Anda di halaman 1dari 4

ANALISA PENGARUH SISTEM BRACING SIMETRIS DAN

ASIMETRIS TERHADAP PERILAKU TORSI PADA


STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN DIAFRAGMA
RIGID MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena gempa bumi sering terjadi di Indonesia dikarenakan


Indonesia terletak pada daerah pertemuan empat lempeng tektonik yang
aktif akibatnya terjadi banyak gerakan-gerakan tanah akibat pergeseran
lempeng yang menimbulkan gempa baik itu dalam skala kecil maupun
besar.
Pengaruh akibat beban lateral menimbulkan perpindahan lateral yang
cukup besar maka dibutuhkan tingkat daktilitas yang tinggi. Dalam
kaitannya kontruksi gedung bertingkat, komponen beton dan baja
merupakan alternatif yang saling memberikan kelengkapan. Struktur baja
mempunyai keunggulan mengenai daktailitas sehingga mampu mengalami
deformasi atau lendutan plastis yang cukup besar setelah batas kekuatan
elastisnya terlampaui dan rasio yang cukup kecil antara berat sendiri dengan
daya dukung beban yang dapat dipikul dibandingkan struktur beton. Pada
struktur baja, untuk mengurangi besarnya deformasi lateral agar tercapai
kestabilan struktur maka portal harus dilengkapi dengan pengaku berupa
pemasangan bracing pada portal.
Masalah yang ditimbul akibat gempa yaitu runtuhnya struktur
bangunan terutama pada bangunan low-rise building karena tidak
mempertimbangkan kemampuan komponen struktur bangunan dalam
menahan besarnya gaya gempa. Gempa yang terjadi di Meksiko dan Chile
pada tahun 1985 menyebabkan banyak bangunan yang runtuh, dari hasil
laporan menyatakan bangunan yang runtuh akibat efek torsi yang timbul
pada struktur bangunan saat terjadinya gempa. Torsi merupakan momen
berupa putaran / puntir yang terjadi pada tegak lurus terhadap sumbu utama
dari penampang. Pada batas elastis dari respon, gerakan torsi timbul ketika
pusat kekakuan struktur (center of rigidity) tidak bertepatan dengan pusat
massanya (center of mass). Efek torsi dapat terjadi akibat bentuk struktur
yang tidak simetris atau letak portal pengaku yang tidak simetris.
Untuk dapat mengetahui secara tepat perilaku sesimik suatu struktur
maka dapat dilakukan dengan analisis non-linier statis (Pushover Analysis).
Atas dasar pertimbangan tersebut, dilakukan analisis perilaku inelastik
untuk mengetahui pengaruh bracing terhadap torsi pada struktur bangunan
baja.

1.2 Identifikasi Masalah


Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut :
1. Kinerja dari bracing memegang peranan utama dalam menahan gaya
lateral akibat gempa biaksial dan torsi dalam keadaan inelastik.
2. Terdapat perbedaan perilaku rotasi diafragma antara sistem bracing
simetris dan asimetris berdasarkan koefisien torsi.

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan
mendalam maka penulis membatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis
membatasi hanya berkaitan dengan efek torsi terhadap sistem bracing pada
portal baja dalam keadaan inelastis. Peninjauan terhadap bracing karena
penyumbang kekauan penahan gaya lateral terbesar, jika bracing mengalami
kegagalan maka akan terjadi penurunan kekuatan yang signifikan pada
bangunan tersebut.

1.4 Rumusan Masalah


Masalah-masalah yang akan dibahas pada laporan ini sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja bracing dalam menahan gaya lateral akibat gempa
biaksial dan torsi dalam keadaan inelastik?
2. Apa perbedaan perilaku rotasi diafragma antara sistem bracing simetris
dan asimetris berdasarkan koefisien torsi?

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui kinerja bracing dalam menahan gaya lateral akibat gempa
biaksial dan torsi dalam keadaan inelastis.
2. Mengetahui perbedaan perilaku rotasi diafragma antara sistem bracing
simetris dan asimetris berdasarkan koefisien torsi.

Anda mungkin juga menyukai