Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adefitri andari

Kelas : Regular A.

PARAFIMOSIS

A. Pengertian
parafimosis adalah kondisi ketika kulup penis ditarik ke pangkal namun tidak dapat
dikembalikan ke ujung penis sehingga kulup penis menjepit batang penis, yang merupakan
suatu kondisi gawat darurat karena penjepitan batang penis oleh kulup penis itu sendiri akan
menimbulkan bendungan aliran darah dan pembengkakan di ujung penis.

B. Etiologi
1. Akibat pemasangan kateter
2. Menarik Prepusium ke proksimal yang biasanya di lakukan pada saat
bersenggama/masturbasi
3. sehabis pemasangan kateter tetapi tidak dikembalikan ketempat
semula secepatnya.
C. factor-faktor yang mempengaruhi parafimosis
D. Patofisiologi
Keadaan ini akibat inflamasi kronis prepusium yang berlebih. Prepusium yang diretraksi
ke belakang glans penis dan tidak dapat dikembalikan ke posisi semula akan membentuk
cincin ketat dan kuat di sekeliling glans penis. Seiring waktu, cincin tersebut mengakibatkan
kongesti vena yang berujung pembengkakan glans penis dan prepusium, yang akan
memperburuk kondisi ini.Edemaprepusium akan menjadi parah dalam beberapa jam,
tergantung ketatnya ujung prepusium, membuat reduksi menjadi lebih sulit. Selanjutnya,
terjadi oklusi arteri yang akan berlanjut menjadi infark atau nekrosis.
E. Manifestasi klinis
1. Udema gland penis
2. Nyeri
3. Kulup tertarik ke belakang kepala penis
4. Sakit pada penis

F. Penatalaksanaan
Kondisi ini sering dirawat di ruang unit gawat darurat (UGD). Cara dokter akan memberikan
bantuan antara lain:
1. Obat oles yang diterapkan ke penis Anda untuk mengurangi pembengkakan. Kemudian
dokter secara manual akan melepas kulup dari posisinya
2. Dokter menggunakan jarum untuk membuat beberapa lubang di kulup untuk
memungkinkan cairan yang menyebabkan pembengkakan agar dapat keluar. Hal
ini mengurangi pembengkakan
3. membuat celah kecil di kulup Anda untuk melonggarkannya
4. Tindakan sunat.

G. Penanganan kegawat daruratan.


1. Mengompres dengan es pada area tersebut.
2. Memasang perban dengan ketat pada penis.
3. Menggunakan jarum untuk mengeluarkan darah dan nanah yang tersumbat.
4. Menyuntikan hyaluronidase, sebuah enzim yang dapat membantu mengurangi
pembengkakan.

Anda mungkin juga menyukai