AGAMA
Disusun oleh:
Jhon Sugianto Sihite - 2017410134
Michelle Monica Auriel - 6051801257
Nabila Prameswari - 6031901109
Adela Nadya Matilda - 6041901114
Arthika Puteri Maharani -6051901002
Rindiyani - 6022001020
DAFTAR ISI
Pendahuluan gereja
4 Adela Nadya M 75 80 70 75 75
0 Rindiyani 70 80 85 70 76
Arthika Puteri
2 70 80 80 70 75
Maharani
Michelle Monica
7
Auriel
65 75 70 70 70
PENDAHULUAN GEREJA
ARTI DAN MAKNA
GEREJA
Kata " Gereja " berasal dari kata igreja, kemudian di bawa ke Indonesia
oleh para misionaris Portugis. Kata tersebut yaitu ejaan Portugis untuk kata
Latin ecclesia, yang berasal dari bahasa Yunani dapat diartikan sebagai "
kumpulan " " pertemuan ", dan " rapat ", namun Gereja bukan sembarang
kemudian kata Yunani " ekklesia " yang artinya " memanggil " maka
Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan. itu lah arti sesungguhnya
bergereja karena di dalam Gereja tidak hanya pendeta, tetapi ada majelis
dan jemaat.Jadi Gereja adalah pedoman belajar rohani bagi setiap orang
orangorang yang berada di dalamnya. Oleh karena itu tujuan dari gereja
6 FUNGSI GEREJA
Gereja adalah persekutuan yang beribadah
Gereja adalah persekutuan yang menebus
Gereja sebagai persekutuan belajar-mengajar
Gereja adalah persekutuan yang peduli akan kebutuhhan orang lain terutama
yang sakit, miskin, lemah, dan kesepian
Gereja adalah persekutuan yang ingin membagikan iman kepada orang yang
belum menerima kabar baik
Gereja adalah persekutuan yang bekerja sama dengan kelompok lain, baik
kelompok yang berbeda agama, sosial dll
TRADISI APOSTOLIK
Pengajaran Alkitab disebut “Tradisi Apostolik” oleh teolog.
Tradisi ini, melingkupi apa yang dialami, lihat, dan saksikan oleh Para Rasul lalu
dicatat dalam kitab-kitab Perjanjian Baru.
Pengajaran Para Rasul ini diikuti Para Episkop dan Para Prebiter yang telah ditunjuk oleh Para
Rasul sebagai para penggantinya.
Jika terdapat orang yang melenceng dari ajaran Para Rasul maka dianggap telah
memisahkan diri dari Gereja dan disebut Para Bidat dan Skismatik (pemecah belah).
Hal yang demikian menjadi karakteristik dari Tradisi Ekklesiastikal (Tradisi Gereja) yang
mana gereja itu sendiri merupakan refleksi Tritunggal Mahakudus yang hidup, tinggal, dan
bertindak tidak lain adalah di dalam Gereja.
TRADISI GEREJA
Tradisi berasal dari “Traditio” (Latin) yang bermakna sama dengan
“Paradosis“ (Yunani), yaitu persembahan atau melakukan amal bakti.
Rasul Paulus menulis: "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu jauh sudah
menjadi dekat oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua belah fihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan." (Ef 2:13-14)
Hal ini menjadi jelas bahwa bagi segenap orang Kristen doktrin Tritunggal Mahakudus ini
haruslah diterima.
TRADISI PATRISTIK
Tradisi” dapat pula dikatakan sebagai peristiwa bersejarah, diawali pemberitaan
Apostolik lalu dituliskandalam Kitab Suci, kemudian diinterpretasikan oleh
Pengganti Lanjut para Rasul kepada Gereja oleh Para Bapa Kudus yaitu Pengganti
Lanjut para Rasul. Bagian interpretif pengajaran Apostolik inilah yang disebut
“Tradisi Patristik
KEUNIVERSALAN &
KETIDAKTERBATASAN WAKTU AKAN TRADISI
SEHARI - HARI
Gereja adalah gedung.
umumnya.
SEHARI - HARI
Gereja adalah ajaran.
dalam sebuah buku yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota