NOVRIYANTI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
2
ABSTRAK
ABSTRACT
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi
Oleh:
Novriyanti
G34102001
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
4
Menyetujui:
Mengetahui:
Tanggal Lulus:
5
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Sang Pemilik Cinta
yang memberikan kemudahan, inspirasi untuk berkarya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Anggrek
Indonesia Permai yang berlokasi di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah,
Kelurahan Pinang ranti, Jakarta Timur. Judul yang penulis pilih ialah
Keanekaragaman Hama Anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak drh. Djoko Waluyo, M.S. dan Bapak Ir. Yos
Sutiyoso sebagai pembimbing, serta Ibu Dra. Taruni Sri Prawasti yang telah banyak memberikan
masukan dan saran. Terimakasih kepada Bapak Ir. Tri Heru Widarto, M.Sc. yang telah membantu
mengidentifikasi moluska; Bapak Djoni dari staf Departemen Biologi; sahabat-sahabat: Noni,
Iqbal, Bian, Gema, Angga, Warman, dan seluruh mahasiswa biologi angkatan 39.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih terbesar kepada Nyanyak, Ayah, Kak Serli, Yuli,
Kak Fifi, dan Bang Eril yang selalu memberi semangat, doa dan kasih sayangnya yang tiada henti.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Novriyanti
6
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jambi pada tanggal 10 Nopember 1984 dari ayah Drs.
Samsuar Syam dan ibu Tjut Saflina. Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara.
Tahun 2002 penulis lulus dari SMA Negri 04 Banda Aceh dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis
memilih Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan teater Garis
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tahun 2004 penulis menjabat
sebagai ketua teater. Penulis juga aktif menjadi anggota Orientasi Alam Biologi
(OWA), dan anggota Bioworld divisi Anggrek dan Tanaman Hias. Tahun 2005
penulis berhasil menyelesaikan praktek lapangannya dengan judul ”Budidaya
Tanaman Anggrek Dendrobium white light pink di Taman Anggrek Indonesia
Permai” di Taman Anggrek Indonesia Permai.
7
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Waktu dan Tempat 1
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN 9
8
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Nilai kriteria kerusakan ditentukan berdasarkan proporsi bagian 2
tanaman yang rusak (Yi).
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Tungau T. orchidarum (a) Bagian-bagian tubuh (tampak dorsal) 2
perbesaran 10x10, (b) seta pada bagian posterior, (c) Bagian anterior.
Perbesaran 10x40 (b, c).
6 Siput P. pupillaris 4
7 Keong L. gracilis. 4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Peta Taman Anggrek Indonesia Permai. 10
Sayap tungkai
Tungkai palpus
(a) (b)
(a)
tungkai kuku
tungkai
(a) (b)
(b)
Probosis funikulus
Gambar 5 Kutu F. virgata dewasa (a)
(c) (d) Bagian dorsal, (b) Bagian
ventral. Perbesaran 10x10 (a &
b).
Gambar 3 Kumbang O. aterrimus: (a) kum-
bang dewasa, (b) tungkai, (c) Kumbang O. aterrimus tubuh berwarna
probosis, (d) funikulus. Perbe- hitam dengan panjang tubuh 5 mm (Gambar
saran 10x40 (b, c, d). 3a). Memiliki probosis yang panjang
(Gambar 3c) dan sepasang funikulus yang
Bagian anterior disebut gnathosoma, terdiri membengkok, masing-masing memiliki
dari palpus dan celicera (Gambar 1c). tujuh ruas (Gambar 3d). Terdapat tiga
Podosoma ialah bagian tubuh yang terdiri pasang tungkai yang dilengkapi dengan
dari tungkai dan opisthosoma ialah bagian kuku-kuku tarsus sederhana dengan sebuah
tubuh dibelakang tungkai. Memiliki seta kuku tunggal (Gambar 3b). Serangga D.
pada bagian posterior dan tungkai (Gambar simithi berbentuk panjang, ramping, dan
1b). Tungau D. vandergooti berbentuk berwarna hitam. Memiliki tiga pasang
lonjong, berwarna jingga. Tungau dewasa tungkai, dan panjang tubuh 1.2 mm (Gambar
memiliki empat pasang tungkai, dua pasang 4). Terdapat rambut-rambut halus pada
di bagian anterior dan dua pasang lagi di bagian tepi sayap, tungkai, abdomen, dan
4
toraks yang tersusun tidak teratur. Terdapat tua disebabkan karena pada daun tua lebih
dua pasang sayap yang melekat pada bagian terlindungi dari hujan dibandingkan pada
toraks. bagian pucuk daun. Luka akibat tusukan
Kutu F. virgata mensekresikan malam tungau ini ditandai dari perubahan warna
yang menutupi tubuhnya (Gambar 5a). daun. Daun yang terserang berubah warna
Terdapat cairan tubuh yang berwarna seperti perunggu kemudian menghitam.
kemerahan. Tubuh bulat telur memanjang Tungau D. vandergooti menyerang bagian
dan beruas dengan 3 pasang tungkai, dan helai daun hingga ke pelepah daun (Gambar
sepasang antena dengan delapan ruas 8b).
(Gambar 5b). Tubuh tertutup sekresi tipis Kumbang O. aterrimus banyak menye-
berwarna putih, sehingga segmen tubuh rang daun muda dan pseudobulb. Kerusakan
masih jelas terlihat. Terdapat duri-duri pada daun menyebabkan daun berlubang
diseluruh tepi tubuh. Duri tegang dan mudah (Gambar 8a), serangan tertinggi pada jenis
patah. Apikal seta pada bagian posterior Dendrobium sp.. Pada daun dan bunga yang
panjang. Panjang tubuh 5 mm. terserang serangga D. simithi (Thrips)
terdapat bintik-bintik hitam dan feses thrips
yang telah mengering. Thrips tidak mampu
terbang jauh karena tubuhnya yang kecil.
Mudah terbawa angin dan berpindah ke
tanaman lain, sehingga dapat menjadi vektor
penyebar virus. Bunga dan daun juga dapat
terserang kutu F. virgata. Serangan kutu ini
mudah dikenali karena kutu hidup dalam
koloni dan mudah terlihat dengan jelas.
Koloni berwarna putih.
Tabel 2 Hama tanaman anggrek dan bagian tanaman yang diserang, di Taman Anggrek Indonesia
Permai.
60
50
40
30
20
10
0
g
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
lin
av
K
35
30
25
20
15
10
5
0
g
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
lin
9
av
K
pupillaris cendrung lebih banyak ditemukan State. J Florida Entomol 88(4): 408-
pada tanaman tua dibandingkan pada 414.
tanaman muda. Populasi P. pupillaris Dharma B. 1988. Siput dan Kerang
meningkat mengikuti umur tanaman. Indonesia (Indonesian Shell). Jakarta:
` PT Sarana Graha.
Gutierrez J, Schicha E. 1982. Two New
SIMPULAN DAN SARAN Species of Tenuipalpus Donnadieu from
New South Wales (Acari:
Simpulan Tenuipalpidae). J. Aust. Ent. Soc 21:
Hama yang ditemukan pada lokasi 137-141.
pengamatan ialah T. orchidarum (Acari: Helle W, Sabelis MW. 1985. Spider Mites
Tetranychidae), D. vandergooti (Acari: Te- their Biologi Natural Enemis &
tranychidae), O. aterrimus (Coleoptera: Cur- Control. Amsterdam: Elsevier.
culionidae), D. simithi (Thysanoptera: Thri- Hollingsworth RG, Hara AH, Sewake KT.
pidae), F. virgata (Homoptera: Pseudococ- 2001. Scouting for Thrips in Orchids
cidae), P. pupillaris (Stylommathophora: Flowers. J Insect Pest 8:1-4
Ariophantidae), L. gracilis (Mesurethra: Jhonson PJ. 2006. Mites on Cultivated
Subulidae). Intensitas serangan hama Orchids. Insect Research Collection,
tertinggi ialah T. orchidarum. Serangan South Dakota State University,
terendah ialah D. simithi. Serangan T. Brookings, SD 57007
orchidarum, D. vandergooti dan D. simithi Kalshoven LGE. 1981. Pest of Crop in
meningkat pada musim kemarau, sedangkan Indonesia. Laan PA van der,
pada musim hujan tanaman anggrek banyak penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru- Van
diserang oleh F. virgata, P. pupillaris, L. Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van
gracilis, dan O. aterrimus. Perbedaan de Cultuurgewassen ini Indonesie.
musim pada pola serangan hama disebabkan Kondo H, Maeda T, Tamada T. 2003.
karena perbedaan siklus hidup dan Orchid Fleck Virus: Brevipalpus
kebutuhan makan pada setiap jenis hama. californicus Mite Transmisson, Biologi
Properties and Genome Structure. Exp.
Saran Appl. Acarol 30: 215-223.
Penelitian lebih lanjut diperlukan Krantz GW. 1978. A Manual of Acarology.
adanya informasi mengenai macam-macam Second Edition. Corvallis: Oregon Univ
pestisida, agar diketahui efektivitasnya Book Store.
dalam pengendalian hama. Selain itu [Litbang Deptan] Penelitian dan Pengem-
diperlukan juga pengetahuan mengenai bangan Departemen Pertanian. 2006.
siklus hidup hama untuk mengetahui pola Prospek dan Arah Pengembangan
serangannya. Agribisnis Anggrek. 0104.
Nurhayati A. 1990. Pengamatan Hama-hama
Tanaman Anggrek di Desa Bojongsari
DAFTAR PUSTAKA Baru, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor:
[Anonim]. 2001. Orchid Weevil Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Orchidophilus aterrimus Outbreak Bogor.
Reported. Plant Protection Service Pracaya. 1992. Hama dan Penyakit
Secretariat of the Pacific Community 20 Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Apriyanto D. 2003. Koisidensi Dua Spesies Tarr SAJ. 1972. The Principles of Plant
Respo di Sentra Produksi Sayur Rejang Pathology. The Macmillan Press.
Lebong, Bengkulu. Ilmu-ilmu Pertanian London Bastoke, New York. 632p
Indonesia 5: 7-11. Tjoa Tjien Mo. 1964. Memberantas Hama-
Borror DJ, Triplehorn CA, Jhonson NF. hama dan Penjakit-penjakit Anggerik.
1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Jakarta: PT Kinta.
Ed. Ke-6. Yogyakarta: Gadjah Mada Untherstenhofer G. 1963. The Basic
Univ Pr. Terjemahan dari: An Principles of Crops Protection Field
Introduction to the Study of Insects. Trials. Bayer Pflanzenschutz- Le-
Childers CC, Rodrigues JCV. 2005. Verkusen. 83 p.
Potential Pest Mite Species Collected Williams DJ, Watson GW. 1988. The Scale
on Ornamental Plants From Central Insects of the Tropical South Pacific
America at Port of Entry to the United Region. Part 2. The Mealybugs
8
LAMPIRAN
10
Lampiran 2 Gambar O. aterrimus (a) kerusakan pada pseudobulb , (b) larva, (c) kumbang muda,
(d) kumbang dewasa.
(a) (b)
(c) (d)