Makalah Piston Silinder
Makalah Piston Silinder
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin
piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .
2. . Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun tujuan
pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga dapat
dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan ketinggian
mesin yang lebih pendek.
2
3. Authothermic piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat ini
berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian yang
berlebihan pada piston dapat dihindari.
4. Oval piston
Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan
panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan mengalami
perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang akan
menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihan
sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder blok.
3
Sedangkan dari sumber serupa untuk kelengkapan piston adalah sebagai berikut.
Ring piston berfungsi untuk menahan gas kompresi yang kemungkinan bocor
melalui celah piston dengan silinder teruama pada kondisi mesin dingin. Ring piston
di letakan pada ulir piston yang terdapat pada luar piston. Biasanya terdapat 3 ring
pada piston, yang pertama dan kedua ring kompresi untuk menahan gas di atas piston
tidak masuk ke bwah piston. Untuk ring yang ke 3 dibwah sendiri adalah ring oli
yang berfungsi untuk memberikan pelumasan pada piston,dinding silinder dan pin
torak.
2. Pin piston
4
Pin piston berfungsi untuk mengikat torak pada batang torak. Pin torak berbentuk
silinder untuk efisiensi agar ringan,jika dibuat pejal makan beban torak akan
bertambah. Pin toral di kunci pada torak dengan menggunakan ring C
3. Batang piston
Batang piston berfungsi untuk meneruskan tenaga yang di peroleh dari piston
untuk ditruskan pada poros engkol yang akan di merubah gerak bolak balik piston
menjadi gerak putar pada engkol.
5
pendingin, gunanya untuk menyebarkan panas dari dalam keluar,sehingga suhu mesin
tidak cepat panas.
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar.
Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder,sehingga
terbentuk susunan motor yang lengkap. Pada blok silinder ini terdapat lubang silinder
yang berdinding halus,dimana torak bergerak bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi
blok silinder dibuatkan sirip-sirip maupun lubang-lubang mantel air pendingin yang
digunakan untuk pendinginan motor. Silinder bersama-sama dengan kepala silinder
membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar.
Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau
terpisah satu sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam
konstruksi blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok
silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.
Fungsi blok silinder antara lain sebagai dudukan kepala silinder, sebagai
dudukan silinder liner, dan sebagai dudukan mekanisme poros engkol. Sedangkan
fungsi silinder sebagai langkah bakar torak.
6
Pada umumnya, bentuk dan kontruksi blok silinder pada beberapa faktor .
Faktor-faktor itu antara lain jumlah silinder, susunan silinder, diameter silinder,
langkah torak, volume langkah, perbandingan kompresi, susunan katup, cara
pendinginan silinder, bahan yang digunakan, bentuk tuangan, cara penungan dan
penyelesaian benda tuang.
a.) Sebaris.
- kontruksi sederhana
7
- sifat getaran paling buruk sehingga jarang digunakan untuk 2atau 4 silinder
8
Poros engkol dipasang pada blok dengan jaminan tutup bantalan utama dan
berputar didalam bantalan sisipan yang dipasang pada bantalan utama maupun pada
tutupnya. Diperbandingkan dengan gambar 3. Pelumasan pada bantalan poros engkol
adalah dari tekanan pelumasan dari sistem pelumasan mesin. Salah satu ujung dari
poros engkol dipasangkan roda penerus dan ujung lainnya dipasang roda gigi
penggerak poros bubungan.
9
Pabrik pembuat poros engkol mengerjakan bantalan utama maupun bantalan
jalan dengan ketelitian yang tinggi. Bantalan-bantalan di finishing dengan alat
penghalus yang sangat halus. Finishing penghalusan permukaan sangat dibutuhkan
untuk menjamin agar dapat mengurangi gesekan antara bantalan yang bergesekan
(bearing dan journal). Fillet atau radius dibuat pada seluruh sisi bantalan duduk
maupun bantalan jalan untuk membuat poros engkol lebih kuat dan mencegah
keretakan.
Antara bantalan duduk dan bantalan jalan dibuat berhimpitan yang tujuannya
juga untuk membuat poros engkol lebih kuat.
10
Bantalan duduk dan bantalan jalan berhimpitan
Pada mesin 4 langkah dengan jumlah silinder banyak, terlepas dari berapa
banyak silinder yang ada, masing-masing torak akan menyelesaikan secara utuh 4
kali langkah dalam 720 derajat poros engkol berputar. Untuk operasional mesin yang
lebih halus adalah tergantung dari interval derajat kerja dari setiap torak pada poros
engkol.
Oleh karena itu, derajat kerja pada poros engkol seperti diterangkan diatas
adalah 720 derajat dibagi dengan jumlah silinder.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 4 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat
dibagi 4 = 180 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 6 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat
dibagi 6 = 120 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 8 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat
dibagi 8 = 90 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Bantalan
1. Bantalan jenis rata/luncur/busing, yang dapat digunakan pada blok silinder untuk
mendukung poros bubungan, poros pengimbang atau pada pena piston.
2. Bantalan jenis sisipan yang sangat persisi, yang digunakan sebagai dudukan poros
engkol pada blok silinder atau pada ujung besar batang piston.
Bantalan mempunyai baja pada bagian belakang yang merupakan lembaran tipis
dari bahan pembuatan bantalan (babbit atau metal putih) dibuat menjadi satu.
Perbedaan bahan bantalan diduat sesuai pemakaiannya pada beban-beban yang
berbeda maupun karakter desain. Perpaduan timah, tembaga dan aluminium
11
digunakan dan dikomdinasikan agar sesuai dengan fungsi atau perputaran pada
bagian permukaan bantalan.
Kemampuan menyimpan adalah hal lain yang menjadi syarat bahan bantalan
sisipan yang mana kotoran atau partikel dapat dibenamkan pada bantalan tersebut
sehingga tidak merusak permukaan poros engkol.
Bentangan bantalan adalah suatu proses dimana diameter bantalan lebih besar
dari dudukannya hal ini agar saat bantalan dipasang pada dudukannya akan benar-
benar tercengkram.
12
Crush bantalan adalah untuk menjamin bantalan akan duduk dengan kuat pada
rumah bantalan itu sendiri. Pabrik membuat bantalan lebih besar sedikit dari lobang
dudukan, hal ini dibuat agar menghindari kerusakan pada bantalan maupun pada
jurnal poros engkol.
Tutup bantalan utama maupun pada bantalan jalan dibuat tanda atau nomor, hal
ini dibuat agar dapat terpasang sesuai pada pasangannya masing-masing. Penomoran
ini penting agar setelah pemasangan kembali, karena tingkat keausan pada masing-
masing tidaklah sama dan apabila hal ini saling tertukar akan dapat mengakibatkan
kerusakan atau ketidak seimbangan.
Roda Penerus
Roda penerus yang bobotnya cukup berat dipasang pada salah satu ujung poros
engkol. Roda penerus menyimpan energi dari langkah usaha torak dan mengeluarkan
energi ini pada langkah lainnya agar operasional mesin dapat terjaga menjadi halus
dan berputar pada putaran yang stabil. Kecepatan mesin yang kadang-kadang tinggi
dan kemudian rendah akan menimbulkan gaya puntir pada poros engkol,sehingga
dibutuhkan seperti torsional vibration.
Roda penerus juga dibuat besar, halus dan permukaannya rata untuk tempat
memasang kopling atau torque converter.
Roda gigi juga dipasangkan mengelilingi sisi luar roda penerus. Pinion motor
starter akan berkaitan dengan gigi pada roda penerus sehingga mesin berputar selama
mesin akan dihidupkan untuk saat permulaan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah piston merupakan komponen penggerak
utama mesin dan komponen yang melakukan langkah hisap serta buang. Macam-
macam piston yakni split piston, slipper piston, autothermic piston, dan oval piston.
Didalamnya sendiri terdapat ring piston, pin piston, dan batang piston.
Sedangkan blok silinder sendiri merupakan tempat terjadinya pembakaran dan
bergeraknya piston itu sendiri.
Dan yang terakhir mekanisme poros engkol merupakan kerjanya poros engkol
secara berputar dibagian bawah blok silinder dan dihubungkan dengan torak melalui
batang torak. Gerakan naik turun torak dipindahkan ke poros engkol melalui batang
torak yang dipasang pada bantalan jalan poros engkol. Ini lah yang terjadi dalam
mekanisme poros engkol.
3.2 Saran
Dari makalah yang telah penulis buat ini diharapkan pembaca setelah membaca
makalah makin mengetahui mengenai piston, silinder, hingga poros engkol. Sehingga
dengan pengetahuan yang bertambah diharapkan masa depan anak Indonesia makin
banyak terbentuknya pribadi yang cerdas untuk menciptakan inovasi baru dalam
dunia otomotif Indonesia.
14
DAFTAR RUJUKAN
15