Analisis Golongan Sulfonamida
Analisis Golongan Sulfonamida
Disusun oleh
Neneng Mustikasari
(31111089)
Farmasi 3B
Bahan :
1. Sulfamezatin
2. Sulfaguanidin
3. Sulfanilamid
4. Sulfadiazid
5. Sulfamerazin
6. Pereaksi Roux
7. NaOH
8. CuSO4
9. Pereaksi Parry
G. Prosedur Kerja
Uji Golongan
sedikit hijau
3 Uji Penegasan Sulfaguanidin,
Zat + roux kuning kecokelatan sulfamerazin
sedikit hijau
Zat + NaOH + CuSO4 negatif
Zat + parry biru kotak-kotak
I. Pembahasan
Pada saat mengidentifikasi sampel no. 54 hampir semua reaksi
mennunjukkan hasil yangnegatif, artinya dalam sampel tersebut tidak terkandung
senyawa golongan sulfonamide. Namun terjadi kekeliruan dimana analit dalam
sampel no. 54 adalah golongan sulfonamide yaitu sulfadiazine.
NH2
SO2NH
C10H10N4O2S
Sulfadizine (FI III,579)
Nama resmi : SULFADIAZINUM
Nama lain : Sulfadiazina
RM : C10H10N4O2S
BM : 250, 27
Pemerian : serbuk, putih, putih kekuningan atau putih agak merah jambu;
hamper tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan Praktis tidak mudah larut dalam air; agaksukar larut dalam etanol
(95%)P dan dalam aseton, P, mudah larut dalam asam mineral encer dan
dalam alkali hidroksida.
Kegunaan : antibakteri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Setelah dicocokan ternyata sampel no 54 adalah sulfaniazid.
Pemisahan matrik dilakukan dengan menambahkan NaOH pada sampel yang
bertujuan untuk menarik analit. Sediaan yang diberikan dalam bentuk serbuk
dan bahan tambahan pada sediaan serbuk yaitu talk, Mg stearat, amilum dan
dari zat tambahan tersebut semuanya tidak larut dalam air dan larut dalam
poelarut tertentu dan perekasi tersebut tidak mungkin ditambahkan karena
golongan sulfonamide beberapa senyawanya larut dalam pereaksi tersebut.
Ditinjau dari kelarutan golongan sulfonamide seperti halnya sulfanniazid
kelarutannya dalam asam mineral dan alkali hidroksida, maka yang di
tambahkan adalah alkali hidroksida contoh salah satunya yaitu NaOH, dimana
NaOH tersebut akan melarutkan analit golongan sulfonamide dan tidak akan
bereaksi dengan bahan tambahan sehingga yang terjadi adalah analit latrut
dalam basa dan bahan tambahanmenggumpal maka selanjutnya yaitu tahap
filtrasi. Alasan penggunaan metode filtrasi yaitu ada gumpalan yang
ukurannya sangat kecil sehingga apabila digunakan dekantasi tidak akan
mendapatkan analit murni.
Golongan sulfonamide bersifat amfoter karena adanya tautomerisasi,
yaitu perubahan posisi electron-elektron karena satu sisi sebagai penarik
dansatu sisi sebagai yang ditarik. NH2 dalam struktur sulfaniazid adalah basa,
dan S adalah asam. Sehingga ketika ditambahkan NaOH sulfaniazid akan larut
dan tertarik.
Pemisahan matriks yang benar akan menghasilkan analit murni
sehingga untuk uji golongan dan uji penegasan dapat dengan mudah
diidentifikasi.
Pada sampel no. 82 analit yang terkandung dalam sampel tersebut
adalah sulfaguanidin.
J. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa sampel nomor
54 adalah golongan sulfonamide, analit tersebut adalah sulfaniazin.
Dan sampel no 82 adalah sulfaguanidin karena ketika direaksikan dengan
perekasi roux larutan menjadi warna kuning kecokelatan (sedikit hijau).
K. DaftarPustaka
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV.Departemen Kesehatan
Republik Indonesia ; Jakarta.
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994.Kimia Organik edisi ketiga Jilid I.
Erlangga ; Jakarta.
Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
G.Ghalib, Ibnu, Prof.Dr.DEA.,Apt dan Rohman, Abdul, M.Si.,Apt. 2007. Kimia
Farmasi Analisis. PustakaPelajar; Yogyakarta.
Amirudin, A. 1993. Kamus Kimia Organic. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Harjadi, W.1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Erlangga.
Riawan,S. Kimia Organik. Tangerang : Bina Rupa Aksara .
Setiono, L.dkk. 1990. Vogel 1. Jakarta : Kalman Media Pusaka.