Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAGANG

KEGIATAN MAGANG/ PKL DI ENVIRONMENTAL DEPARTMENT


PT. BUMI SUKSESINDO (BSI) COOPER AND GOLD BANYUWANGI
Taggal 25 Januari 2020 s/d 6 Maret 2020

Oleh:
Friska Febrillia Mudiana
Zuhrotunnisa’ Al Ahmad

TAHUN 2019/2020
DEPARTEMEN ENVIRONMENTAL BAGIAN REHABILITASI
PT. BUMI SUKSESINDO COOPER AND GOLD BANYUWANGI

1. Definisi Rehabilitasi dan Revegetasi


Penambangan menurut Peraturan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan adalah bagian kegiatan
usaha pertambangan untuk memproduksi mineral, batubara dan/atau mineral ikutannya.
Sedangkan Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalan rangka
penelitian umum, eksplitasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang.
Kegiatan pertambangan emas menghasilkan pencemaran lingkungan yang
melampaui baku mutu lingkugan hidup yang telah ditetapkan, sehingga jika tidak segera
diatasi secara efektif akan menimbulkan kerusakan lingkungan, dimana kerusakan
lingkungan tersebut juga menyebabkan kehidupan makhluk hidup terganggu. Untuk
meminimalisir adanya kerusakan lingkungan maka perlu diadakan kegiatan rehabilitasi.
Rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan
meingkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan
peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Rehabilitasi lahan
dan konservasi tanah yang selanjutnya disingkat RLKT adalah usaha
memperbaiki/memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan kondisi lahan agar dapat
berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun
sebagai unsur perlindungan alam lingkunga. Reklamasi yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi yang rusak agar dapat
berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya.
PT Bumi Suksesindo (BSI) merupakan perusahaan pertambangan Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN), yang berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi No.
188/547/KEP/429.011/2012 tanggal 9 Juli 2012 BSI telah memiliki Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) seluas 4.998 ha. Terletak di Desa
Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
dengan kegiatan utama saat ini terfokus pada unit bisnis produksi emas dan tembaga di
Tujuh Bukit Operation atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu. PT Bumi
Suksesindo menerapkan konsep green mining, semua aktivitas di tambang emas Tujuh
Bukit sangat terbuka untuk kepentingan publik sesuai batasan peraturan perundang-
undangan dimana pengamanan dan pelestarian lingkungan yang dilakukan PT Bumi
Suksesindo tersebut dilaksanakan sesuai standart praktik terbaik internasional di tambang
emas tumpang pitu.
Kegiatan reklamasi di PT BSI dilaksanakan oleh Departemen Environmental
bagian Rehabilitation. Dimana tugas pokok dan fungsi dari kegiatan ini terdiri dari 3
kegiatan yaitu;
a. Revegetasi
b. Clean up sedimen, dan
c. Rock check dam
Program rehabilitasi di pertambangan PT BSI dilaksanakan secara beriringan dengan
aktivitas tambang, dimana kegiatan tersebut memiliki tujuan diantaranya untuk
mengurangi erosi tanah dan persediaan air, melindungi ekosistem satwa liar, dan
mengurangi terjadinya pemanasan global.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh bagian Nursery, presentase angka reklamasi
yang ada di PT BSI telah melebihi target yaitu sebesar 137% meliputi: 26,38Ha lahan
untuk cover crop; 6,5Ha untuk hydroseed; dan 18,5Ha untuk tree planting. Data tersebut
sudah terlaporkan kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2019.
2. Reklamasi di Area Pertambangan PT BUMI SUKSESINDO
Dalam peraturan Menteri Kehutanan No. 60 tahun 2009 tentang pedoman
penilaian keberhasilan reklamasi hutan dan Peraturan Menteri Kehuatanan Nomor P.4
Tahun 2011 tentang Pedoman Reklamasi hutan, dalam peraturan tersebut pasal 5
menyatakan bahwa indikator untuk menilai keberhasilan reklamasi hutan adalah
penggunaan lahan, pengendalian erosi dan sedimentasi, dan revegetasi atau penanaman
pohon.
3. Pelaksanaan Rehabilitasi PT.BSI
a. Revegetasi
Revegatasi meliputi persemaian, penanaman, cover croop plant.
1) Persemaian
Proses dalam persemaian antara lain yaitu persiapan tanah yang akan digunakan,
komposisi tanah yaitu seperti bokasi, top soil, sekam (perbandingan 1:1:1)
dicampur menjadi satu dimasukkan polybag. Kemudian tanah siap pakai. Ada 3
macam bedeng dalam nursery bedeng A, bedeng B, bedeng C. Jenis tanaman yang
dipakai ada yang semai dan juga dari cabutan alam. Tumbuhan yang didapatkan
dari cabutan alam antara lain: mahoni, bungur, bayur, jambu hutan, nyamplung,
jabon, kepuh, pancal kidang dll.

Media siap di polybag Penanaman bibit pohon BEDENG A


Media dimasukkan ke (BIBIT SUDAH BERUMUR 1
BULAN )
polybag

Media dimasukkan ke
polybag
BEDENG B
(BIBIT SUDAH BERUMUR 2
BULAN DAN TINGGI MENCAPAI
Persiapan media bibit : 50 CM )
Pupuk bokasi, top soil, sekam
(semuanya dicampur )

BEDENG C
(BIBIT SUDAH BERUMUR 3
BULAN DAN SIAP DITANAM )
2) Penanaman atau tree plant
Penanaman pohon ini dalam 1 ha dapat ditanami sebanyak 625 pohon. Pohon
yang ditanam antara lain:

No Jenis Tanaman
1. Saman (Samanea saman)
2. Sengon laut (Paraserianthes falcataria)
3. Sengon buto ( Enterobium cyclocarpum)
4. Johar (Senna siamea)
5. Asem (Tamarindus indica)
6. Bayur (Pterospermum javanicum)
7. Bungur (Lagerstroemia speciosa)
8. Jabon (Anthocephalus cadamba)
9. Kepuh (Sterculia foetida)
10. Salam (Syzygium polyanthum)
11. Ketepeng laut (Terminalia catappa)
12. Buni (Antidesma bunius)
13. Laban (Vitex sp)
14. Tekik / meniran
15. Munung / siwil kutil
16. Randu
17. Beringin
18. Mimba
19. Kenari
20. Kedawung
21. Jambu air (Syzygium aqueum)
22. Jambu hutan (Syzygium sp)
23. Nangka (Artocarpus heterophyllus)
24. Mahoni (Switenia macrophylla)
25. Kesambi (Schleichera oleosa)
Pembibitan :

1. Pembuatan jarak Pembibitan 1. Benih


titik lubang 2. Cabutan
2. Penyiangan semak 3. Stek
3. Pembuatan lubang Persiapan penanaman
tanam
4. Pemberian pupuk

Penanaman
1. Penyiangan
semai
2. Pemupukan
Pemeliharaan
3. Pemberantasan
hama
4. Penyulaman
5. Penyiraman
3) Cover crop plant
Tanaman penutup tanah atau sering disebut cover crop merupakan tumbuhan atau
tanaman yang khusus untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan yang
disebabkan oleh erosi dan untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah.
Peran cover crop plant yaitu :
1) Menahan atau mengurangi daya perusak butir- butir hujan dan aliran air yang
jatuh diatas permukaan tanah
2) Menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang
jatuh

Pemasangan cover crop juga merupakan salah satu kegiatan revegetasi khusus
untuk daerah miring (slope area). Biasanya pemasangan cover crop dipasang di
kemiringan 30º. PT.BSI sudah melakukan cover crop seluas 26,38 Ha.
Jenis cover crop yang digunakan adalah :
a. Centro (Centrosema pubescens)
b. CM (Colopogonium mocunoides)
c. Gamal
d. Oryza sativa
e. Japan Milet
f. Jawaan
g. Vigna radiata
h. Kaliandra
i. Kolonjono (Bracheria mutica)
j. Merakan
k. Lamtoro
l. Lamtoro mini
m. Lulangan (Bracheria decumbens)
n. Macroptilum atropurpureum
o. Tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium)
p. Turi
q. Tuton (Echinochloa colona)
r. PJ (Puireria javanica)
s. Pahitan (Axonopus compresus)
t. Jukut kakawatan
A. Clean up sedimen
Peningkatan sedimen dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut
adalah faktor tutupan lahan yaitu berkurangnya lahan hutan yang secara otomatis
ketika turun hujan lahan resapan berkurang sehingga tanah mudah terkikis dan terjadi
erosi. Erosi tersebut akan terbawa oleh aliran sehingga terjadi penumpukan sedimen.
Usaha pengelolaan sedimentasi dapat berupa pembangunan bendung penahan (check
dam), bendung pengatur (sabo dam), dll.
a) Sedimen trap berfungsi sebagai salah satu pengendali sedimen pada sungai. Contoh
sedimen trap yaitu rock check dam dan peletakan gabion. Rock check dam
menggunakan kayu sebagai kerangka yang kemudian diisi menggunakan ranting,
daun, dan batu diatasnya. Sedangkan gabion menggunakan batu sebagai perangkap
sedimen.
b) Kolam sedimen atau kolam pengendap bisa dibuat dengan membangun tanggul
penahan atau menggali lubang untuk tampungan air atau sedimen. Tujuan nya yaitu
menahan air untuk mengendapkan material tersuspensi, setelah air jernih, air tersebut
bisa dialirkan. Kolam pengendap juga harus dipelihara dimana, bila sedimen telah
mengendap dan mencapai kadar air tertentu dimana bisa dibuang, maka pembuangan
atau pengerukan kolam dilakukan. Kolam pengendap selain sebagai tempat untuk
mengendapkan material tersuspensi, di area tambang juga berfungsi sebagai
penampungan air limbah yang mengandung logam berat dan air yang mengandung
pH kurang dari 6, dimana dalam penampungan tersebut dilakukan penetralan air
limbah yang tercemar sehingga bisa normal diatas baku mutu yang ditentukan oleh
pemerintah.
4. Dokumentasi Kegiatan
a. Beberapa tempat yang ada di Nursery
b. Kegiatan Pemilihan bibit yang siap untuk dilakukan penyapihan
c. Kegiatan penyettingan bibit pohon untuk revegetasi di lapangan

d. Kegiatan penanaman bibit pohon di area reklamasi


e. Jenis-jenis bibit tanaman untuk revegetasi dan cover crop

f. Kegiatan lain-lain
-Perapian karung dan benih

-Foto bersama para pekerja dan officer Nursery

Anda mungkin juga menyukai