4959 301 9950 2 10 20171010 PDF
4959 301 9950 2 10 20171010 PDF
SUHU LARUTAN
1)
Laili Mei Ari Putri, 1) Trapsilo Prihandono, 1) Bambang Supriadi
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email : p3rot.k3linci@gmail.com
Abstract
147
148 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 147-153
mengalir dari benda yang bersuhu lebih tetapi tidak di planet lain. Air merupakan
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, bahan pelarut yang universal, sehingga air
dan sesuatu itu menyebabkan benda yang merupakan pelarut yang baik. Air mampu
bersuhu rendah tadi meningkat atau suhu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia
benda tetap tetapi mengalami peubahan misalnya seperti garam-garam, gula, asam,
wujud (Ansar. 2011). beberapa jenis gas dan banyak macam
Pada kenyataan yang sesungguhnya molekul organic (Utomo, S. 2015).
jumlah kalor yang sama diberikan pada Garam adalah suatu senyawa ion
beberapa jenis benda yang berbeda yang terdiri dari kation basa dan anion sisa
menunjukkan bahwa masing-masing benda asam. Garam (NaCl) tidak dikonsumsi pada
mengalami kenaikan suhu yang berbeda- proses elektro kimia, oleh karena itu untuk
beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap membuat konsentrasi elektrolit konstan perlu
jenis benda memiliki kemampuan menyerap ditambahkan larutan dalam hal ini adalah
kalor yang berbeda-beda. Disamping itu H2O atau aquades. Konsentrasi yang
pada umumnya yang mempunyai sifat semakin tinggi yaitu gabungan antara NaCl
menyerap kalor yang baik, maka benda dan H2O akan menyebabkan kadar hidrogen
tersebut juga bersifat melepas kalor yang dan asam yang terbentuk semakin tinggi
baik (Saufiyah, R., dkk. 2015). (Budiman, A. 2012).
Suatu zat cair akan mendidih apabila Semakin banyak jenis zat terlarut
molekul-molekul mendapat energi yang yang dicampurkan maka semakin tinggi pula
cukup untuk membebaskan diri dari sesama titik didih larutannya. Jadi semakin besar
molekul yang selanjutnya berubah menjadi konsentrasi larutan maka energi yang
uap (Arlita, M. A. 2013). Ketika zat lain digunakan juga semakin besar maka waktu
terlarut dalam air maka bahan dari zat yang diperlukan juga akan semakin kecil.
tersebut akan menjadi partikel-partikel, yang Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
nantinya partikel ini akan mengikat partikel memutuskan untuk mengambil judul
air dan membebaskan diri menjadi uap, Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap
dengan kata lain molekul-molekul air akan Laju Kenaikan Suhu Larutan .
memerlukan energi yang lebih tinggi untuk
mendidih (Wolke, 2003). Waktu yang METODE PENELITIAN
diperlukan untuk mendidih pada larutan
berbeda-beda tergantung besarnya jenis zat Penelitian ini merupakan penelitian
terlarut dan konsentrasinya. eksperimen tentang pengaruh konsentrasi
Konsentrasi larutan adalah larutan terhadap laju kenaikan suhu yang
komposisi yang menunjukkan dengan jelas dipadukan dengan persamaan regresi linier
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap dan uji t koefisien korelasi parsial. Terlebih
pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar dahulu menghitung kesalahan rata-rata
sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati karena pengukuran diulang sebanyak 5 kali
titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap agar mengetahui adanya kesalahan relatif.
di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu Setelah itu data yang dihasilkan
suatu larutan dapat mengandung lebih dianalisis menggunakan uji statistik
banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan koefisien korelasi parsial dan garis regresi.
jenuh (Adha, S. D. 2015) Uji statistik koefisien korelasi parsial
Air adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk menguji signifikan atau
penting bagi semua bentuk kehidupan tidaknya hubungan dua variabel antara
yang diketahui sampai saat ini di bumi, variabel interval dengan variabel interval
Putri, Pengaruh Konsentrasi Larutan...149
yang melibatkan hubungan lebih dari dua Tabel 1. Hasil pengamatan air
variabel dengan mengkonstankan variabel No Massa Massa Suhu Suhu Waktu
yang tidak kita ukur. Regresi linier Air Zat Awal Akhir
digunakan untuk menguji kesesuaian teori (gram) Terlarut (To) (T)
(gram)
yang sudah didapatkan dengan keadaan
1 100 0 27 77 149
sebenarnya. Adapun nantinya koefisien nilai
2 100 0 27 77 150
b pada garis regresi dapat menjelaskan
3 100 0 27 77 149
bahwa setiap X (konsentrasi larutan)
4 100 0 27 77 148
bertambah, maka waktu yang diperlukan
5 100 0 27 77 149
dalam mencapai titik didih semakin cepat
sebesar koefisien nilai b. Adapun data yang
Tabel 2. Hasil pengamatan larutan garam
dimaksud adalah sebagai berikut : konsentrasi 5%
a. Rumus uji t untuk koefisien korelasi
parsial konsentrasi larutan terhadap No Massa Massa Suhu Suhu Waktu
waktu titik didih larutan : Air Zat Awal Akhir (sekon)
𝑟𝑝 √𝑛−𝑚 (gram) Terlarut (To) (T)
𝑡𝑜 = (gram)
√1−𝑟𝑝2 1 95 5 26 76 137
2 95 5 26 76 139
(Hasan, 2004) 3 95 5 26 76 136
b. regresi linier untuk konsentrasi larutan 4 95 5 26 76 137
terhadap waktu titik didih larutan : 5 95 5 26 76 138
𝑌̅ = 𝑎 + 𝑏𝑋̅
Tabel 3. Hasil pengamatan larutan garam
𝑎 = 𝑌̅ − 𝑏𝑋̅ konsentrasi 10%
∑ 𝑋𝑌−𝑛𝑋̅ 𝑌̅
𝑏= ∑ 𝑋 2 −𝑛𝑋̅ 2
No Massa Massa Suhu Suhu Waktu
Air Zat Awal Akhir (sekon)
(Hasan, 2004) (gram) Terlarut (To) (T)
(gram)
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 90 10 26 76 136
2 90 10 26 76 132
Hasil dari pengukuran ini kemudian 3 90 10 26 76 135
dihitung ralat relatif rata-rata sebab 4 90 10 26 76 133
pengukuran dilakukan pengulangan 5 90 10 26 76 134
sebanyak 5 kali dan digambarkan dalam
bentuk grafik. Adapun grafik dan tabel ralat Tabel 4. Hasil pengamatan larutan garam
relatif rata-ratanya dapat ditampilkan sebagai konsentrasi 15%
berikut :
No Massa Massa Suhu Suhu Waktu
Air Zat Awal Akhir (sekon)
(gram) Terlarut (To) (T)
(gram)
1 85 15 26 76 133
2 85 15 26 76 132
3 85 15 26 76 134
4 85 15 26 76 132
5 85 15 26 76 132
150 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 147-153
Tabel 5. Hasil pengamatan larutan garam Tabel 6. Hasil pengamatan larutan garam
konsentrasi 20% konsentrasi 25%
No Massa Massa Suhu Suhu Waktu No Massa Massa Suhu Suhu Waktu
Air Zat Awal Akhir (sekon) Air Zat Awal Akhir (sekon)
(gram) Terlarut (To) (T) (gram) Terlarut (To) (T)
(gram) (gram)
1 80 20 26 76 128 1 75 25 26 76 124
2 80 20 26 76 130 2 75 25 26 76 124
3 80 20 26 76 131 3 75 25 26 76 125
4 80 20 26 76 128 4 75 25 26 76 123
5 80 20 26 76 129 5 75 25 26 76 123
200,00
150,00
Waktu
100,00
50,00
0,00
0% 5% 10% 15% 20% 25%
Konsentrasi %
Grafik 4.1 Grafik hubungan konsentrasi larutan terhadap waktu larutan mencapai kenaikan suhu
50o C
yang bermuatan, mereka membentuk gula dan asam asetat terhadap laju kenaikan
kelompok-kelompok terpisah bersama suhu larutan dengan mempertimbangkan
molekul-molekul air, sehingga partikel- tekanan udara dan suhu ruangan.
partikel bermuatan ini akan menarik
molekul-molekul air karena molekul- DAFTAR PUSTAKA
molekul air sendiri bermuatan (kutub positif
disatu ujung dan kutub negatif diujung lain, Adha. S. D. 2015. Pengaruh Konsentrasi
dengan kata lain molekul air bersifat polar). Larutan HNO3 dan Waktu Kontak
Ujung-ujung positif mereka ditarik oleh Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang
partikel Klorida yang bersifat negatif Terikat Pada Biomassa Azolla
sedangkan ujung yang lain ditarik oleh Micropylla-Sitrat. Kimia Student
partikel Natrium yang bersifat positif. Akibat Journal. Vol.1 (1) : 636-642.
dari pengelompokan ini, partikel-partikel
Natrium dan Klorida akhirnya terpisah dari Ansar. 2011. Pengaruh Suhu dan
sirkulasi molekul-molekul air yang Kelembaban Udara Terhadap
jumlahnya leih besar. Agar molekul-molekul Perubahan Mutu Tablet Effervescen
air yang berkelompok dengan garam tadi Sari Buah Selam Penyimpanan. Jurnal
dapat mendidih maka, mereka harus Teknologi dan Industri Pangan. Vol.22
membebaskan diri dari Natrium dan Klorida, (1) : 73-77.
dan hal ini akan lebih sulit dibandingkan
hanya membebaskan diri dari sesama Arlita, M. A. 2013. Pengaruh Suhu dan
molekul air, sehingga memerlukan energi Konsentrasi Terhadap Penyerapan
yang lebih besar dibandingkan untuk Larutan Gula Pada Bengkuang
membebaskan diri dari sesama molekul air (Pachyrrhizus erosus). Jurnal Teknik
sehingga titik didih larutan ini lebih tinggi. Pertanian Lampung. Vol.2 (1) : 85-94.