Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE FORMULASI SEDIAAN TABLET


Dosen : Ika Andriana. S. Farm., M. Farm., Apt.

Disusun Oleh :
POPPY ANANDA SR (1704101007)
CRISTIN HUDOYO (1704101009)
SHELLA ANISA DK (1704101011)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS


UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian obat secara umum, Obat adalah semua bahan tunggal/campuran

yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar guna

mencegah, meringankan ataupun menyembuhkan penyakit.

Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan

dalam menetapkan diagnosa,mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan

penyakit atau gejala penyakit, luka atau untuk memperelok badan atau bagian badan

manusia .

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

dibuat dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai, tablet dapat berbeda ukuran,

bentuk, berat, kekersan, dan ketebalalan, daya hancurnya dan aspek lain yang

tergantung dengan pemakaian tablet dan Cara pembuatannya. Kebanyakan tablet

digunakan pada pemberian secara oral. Kebanyakan tablet dibuat dengan penambahan

zat warna dan zat pemberi rasa. Tablet lain yang penggunaanya dapat Cara sublingual,

bukal, atau melalui vagina.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tablet?

2. Apa kriteria tablet?

3. Apa keuntungan dan kerugian tablet?

4. Bagaimana metode pembuatan tablet?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tablet.

2. Untuk mengetahui kriteria tablet

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian tablet.

4. Untuk mengetahui metode pembuatan tablet.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang
digunakandapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat
pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok ( menurut FI III). Tablet adalah sediaan
padatmengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (menurut FI
IV).Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tabletdibuat
dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesinyang
mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai
bentuk Punch dan die.
Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih
sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata-rata yang
diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan ataudengan alat mesin tangan,
dengan cara menekan bahan tablet ke dalam cetakan,kemudian bahan tablet yang
telah terbentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkansampai kering.

B. Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
7. Bebas dari kerusakan fisik
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku
C. Keuntungan Dan Kerugian Tablet
Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis
3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil
sehinggamemudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan
penyimpanan
4. Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.
Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai
keuntungan, antara lain :
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaanoral
yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan,
dan pengangkutan
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif
yangtepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk
sediaanoral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling
rendah
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah
8. Tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan
pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul
9. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnyatablet
tidak segera terjadi
10. Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepasterkendali)
11. .Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yangtidak
enak, dan untuk terapi lokal (salut enterik)
12. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya
produksinyalebih rendah
13. Pemakaian oleh penderita lebih mudah
14. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran
kimia,mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. (The Theory &
Practiceof Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar
Validasi,Hal 26)
Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa
kerugian, antara lain:
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan)
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
a. Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat
amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis
b. Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar
atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi
dari sifat tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian
rupa)
c. Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau
zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara,
memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul
menjadi lebih baik dari pada tablet. (The Theory & Practice of
IndustrialPharmacy, Lachman Hal 294)Tetapi jika dibandingkan dengan
keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga sediaan
tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai diperdagangan.

D. Metode Pembuatan Tablet


Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi
basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan
sediaantablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat
tablet,apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar
kecilnyadosis, dan lain sebagainya. Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga
macammetode tersebut :
1. Granulasi Basah
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipienmenjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat
dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi.
Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas.
Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah
membasahi masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat
tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat
sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan,suspensi atau
bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan kecampuran serbuk
atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalamcampuran serbuk dan
cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang
cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk diantara partikel dan kekuatan
ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya
tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan
granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai
dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah
diperoleh massa basah atau lembab makamassa dilewatkan pada ayakan dan diberi
tekanan dengan alat penggiling atauoscillating granulator tujuannya agar terbentuk
granul sehingga luas permukaanmeningkat dan proses pengeringan menjadi lebih
cepat, setelah pengeringangranul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada
alat penghancur yangdugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah :
1. Memperoleh aliran yang baik
2. Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
4. Mengontrol pelepasan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusiKekurangan metode granulasi basah
Kekurangan metode granulasi basah:
1. Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
2. Biaya cukup tinggi3.Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak
dapat dikerjakandengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan
pelarut non air
2. Granulasi Kering
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan
eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar
dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara
mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui
gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis
efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif
terhadap pemanasan dan kelembaban.Pada proses ini komponen–komponen tablet
dikompakan dengan mesincetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan
dengan punch sehinggadiperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut
slugging, pada prosesselanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk
mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila
slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam
jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang
disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500
kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan
satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu
penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk
yang mengalir dintara penggiling. Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut :
1. Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
2. Zat aktif susah mengalir
3. Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
1. Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
2. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
3. Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
1. Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
2. Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
3. Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi silang
3. Metode Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa
langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal
terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan
cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang
kecildosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada
beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin
langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung
dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet
kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). Secara umum sifat
zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah; alirannya baik,
kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas
dan kohesifitas dalam massa tablet.
Keuntungan metode kempa langsung yaitu :
1. Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
2. Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit,
makawaktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat,
tenagadan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
3. Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan
lembab
4. Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses
granul,tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi
partikel halus,sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus
terlebih dahulu.
Kerugian metode kempa langsung :
1. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi
dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat
menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
2. Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung
karenaitu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses
pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal.
Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti
senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada
kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama
pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam
granul terganggu. Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang
digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik;
kohesifitas dan adhesifitas yang baik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tablet adalah campuran zat aktif dan zat pengikat, biasanya dalam bentuk bubuk,

yang dibentuk menjadi padatan.Tablet merupakan sediaan obat padat kempak dibuat

secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata

atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan

tambahan.

Macam-macam obat tablet diantaranya tablet kunyah, tablet hisap, tablet sublingual,

tablet efervescent, dan lain-lain.

Keuntungan: Pemberian obat peroral merupakan Cara yang paling banyak dipakai

karena ini adalah Cara yang paling mudah, murah, aman dan nyaman bagi pasien.

Kerugian: Kelemahan dari pemberian obat peroraladlah pada aksinya yang lambat

sehingga cara ini tidak mudah dipakai pada keadaan gawat. Obat yang diberikan

peroral biasanya membutuhkan waktu 30- 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek

puncaknya dicapai setelah 1- 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering

mengganggu pasien.

Kontraindikasi: Cara peroral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual-

mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung

serta pada pasien yang mengalami gangguan menelan.

Indikasi: Cara peroral dapat dipakai pada pasien yang tidak mengalami mual-mual,

muntah, semi koma, pasien yang tidak akan menjalani pengisapan cairan lambung

serta pada pasien yang tidak mengalami gangguan menelan.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Farmakope Indonesia Ed III.1979.Jakarta.Wade, Ainley and Paul J Weller.


Handbook of Pharmaceutical excipients. EdII.1994.London; The Pharmaceutical
PressDepartment of Pharmaceutical Sciences.
Martindale The Extra Pharmacopoeia, twenty-eight edition. 1982. London : The
Pharmaceutical Press.Ansel, Howard C.
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat . 1989. Jakarta : UI-Press.Anief, Moh.
Ilmu Meracik Obat . 2004. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai