Anda di halaman 1dari 20

Tugas Makalah

FARMAKOGNOSI
“TUMBUHAN BERACUN BUKAN OBAT DAN PESTISIDA, TUMBUHAN
BERSIFAT KARSINOGENIK DAN HALUSINOGENIK”

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata kuliah farmakognosi


Oleh
Juliyanty Akuba, M.Sc., Apt

DISUSUN OLEH

Kelas C-S1 Farmasi 2021


Kelompok 6
1. MOH. GUNAWAN ABAS (821421114)
2. YULI ANGRAINI S RAUPU (821421042)
3. SRI AFIFAH M MOKOAGOW (821421043)
4. RIYANTI DJAFAR (821421092)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji syukur bagi Allah SWT dengan nikmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Farmakognosi dengan judul “Tumbuhan Beracun
Bukan Obat Dan Pestisida, Tumbuhan Bersifat Karsinogenik Dan
Halusinogenik”. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Beserta sahabat-sahabatnya, dan semoga safaatnya sampai kepada kita. Adapun
tujuan dari kami menulis makalah ini yakni untuk memenuhi tugas makalah dari
mata kuliah Komunikasi Kefarmasian. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang komunikasi yang terjadi di
rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Farmakognosi
Ibu Juliyanty Akuba, M.Sc., Apt. yang telah membimbing kami, memberi kami
banyak ilmu dan pengetahuan hingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Semoga makalah yang kami tulis dapat bermanfaat buat siapapun yang
membacanya, sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gorontalo, Desember 2022

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Tumbuhan Beracun ............................................................................... 3
2.2 Jenis jenis tumbuhan beracun ................................................................ 3
2.3 Karsinogenik ......................................................................................... 12
2.4 Halusinogenik........................................................................................ 13
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16
3.2 Saran ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan-tumbuhan yang ada di alam sangat banyak jenisnya. Dari
bergabgai jenis tumbuhan tersebut ada sebagian besarnya dimanfaatkan oleh
manusia. Namun ada beberapa yang jarang bahkan tidak dimanfaatkan oleh
manusia karena berbahaya terutama bagi kesehatan manusia. Ada beberapa
tumbuhan yang berbahaya karena mengandung zat-zat tertentu yang bersifat toksit
atau racun.
Tanaman-tanaman ini sebagian ada disekitar kita, oleh sebab itu sebaiknya
hati-hati kita akan membeli bunga untuk ditanam dihalaman rumah. Mungkin saja
saja tanaman yang dibeli ataupun didapat dari teman-teman merupakan tanaman
yang beracun. Proses domestikasi atau pembudidayaan secara berangsur-angsur
dapat menurunkan kadar zat racun yang dikandung oleh suatu tanaman sehingga
tanaman pangan yang kita konsumsi mengandung racun dengan kadar yang jauh
lebih rendah daripada kerabatnyayang bertipe liar (wild type). Penurunan kadar
senyawa racun pada tanaman yang telah dibudidaya antara lain dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Karena racun yang dihasilkan oleh
tanaman merupakan salah satu cara untuk melawan predator, maka tidak
mengherankan bila tanaman pangan modern jauh lebih rentan terhadap penyakit.
Beberapa kelompok racun yang ditemukan pada tanaman yang biasa kita
konsumsi, ada beberapa yang larut lemak dan dapat bersifat bioakumulatif. Ini
berarti bila tanaman tersebut dikonsumsi, maka racun tersebut akan tersimpan
pada jaringan tubuh, misalnya solanin pada kentang. Kadar racun pada tanaman
dapat sangat bervariasi. Hal itu dipengaruhi antara lain olehkeadaan lingkungan
tempat tanaman itu tumbuh (kekeringan, suhu, kadar mineral, dll) serta penyakit.
Keracunan makanan karena mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang
mengandung racun biasanya tidak menimbulkan akibat yang serius, tapi perlu
juga untuk diketahui gejala yang timbul dan tindakan penagnggulangannya.
Keracunan biasanya terjadi pada anak-anak karena tidak tahu atau tidak sengaja.
Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam tumbuh-

1
tumbuhan, antar lain bermacam-macam alkaloid, senyawa glikosida, resin,
fitotoksin, oksalat dan senyawa sianida.
Senyawa yang potensial dapat menjadi racun ini, mungkin tersebar diselurh
bagian tanaman atau terkonsentrasi dalam akar, batang, daun, atau buah. Buah
yang masih muda lebih berbahaya daripada buah yang telah masak. Selain itu,
musim, habitat, keadaan cuaca, dan tanah juga mempengaruhi kandungan zat yang
potensial dapat menjadi racun. Keracunan tumbuh-tumbuhan beracun biasanya
terjadi melalui mulut.
1.2 Tujuan
1. Memberikan informasi tentang cirri-ciri serta bentuk tanaman yang
berbahaya bagi tubuh karena mengandung racun.
2. Mengetahui gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi tanaman
toksik.
3. Mengetahui contoh tanaman beracun
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tumbuhan beracun?
2. Apa jenis tanaman bersifat karsinogenik?
3. Apa jenis tanaman bersifat halusinogenik?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tumbuhan Beracun
Tumbuhan beracun adalah tumbuhan yang mengandung sejumlah besar
zat kimia apabila terjadi kontak langsung dengan manusia dan hewan baik
dimakan atau dihirup melebihi kadar yang ditentukan, berakibat sakit atau
mematikan (Widodo, 2005)
Tanaman pangan, yaitu sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan
nutrien, vitamin, dan mineral yang berguna bagi kesehatan manusia serta
merupakan komponen penting untuk diet sehat. Meskipun demikian, beberapa
jenis sayuran dan buah-buahan dapat mengandung racun alami yang berpotensi
membahayakan kesehatan manusia. Racun alami adalah zat yang secara alami
terdapat pada tumbuhan, dan sebenarnya merupakan salah satu mekanisme dari
tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta predator. Yang
dimaksud dengan tanaman pangan adalah kelompok tanaman yang biasa
dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.Toksikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan sumber, karakteristik dan kandungan racun, gejala dan
tanda yang disebabkan racun, dosis fatal, periode fatal dan penatalaksanaan kasus
keracunan.
2.2 Jenis Tanaman yang Mengandung Racun.
1. Castor Bean (Biji Kasturi)

Castor bean atau biji kasturi yang sering disebut sebagai jarak pagar
dengan nama latin Ricinus comunis, ternyata mengandung racun yang sangat
berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung disebut ricin yang sangat

3
berbahaya bagi manusia. Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan
tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun demikian kita tidak pernah
keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk
memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak
sehingga terbuang sebagai hasil samping.
Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau
hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui
kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang
ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi
harapan bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor,
kerusakan sumsum tulang, dan AIDS.
Risin merupakan suatu protein globular dengan bobot molekul 66 kDa
(kilo dalton) tersusun atas dua buah rantai yang saling berhubungan, yaitu rantai A
(32 kDa) dan rantai B (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin adalah suatu
glikoprotein, protein yang mengikat gugus karbohidrat manosa. Keduanya secara
kovalen dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua
rantai penyusun risin berbeda satu sama lain. Rantai A memiliki aktivitas toksik
karena dapat menghambat sintesis protein. Sedangkan rantai B berfungsi
mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa.
Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur
masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin
melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan bernafas, demam, mual,
muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan tekanan darah rendah. Terpapar risin
melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea,
dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan
apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata
merah dan rasa sakit pada mata dan kulit. Perlu diketahui bahwa Sampai saat ini,
obat yang efektif untuk mengatasi keracunan akibat risin pada manusia belum
ditemukan dan sekarang masih dalam tahap penelitian.

4
2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)

Rosari Pea atau Biji kacang polong rosari degan nama Latin Abrus
precatorius, merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis dan
subtropis. Biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin. Biji
kacang polong rosari terdiri dari dua jenis yakni yang berbiji putih Biji dan berbiji
merah hitam seperti pada Gambar.
Abrin yang terkandung dalam biji kacang polong rosari jika masuk ke
dalam tubuh menyebabkan ribosom tidak bekerja. Satu molekul abrin akan
membunuh hingga 1.500 ribosom per detik. Gejala identik dengan risin, kecuali
abrin lebih beracun oleh hampir dua lipat, dosis fatal abrin adalah sekitar 75 kali
lebih kecil dari dosis fatal risin. Abrin dapat membunuh dengan jumlah kurang
dari 3 mikrogram.
Dalam tubuh abrin dapat menyebabkan demam, mual, mengeluarkan busa,
disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal, kamdung
kemih, pendarahan retina, dan luka dalam yang menyebar.
Sama seperti ricin, obat penawar untuk abrin juga belum ditemukan. Oleh
sebab itu, sebaiknya hindari berpapasan dengan abrin. Namun jika telah terpapar
misalnya tertelan sebaiknya segera minum arang aktif kemudian segera di bawa
ke puskesmas atau rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Jika terkena mata
ataupun bagian kulit yang lain segera bilas dengan air yang mengalir secepat
mungkin.

5
3. Monkshood atau wolfsbane

Tanaman disebut juga wolfsbane karena sering digunakan oleh para petani
untuk membasmi serangga. Tanaman ini dalam cerita-cerita fiksi digunakan untuk
mendeteksi manusia srigala. Tanaman ini disebut juga sebagai “tanaman arsenik “
dan pada zaman dahulu digunakan sebagai racun untuk mencemari pasokan air
musuh. Racun yang dikandung dalam tumbuhan ini disebut alkaloid
pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang digunakan pada
ujung panah mereka sebagai racun untuk berburu.
Monkshood dapat ditemukan tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika
Serikat. Karena semua bagian tanaman beracun, maka penanganannyapun ekstra
hati-hati. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak-
anak yang memegang umbi untuk jangka waktu yang panjang dapat menyerap
alkaloid beracun dan mati. Menelan atau penyerapan tanaman dapat menyebabkan
gejala jantung dan kelumpuhan. Jika tertelan, gejala meliputi terbakar pada
tungkai dan perut. Dalam kasus dosis besar, kematian dapat terjadi dalam 2-6 jam
dan 20ml cukup untuk membunuh manusia dewasa.

6
4. Bushman

Tanaman bushman atau Acokanthera oppositifolia paling banyak


ditemukan didaerah-daerah beriklim panas dan biasanya tumbuh dibawah pohon
lain ayaupun dipinggiran semak. Racun bushman ini terkenal digunakan oleh suku
Khoisan di Afrika Selatan sebagai obat racun untuk anak-anak panah mereka.
Meski tanaman ini berbunga harum dan buahnya yang enak, tetapi getahnya
merupakan racun berbahaya. Daun-daunnya sendiri bisa dijadikan bahan obat-
obatan.
4. Terompet Malaikat

Angel’s trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet
karena bentuknya yang menyerupai terompet. Bunga terompet mengandung zat
hallucinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan seseoarang mengalami
halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet termasuk salah satu NARKOTIKA.
Kandungan aktifnya dalam bunga terompet adalah atropine, hyoscyamine dan

7
scopolamine yang diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau
anticholinergics.
Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat
halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman, dan
bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak racun
yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang overdosis dan
meninggal.
5. Water Hemlock

Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai tanaman paling


mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar tanaman ini
mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan sebagian
besarnya terkonsentrasi diakar. Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat
menyebabkan kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak
mampu bertahan lagi. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan
atau fibrilasi ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah konsumsi.
Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau termasuk
tanaman jenis umbi-umbian sehingga sering salah dikonsumsi ole manusia.
Tanaman ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga
misalnya sapi.
Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh didaerah berair
dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas hijau atau putih
kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini belum ada obat

8
penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan terutama terdiri
dari perawatan suportif.
6. English Yew

English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah salah satu pohon
mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum ditemukan di
Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh, karena
seluruh bagiannya sangat beracun kecuali kulit buahnya. Karena racunnya
memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses
aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine
atau taxane dengan rumus molekul C20H36.
Taxine merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung.
Racun tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan
penawarnya. Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100 gram.
Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap telah
meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka.
7. Snakeroot

9
Snakeroot dengan nama Latin Ageratina altissima merupakan tanaman
beracun asli Amerika utara dan mengandung racun tremetol. Tanaman ini tidak
membunuh manusia secara langsung, karena masuk ke dalam tubuh manusia
melalui ternak. Artinya jika ternak mengkonsumsi tanaman ini, kemudian ternak
tersebut di makan atau diambil susu untuk dikonsumsi maka racun tersebut ikut
masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga menyebabkan bahwa ibu Abraham Lincoln,
Nancy Hanks, meninggal karena penyakit susu yang disebabkan oleh tanaman ini.
Hati-hati tanaman yang satu ini sangat banyak disekitar kita. Oleh sebab itu,
ternak peliharaan jangan diberikan sembarang tanaman. Walaupun tanaman
tersebut tidak berbahaya bagi ternak, tetapi zat yang terkandung di dalamnya
berbahaya bagi manusia.
8. Strychnine

Pohon Strychnine lebih dikenal sebagai kacang racun atau Tombol Quaker
dengan nama Latin Strychnos nuxvomica L, adalah pohon berukuran sedang, asli
India dan Asia Tenggara. Benih kecil di dalam pohon ‘hijau mirip buah jeruk,
sangat beracun, karena dipenuhi dengan alkaloid beracun yang disebut Strychnine
dan Brucine. Strychnine merupakan racun yang digunakan untuk meracuni tikus
dan predator kecil.
Efek toksik strychnine telah dikenal dari zaman China kuno dan India.
Strychnine pertama kali ditemukan oleh kimiawan Perancis Joseph Bienaimé
Caventou dan Pierre-Joseph Pelletier pada tahun 1818.30 mg racun ini cukup fatal
bagi orang dewasa, dan akan menyebabkan kematian yang menyakitkan dengan
kejang-kejang hebat karena stimulasi simultan dari ganglia sensoris di tulang
belakang.

10
9. Moonseed (Biji Bulan)

Biji dari buah yang berasal dari Amerika Utara ini adalah racun yang
sangat berbahaya bagi manusia, meski burung bisa memakannya. Moonseed
dengan nama Latin Menispermum candense awalnya menyebabkan kelumpuhan
dan lebih fatal lagi pada dosis yang lebih banyak dan apabila tidak diobati dengan
segera.
10. Daphane

Daphne atau sering disebut juga spurge laurel adalah tanaman jenis semak
yang banyak terdapat di Eropa. Tanaman ini memiliki bi bunga dan daun menarik.
Bunga tanaman ini memiliki wangi yang khas, namun banyak mengandung racun
jenis mezerin. Cabang, daun, bunga dan bahkan mungkin madu terbuat dari nektar
tanaman ini beracun. Dengan mengkonsumsi daun-daunnya atau buah-buah merah
dan kuningnya akan menyebabkan pembengkakan bibir dan lidah, rasa haus,
kesulitan menelan, pendarahan, mual, muntah, diare, lemah, dan koma, lalu
kematian.
Daphne Odora terdiri dari beberapa jenis antara lain Daphne Napolitana,
Daphne Collina, Daphne Mezereum, Daphne “Lawrence Crocker”, Daphne

11
“Burkwoodii”, Daphne “Carol Mackie”, Daphne “Fragrance Abadi”, Daphne “Es
Summer”, Daphne Retusa, Daphne Bholua dan Daphne Odora yang memiliki
bunga putih.
11. Narcissus

Narcissists, yang juga disebut daffodil ini, sebenarnya adalah racun yang
berbahaya juga. Yang menyebabkannya adalah bukan bunga atau batangnya
melainkan akar simpannya (bulbs). Satu kasus fatal yang terkenal di Toulouse di
awal tahun 1900-an terjadi ketika akar-akar simpan (yang menggelembung) ini
dikira sebagai bawang dan dikonsumsi.
Di botanical.com dijelaskan sbb: “Socrates menyebut tanaman ini ‘Chaplet
of the infernal Gods’ karena efek narkotika-nya. Ekstrak dari akarnya ketika
dioleskan pada luka terbuka akan menyebabkan sempoyongan, mati rasa seluruh
sistem syaraf dan kelumpuhan jantung.” Mesi demikian tanaman ini juga punya
khasiat karena dipercaya dapat menyembuhkan kebotakan juga digunakan sebagai
zat perangsang (aphrodisiac).
2.3 Karsiogenetik
Karsinogenik adalah zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker.
Biasanya cara kerja karsinogenik adalah dengan merusak DNA secara langsung,
sehingga menyebabkan mutasi. Kondisi tersebut akan mengganggu proses normal
pembentukan sel, sehingga sel-sel membelah lebih cepat atau bahkan
meningkatkan kemungkinan perubahan DNA.
Secara umum karsinogen adalah senyawa yang dapat menyebabkan atau
menginduksi penyakit kanker. Dalam arti karsinogenik adalah senyawa yang
dapat menyebabkan perubahan sel-sel normal menjadi sel-sel kankerdengan

12
mengubah DNA dan menyebabkan dimulainya pertumbuhan kanker. Oleh karena
itu efek karsinogen dapat puladiartikan sebagai efek karsinogenesis atau
mutagenesis (Pitot dan Dragan, 1996).
Karsinogenesis terdiri dari beberapa tahap, sedikitnya ada tiga, yaitu (i)
inisiasi, (ii) promosi, dan (iii) progresi. Pada inisiasi, sel normal berubah menjadi
sel pra-maligna. Reaksi karsinogen dengan DNA menyebabkan amplifikasi gen
dan produksi berbagai gen. pajanan karsinogen satu kali saja sudah cuup
menyebabkan kerusakan permanen dan nirpulih. Di tahap ini, ekspresi gen belum
mengalami perubahan. Promosi dicetuskan oleh promotor, zat non-mutagen yang
tidak menimbulkan amplifikasi gen tetapi dapat meningkatkan reaksi karsinogen.
Promotor yang umum terkenal adalah ester forbol, tesusun atas TPA
(tetradekanoil forbol asetat) dan RPA (12-retinoil forbol asetat); promotor ni
terkandung dalam minyak kroton. Sifat-sifat promotor antara lain (i) mengikuti
kerja inhibitor, (ii) perlu dipajankan berkali-kali, (iii) dapat reversibel, dan (iv)
dapat mengubahekspresi gen (contohnnya hiperplasia, induksi enzim, dan induksi
diferensiasi).Promosi pun berlanjut ke tahap progresi; dalam tahap ini, terjadi
aktivasi, mutasiatau kehilangan gen, seta perubahan benigna menjadi pra-maligna.
(Wooster and Weber, 2005).
Tanaman ceplukan bersifat analgetik (penghilang nyeri), diuretik (peluruh
airseni), detoxifies (penetral racun), pereda batuk serta penyakit fungsi kelenjar-
kelenjar tubuh dan dengan adany kandungan kimia, maka tanaman
ceplukan dapat berkhasiat sebagai antitumor dan menghambat pertumbuhan
kanker (Mangan, 2003).
2.4 Halusinogenik
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya khayal
(halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi tentang
lingkungan dan dirinya baik yang berkaitan dengan pendengaran,
penglihatan, maupun perasaan. Dengan kata lain obat-obatan dengan jenis
halusinogen memutar balikkan daya tangkap kenyataan objektif.
Halusinasi atau khayalan adalah merupakan penghayatan semu, sehingga
apa yang dilihat tidaklah sesuai dengan bentuk dan ruang yang

13
sebenarnya. Bahaya yang biasanya terjadi karena pemakaian obat-obatan
ini adalah penilaian yang salah dan mengakibatkan orang akan
memberikan keputusan yang salah dan gegabah sehingga menyebabkan
kecelakaan misalnya. Efek-efek setelah pemakaian halusinogen adalah
rasa khawatir yang akut, gelisah dan tidak bisa tidur, biji mata yang
membesar, suhu badan meningkat, tekanan darah meningkat, gangguan
jiwa berat. Setelah pemakaian seseorang akan merasa tenang dan damai
dalam sesaat sesudah itu menjadi murung, ketakutan atau gembira
berlebihan. Kondisi tersebut bisa berlangsung singkat dan bisa pula
berlangsung berbulan-bulan. (Partodiharjo, 2010)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien
mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaaan atau penghiduan. Klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada (Damaiyanti, 2012).
Halusinasi yang paling banyak diderita adalah halusinasi pendengaran
mencapai lebih kurang 70%, sedangkan halusinasi penglihatan menduduki
peringkat kedua dengan rata-rata 20%. Sementara jenis halusinasi yang lain
yaitu halusinasi pengucapan, penghidu, perabaan, kinesthetic, dan cenesthetic
hanya meliputi 10% ,(Muhith, 2015).
Menurut Videbeck (2008) dalam Yosep (2009) tanda pasien mengalami
halusinasi pendengaran yaitu pasien tampak berbicara ataupun tertawa sendiri,
pasien marah-marah sendiri, menutup telinga karena pasien menganggap ada yang
berbicara dengannya
Contoh dari tanaman bersifat halusinogenik adalah:
1. Kanna
Tanaman ini asalnya dari benua Afrika dan digunakan sebagai bahan bius
untuk melumpuhkan musuh, hewan buruan, atau pasien yang membutuhkan
ketenangan dalam penanganan tim kesehatan. Cara menggunakan tumbuhan ini
cukup mudah yakni dengan mengunyahnya. Saripati yang keluar dari kanna akan
membuat siapapun merasa tenang dan mengantuk. Namun jangan

14
menggunakannya secara berlebihan karena akan menimbulkan efek halusinasi
hingga badan yang mati rasa.
2. Pala
Tanaman ini memang kerap dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan
campuran rempah untuk masakan, minuman, bahkan obat tradisional. Ternyata
siapa sangka pala punya efek yang menyerupai ganja saat dikonsumsi
sembarangan. Pala yang dikonsumsi secara langsung dengan jumlah yang
melebihi dosis maka akan menimbulkan efek euforia dan halusinasi yang cukup
parah. Bahkan, pala dapat membawa risiko kejang-kejang hingga kematian.
3. Damiana
Tanaman damiana jadi salah satu tanaman yang mampu menimbulkan efek
mabuk. Aroba bunganya akan membuat siapapun yang menghirup secara
berlebihan akan terbius. Tanaman yang banyak ditemukan di daratan tropis ini
memang cukup mengerikan. Namun, di beberapa wilayah justru dijadikan
campuran teh karena menimbulkan efek manis. Di beberapa negara damiana juga
dipakai untuk mencampur obat terlarang untuk menimbulkan efek ‘fly’ lebih kuat.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tumbuhan beracun adalah tumbuhan yang mengandung sejumlah besar zat
kimia apabila terjadi kontak langsung dengan manusia dan hewan baik dimakan
atau dihirup melebihi kadar yang ditentukan, berakibat sakit atau mematikan
2. Karsinogenik adalah zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker.
Biasanya cara kerja karsinogenik adalah dengan merusak DNA secara langsung,
sehingga menyebabkan mutasi.
3. Halusinogenik/Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana
klien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan, perabaaan atau penghiduan. Contoh tanaman
yang bersifat halusinogenik adalah kanna, pala dan damiana.
3.2 Saran
Dari uraian makalah ini disarankan kepada para pembaca khususnya
mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah yang terkait dengan isi makalah ini
agar sebaiknya mencari literatur lain baik dari beberapa referensi buku maupun
internet agar materi ini dapat dikembangkan lebih luas dengan harapan wawasan
dapat bertambah mengenai “tumbuhan beracun bukan obat dan pestisida,
tumbuhan bersifat karsinogenik dan halusinogenik”.

16
DAFTAR PUSTAKA

Chadha, P, V.1995. catatan kuliah ilmu forensik dan toksikologi edisi 5. widya
medika.Jakarta.

De Groot AP. Toxische stoffen die van nature in voedingsmiddelen voorkomen.


Literatuuroverzlcht.. Report No. V 85.074/350445. CIVO Instituten--
TNO, The Netherlands.

Ferrando R. 1981. Traditional and non-traditional foods. FAO, Rome.

Liener IE. (ed). 1969. Toxic constituents of plant foodstuffs. Academic Press, New
Linamarin. The Toxic Compound of Cassava, Journal of Venomous
Animals and Toxins York.

Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi).


Yogyakarta: Andi

Sartono. 2002. Racun Dan Keracunan. widya medika.Jakarta.

Syarief, nurbama. 2003. toksikologi II. FK USU. Medan.

Videbeck, Sheila L,. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai