Anda di halaman 1dari 2

PEMBELAHAN

A. Identitas
Nama / NIM : Yakuti Afifah / 1808086003
Prodi / Kelas : Pendidikan Biologi / 4A
Waktu Pertemuan : Ke 4 pada Senin, 24 Februari 2020, Pukul 16:10 WIB
Dosen Pembina : Widi Cahya Adi, M.Pd
B. Isi Resume
Hasil Bacaan (Reading)
Zigot adalah oosit dan spermatozoa yang bergabung menjadi satu setelah proses fertilisasi.
setelah terjadi fertilisasi pada sel telur dan sel sperma, terjadi proses embriogenesis yang
merupakan rangkaian proses yang terjadi sesaat setelah pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Proses embriogenesis meliputi fase cleavage (pembelahan) zigot, fase morula, blastula, dan
gastrula.
1. Fase cleavage, terjadi selama zigot di saluran oviduk menuju endometrium. Pada fase ini
sel telur terbagi menjadi dua belahan yang berbeda yaitu animal hemispheredan vegetal
hemisphere. Pada fase ini sel membelah secara mitosis dan menghasilkan 2,4,8 dan
16 blastomer. Pembelahan sel ini berlangsung cepat namun tidak menambah ukuran
zigot. Pada tahap pembelahan ini zigot masih dikelilingi oleh zona pleusida.
2. Fase morula, terjadi setelah zigot membelah menjadi 16 sel kemudian terjadi
pembelahan menjadi 32 sel yang disebut dengan morula. pada fase ini berupa bola
padat yang penuh dengan sel-sel hasil pembelahan dan masih disemuti oleh zona
pleusida. Blastomernya terus mengalami pembelahan, menjadi 64.. dan pembuahan
berlangsung sepanjang saluran oviduk.
3. Fase blastula, setelah 4 sampai 5 hari zigot berubah menjadi bola padat yang diikuti
oleh migrasi sel-sel blastomer menuju ke vegetal pore, sehingga terbentuk rongga di
bagian animal pore yang disebut dengan blastocoel. Pada hari ke 6 atau 7 setelah
fertilisasi, blastosit siap berimplantasi krahim.
4. Fase gastrula, setelah blastosit berimplantasi, sel-sel trophoblast dari blastosit berinvasi
ke dinding endometrium, kemudian berkembang membentuk lapisan dari dalam ke luar
yaitu; hipoblast, epiblast dan trophoblast. Selanjutnya zigot memasuki fase gastrula
dengan terbentuknya rongga gastrocoel akibat involusi (pelekukan)bibir dorsal
blastopore ke dalam bagian dalam rongga blastocoel. Involusi tersebut mengakibatkan
terbentuknya rongga gastrocoel atau arkenteron. Rongga arkenteron kemudian akan
menjadi saluran pencernaan dan bibir dorsal akan menjadi anus.
Berdasarkan kandungan yolk dan tipe pembelahannya, telur dapat dikelompokkan menjadi:
1. Isolechital atau oligolechital adalah telur dengan kandungan yolk sedikit dan
menyebar. Tipe pembelahannya adalah holoblastik, artinya blastomerblastomer hasil
pembelahan terpisah secara sempurna. Pola pembelahannya terdiri atas:
 radial, blastula berbentuk bundar, rongga besar dan terdapat di tengah.
Dijumpai pada echinodermata dan amphioxus.
 bilateral, blastula berbentuk bundar, rongga besar dan terdapat di tengah.
Dijumpai pada ascidian
 Spiral, blastula berbentuk bundar, rongga besar dan terdapat ditengah. Dijumpai
pada molusca.
 Rotasional, blastula berbentuk bundar, rongga besar, dan terdapat ditengah.
Dijumpai pada mamalia.
2. Mesolechital adalah telur dengan kandungan yolk yang sedang, dan biasanya
terkonsentrasi pada kutub vegetatif. Tipe pembelahannya adalah holoblastik, pola
pembelahan adalah radial, blastula bulat, rongga blastula kecil dan lebih
terkonsentrasi ke kutub anima. Dijumpai pada amphibia, dan ikan paru-paru.
3. Telolechital adalah telur yang memiliki kandungan yolk yang banyak. Tipe
pembelahannya adalah meroblastik, yaitu blastomer-blastomer hasil pembelahan
tidak terpisah secara sempurna. Blastula berbentuk cakram, rongga blastula
terbentuk diantara epiblas dan hipoblas. Dijumpai pada ikan, reptil dan burung.
4. Centrolechital adalah telur dengan kandungan yolk terpusat pada bagian tengah
telur. Tipe pembelahannya adalah meroblastik, pola pembelahannya adalah
superfisial, blastula berbentuk bundar hingga selindris, rongga blastula tidak ada.
Dijumpai pada serangga dan arthropoda lainnya. Selama berlangsungnya pembelahan
zygot, bidang-bidang yang ditempuh selama mitosis secara umum adalah bidang
meridian, bidang vertikal, bidang ekuator dan bidang latitudinal.

Pertanyaan yang muncul (Questioning)

Jawaban Pertanyaan (Answering)

C. Refleksi Diri
Setelah meresume materi ini saya menjadi lebih paham dengan proses fase pada pembelahan
zigot.

D. Daftar Rujukan
Campbell. 2004. Biologi Edisi 5 Jilid 3. Erlangga. Jakarta
Salder, T. W. 2019. Langman’s Medical Embriology 12th Edition. London: Wolters Kluwer

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-paper-6604-6_Embriogenesis.pdf artikel
oleh Titta Novianti

Anda mungkin juga menyukai