Penutup
Konsep CSR memiliki sejarah panjang dan beragam di berbagai literatur.
Meskipun referensi tentang CSR telah muncul sebelum tahun 1950-an,
namun di tahun 1950-an CSR disebut "era modern" sebagaimana dengan
definisi CSR. Buku Howard Bowen (1953) CSR- kemampuan Pengusaha,
menonjol dalam kurun periode ini. Pada 1960-an, literatur tentang CSR
berkembang. Sebagian besar definisi pada literatur ini dikemukan oleh
para akademisi, yang didominasi oleh pakar seperti Davis, Frederick,
McGuire, dan Walton.
konsep CSR kemudian semakin berkembang di tahun 1970-an.
Dimana konsep CSR menjadi lebih spesifik; juga selama waktu ini,
penekanan alternatif, seperti CSR dan CSP, menjadi hal biasa. Kontribusi
yang paling menonjol untuk konstruksi konsep selama tahun 1970-an
termasuk didalamnya karya-karya yang dikemukakan oleh Johnson, CED,
Davis, Steiner, Eells dan Walton, Sethi, Preston dan Post, dan Carroll.
Pada 1980-an, konsep CSR mengalami sedikit stagnasi
perkembangan keilmuan, karena lebih banyak upaya untuk mengukur dan
melakukan penelitian tentang CSR, dan kerangka kerja statis alternatif.
Dalam hal kontribusi konsep, kontribusi dari Jones, Drucker, Wartick dan
Cochran, dan Epstein yang paling menonjol. Terakhir, pada 1990-an,
konsep CSR beralih secara signifikan ke tema-tema alternatif seperti teori
pemangku kepentingan, teori etika bisnis, CSP, dan citizenship corporate.
Selama periode itu, perlu dicatat bahwa penulis tidak menolak konsep
CSR, tetapi tidak ada definisi atau konsep baru baru yang ditambahkan
untuk pengembangan konsep yang telah berkembang. Wood (1991)
memperluas dan menetapkan model CSP yang menangkap keprihatinan
CSR. Selama waktu itu, ada kelanjutan dari tren untuk mulai
mengoperasikan konsep CSR dan mengartikulasikan konsep-konsep lain
yang konsisten dengan teori CSR tetapi mengambil penekanan atau tema
alternatif sebagai pusat perhatian mereka. Pada hampir semua kasus,
arahan dan tema baru ini konsisten dengan dan dibangun di atas definisi
dan konstruksi CSR yang dibahas dalam artikel ini. Selanjutnya, bahasa
CSR tetap digunakan secara aktif saat ini.
Di akhir dekade 1990-an kearah era milenium, diharapkan bahwa
perhatian akan semakin diberikan pada inisiatif pengukuran serta
perkembangan teoretis. Agar konsep-konsep ini berkembang lebih lanjut,
penelitian empiris tidak diragukan diperlukan sehingga praktik dapat
sesuai dengan teori. Konsep CSR akan tetap sebagai bagian penting dari
bahasa dan praktik bisnis, karena ini merupakan fondasi penting bagi
banyak teori lain dan terus konsisten dengan apa yang diharapkan
masyarakat dari komunitas bisnis saat ini. Ketika teori dikembangkan dan
penelitian dilakukan, para scholars dapat merevisi dan mengadaptasi
definisi CSR yang ada atau definisi baru dapat masuk ke dalam literatur;
Namun, pada saat ini, sulit untuk membayangkan bahwa konsep-konsep
baru ini dapat berkembang secara terpisah dan berbeda dari landasan
yang telah dibangun selama setengah abad terakhir. Kemungkinan besar,
kita akan melihat ranah baru untuk memikirkan tentang tanggung jawab
bisnis terhadap masyarakat pemangku kepentingan kita, khususnya di
tingkat global, dan dalam teknologi, bidang, dan aplikasi komersial yang
baru muncul. Dalam konteks ini, tampak bahwa konsep CSR memiliki
masa depan yang cerah karena pada intinya, konsep ini membahas dan
menangkap keprihatinan publik yang paling penting terkait hubungan
bisnis dan masyarakat.