga mengatakan An.Lp sulit makan
dan lebih sering mengkonsumsi jajan chiki
dan minum es dengan pemanis buatan. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2).Ny.V mengatakan tidak tahu tentang gizi berhubungan dengan ketidakmampuan
yang baik bagi An.Lp keluarga merawat balita/bayi dengan gizi
3).Ny.V mengatakan bahwa An.Lp tidak yang kurang
terlalu menyukai dengan sayuran dan
buah”an.
DO :
1).An.Lp tampak kurus dan mengalami
penurunan berat badan 2 Kg.
Diagnosa Keperawatan
Hasil dari analisa data diatas dapat muncul diagnosa sebagai berikut :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S
merawat anak dengan ISPA.
2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menata lingkungan dengan masalah ISPA.
3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
Scoring
(Penentu Prioritas Masalah)
KRITERIA BOBOT SCORE
Sifat masalah Aktual = 3
1 Resiko = 2
Potensial = 1
Kemungkinan masalah untuk Mudah =2
dipecahkan 2 Sebagian = 1
Tidak dapat = 0
Potensial masalah untuk dicegah Tinggi = 3
1 Cukup = 2
Rendah = 1
Menonjolkan masalah Segera diatasi = 2
1 Tidak segera diatasi = 1
Masalah tidak diatasi = 0
Penilaian :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S
merawat anak dengan ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 3/3x1 1
Aktual
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 1/2x2 1
Sebagian
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
Tinggi
4 Menonjolkan masalah 2/2x1 1
Segera diatasi
Total 4
2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menata lingkungan dengan masalah ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 2/3x1 2/3
Resiko
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 2/2x2 1
Mudah
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
Potensial
4 Menonjolkan masalah 1/2x1 1/2
Tidak segera diatasi
Total 2 4/6
3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 1/3x1 1/3
Potensial
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 2/2x2 1
Mudah
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
Rendah
4 Menonjolkan masalah 0/2x1 0
Masalah tidak diatasi
Total 2 1/3
5.bimbing keluarga
untuk mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh perawat
2.beri kesempatan
kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara
nafas dalam dan batuk
efektif serta cara
membuat obat herbal
secara tradisional.
3.motivasi keluarga
dalam menata lingkungn
rumah
4.berikan penyuluhan
tentang bahaya
lingkungan yang tidak
sehat
Tn.S Psiko- Keluarga 1.menganjurkan
bersama motor Tn.S keluarga untuk
anggota memeriksaka memerikskan anggota
keluarga n anggota keluarga yang sakit.
mampu keluarga
memanfaat yang sakit ke 2.jelaskan jenis
kan pelayanan pelyanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan.
kesehatan Puskesmas.
yang ada. 3.beri kesempatan
keluarga untuk bertanya.
2 Resiko tinggi Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
pada penularan dilakukan dapat dapat keluarga tentang cara-
penyakit ISPA kunjungan menyebutk menyebutkan cara penularan ISPA
berhubungan keluarga an cara cara
dengan diharapkan penularan penularan 2.beri penjelasan kepada
ketidakmampuan keluarga penyakit dan keluarga keluarga tentang cara-
keluarga menata mampu ISPA dapat cara penularan ISPA
lingkungan mengenal mengetahui
dengan masalah cara cara 3.beri reinforcement
ISPA penularan pencegahan positif atas usaha
penyakit terjadinya keluarga.
ISPA ISPA
3 Nutrisi kurang Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
dari kebutuhan dilakukan dapat mampu keluarga tentang
tubuh kunjungan mengetahui mengenal pentingnya gizi pada
berhubungan keluarga makanan maslah gizi anak
dengan diharapkan yang nutrisi yang
ketidakmampuan keluarga bergizi baik bagi 2.berikan penyuluhan
keluarga mampu baik bagi anaknya,ma kepada keluarga tentang
merawat mengenal sang anak mpu pengertian gizi,tanda
balita/bayi gizi yang mengambil kurng gizi dan
dengan gizi yang baik keputusan pentingnya gizi pada
kurang cara anak
mengatai gizi
pada anaknya 3.beri kesempatan
dan keluarga keluarga untuk bertanya
dapat
menyebutkan 4.beri reinforcement
cara positif atas usaha
mengatasi keluarga yang telah
gizi yang dilakukan
baik bagi
anaknya.
(…………………………..)
S:Keluarga mengatakan
sudah mulai menata
dan memodifikasi
19 februari 2014 1.Pengkajian terhadap lingkungan rumah dan
Pukul 10.00 wita kebiasaan keluarga sekitarnya. keluarga
Tn.S mengatakan mulai
merubah perilaku pola
2.Beri penyuluhan gaya hidup sehat.
tentang hidup sehat
dan berprilaku sehat O: keluarga dapat
melakukan penataan
3.Ajarkan cara hidup rumah secara mandiri.
sehat dan berperilaku
sehat dalam A:Tujuan khusus
lingkungan keluarga tercapai seluruhnya