Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………. Ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 4

I.II . Prinsip biokimia dalam tubuh manusia.


1. Keseimbangan asam Basa
2. Cairan tubuh
3. Metabolisme Karbohidrat
4. Lipid
5. Protein
6. Purin dan pirimidin

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 7


 A. Simpulan …………………………………………………… 8
 B. Saran ....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 10


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang memepela


jari tentang makhlukhidup. Secara tidak langsung biokimia merupakan sa
lah satu disiplin ilmu dari kimia organicdan sains biologi. Biokimia mem
pelajari seluruh proses kimia yang berhubungan denganmakhluk hidup. L
ebih dari 40 tahun biokimia berhasil menjelaskan proses hidup yangmeru
pakan bahasan khusus dalam bidang ilmu botani sampai kedokteranSaat i
ni focus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang terjadi d
alam selBiokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi mole
kuler yaitu studi mekanismemolekuler dengan adanya informasi genetic y
ang terkode dalam DNA.Biokimia diusulkan pertama kali oleh Corl Neub
erg pada tahun 1903. Biokimia adalahsains yang menjelaskan struktur da
n fungsional makhluk hidup dalam lingkup kimia.Biokimia mengarahkan
bidang penelitiannya pada struktur, fungsi,dan interaksi biologi padamakr
omolekul seperti karbohidrat, lipid (lemak),

B.rumusan masalah

Permasalahan yang akan d bahas dalam makalah ini adalah


Menjelaskan prinsip-prinsip biokimia dalam tubuh manusia yang terdiri
dari :

a. Keseimbangan asam Basa


b. Cairan tubuh
c. Metabolisme Karbohidrat
d. Lipid
e. Protein
f. Purin dan pirimidin

C.tujuan penulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip-
prinsip biokimia dalm tubuh manusia,terkait keseimbangan asam
basa,cairan tubuh ,metabolisme karbohidrat,lipid,protein,purin dan
pirimidin.

BAB II

PEMBAHASAN

II.II . Prinsip biokimia dalam tubuh manusia.

1.Keseimbangan asam Basa

Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana konsentrasi


ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen
yang dikeluarkan oleh sel.3 Pada proses kehidupan keseimbangan asam
pada tingkat molecular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan
basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH-
yang sangat rendah.
Keseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen. Walaupun
produksi akan terus menghasilkan ion hidrogen dalam jumlah sangat
banyak, ternyata konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar
rendah ph 7,4.4 Derajat keasaman (ph) darah manusia normalnya berkisar
antara 7.35,hingga 7.45. Tubuh manusia mampu mempertahan
keseimbangan asam dan basa,agar proses metabolisme dan fungsi organ
dapat berjalan optimal.4Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia
diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam
pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.4
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah4:
 Istilah asidosis mengacu pada kondisi ph < 7.35 sedangkan
alkalosis bila Ph > 7.45
 CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam. CO2 juga merupakan komponen
respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmhg.
 HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan
disebut juga Sebagai komponen metabolik. Nilai normalnya
adalah 24 meq/L.
 Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam
atau Berkurangnya jumlah komponen basa.
 Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa
atau berkurangnya jumlah komponen asam.

2.Cairan tubuh

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan.
Distribusi Cairan Tubuh
 Didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.
1. Cairan Ekstrasel,
Tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intravaaskular.
Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian
besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar
15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.

2. Cairan intravascular
terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak
berwarna, dan darah mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan
trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh.
3. Cairan Intrasel
Adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut
atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit
serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat
tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang
sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi
subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih
besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstasel.

Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat


digambarkan sebagai berikut :

Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu
sendiri.
 Dewasa 60%
 Anak-anak 60 – 77%
 Infant 77%
 Embrio 97%
 Manula 40 – 50 %

Pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah


mengalami kehilangan jaringan tubuh.

 Fungsi Cairan Tubuh


1. Memberi bentuk pada tubuh
2. Berperan dalam pengaturan suhu tubuh
3. Berperan dalam berbagai fungsi pelumasan
4. Sebagai bantalan
5. Sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit
6. Media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh
7. Untuk performa kerja fisik
 Pengaturan Cairan tubuh

Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara


jumlah cairan yang masuk dan jumlah cairan yang keluar.

1. Asupan
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa
adalah ± 2500cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan
atau ditambah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme
keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus. Pusat
pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan
adalah hipotalamus. Apabila terjadi ketidakseimbangan volume cairan
tubuh di mana asupan cairan kurang atau adanya perdarahan, maka
curah jantung menurung, menyebabakan terjadinya penurunan tekanan
darah.
2. Pengeluaran
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi
asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300
cc. Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal
(berupa urine), sebanyak ±1500 cc per hari pada orang dewasa. Hal ini
juga dihubugkan dengan banyaknya asupan air melalui mulut. Asupan
air melalui mulut dan pengeluaran air melalui ginjal mudah diukur,
dan sering dilakukakan melalui kulit (berupa keringat) dan saluran
pencernaan (berupa feses). Pengeluaran cairan dapat pula
dikategorikan sebagai pengeluaran cairan yang tidak dapat diukur
karena, khususnya pada pasien luka bakar atau luka besar lainnya,
jumlah pengeluaran cairan (melalui penguapan) meningkat sehingga
sulit untuk diukur. Pada kasus seperti ini, bila volume urine yang
dikeluarkan kurang dari 500 cc per hari, diperlukan adanya perhatian
khusus. Setiap 1 derajat celcius akan berpengaruh pada output cairan.
Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan memerlukan
pengawasan asupan dan pengeluaran cairan secara khusus.
Peningkatan jumlah dan kecepatan pernapasan, deman, keringat, dan
diare dapat menyebabkan kehilangan cairan secara berlebihan adalah
muntah secara terus menerus.
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
 Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika
urinaria (kandung kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran
cairan tubuh yang utama. Cairan dalam ginjal disaring pada
glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian diserap kembali
ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir proses ini adalah urine.
Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah, reseptor atrium
jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal
dan memproduksi ADH sehingga mempengaruhi pengeluaran urine.
 Keringat

Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu


yang panas. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat,
dan ion kalium. Banyaknya jumlah keringat yang keluar akan
memengaruhi kadar natrium dalam plasma.

 Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat.
Pengeluaran air melalui feses merupakan pengeluaran cairan yang
paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses
jumlahnya berlebihan,maka dapat mengakibatkan tubuh menjadi
lemas. Jumlah rata-rata pengeluaran cairan melalui feese adalah 100
ml/hari.
 Keseimbangan Cairan
1. Komposisi cairan tubuh
Tubuh manusia terdiri dari cairan antara 50%-60% dari berat
badan. Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang
tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan.
2. Pergerakan cairan tubuh
 Difusi : proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
 Osmosis : bergeraknya pelarut bersih seperti air melalui membran
semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.
 Filtrasi : perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara
bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan.
 Transpor aktif : bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi
karena daya aktif tubuh seperti pompa jantung.
3. Cara Perpindahan Cairan Tubuh
 Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,
gas, atau zat padat secara bebas dan acak. Proses difusi dapat
terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membrane.
 Osmosis proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane
semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi
yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat.
 Transport aktif Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan
berosmosis.
4. Gangguan Mempengaruhi Cairan Tubuh
 Hipovolume/Dehidrasi : Ringan, Sedang, Berat
 Hipervolume/ Overhidrasi

3.Metabolisme kabohidrat

Karbohidrat adalah suatu proses kimia yang biasa terjadi di dalam


tubuh suatu mahluk hidup dan memiliki tujuan untuk mengolah serta
mengatur karbohidrat, baik itu anabokisme atau juga reaksi pembentukan
maupun katabolisme atau reaksi pemecahan.Karbohidrat ini disusun oleh
suatu unsur yakni C, H, dan O; yang memiliki sifat setelah dicerna usus
karbohidrat akan diserap oleh usus halus. Bentuk dari karbohidrat yang
diserap oleh dinding usus halus ini disebut dengan monosakarida yang
sebagian besrnya nanti akan dibawa oleh aliran darah untuk menuju ke
hati, dan sebagian yang lain akan dibawa ke sel jaringan tertentu untuk
mengalami proses metabolisme yang lebih lanjut.

 Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat


Glikogenesis
1. Glikogenesis
merupakan metabolisme karbohidrat yang mengubah glukosa
menjadi glikogen atau dengan kata lain proses pembentukan
glikogen dari glukosa itu sendiri.

Ada beberapa tahapan penting dalam proses pembentukan glikogen itu


sendiri, prosesnya adalah sebagai bertikut:

 Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa-6-fosfat


dengan bantuan enzim glukokinase dan juga mendapatkan
tambahan energy dari fosfat dan juga ATP.
 Tahap kedua, glukosa-6-fosfat yan bereaksi dengan enzim
glukomutase nantinya akan berubah menjadi glukosa-1-fosfat.
 Tahap ketiga, glukosa-1-fosfat akan bereaksi dengan Uridin Tri
Phospat atau yang disingkat dengan UTP, dikatalisi oleh Uridil
Transferase yang nantinya akan menghasilkan UDP-Glukosa atau
Uridin Difosfat Glukosa dan juga ppi atau kepanjangan dari
Pirofosfat.
 Tahap keempat ini merupakan tahapan akhir yang akan terjadi
kondensasi antara glukosa nomor satu dengan UDP-glukosa dalam
rantai primer glikogen dan kemudian menghasilkan rantai
glokogen baru dengan satu tambahan unit glukosa.

Ada beberapa istilah yang memiliki kaitan dengan metabolisme


karbohidrat atau proses penguraian glukosa ini sendiri yakni sebagai
berikut:
 Fermentasi atau peragian, merupakan suatu peristiwa di mana
terjadinya proses penguraian oleh senyawa kimia yang kemudian
akan menghasilkan gas, di dalam hal metabolism karbohidrat
merupakan penguraian karbihidrat etanol, dan CO.
 Glikolisis, yaitu peristiwa terjadinya penguraian karbohidrat yang
akhinya nanti menjadi piruvat.
 Glikolisis anaerob, adalah suatu peristiwa di mana terjadinya
proses penguraian karbohidrat menjadi laktat dengan tidak
melibatkan O2.
 Respirasi , yaitu suatu peristiwa di mana reaksi kimia akan terjadi
dikarenakan oleh sel yang menyerap O2 dan menhasilkan H2O dan
CO2. Secara khusus respirasi juga memiliki arti proses di mana
glukosa yang terurai dibantu dengan O2 menghasilkan H2O, CO2
dan juga energy yang membentuk energi kimia ATP dengan
melibatkan metabolisme daur krebs. Metabolism eglikosis serta
fosforilase yang memiliki sfat oksidasi.
2.Glikolisis

 Glikolisis adalah peristiwa seperti yang sudah pernah disinggung


sedikit di atas tadi, merupakan metabolisme karbohidrat yang
menjadi piruvat.
 Piruvat merupakan senyawa yang sangat penting di dalam biokimia
yang dihasilkan dari metabolisme glukosa yakni glikosis. Dalam
proses glikosis sendiri ada beberapa sifat di dalamnya, sebagai
berikut ini:
1. Oksidasi glukosa atau glikogen yang menjadi piruvat laktat.
2. Bisa berlangsung secara anaerob dan juga aerob
3. Diperlukan adanya energy dan juga enzim
4. Dapat membentuk karbohidrat yang bisa memiliki atom tiga
5. Terjadi sintesi ATP dari ADP + Pi
6. Di dalam proses glikosi aerob dihasilkan priruvat dan pada
proses glikosis anaerob dihasilkan laktat melalui piruvat.

Glikoneogenesi sendiri merupakan kebalikan dari glikosis yaitu


pembentukan glukosa yang berasal dari piruvat.

3.Daur Krebs

Piruvat dialih bentukkan menjadi salah satu asam laktat dengan


sebagian asetat dan juga etanol. Asetat khususnya asetil koenzim-A
ini bisa diolah kembali menjadi lingkaran trikarboksilat, salah satu
proses siklis.

Hal inilah yang dinyatakan oleh Krebs pada tahun 1937


sehingga hingga kini disebut dengan nama Daur Krebs yang
merupakan jalur metabolism penting serta utama dari berbagai
senyawa hasil dari metabolism.
Adapun tahapan dari daur krebs adalah sebagai berikut:
 Fase pertama, terurainya atas CO asam piruvat serta suatu zat yang
mengandung asetat (atom C). Senyawa tersebut kemudian menyati
dengan koenzim A dan menjadi asetil koenzim A.
 Fase kedua, yakni proses bersatunya asam oksalo asetat
dengan.asetil koenzim A sehingga tersusun asam sitrat

4.Lipid

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik


nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut
polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar/organik, seperti
alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipida di
antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural
membran sel, sebagai pensinyalan molekul, sumber bahan baku bagi
biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat,
biosintesis asam amino tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak
adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi
hampir semua organisme.

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses


dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau
membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau
sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan"
biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan
pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asam lemak,
gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan
lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan
turuna

5.Protein

Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida


merupakan polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi,
protein dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer.
Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino
dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan
hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan
disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada
protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat
gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara
ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.

1.Struktur Protein

Struktur protein (Sumber: assignmenthelp.net) Dengan


memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, bisa disimpulkan
bahwa struktur protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur
protein terdiri atas beberapa macam struktur lho Squad, diantaranya;

 Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam


amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
 Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi
antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai
samping asam amino, sehingga membentuk lipatan-lipatan,
misalnya membentuk α-heliks.
 Struktur tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu dengan
struktur sekunder yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion,
atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya terbentuk rantai dobell-
heliks.
 Struktur kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa peptida
sehingga membentuk suatu protein.Pada peristiwa ini, kadang-
kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan
asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya
terselip ion Fe3+.

2.Sifat-sifat Protein

 Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat


besar.
 Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan
asam atau basa.
 Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
 Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan.
Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari
struktur tersier sampai struktur primernya.

3. Protein Konjugasi

Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang


mengikat (terikat dengan) molekul lain yang bukan protein. Protein
konjugasi terdiri atas :
 Nukleoprotein, merupakan protein yang terikat pada asam nukleat,
terdapat pada inti sel dan kecambah biji-bijian.
 Glikoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan
karbohidrat, terdapat pada musin kelenjar ludah, hati dan tendon.
 Posfoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan fosfat
yang mengandung lesitin, terdapat pada susu atau kuning telur.
 Lipoprotein, merupakan protein yang terikat pada lipid (lemak),
misalnya serum darah, kuning telur atau susu.
 Kromoprotein (metaloprotein), merupakan protein yang mengikat
pigmen atau ion logam, misalnya hemoglobin.

4. Fungsi Protein
Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme
tubuh, terutama dalam pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan
sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein lainnya adalah:
 Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama
molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein.
 Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein
yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan
mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma
darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
 Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan
oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.
 Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai
pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan
lipoprotein yang menyusun membran sel.
 Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai
cadangan makanan, misalnya kecambah dan ovalbumin.
 Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari
mikroorganisme patogen.
 Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur
reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin yang berperan dalam
mengubah glukosa menjadi glikogen.
 Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor)
yang dapat memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.

6.Purin dan pirimidin

Purin dan pirimidin adalah dua jenis senyawa organik heterosiklik


aromatik. Dengan kata lain, mereka adalah struktur cincin (aromatik)
yang mengandung nitrogen serta karbon dalam cincin (heterosiklik). Baik
purin dan pirimidin mirip dengan struktur kimia molekul piridin organik
(C5H5N). Piridin, pada gilirannya, terkait dengan benzena (C6H6),
kecuali salah satu atom karbon digantikan oleh atom nitrogen.
Purin dan pirimidin adalah molekul penting dalam kimia organik
dan biokimia karena mereka adalah dasar untuk molekul lain (misalnya,
kafein, teobromin, teofilin, tiamin) dan karena mereka adalah komponen
kunci dari asam nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) ).

 Pirimidin

Pirimidin adalah cincin organik yang terdiri dari enam atom: 4


atom karbon dan 2 atom nitrogen. Atom nitrogen ditempatkan di
posisi 1 dan 3 di sekitar cincin. Atom atau kelompok yang melekat
pada cincin ini membedakan pirimidin, yang meliputi sitosin,
timin, urasil, tiamin (vitamin B1), asam urat, dan barbitrates.
Pirimidin berfungsi dalam DNA dan RNA, pensinyalan sel,
penyimpanan energi (sebagai fosfat), pengaturan enzim, dan untuk
membuat protein dan pati.
 Purin
Purin mengandung cincin pirimidin yang menyatu dengan cincin
imidazol (cincin beranggota lima dengan dua atom nitrogen yang tidak
berdekatan). Struktur dua cincin ini memiliki sembilan atom yang
membentuk cincin: 5 atom karbon dan 4 atom nitrogen. Purin yang
berbeda dibedakan oleh atom atau gugus fungsi yang melekat pada
cincin.
Purin adalah molekul heterosiklik paling banyak terjadi yang
mengandung nitrogen. Mereka berlimpah dalam daging, ikan, kacang,
kacang polong, dan biji-bijian. Contoh-contoh purin termasuk kafein,
xantin, hipoksantin, asam urat, theobromin, dan basa nitrogen adenin
dan guanin. Purin memiliki fungsi yang hampir sama dengan
pirimidin dalam organisme. Mereka adalah bagian dari DNA dan
RNA, pensinyalan sel, penyimpanan energi, dan regulasi enzim.
Molekul digunakan untuk membuat pati dan protein.

 Ikatan Antara Purin dan Pirimidin


Sementara purin dan pirimidin termasuk molekul yang aktif sendiri
(seperti dalam obat-obatan dan vitamin), mereka juga membentuk
ikatan hidrogen antara satu sama lain untuk menghubungkan dua untai
heliks ganda DNA dan untuk membentuk molekul pelengkap antara
DNA dan RNA. Dalam DNA, purin adenin berikatan dengan timin
pirimidin dan purin guanin berikatan dengan pirimidin sitosin. Dalam
RNA, ikatan adenin ke urasil dan guanin masih terikat dengan sitosin.
Kira-kira jumlah purin dan pirimidin yang setara dibutuhkan untuk
membentuk DNA atau RNA.
Perlu dicatat bahwa ada pengecualian untuk pasangan dasar
Watson-Crick klasik. Baik dalam DNA dan RNA, konfigurasi lain
terjadi, paling sering melibatkan pirimidin yang dimetilasi. Ini disebut
“pasangan goyangan.”

 Perbedaan Purin dan Pirimidin


Purin dan pirimidin keduanya terdiri dari cincin heterosiklik.
Bersama-sama, dua set senyawa membentuk basa nitrogen. Namun,
ada perbedaan yang berbeda antara molekul. Jelas, karena purin terdiri
dari dua cincin daripada satu, mereka memiliki berat molekul yang
lebih tinggi. Struktur cincin juga memengaruhi titik lebur dan
kelarutan senyawa yang dimurnikan.
Tubuh manusia mensintesis (anabolisme) dan memecah
(katabolisme) molekul secara berbeda. Produk akhir katabolisme purin
adalah asam urat, sedangkan produk akhir katabolisme pirimidin
adalah amonia dan karbon dioksida. Tubuh tidak membuat dua
molekul di lokasi yang sama. Purin disintesis terutama di hati,
sementara berbagai jaringan membuat pirimidin.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam


organisme hidup.Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana
konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion
hidrogen yang dikeluarkan oleh sel.Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Metabolisme
kabohidrat,Karbohidrat adalah suatu proses kimia yang biasa terjadi di
dalam tubuh suatu mahluk hidup dan memiliki tujuan untuk mengolah
serta mengatur karbohidrat, baik itu anabokisme atau juga reaksi
pembentukan maupun katabolisme atau reaksi pemecahan.Karbohidrat ini
disusun oleh suatu unsur yakni C, H, dan O; yang memiliki sifat setelah
dicerna usus karbohidrat akan diserap oleh usus halus.Lipid mengacu
pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
larut dalam pelarut nonpolar/organik, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan
polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein
dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer dan perbedaan purin dan
primidin ialah terletak di Tubuh manusia mensintesis (anabolisme) dan
memecah (katabolisme) molekul secara berbeda. Produk akhir
katabolisme purin adalah asam urat, sedangkan produk akhir katabolisme
pirimidin adalah amonia dan karbon dioksida. Tubuh tidak membuat dua
molekul di lokasi yang sama. Purin disintesis terutama di hati, sementara
berbagai jaringan membuat pirimidin.

B. Saran

Dengan adanya biokimia, kita dapat mengetahui apa saja makanan


yang baik untuk kesehatan. Sehingga kita menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan salah satunya adalah menjaga pola hidup yang sehat.
Agar dampak terburuk dapat kita cegah.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger,1998,Dasar-Dasar Biokimia,Terjemahan Manggi


Thenawijaya.,Erlangga,Jakarta
Arbianto,P.,1993,Biokimia Konsep,Konsep Dasar,Proyek Pendidikan,Jakarta
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya dengan
segala baiknya

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Makalah Ilmu Dasar Keperawatan

(Prinsip Biokimi Dalam Tubuh Manusia)

Oleh:

Nama: Inggrid.J.Taniwel

NIRM: 12114201190106

Kelas E

Program Studi Keperawatan

Falkutas Kesehatan

Unuversitas Kristen Indonesia Maluku

Ambon,2019

Anda mungkin juga menyukai