Proposal Paper UAS WDK
Proposal Paper UAS WDK
Anggota:
1. Gladys Crisnatalia (01501180321)
2. Kristiana Spetianingsih (01501180276)
3. M. Evelina Karmelli (01501180343)
4. Sophia B. Molina (01501180042)
5. Stefani Vista Ayu A (01501180100)
6. Vinda Dolorosana Kusumawati (01501180119)
FAKULTAS KEPERAWATAN
FAKULTAS LIBERAL ARTS
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI, JANUARI - 2020
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PAPER UAS
2. Ketua Tim
a. Nama : Anindya Petra Bagas Raditya (01501180110)
b. Program Studi : Keperawatan
c. Fakultas :
3. Anggota : 1. Gladys Crisnatalia (01501180321)
2. Kristiana Spetianingsih (01501180276)
3. M. Evelina Karmelli (01501180343)
4. Sophia B. Molina (01501180042)
5. Stefani Vista Ayu A (01501180100)
6. Vinda Dolorosana K (01501180119)
4. Term : Semester 5
Abstrak
Kata Kunci:
Abstract
Abstract consists of: Summary of Rationale, Study Problem(s), Purpose(s)
and Objective(s). Font 10 pt, Times New Romans, line spacing 1, italic,
maximum 250 words.
PENDAHULUAN
Melalui apa yang penulis temui, ada banyak mahasiswa keperawatan yang juga
anggota Gereja masih belum sepenuhnya melakukan pelayanan praktik klinik di
rumah sakit dengan sungguh-sungguh sebagaimana mestinya seorang perawat
kristiani. Ada banyak perawat kristiani yang masih mengeluh ketika akan melakukan
praktik klinik di rumah sakit.
Oleh sebab itu, kita sebagai tenaga medis kristiani sangat perlu untuk
mengintegrasikan kehidupan dan peran gereja dalam praktik keperawatan. Hal ini
harus kita lakukan berkaitan dengan peran kita sebagai anggota gereja dan anggota
tubuh dari Bait Allah.
Dari kasus yang sering ditemui, penulis ahkirnya memutuskan untuk membuat
paper dengan judul “Penerapan Tugas Gereja Dalam Praktik Keperawatan”.
Sehingga nantinya para perawat kristiani dapat mengerti dan memahami arti
pelayanan sebagaimana mestinya seorang perawat kristiani dan dapat melakukan
pelayanan praktik klinik dengan sepenuh hati.
1.4 Relevansi
BAB II
TINJAUKAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN
Gereja berasal dari bahasa Portugis (Igreja), Latin (Ecclesia) dan Yunani
(Ekklesia) yang berarti kumpulan atau pertemuan atau rapat bagi kelompok
khusus. Ekklesia dalam bahasa Yunan dapat juga berarti memanggil. Dalam
Perjanjian Baru kata ekklesia diterjemahkan dengan kata “jemaat” atau “sidang
jemaat” (lih. Kis 5:11, Kis 7:38; Ibr 2:12; Rom 16:1,5). dalam Perjanjian Lama
bahasa Ibrani kata gehal eddah yang artinya di panggil untuk bertemu bersama-
sama di satu tempat yang telah ditunjukkan (Kel 12:6) dengan kata “jemaat yang
berkumpul”. gereja dapat dimengerti sebagai umat yang di panggil oleh Tuhan
dan menganggapi panggilan itu.
Yesus Kristus adalah Pendiri Gereja (Mat 16:18), karena Yesus Kristus
disebut Kepala Gereja. Istilah Kepala mengandung arti tentang “Superioritas”
Kristus, yaitu berkenaan dengan kuasa, pemerintahan, dan wewenang-Nya atas
Gereja (1 Kor 11:3; Ef 1:22; 4:15; 5:23; Kol 1:18; 2:10). Sebutan Kristus
sebagai Kepala ini bukan sekedar gelar kemuliaan atau kehormatan umum,
tetapi sungguh-sungguh menjadi Kepala atas umat-Nya. Bahkan Kristus adalah
Kepala dari segala yang ada sebab segala sesuatu telah diletakkan di bawah
kaki-Nya (Ef 1:22-23).
3. CIRI-CIRI GEREJA
Ada pun ciri-ciri yang kita cari pada suatu bentuk ialah:
Ketiga ciri ini dapat dijadikan satu yaitu: pemberitaan yang murni akan
Firman Tuhan. Jadi dimana di dalam suatu bentuk persekutuan orang Kristen
ada pemberitaan yang murni akan Firman Tuhan, maka persekutuan itu diakui
sebagai suatu gereja, sebagai suatu perwujudan dari Gereja yang satu, kudus dan
am.
Ada dua perbuatan di dalam keanggotaan yaitu:
4. TUGAS GEREJA
Tugas gereja hadir di dunia adalah untuk menunjuka karya dan misi Yesus
Kristus. Ada banyak dan warisan dari Yesus yang perlu dijalankan oleh Gereja.
Adapun tugas itu adalah sebagai berikut.
a. Pelayanan (Diakonia)
Yesus adalah Mesias dan Raja yang hadir dan merendahkan diri-Nya
untuk melayani umat-Nya. Yesus menentang tatat kehidupan yang
cenderung untuk dilayani bukan untuk melayani. Dalam kerajaan-Nya yang
pertama justru harus menjadi peyanan bagi sesamanya. Yesus menunjukan
kasih-Nya atas orang-orang yang tidak berdaya, anak yatim, janda-janda,
dan orang miskin. Diakonia merupakan wujud dari “Berita kesukaan atau
kabar baik”bagi orang-orang miskin, menghibur bagiyang berduka,
menguatkan orang-orang yang lemah, membri makan kepada yang lapar,
menyembuhkan orang sakit, yang buta, dan yang lumpuh. Inilah yang
dikerjakan Yesus (luk. 4:18-19) melalui diakonia maka berita kesukaan
diwujudkan dan semua orang menerima keselamatan, kasih karunia dan
kebebasan
Bentuk-Bentuk Diakonia
1. Diakonia Karitatif
2. Diakonia Reformatif
diakonia reformatif lebih dikenal sebagai diakonia pembangunan,
yang termasuk dalam diakonia ini adalah membangun intrastruktur
misalnya sekolah-sekolah, pembinaan ketrampilan atau pelatihan-
pelatihan serta memberikan pinjaman modal untuk usaha.
4. Diakonia Transformatif
b. Kesaksian (Martyria)
Istilah “Marturia” berasal dari bahas Yunani “Martureo”, dan kata yang
berakar padanya, “martus, marturia dan marturion”. Artinya “saksi”. Saksi
ialah orang yang memberi kesaksian tentang sesuatu yang ia sendiri telah
melihatnya. Hanya dalam Yesaya 8:16, 20, kesaksian berbeda dipisahkan
dari saksi.Para rasul adalah saksi-saksi utama tentang hidup dan
kebangkitan Kristus ( Yoh. 21; 24; Kis. 1:22; 2 dan Ptr. 16). Dalam gereja
purba, kata Yunani “Martus” menjadi terbatas, terutama untuk menyebut
mereka yang setia kepada imannya kendati sampai mati sekalipun.
Penggunaan kata itu dalam arti demikian dikenal di Indonesia sebagai
martir. Kesaksian berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Hal ini dapat diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang
beriman di tempat kerja maupun di tengah masyarakat yang diharapkan
dapat menjadi ragi, garam, dan terang di tengah masyarakat.