BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul
diatas, maka dalam makalah ini pemakalah uraikan beberapa permasalahan yaitu :
1. Bagaimana cara membaca dan menghafal surat Al-adiyat dan Surat Al-Insyirah secara benar dan
fasih?
2. Apa arti dan pemahaman isi kandungan Surah An-Nasr dan Al-kausar secara sederhana?
3. Bagaimana cara memahami dan menerapkan hukum bacaan izhar dan ikhfa’?
4. Apa arti Surah Al-lahab serta penjelasan isi kandungan Surah Al-lahab secara sederhana?
5. Bagaimana cara Menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang niat dan
silaturahmi secara sederhana?
6. Seperti apa pemahaman dan penerapan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah,
iqlab?
7. Bagaimana menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan surah al-kafirun, al-ma’un, dan
surah at-takassur?
8. Bagaimana Menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim?
9. Bagaimana cara membaca dan menghafal surah al-alaq secara benar dan fasih?
10. Bagaimana menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan surah al-qadr tentang malam lailatul qadr
secara sederhana?
11. Bagaimana menerjemahkan dan menjelasakan isi kandungan hadits tentang takwa dan ciri-ciri orang
munafik secara sederhana?
12. Bagaimana cara membaca dan menghafal surat ad-duha secara benar dan fasih?
13. Bagaiamana cara menerjemahkan, menghafal, menunjukkan perilaku orang yang suka memberi
dan menerapkannya?
14. Bagaimana cara membaca dan Menghafal Surat Al-Bayyinah dengan Baik dan Fasih
15. Seperti apa penerjemahan, penjelasan, dan keterangan isi kandungan hadis tentang amal salih
kaitannya dengan berakhlak dengan sesama?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Dapat membaca dan menghafal surat Al-adiyat dan Surat Al-Insyirah secara benar dan fasih.
2. Mampu mengartikan dan memahami isi kandungan Surah An-Nasr dan Al-kausar secara
sederhana.
3. Mampu memahami dan menerapkan hukum bacaan izhar dan ikhfa’.
4. Dapat mengartikan Surah Al-lahab serta menjelaskan isi kandungan Surah Al-lahab secara
sederhana.
5. Mampu menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang niat dan silaturahmi
secara sederhana.
6. Dapat memahami dan menerapkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, iqlab.
7. Mampu menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan surah al-kafirun, al-ma’un, dan surah
at-takassur
8. Mampu menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim
9. Dapat membaca dan menghafal surah al-alaq secara benar dan fasih
10. Mampu menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan surah al-qadr tentang malam
lailatul qadr secara sederhana
11. Mampu menerjemahkan dan menjelasakan isi kandungan hadits tentang takwa dan ciri-ciri orang
munafik secara sederhana
12. Dapat membaca dan menghafal surat ad-duha secara benar dan fasih
13. Mampu menerjemahkan, menghafal, menunjukkan perilaku orang yang suka memberi dan
menerapkannya
14. Dapat membaca dan Menghafal Surat Al-Bayyinah dengan Baik dan Fasih
15. Mampu menerjemahkan, menjelaskan, dan menerangkan isi kandungan hadis tentang amal salih
kaitannya dengan berakhlak dengan sesama.
D. Manfaat Makalah
1. Manfaat teoritis
a. Dapat memahami materi Qur’an Hadits kelas 4, 5 dan 6 dengan baik.
b. Dapat menjelaskan materi Qur’an Hadits kelas 4, 5 dan 6 sesuai dengan SKKD 2008.
c. Dapat menerapkan materi Qur’an Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pemakalah
Untuk meningkatkan pengetahuan pemakalah, khususnya dalam ilmu Qur’an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah.
b. Bagi pembaca
Sebagai dasar pengetahuan bagi mahasiswa agar nantinya dapat mengaplikasikan dan menelaah
materi Qur’an Hadits kelas 4, 5, dan 6 MI.
Kelas 4 Semester II
D. Mengartikan Surah Al-lahab serta menjelaskan isi kandungan Surah Al-lahab
E. Menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang niat dan silaturahmi
F. Memahami inti hadits tentang silaturahmi
G. Memahami dan menerapkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, iqlab.
Kelas 5 Semester I
A. Menerjemahkan dan Menjelaskan Isi Kandungan Surah Al-Kafirun, Al-Ma’un, dan Surah At-
Takassur
B. Menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim
Kelas 5 Semester II
C. Membaca dan menghafal surah al-alaq secara benar dan fasih
D. Menerjemahkan dan menjelaskan isi kandungan surah al-qadr tentang malam lailatul qadr secara
sederhana
E. Menerjemahkan dan menjelasakan isi kandungan hadits tentang takwa dan ciri-ciri orang munafik secara
sederhana
Kelas 6 Semester I
A. Membaca dan menghafal surat ad-duha secara benar dan fasih
B. Menerjemahkan, menghafal, menunjukkan perilaku orang yang suka memberi dan
menerapkannya
Kelas 6 Semester II
A. Membaca dan Menghafal Surat Al-Bayyinah dengan Baik dan Fasih
B. Menerjemahkan, Menjelaskan, dan menerangkan isi kandungan hadis tentang amal salih
kaitannya dengan berakhlak dengan sesama
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian akhir :
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
Kelas 4 Semester I
A. Membaca dan Menghafal Surat Al-Adiyat dan Surat Al-Insyirah.
Surat Al-Adiyat jumlah ayatnya ada 11 ayat. Surat ini merupakan surat yang ke-13 dari
urutan turunnya. Surat Al-Adiyat diturunkan sesudah surat Al-‘Asr. Surat ini juga termasuk surat
yang diturunkan di Makkah atau surat makkiyah. Nama surat ini diambil dari kata Al-Adiyat yang
terdapat pada ayat yang pertama. Al-Adiyat artinya kuda perang yang berlari kencang.
Berikut surat Al-Adiyat:
طنَ بِ ِه َج ْمعًا ْ سَ )فَ َو٤( ) َفأَث َ ْرنَ بِ ِه نَ ْقعًا٣( ص ْب ًحا ُ ت ِ يرا َ )فَ ْال ُم ِغ٢( ت قَ ْد ًحا ِ )فَ ْال ُم١( ض ْب ًحا
ِ وريَا َ ت ِ َو ْالعَا ِديَا
)أَفَال يَ ْعلَ ُم إِذَا بُ ْعثِ َر٨( ٌشدِيد َ َب ْال َخي ِْر ل ِ ِّ )وإِنَّهُ ِل ُح
َ ٧( ٌش ِهيد َ َعلَى ذَلِكَ ل َ ٦( ٌسانَ ِل َربِِّ ِه لَ َكنُود
َ ُ)وإِنَّه َ )إِ َّن اإل ْن٥(
)١١( ير َ
ٌ ِ) ِإ َّن َربَّ ُه ْم بِ ِه ْم يَ ْو َمئِ ٍذ ل َخب١٠( ُور ِ صد ُّ ص َل َما فِي ال ِّ ِ )و ُحَ ٩( ُور ِ َما فِي ْالقُب
Artinya : Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang
mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di
waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.
1. Penjelasan Surah Al-‘Adiyat
Ayat satu sampai lima Allah SWT bersumpah dengan kuda-kuda perang dan
menggambarkan geraknya satu demi satu. Bermula dari larinya yang kencang. Kemudian suara
nafasnya yang mendengus kencang, juga hentakan tapak kakinya yang mengeluarkan bunga-
bunga api. Kuda-kuda itu menggempur musuh dengan serangan kilat di waktu pagi dalam
kepulan-kepulan debu. Serangan itu menyebabkan barisan musuh kacau-balau. Sumpah Allah
dengan kuda-kuda perang itu menggambarkan betapa hebatnya penyerbuan yang dilakukan
dengan kuda. Juga menunjukkan betapa tingginya nilai kuda-kuda perang itu di sisi Allah.
Ayat enam sampai delapan menjelaskan tentang sifat manusia yang tidak bersyukur akan
nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka. Sifat ini terbayang jelas dalam segala
gerak-gerik dan tutur katanya. Kemudian dijelaskan sifat manusia yang relalu mencintai harta
kekayaannya yang berbentuk uang, kekuasaan, dan nikmat-nikmat kesenangan hidup lainnya.
Kemudian di ayat Sembilan samapai sebelas, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia
akan dibangkitkan dari kubur di akhirat kelak. Pada saat itu, segala rahasia yang tersembunyi di
dada manusia akan terbuka. Semua manusia akan diadili sesuai amal perbuatnnya. Pengadilan
Allah SWT sangatlah teliti karena Dia Mahateliti. Tak ada amal baik yang tak dibalas pahala.
Begitupun amal buruk akan diganjar azab.
Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia
masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.”
2. Penjelasan Surah Al-Kautsar
Dalam surah ini Allah SWT menjelaskan telah memberikan nikmat yang banyak kepada
Nabi Muhammad SAW. Allah menganugerakan perasaan istiqamah kepada Nabi Muhammad
SAW karena beliau tidak pernah meninggalkan perintah Allah. Allah menganugerakan
perasaan ikhlas kepada Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan shalat. Allah telah
menganugerakan kepada Nabi Muhammad SAW sifat tidak bakhil artinya mau mengeluarkan
sedekah kepada fakir miskin.
Allah menurunkan surah Al-Kautsar ini untuk menguatkan pendirian Rasul pada ejekan,
cemoohan, dan tipu daya dari kaum musyrikin di makkah dan kaum munafik di madinah.
Mereka menuduh bahwa pengikut Nabi Muhammad SAW hanyalah orang biasa dan orang yang
lemah. Jika keluarga Nabi Muhammad SAW ada yang meninggal, mereka memperolokkan.
Mereka merasa gembira apabila kaum muslimin tertimpa musibah.
Allah menegaskan bahwa apa yang dinyatakan kaum musyrikin itu adalah omong kosong
dan sama sekali tidak ada bukti-buktinya. Surah ini juga untuk memperteguh jiwa orang-orang
yang masih lemah iman dan Islamnnya. Surah ini pula sebagai jawaban atas tipu daya kaum
musyrikin, sehingga mereka mengetahui bahwa Rasulullah SAW akan berdiri sebagai pemenang,
dan para pengikutnya menjadi orang-orang yang beruntung.
َك ْال َك ْوث َ َر َ ِإنَّا أ َ ْع
ََ َََََََََط ْينَا
Sesungguhnya kami (Allah) telah menganugerakan pemberian yang sangat banyak. Allah
telah memberikan berbagai keutamaan kepada Nabi Muhammad SAW. Jika musuh-musuhmu
(Nabi Muhammad) meremehkan dan hendak menyingkirkanmu, maka hal itu karena rusaknya
cara berpikir mereka dan lemahnya pengertian mereka.
َِّك َوا ْن َح ْر َ َف
َِِّ ص
ََ ِل ِل َرب
Jadikanlah shalatmu itu shalat yang ikhlas karena Allah. Sembelihlah hewan kurbanmu
dengan ikhlas karena Allah. Karena Allah telah menganugerakan banyak nikmat kepadamu yang
tidak terhitung banyaknya, yang belum pernah diberikan kepada selain kamu.
َك ه ََو األ ْبتَر ََّ ِإ
ََ َ ن شَانِئ
Sesungguhnya orang-orang yang membenci Nabi meraka akan terputus pengaruhnya.
Mereka tidak akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di ahirat.
Berbeda dengan engkau wahai Muhammad aka nada penerus yang melanjutkan.
Pengaruhmu masih tetap ada dan langkah-langkah keutamaanmu akan tetap menjadi suri teladan
sampai hari kiamat.
C. Memahami dan Menerapkan Hukum Bacaan Izhar dan Ikhfa’
Saat membaca kitab suci Al-qur’an kita harus memperhatikan kiadah-kiadah dalam ilmu
tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-qur’an dengan benar. Maka
dari itu kita akan mempelajari tentang ilmu tajwid terlebih dahulu agar bisa membaca Al-qur’an
dengan fasih dan benar sehingga kita akan mendapatkan pahala sepuluh kebaikan dari setiap
huruf yang kita baca.
1. Pengertian Izhar
Izhar menurut bahasa artinya jelas (terang). Menurut istilah Izhar adalah apabila ada nun
sukun/mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf yang makhrajnya berada di tenggorokan
(hamzah, ha, kha, ‘ain, ghain, ha’)Suara nun sukun/mati atau tanwin harus dibaca jelas tanpa
dengung.
Hukum bacaan Izhar ada 3 yaitu:
a) Izhar Halqi
b) Izhar Wajib
c) Izhar Syafawi
2. Pengertian Ikhfa’
Ikhfa’ menurut bahasa artinya samar-samar. Sedangkan menurut istilah adalah nun
sukun/ mati atau tanwin bertemu dengan huruf: ta, sa, jim, dal, dzal, za, sin, shen, shod, dho’,
to’, dho, fa, kof, kaf. [1]
Kelas 4 Semester II
D. Mengartikan Surah Al-lahab Serta Menjelaskan Isi Kandungan Surah Al-lahab
Surah Al-lahab adalah salah satu surah yang diambil dari salah seorang paman Nabi
Muhammad SAW. Nama aslinya adanya Abdul ‘uzza bin Abdul mutallib. Istrinya bernama
Arwa bint Harb. Keduanya dikisahkan oleh Allah SWT dalam surah ini karena perbuatan
jahatnya. Harta bendanya dibelanjakan untuk memusuhi Nabi Muhammad SAW, mereka benar-
benar telah merugi di dunia dan di ahirat.
َّت لَ َهبَ أَبِيَْ َوتَبَّ َيَ َداَتَب١
٢ب َ س ُ
َ ع ْنهُ َمالهُ َو َما َك َ َما أ َ ْغنَى
٣ب ٍ َارا ذَاتَ لَ َه ً صلَى ن ْ َسيَ
٤بِ ط ْ َ
َ َو ْام َرأتُهُ َح َّمالَةَ ال َح
َ فِي ِجي ِدهَا َح ْب ٌل ِم ْن َم
٥ س ٍد
Artinya:
1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].
2. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5. yang di lehernya ada tali dari sabut.
Al-qur’an adalah pedoman hidup umat manusia. Rasulullah SAW sebelum wafat telah
berpesan kepada umatnya agar tetap berpegang teguh kepada Al-qur’an dan Hadits agar selamat
hidup di dunia dan di ahirat. Salah satu caranya yaitu dengan membaca Al-qur’an dan
mempelajari arti atau terjemahannya, dan memahami isi kandungannya.
E. Menerjemahkan dan Menjelaskan Isi Kandungan Hadits Tentang Niat dan Silaturahmi
Berniat sangatlah penting dilakukan apalagi dalam beribadah kepada Allah. Sebelum
melakukan sesuatu hendaknya kita berniat. Tapi jangan berniat untuk melakukan sesuatu yang
buruk. Berniatlah untuk melakukan kebaikan, dengan begitu apa yang kita lakukan mendapat
pahala dari Allah.
1. Hadits tentang Niat
: ع ْنَ ع َم َر ُ : ِس ْو َل للا ُ س ِم ْعتُ َر َ َيقُ ْو ُل
َ َإِنَّ َماَاْأل َ ْع َمالَ ِبالنِِّيَّات
ْ َِوَإِنَّ َماَ ِلك ِِّل
.َام ِرئَ َماَن ََوى
Artinya: Dari Umar bin Khattab r.a. berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda “ sesungguhnya (sah atau tidak) suatu amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya
orang memperoleh balasan atas apa yang ia niatkan”. ( Muttafaq ‘Alaihi )
2. Penjelasan Hadist Tentang Niat
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits di atas adalah:
a) Niat adalah menyengaja melakukan sesuatu yang diikuti dengan perbuatan.
b) Niat mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap perbuatan.
c) Apabila niat itu benar, amal perbuatannya juga benar. Sebaliknya, jika niatnya tidak benar, amal
perbuatannya juga rusak.
d) Hal yang membedakan antara kebiasaan dan ibadah adalah niatnya.
e) Setiap kebiasaan yang diniatkan dengan mengikuti tuntunan agama maka menjadi ibadah dan
memperoleh pahala. Tetapi jika kebiasaan itu tidak mengikuti tuntunan agama, kebiasaan/tradisi
ituntidak memperoleh pahala.
f) Kebiasaan yang mempunyai nilai ibadah seperti duduk di masjid dengan niat untuk beribadah
akan memperoleh pahala. Namun jika duduk di masjid dengan niat istirahat tidak memperoleh
ibadah.
3. Hadits tentang silaturahmi
Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada umatnya agar jangan memutus hubungan
silaturahmi antara sesame umat Islam, keluarga, teman, atau tetangga karena beliau telah
bersabda yang artinya “ Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi ”. Silaturahmi
dapat mempererat kekeluargaan, memperkuat persatuan, terciptanya kedamaian dan
kesejahteraan bersama. Berikut adalah hadis yang menjelaskan tentang silaturahmi yang artinya:
Siapa saja yang ingin dilapangkan (diluaskan) rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaklah menghubung tali silaturahmi”. (Muttafaq ‘Alaih)
F. Memahami Inti Hadits Tentang Silaturahmi
Silaturahmi berasal dari bahasa Arab yaitu Sillah dan kata arrahim. Kata sillah berasal
dari kata wasala yang artinya menyambung atau menghimpun. Sedangkan kata arrahim berasal
dari kata rahima yang artinya sayang atau kandungan. Jadi, silaturahim adalah menyambung atau
menghimpun hubungan kasih sayang persaudaraan yang terputus atau bercarai-berai karena
suatu hal.
Silaturahmi dapat dilakukan dengan:
1. Berkunjung kerumah keluarga yang tempat tinggalnya jauh.
2. Berkunjung kerumah saudara dan teman yang lama tidak berjumpa atau bertemu.
3. Berkirim surat atau menelpon menanyakan kabar keadaannya.
Hadits diatas mengandung perintah agar kita umat Islam suka melakukan silaturahmi
kepada keluarga, saudara, teman, dan tetangga. Dengan silaturahmi akan tercipta persaudaraan
yang kokoh dan bersatu sehingga akan tercipta kehidupan yang damai, aman, dam sejahtera.
Rasulullah SAW telah bersabda bahwa kita umat Islam harus suka melakukan
silaturahmi. Karena orang yang melakukan silaturahmi akan mendapatkan 2 manfaat sekaligus,
yaitu:
1. Dilapangkan rizkinya.
2. Dipanjangkan umurnya.
Ketahuilah olehmu bahwa setiap perintah yang Allah perintahkan kepada kita umat
Islam, ada keuntungan dan hikma di dalamnya.
Hikmah silaturahmi:
a) Memperoleh keridaan Allah SWT.
b) Mengembirakan sanak keluarga.
c) Membuat malaikat sangat senang.
d) Mendapat pujian dari manusia.
e) Membuat iblis sangat sedih.
f) Menambah umur.
g) Menambah berkah dalam rizki.
h) Menyenangkan orang-orang yang telah meninggal.
i) Menambah kasih sayang.
j) Menambah pahala setelah ia meninggal.
Dalam agama Islam tali silaturahmi secara luas terdapat pada:
1. Shalat berjamaah.
2. Shalat jum’at.
3. Shalat idul fitri dan idul adha.
4. Ibada haji.
G. Memahami dan Menerapkan Hukum Bacaan Idgam Bigunnah, Idgam Bilagunnah, Iqlab
Setelah mempelajari hukum bacaan Izhar dan mengetahui macam-macam hurufnya,
selanjutnya akan mempelajari bacaan tajwid berikutnya. Sekarang kita akan mempelajari tentang
hukum bacaan Idgam.
1. Pengertian Idgam
Idgam menurut bahasa artinya melebur atau memasukkan dengung. Sedangkan menurut
istilah Idgam adalah apabila nun sukun/mati atau tanwin bertemu dengan huruf-hurufnya yang
jumlahnya ada enam, yaitu ya’, nun, mim, wawu, lam, ra’. Cara membacanya, dua huruf tersebut
menjadi satu.
2. Hukum bacaan Idgam
Macam-macam Idgam ada 2, yaitu:
1. Idgam bigunnah
2. Idgam bilagunnah
a. Idgam bugunnah
Idgam bugunnah artinya melebur (memasukkan) dengan degung keras karena gunnah
artinya dengung. Huruf idgam bigunnah ada empat yaitu, ya’, nun, mim, wawu. Apabila ada
nunsukun/mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf dari empat tersebut, hukum bacaan
adalah Idgam bigunnah.
b. Idgam bilagunnah
Idgam bilagunnah artinya melebur (memasukkan) tanpa dengung. Apabila ada nun
sukun/mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam atau ra’ maka hukum bacaannya ada idgam
bilagunnah.
Cara membaca nun sukun/ mati atau tanwin bila bertemu dengan huruf Idgam
bilagunnah yaitu suara nun sukun/mati atau tanwin hilang karena dimasukkan atau dilebur
kedalam huruf sesuudahnya dengan ditekan atau tanpa dengung.
c. Iqlab
Iqlab menurut bahasa artinya membalikkan atau beralih. Sedangkan menurtut istilah yaitu
apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ maka suara nun sukun atau tanwin
diganti menjadi suara mim. Huruf Iqlab itu hanya satu yaitu ba’.[2]
Kelas 5 Semester 1
A. Menerjemahkan dan Menjelaskan Isi Kandungan Surah Al-Kafirun, Al-Ma’un, dan Surah
At-Takassur
1. Menerjemahkan surah al-kafirun
Artinya :
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
2. Menjelaskan pokok kandungan surah al-kafirun
Surah al-kafirun terdiri dari 6 ayat. Surah ini disebut surah makkiyah, yaitu surah yang
diturunkan di kota makkah. Surah ini diturunkan sesudah surah al-ma’un dan sebelum nabi
muhammad SAW hijrah ke madinah.
Tujuan utama surah al-kafirun diturunkn adalah untuk menolak usulan kaum kafir mekah
yang mengajak Nabi Muhammad SAW dan umat islam menyembah berhala-berhala selama satu
tahun dan pada tahun berikutnya kaum kafir mekah akan beribadah sesuai dengan ajaran islam.
Mereka ingin menggabungkan antara ajaran mereka yang menyembah berhala dengan ajaran
islam. Orang yang mengusulkan ini kepada Nabi Muhammad antara lain al-walid bin al-
mughirah, aswad bin abdul muthalib, dan umayyah bin khallaf. Kemudian nabi dengan tegas
menolak usulan mereka sambil menjawab, “Aku berlindung kepada Allah dari golongan orang-
orang yang mempersekutukan Allah.”
Mereka itulah yang dalam ayat pertama disebut sebagai ( الكفرونorang-orang kafir),
yaitu tokok-tokoh kaum kafir mekah yang selalu menolak serta menentang ajaran Nabi
Muhammad SAW. Bahkan mereka selalu membujuk dan merayu Nabi Muhammad SAW agar
berhenti menyebarkan dakwah islam (menyembah Allah SWT).
Inti dari surah ini terdapat pada ayat yang ke-6 (terakhir), yaitu َ( لكمَدينكمَوليَدينuntukmulah
agamamu, dan untukkulah, agamaku).
Artinya, beribada menurut agama dan kepercayaan masing-masing dengan tetap saling
menghargai. Karena tujuan diturunkannya ayat ini adalah memberikan kebebasan kepada kaum
kafie mekah untuk menjalankan cara penyembaahannya. Sebaliknya kaum kafir mekah juga
harus memberi kebebasan terhadap Nabi Muhammad dan umat islam untuk beribadah sesuai
ajaaran islam.
Jadi, pokok-pokok kandungan surah al-kafirun adalah :
1.
Penolakan usulan kaum kafir mekah untuk menggabungkan kepercayaan antara ajaran
mereka dengan ajaran islam.
2. Penolakan Nbi Muhammad untuk menyembah apa yang disembah oleh kaum kafir
mekah
3. Menetapkan cara hidup beragama yang saling menghargai dalam mesyarakat.
3. Menerjemahkan Surah Al-Ma’un
*َارءيتَالذيَيكذبَباالدينَ*َفذالكَالذيَيدعَاليتيم
*َوالَيحضَعلىَطعامَالمسكينَ*َفويلَللمصلين
*الذينَهمَعنَصالتهمَساهون*َالذينَهمَيراءون
*َويمنعونَالماعون
Artinya : ( 1 ) Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan agama?( 2) Itulah orang yang menghardik anak
yatim, ( 3 ) dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. ( 4 ) maka celakalah bagi
orang yang sholat ( 5 ) ( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, ( 6 ) orang yang berbuat
riya, ( 7) dan enggan ( menolong dengan ) barang yang berguna.
Kelas 5 Semester 2
C. Membaca dan menghafal surah Al-Alaq secara benar dan fasih
1. Surah Al-Alaq
Gua hira adalah nama gunung di mekah. Nabi Muhammad SAW mendatangi gua hira selama
beberapa hari untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ketika Nabi Muhammad berada di dalam gua tersebut, beliau dikejutkan oleh kedatangan
Malaikat Jibril yang membawa wahyu Ilahi. Lalu, Malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!” Nabi
Muhammad menjawab “Saya tidak bisa membaca.”
Percakapan malaikat jibril dengan Nabi Muhammad terjadi sampai beberapa kali. Barulah Nabi
Muhammad dapat mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat jibril, yaitu surah Al- Alaq ayat 1-5.
Surah Al-Alaq ayat 1-5 merupakan ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun, berarti juga wahyu
yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW.
2. Menerjemahkan Surah Al-Alaq
(3) (أْ َو َربُّكَ ْاْلَك َْر ُما ْق َر2) سانَ ِم ْن َعلَق ْ ا ْق َرأْ ِبا
ِ ْ َ( َخلَق1) َس ِم َر ِبكَ الَّذِي َخلَق
َ الن
(6) سانَ لَيَ ْطغَى َ الن ِ ْ َّ( َكالَّ ِإن5) سانَ َما َل ْم يَ ْع َل ْم
َ الن َ (4) علَّ َم ِبا ْلقَلَ ِم
ِ ْ علَّ َم َ الَّذِي
َ َ
(9) (أ َرأيْتَ الَّذِي يَ ْن َهى8) الرجْ عَى ُّ َ(إِنَّ ِإلَى َر ِبك7) ست َ ْغنَى ْ أَن َّرآهُ ا
(12) (أ َ ْو أ َ َم َر ِبالت َّ ْق َوى11) علَى ا ْل ُهدَى َ َ(أ َ َرأَيْتَ ِإن كَان10)صلَّى َ عبْدا ِإذَا َ
(15) اصيَ ِة ِ َّسفَعا بِالن َّ َّ(أَلَ ْم يَ ْعلَ ْم بِأَن13)ب َوت َ َولَّى
ْ َ( َكالَّ لَئِن لَّ ْم يَنت َ ِه لَن14) ّللاَ يَ َرى َ َّأ َ َرأَيْتَ إِن َكذ
ْ ( َكالَّ ال ت ُ ِط ْعهُ َوا18) َالزبَانِيَة
(19) س ُج ْد َوا ْقت َ ِر ْب ُ سنَ ْد
َّ ع َ (17) ع نَا ِديَه ُ (فَ ْليَ ْد16)اطئ َة
ِ اصيَة َكا ِذبَة َخِ َن
Artinya : (1.) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,(2). Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.(3). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah(,4). Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam.(5). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(6). Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,(7). karena dia
melihat dirinya serba cukup.(8). Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).(9). Bagaimana
pendapatmu tentang orang yang melarang,(10). seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat[2],(11).
bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang (yaitu Rasulullah s.a.w.) itu berada di atas
kebenaran,(12). atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?(13). Bagaimana pendapatmu jika orang
yang melarang itu mendustakan dan berpaling?(14). Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
melihat segala perbuatannya?(15). Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian)
niscaya Kami tarik ubun-(16). (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.(17). Maka
biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),(18). kelak Kami akan memanggil malaikat
Zabaniyah[4],(19). sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah
(dirimu kepada Tuhan).
D. Menerjemahkan dan Menjelaskan ISi Kandungan Surah Al-Qadr Tentang Malam lailatul
Qadr Secara Sederhana
Malam lailatul Qadr adalah malam kemuliaan. Malam yang agung bagi kaum muslimin, serta
merupakan malam tasyakur atas nikmat dan anugerah yang telah diberikan Allah kepada manusia. Para
malaikat pun ikut merasakan keagungan malam ini.
1. Pokok Kandungan Surah Al-Qadr
Surah al-qadr terdiri dari 5 ayat, termasuk golongan surah makkiyah.surh al-qadr diturunkan
setelah surah ‘abasa. Al-qadr artinya kemuliaan. Surah al-qadr menjelaskan tentang waktu turunnya Al-
Qur’an. Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an pada suatu malam yag penuh kemuliaan atau malam
lailatul qadr.
Pokok kandungan surah al-qadr adalah :
1. Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul qadr
2. Lailatul qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan
3. Lailatul qadr adalah malam yang penuh dengan kemuliaan.
2. Mengamalkan Kandungan Surah Al-Qadr
Setelah mengetahui isi pokok kandungan surah al-qadr, kita harus lebih mencintai Al-Qur’an. Al-Qur’an
diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi manusia di dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Manusia
yang mengikuti ajaran AlQur’an akan selamat didunia dan di akhirat. Sebaliknya, orang yang
mengingkari ajaran Al-Qur’an akan celaka di dunia dan di akhirat.
Umat islam memperingati datangnya malam lailatul qadr pada setiap bulan ramadhan, khusunya pada
sepuluh malam terakhir bulan ramadhan. Pada malam-malam tersebut, umat islam dianjurkan untuk
memperbanyak ibadah kepada Allah, seperti membaca Al-Qur’an, sholat sunnah, atau berdzikir.
E. Menerjemahkan dan Menjelasakan Isi Kandungan Hadits Tentang Takwa dan Ciri-Ciri
Orang Munafik Secara Sederhana
1. Menerjemahkan Hadis Tentang Takwa
Kapan dan dimana kita bertakwa kepada Allah SWT akan dijelaskan dalam hadits dibawah ini :
اتق للا حيثما كنت واتبع السيئت الحسسنة تمحها و خا لق الناس: .م. قال رسو ل للا ص، عن ابى ذ رقال
)بخلق حسن (رواه الترمذى
Artinya : “dari abu zar berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘bertkwalah kepada Allah dimana saja
kamu berada dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, supaya perbuatan baik itu
menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.’”(H.R. Tirmidzi)
2. Isi pokok kandungan hadits tentang takwa
Takwa artinya menjaga diri dengan penuh kepatuhan dan ketaatan kepada Allah atas segala perintahNya
dan menjauhi segala larangannya. Agama islam mengajarkan agar kita cepat-cepat menyesali kesalahan,
berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi dengan keslahan baru, lalu istighfar dan bertaubat
kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Iringilah taubat dengan perbuatan baik. Sebab, perbuatan
baik itu dapat menghapus perbuatan buruk yang kita lakukan.
Jadi, kandungan hadits tentang takwa menjelaskan bahwa ;
1) Kita wajib bertakwa kepada Allah dimana saja berada, dan dalam keadaan apapun.
2) Apabila kita melakukan kesalahan, hendaknya segera mengiringinya dengan perbuatan baik agar
kesalahan yang kita lakukan dapat terhapus.
3) Hendaknya kita berakhlak terpuji dalam pergaulan dengan siapapun
Kelas 6 semester I
Kelas 6 Semester 2
C. Membaca dan Menghafal Surat Al-Bayyinah dengan Baik dan Fasih
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diwahyukan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, untuk dijadikan pedoman hidup bagi manusia. Sebagai
pedoman hidup, Al-Qur’an harus dibaca dengan fasih dan tartil, serta dipelajari dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca Al-Qur’an dengan fasih berarti membaca Al-Qur’an secara baik, lancar, dan
bagus lafal bacaannya. Sedangkan membaca Al-Qur’an yang tartil berarti membaca Al-Qur’an
dengan teratur, perlahan-lahan, dan terburu-buru. Membaca dengan stahdu dan penuh perhatian.
Allah SWT berfirman didalam surah Muzammil ayat 4:
Artinya: “….dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”
1. Membaca surah Al-Bayyinah
Surah Al-Bayyinah terdiri dari 8 ayat, termasuk golongan Surah Madaniyah yaitu surah
yang diturunkan di Madinah. Surah ini diturunkan sesudah surah At-Talaq. Surat Al-Bayyinah
diambil dari kata bayyinah dari ayat pertama yang artinya bukti yang nyata.
Surah Al-Bayyinah diturunkan Allah SWT berkenaan dengan orang-orang ahli kitab dan
orang-orang musyrik, dimana mereka tetap meyakini agamanya, sehingga dating kepada mereka
seorang Nabi yang dijanjikan sesuai cirri-ciri yang terdapat dalam kitab Taurat dan Injil. Akan
tetapi, setelah Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT sebagai Rasul yang cirri-cirinya sesuai
yang terdapat didalam kitab Taurat dan Injil mereka terpecah belah, ada yang beriman dan
percaya kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi ada juga mereka yang tidak mau percaya dan
tetap pada keyakinan agamanya.
Sifat mereka keras dan membangkang, sesuai dengan apa yang digambarkan Allah dalam
Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 120. Yang artinya: “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu, hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Dengan sikap orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang Musyrik tersebut diatas
yang tidak mau menerima kedatangan Nabi Muhammad SAW itu, Allah SWT menurunkan
Surah Al-Bayyinah.
ُب َوا ْل ُمش ِْر ِكينَ ُم ْنفَ ِكِّينَ َحتَّى تَأْتِيَ ُه ُم ا ْلبَيِِّنَة ِ لَ ْم يَك ُِن الَّ ِذينَ َكفَ ُروا ِم ْن أ َ ْه ِل ا ْل ِكتَا
ًص ُحفًا ُم َط َّه َرة ُ َّللا يَتْلُو
ِ َّ َسو ٌل ِمن ُ َر
ٌب قَيِِّ َمةٌ ُ فِي َهاَ ُكت
ُاب إِال ِم ْن بَ ْع ِد َما َجا َءتْ ُه ُم ا ْلبَيِِّنَة ْ ُ
َ َ َو َما تَفَ َّرقَ ال ِذينَ أوتُوا ال ِكت
َّ
الزكَاةَ َو َذ ِلكَ ِدينُ ا ْلقَيِِّ َم ِة َّ صالةَ َويُ ْؤتُوا َّ َّللا ُم ْخ ِل ِصينَ لَهُ ال ِدِّينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال َ َّ َو َما أ ُ ِم ُروا إِال ِليَ ْعبُدُوا
ب َوا ْل ُمش ِْر ِكينَ فِي نَ ِار َج َهنَّ َم َخا ِل ِدينَ فِي َها أُولَئِكَ ُه ْم شَر ا ْلبَ ِريَّ ِة ِ إِنَّ الَّ ِذينَ َكفَ ُروا ِم ْن أ َ ْه ِل ا ْل ِكتَا
ت أُولَئِكَ ُه ْم َخي ُْر ا ْلبَ ِريَّ ِة ِ صا ِل َحا َّ ع ِملُوا ال َ إِنَّ الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو
َ ْ
َعنهُ ذ ِلكَ عن ُه ْم َو َرضُوا ْ َ َُّللا
َّ ي َ
َ ار َخا ِل ِدينَ فِي َها أبَدًا َر ِض ْ
ُ عد ٍْن تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِ َها األن َه َ َُج َزا ُؤ ُه ْم ِع ْن َد َربِِّ ِه ْم َجنَّات
ي َربَّه َ شِ ِل َم ْن َخ
2. Menerjemahkan surah Al-Bayyinah
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang harus dibaca dan dipelajari arti dan kandungannya,
sehingga kita memahami benar apa isi kandungan yang ada didalamnya, serta dapat dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk lebih memudahkan dalam mengartikan Surah Al-Bayyinah, bacalah arti kata demi
kata sehingga memahami benar arti keseluruhan ayat Surah Al-Bayyinah tersebut.
Terjemah surah Al-Bayyinah:
1. Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan
meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (QS. 98:1)
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lemnbaran yang disucikan (Al-
Qur’an), (QS. 98:2)
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus 1595. (QS. 98:3)
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al-Kitab (kepada mereka) melainkan
sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. (QS. 98:4)
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus 1596, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. 98:5)
6. Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka
Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. 98:6)
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-
baik makhluk. (QS. 98:7)
8. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 98:8)
3. Bacaan Qalqalah
a. Arti dan hukum bacaan Qalqalah
Qalqalah adalah bacaan memantul. Seperti bola bila dilemparkan ke tembok, maka bola itu akan
memantul kembali. Seperti itulah bacaan qalqalah, yaitu dipantulkan. Huruf qalqalah ada lima,
yaitu:
Qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Qalqalah sugra, yaitu: qalqalah kecil (tipis membacanya). Maksudnya qalqalah yang terjadi di
tengah kalimat dan hurufnya memang mati asli.
2. Qalqalah kubra, yaitu: qalqalah besar (tebal membacanya). Maksudnya qalqalah yang terjadi di
akhir kalimat yang hurufnya mati karena waqaf (berhenti membacanya)
b. Mengaplikasikan bacaan qalqalah dalam surah-surah pendek
Setelah kita mempelajari dan memahami bacaan qalqalah tersebut diatas, terapkanlah bacaan
qalqalah dalam bacaan Al-Qur’an, agar kita terbiasa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar
sesuai dengan aturan ilmu tajwid dan terhindar dari kesalahan baca.
4. Menghafal surah Al-Bayyinah dengan bacaan tajwid
Agar bacaan dan hafalan kita fasih dan benar, kita harus menerapkan kaidah ilmu tajwid
dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Terutama bacaan mad, karena bacaan mad
merupakan bacaan yang dapat mengatur panjang atau tidaknya bacaan Al-Qur’an. Dalam
membaca Al-Qur’an, kita wajib memanjangkan bila bacaannya panjang dan kita wajib
memendekkan bila memang bacaannya pendek.
Cara menghafal yang baik dengan cara membaca ayat atau surah berkali-kali, kemudian
diingat-ingat ayat tersebut di manapun kita berada. Jika sudah hafal benar, barulah pindah pada
ayat berikutnya.
5. Bacaan mad
Seorang muslim dalam membaca Al-Qur’an harus membacanya dengan baik, tartil, dan fasih.
Kita harus membiasakan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan ilmu tajwid. Ilmu tajwid
adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
a. Hukum bacaan mad
Mad adalah bacaan panjang, yang bacaannya antara satu alif (dua harakat) sampai tiga alif (enam
harakat). Dua harakat berarti dua ketukan. Mad terbagi menjadi dua macam, yaitu mad asli (mad
tabi’iy) dan mad cabang (pengembangkan dari mad asli yang lebih dikenal dengan (mad far’iy)).
1) Mad asli (mad tabi’iy)
Adalah bacaan yang panjangnya dua harakat atau satu alif. Huruf mad tabi’iy ada tiga macam,
yaitu wau, alif, dan ya’ mati. Mad ini terjadi dalam kondisi sebagai berikut:
a) Jika ada huruf yang berharakat dammah dan diiringi setelahnya dengan huruf wau mati.
b) Jika ada huruf yang berharakat fathah dan diiringi setelahnya dengan huruf alif.
c) Jika ada huruf yang berharakat kasrah dan diiringi setelahnya dengan huruf ya’ mati.
2) Mad far’iy (mad cabang)
Adalah bacaan yang panjang bacaannya melebihi mad asli. Panjang bacaannya 2 sampai 6
harakat. Mad far’iy terbagi menjadi 13 macam, yaitu:
a) Mad wajib muttasil
b) Mad jaiz munfasil
c) Mad arid lissukun
d) Mad iwad
e) Mad badal
f) Mad lazim musaqqal kilmy
g) Mad lazim mukhaffaf kilmy
h) Mad lazim musaqqal harfy
i) Mad lazim mukaffaf harfy
j) Mad lin
k) Mad silah, mad silah qasirah dan mad silah tawilah
l) Mad farqu
m) Mad tamkin
Dari landasan teori yang telah kita pelajari serta melihat Standar Kompetensi Lulusan
yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, maka dapat kita pahami
hasil telaah materi Al-Qur’an Hadits untuk kelas 4, 5, dan 6 Madrasah Ibtidaiyah sesuai dengan
tabel berikut ini:
Kelas 4 semester I
Standar kompetensi Kompetensi dasar Materi
1. Menghafal surat-surat 1.1 Memahami dan Ada, dan sudah sesuai.
pendek secara benar dan menghafalkan surah al-adiyat
fasih. dan al-insyirah secara fasih
dan benar.
2. Memahami arti surah-surah 2.1 Mengartikan dan Ada, dan sudah sesuai.
pendek. memahami isi kandungan
surah an-nasr dan surah al-
kautsar secara sederhana.
3. Memahami kaidah ilmu 3.1 Memahami dan Peran guru sangat penting
tajwid menerapkan hukum bacaan untuk memberikan contoh
izhar dan ikhfa’. bacaan yang baik.
Kelas 4 semester II
4. Memahami arti surah 4.1 Mengartikan dan Ada, dan sudah sesuai.
pendek dan hadits tentang menjelaskan isi kandungan
nilai silaturahmi surah al-lahab secara
sederhana.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat kita telaah bahwa materi Qur’an Hadis untuk kelas
4, 5, dan 6 Madrasah Ibtidaiyah telah sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang
ditetapkan pemerintah untuk tiap kelasnya. Akan tetapi peran seorang guru tentulah penting
dalam menyampaikan materi kepada anak didik agar tercapai tujuan pembelajaran pendidikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka pemakalah dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Kelas 4 Semester I
Dalam surah an-nasr berisi tentang penegasan Allah bahwa pertolongan Allah telah
datang, maka kaum musyrik menjadi kaum yang hina. Allah memenangkan kaum muslimin dan
mengangkat kedudukan mereka menjadi jaya.
Allah menurunkan surah Al-Kautsar untuk menguatkan pendirian Rasul pada ejekan,
cemoohan, dan tipu daya dari kaum musyrikin di makkah dan kaum munafik di madinah.
Mereka menuduh bahwa pengikut Nabi Muhammad SAW hanyalah orang biasa dan orang yang
lemah.
2. Kelas 4 semester II
Rasulullah SAW sebelum wafat telah berpesan kepada umatnya agar tetap berpegang
teguh kepada Al-qur’an dan Hadits agar selamat hidup di dunia dan di ahirat. Salah satu caranya
yaitu dengan membaca Al-qur’an dan mempelajari arti atau terjemahannya, dan memahami isi
kandungannya.
Niat adalah menyengaja melakukan sesuatu yang diikuti dengan perbuatan. Niat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap perbuatan. Apabila niat itu benar, amal
perbuatannya juga benar. Sebaliknya, jika niatnya tidak benar, amal perbuatannya juga rusak.
Silaturahmi dapat dilakukan dengan: Berkunjung kerumah keluarga yang tempat
tinggalnya jauh, berkunjung kerumah saudara dan teman yang lama tidak berjumpa atau
bertemu, berkirim surat atau menelpon menanyakan kabar keadaannya.
3. Kelas 5 semester I
Pokok-pokok kandungan surah al-kafirun adalah : Penolakan usulan kaum kafir mekah
untuk menggabungkan kepercayaan antara ajaran mereka dengan ajaran islam, Penolakan Nabi
Muhammad untuk menyembah apa yang disembah oleh kaum kafir mekah, Menetapkan cara
hidup beragama yang saling menghargai dalam mesyarakat.
Kandungan surah al-ma’un menerangkan beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai
pendusta agama, seperti : Orang yang menghardik, menyakiti, dan tidak menyayangi anak
yatim, orang yang tidak mau memberi makan fakir miskin, orang yang melalaikan sholatnya.
Inti dan isi pokok kandungan surah at-takatsur yaitu : Keinginan manusia untuk
bermegah-megahan dalam soal duniawi sering melalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Dia
baru menyadari kesalahannya itu setelah maut mendatanginya, Manusia akan ditanya diakhirat
nanti tentang nikmat yang dibanggakannya itu.
Orang yang selalu menyayangi/membantu orang lain, lebih-lebih anak yatim, akan
mendapatkan beberapa keuntungan, yaitu: Akan dibantu atau ditolong lagi oleh Allah SWT bila endapa
kesulitan, akan disenangi oleh orang banyak, diberi kemudahan ketika belajar, Mendapat kebahagiaan
dala kehidupan, mendapat rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
4. Kelas 5 semester II
Pokok kandungan surah Al-Alaq adalah : Allah SWT menjelaskan penciptaan aal kejadian
manusia dari segumpal darah. Dari sel-sel yang amat kecil menjadi manusia yang mampu menguasai
dunia. Dengan kemurahan, keagungan, dan kebaikan-Nya, Allah mengajar kepada manusia apa yang
belum diketahuiya. Dengan membaca, menulis, dan bebagai ilmu pengetahuan manusia berkuasa atas
makhluk bumi lainnya. Penjelasan Allah SWT bahwa manusia telah melupakan nikmat Allah yang
melimpah kepadanya ketika manusia merasa dirinya kaya, ia mnjadi sombonh dan takabur.
Pokok kandungan surah al-qadr adalah : Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul qadr, Lailatul
qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan , Lailatul qadr adalah malam yang penuh dengan
kemuliaan.
Kandungan hadits tentang takwa menjelaskan bahwa ; Kita wajib bertakwa kepada Allah dimana
saja berada, dan dalam keadaan apapun. Apabila kita melakukan kesalahan, hendaknya segera
mengiringinya dengan perbuatan baik agar kesalahan yang kita lakukan dapat terhapus. Hendaknya kita
berakhlak terpuji dalam pergaulan dengan siapapun.
Ciri-ciri munafik yang harus kita jauhi adalah : Apabila berbicara, selalu berbohong. Apabila
berjanji, selalu mengingkarinya. Apabila diberi sebuah kepercayaan, selalu berkhianat. Kandungan hadits
tentang ciri-ciri orang munfik.
5. Kelas 6 semester I
Surah ad-duha diturunkan khusus untuk nabi Muhammad SAW. Surah ini untuk menghibur,
menyenangkan, dan menenangkan hati beliau yang sedang kesusahan karena ejek-ejekan dari kaum kafir
quraisy.
Diantara cara melatih bersikap pemurah adalah: Suka memberi makan atau hadiah kepada
pengemis, tetangga, dan teman-teman. Menyadari bahwa harta yang kita miliki adalah amanah Allah
yang didalamnya ada hak orang lain yang harus kita berikan. Meyakini bahwa setiap kebaikan yang kita
lakukan akan mendapat balasan dari Allah swt.
6. Kelas 6 semester II
Isi kandungan surah Al-Bayyinah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai
seorang Rasul. Bagi orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Musyrikin mereka tetap tidak mau
beriman walaupun jelas-jelas bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi yang terakhir.
Terdapat tiga macam amal salih yang sangat istimewa manfaatnya bagi manusia, yaitu
sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan doa anak yang salih untuk kedua orang tuanya.
B. Saran
1. Bagi pemakalah
Hendaknya pemakalah dapat mengkaji ulang apa yang telah disajikan, agar lebih menambah
pemahaman dan kreativitas dalam mengembangkan materi Qur’an Hadis kelas 4, 5, dan 6 MI.
2. Bagi pembaca
Hendaknya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai materi Qur’an
Hadis kelas 4, 5, dan 6 MI, kemudian dapat memahami serta mempraktekkan atas teori-teori
yang telah disajikan oleh pemakalah, dan dapat memberikan kritikan sebagai bahan koreksi dan
pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Bina Karya Guru. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis Jilid 4. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tim Bina Karya Guru. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis Jilid 5. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tim Bina Karya Guru. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis Jilid 6. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Fata, Choirul. 2009. Cinta Al-Qur’an dan Hadis. Solo: Tiga Serangkai