Anda di halaman 1dari 2

1.

Kelebihan dan kekurangan croos sectional dan longitudinal


 Kelebihan cross sectional
pertama, Penelitian Cross Sectional memungkinkan sampling dari
populasi dari masyarakat umum yang generalisasinya cukup.
kedua, Biaya penelitian relatif lebih murah dan hasilnya yang didapat
lebih cepat untuk diperoleh karena jangka waktu penelitian yang sebentar atau hanya
dalam satu periode waktu saja, sehingga  biaya operasional penelitian jadi lebih
murah.
ketiga, Hasil dari penelitian ini dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel
sekaligus.
keempat, Jarang terancam loss to follow up (drop out).
kelima, Dapat dimasukkan ketahapan pertama suatu
penelitian cohort atau eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali
menambah biaya, karena hasil penelitian cross setional hanya berupa data pada
periode waktu tertentu dan dapat digabung terhadap hasil perubahan dari hasil
penelitian lainnya yang masih relevan atau memiliki korelasi terhadap hasil
penelitian.
keenam, Hasil penelitian dapat digunakan untuk bahan penelitian
lanjutan yang bersifat lebih konklusif.
terakhir, Membangun hipotesis dari hasil analisis.
 Kekurangan croos sectional
pertama, Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan
data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relation tidak
jelas) sehingga dibutuhkan data tambahan atau penelitian lanjutan untuk dapat
menemukan hubungan sebab akibat tersebut.
kedua, Studi prevalens lebih banyak menjaring subjek jangka
panjang dibanding jangka pendek.
ketiga, Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak, terutama bila
variabel yang dipelajari banyak.
keempat, Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang terjadi, karena akan
sulit untuk menemukan gejala atau pola prediksi jangka panjang.

 Kelebihan longitudinal
satu, Analisis perkembangan dari tiap individu yang perubahannya
diamati terhadap waktu pengamatan pada beberapa periode.
dua, Meneliti perubahan kenaikan peningkatan individu, atapun bentuk
perubahan-perubahan yang lainnya pada lingkungan sosial.
tiga, Analisis hubungan proses kematangan terhadap proses
pengalaman.
empat, Pendekatan ini dapat menerima perbandingan dengan hasil uji
yang lain. Memungkinkan juga untuk dilakukan pengamatan terhadap hasil uji
atau pengamatan pada kegiatan penelitian yang lain pada periode waktu tertentu.
lima, Memungkinkan untuk melakukan perbandingan perubahan yang terjadi
pada berbagai keadaan lingkungan luar.
 Kekurangan longitudinal
satu, Waktu penelitian yang relatif lama. Karena penelitian longitudinal yang
bersifat sekuensial terhadap waktu, maka dibutuhkan kesabaran oleh para peneliti
untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk merumuskan hasil dari kegiatan
penelitian.
dua, Biaya penelitian yang besar. Dengan waktu pengamatan yang lama,
sudah pasti biaya operasional yang diperlukan juga tidak lebih sedikit daripada
kegiatan penelitian yang hanya dilakukan pada satu periode waktu saja dengan
kondisi yang sama.
tiga, Banyak data yang diambil tidak bersifat praktis untuk dapat
langsung dipakai, karena yang dibutuhkan tidak bisa langsung dapat sekaligus
melainkan secara berurutan terhadap periode waktu tertentu. Bisa jadi, pada saat
kegiatan penelitian pada tahapan pengamatan lanjutan, data yang dibutuhkan sudah
tidak tersedia atau sudah usang.

2.

Anda mungkin juga menyukai