ANTARA
DENGAN
PT GENERO PHARMACEUTICALS
Nomor : 02/IX/19/MF-GP/Analisa
PERJANJIAN Kerjasama Analisa ini (selanjutnya disebut sebagai PERJANJIAN) dibuat dan
ditandatangani pada hari ini, hari _______ / tanggal… … , oleh dan antara:
Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas untuk dan atas nama “PT.
Metiska Farma” sebuah Perseroan Terbatas berdomisili di Jalan Raya Kebayoran Lama
Nomor 557 Jakarta Selatan 12220, yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia dengan Akta Perubahan terakhir Nomor : 03 tanggal 14 Mei 2019 dibuat
dihadapan Dewi Indriani, S.H., M.Kn, notaris di kabupaten Bekasi yang telah mendapat
persetujuan perubahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0077575.AH.01.11 Tahun 2019 tanggal 15
Mei 2019 dan selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.
Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas untuk dan atas nama “PT. Genero
Pharmaceuticals” sebuah Perseroan Terbatas berdomisili di Jl Industri Selatan 1B Blok
KK No. 1-2 , kawasan Industri Jababeka 2, Cikarang-Bekasi, dan berkantor di Treasury
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang
Perdagangan, Industri Farmasi dan Industri Obat Tadisional yang memiliki izin :
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah adalah suatu Perusahaan Farmasi yang memilki
kemampuan untuk melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan Persyaratan Umum
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi (ISO 17025) yang memiliki izin :
3. Bahwa PARA PIHAK telah saling sepakat dan setuju untuk mengadakan kerjasama
dalam hal pemeriksaan SAMPEL milik PIHAK PERTAMA pada fasilitas laboratorium
PIHAK KEDUA sesuai prosedur pemeriksaan yang telah disepakati (selanjutnya disebut
“PROYEK”)
Maka berhubungan dengan apa yang diuraikan di atas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA telah saling setuju dan mufakat untuk saling mengikatkan diri satu sama lain dalam
suatu PERJANJIAN dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI
1. SAMPEL adalah sejumlah bahan baku / produk jadi yang dikirimkan PIHAK PERTAMA
untuk dilakukan analisa pada fasilitas laboratorium PIHAK KEDUA sesuai dengan
METODE ANALISA yang telah disepakati.
2. ISO 17025 adalah standar persyaratan kompetensi laboratorium yang diakui oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN).
4. PEKERJAAN berarti pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 2 tersebut di bawah ini.
5. BIAYA PEKERJAAN adalah nilai yang diterima PIHAK KEDUA karena suatu proses
pemeriksaan terhadap SAMPEL.
6. METODE ANALISA adalah prosedur yang sudah tervalidasi yang akan digunakan untuk
analisa SAMPEL.
7. Certificate of Analysis (COA) adalah dokumen yang akan diterbitkan PIHAK PERTAMA
berdasarkan hasil analisa SAMPEL dari PIHAK KEDUA berdasarkan METODE
ANALISA yang sudah disepakati PARA PIHAK.
PASAL 2
PENUNJUKAN
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
4. PIHAK KEDUA akan melaksanakan PEKERJAAN berdasarkan panduan ISO 17025 dan
di bawah pengawasan tenaga yang kompeten dalam Industri Farmasi.
PASAL 4
BIAYA PEKERJAAN
1. BIAYA PEKERJAAN yang telah disepakati Para Pihak dituangkan dalam Lampiran II
PERJANJIAN ini.
2. BIAYA PEKERJAAN untuk tahun pertama tidak dapat diubah dan untuk tahun-tahun
berikutnya dapat ditinjau kembali setiap tahun berdasarkan musyawarah antara Para
Pihak yang diajukan secara tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelum perubahan BIAYA
PEKERJAAN tersebut efektif diberlakukan.
3. BIAYA PEKERJAAN Toll Fee mengikat untuk rencana kebutuhan tahunan (annual
forecast) yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. Jika PIHAK
PERTAMA tidak dapat memenuhi rencana kebutuhan tahunan tersebut, maka PIHAK
KEDUA dapat mengajukan penawaran harga yang baru disesuaikan dengan rencana
kebutuhan PIHAK PERTAMA dan disepakati oleh PARA PIHAK.
BIAYA PEKERJAAN tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar
10% (sepuluh persen) dan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
5. PIHAK PERTAMA wajib memotong Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 23 atas BIAYA
PEKERJAAN sebesar 2% (dua persen) atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku serta menerbitkan bukti pemotongan Pph Pasal 23 paling lambat
akhir bulan berikutnya setelah bulan dilakukannya pembayaran BIAYA PEKERJAAN.
6. Apabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran, maka untuk setiap hari
keterlambatan PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda oleh PIHAK KEDUA sebesar
0,05% (nol koma nol lima persen) dari tagihan BIAYA PEKERJAAN (dihitung hanya
terhadap tagihan yang terlambat), dengan jumlah denda maksimum 5% (lima persen) dari
tagihan BIAYA PEKERJAAN (dihitung hanya terhadap tagihan yang terlambat). Denda
tersebut wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas permintaan
dari PIHAK KEDUA atau kuasanya yang sah.
7. Apabila terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan PEKERJAAN, maka untuk setiap hari
keterlambatan PIHAK KEDUA dikenakan denda oleh PIHAK PERTAMA sebesar 0,05%
(nol koma nol lima persen) dari BIAYA PEKERJAAN (dihitung hanya dari jumlah
pesanan yang terlambat), dengan jumlah maksimum 5% (lima persen) dari BIAYA
PEKERJAAN (dihitung hanya dari jumlah pesanan yang terlambat). Denda tersebut
wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atas permintaan dari
PIHAK PERTAMA atau kuasanya yang sah.
8. Ketentuan pada Pasal 4 Ayat 6 di atas tidak berlaku apabila keterlambatan melakukan
Pembayaran disebabkan oleh hal-hal berikut:
b. Terjadi kesalahan yang disebabkan oleh PIHAK KEDUA yang dapat dibuktikan
oleh PIHAK PERTAMA.
c. Terjadi masalah yang tidak terduga yang terkait dengan proses pengiriman
dokumen, yang meliputi tagihan (Invoice), Faktur Pajak, Delivery Order dan Copy
PO dari PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
9. Ketentuan pada Pasal 4 Ayat 7 di atas tidak berlaku apabila keterlambatan pelaksanaan
Pekerjaan disebabkan oleh hal-hal berikut:
b. Terjadi kesalahan yang disebabkan oleh PIHAK PERTAMA yang dapat dibuktikan
oleh PIHAK KEDUA.
c. Terjadi masalah yang tidak terduga yang meliputi kerusakan mesin dan atau
peralatan beserta perlengkapannya, kerusakan fasilitas penunjang dan/atau utilities,
masalah teknis dalam analisa SAMPEL.
Bahwa atas keterlambatan oleh karena alasan diatas, maka PIHAK KEDUA akan
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6 PASAL 5
Jangka waktu penyelesaian PEKERJAAN yang tercantum pada Lampiran II dihitung setelah
Surat Pesanan (Purchase Order) dan SAMPEL telah diterima oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 7 PASAL 6
2. Jumlah forecast maupun order sesuai dengan yang telah disepakati bersama seperti yang
tercantum dalam Lampiran II PERJANJIAN ini. Untuk memastikan jumlah yang dipesan
sesuai dengan ketentuan minimum order, maka PIHAK PERTAMA akan membuat Surat
Pesanan (Purchase Order) sejumlah minimum order yang telah ditetapkan oleh PIHAK
KEDUA.
Pasal 8 PASAL 7
1. PIHAK KEDUA akan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA bila terjadi masalah
selama analisa.
2. PIHAK KEDUA akan melakukan prosedur Hasil Uji Di Luar Spesifikasi, jika diketahui
bahwa hasil analisa tidak memenuhi persyaratan spesifikasi seperti yang tercantum pada
Lampiran I.
4. Namun jika hasil pada sampel kedua menyatakan bahwa hasil analisa tidak memenuhi
persyaratan, maka PIHAK KEDUA akan menerbitkan COA berdasarkan hasil analisa
terakhir.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
1. PARA PIHAK memberikan jaminan untuk menjaga kerahasiaan dari informasi Technical
Data. PARA PIHAK dilarang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan
kerahasiaan Technical Data kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis PARA
PIHAK berdasarkan PERJANJIAN ini.
Pasal 11 PASAL 9
PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji dan mengikat diri terhadap PIHAK KEDUA untuk
melakukan hal-hal utama sebagai berikut:
3. Bertanggung jawab untuk mengirimkan Surat Pesanan (Purchase Order) sesuai ketentuan
pada Pasal 7 6 PERJANJIAN ini.
6. Menjamin dan membebaskan PIHAK KEDUA dari segala kewajiban, tuntutan, gugatan,
klaim apapun dari pihak manapun juga serta bertanggung jawab atas setiap dan semua
kerugian serta resiko yang timbul dikemudian hari.
Pasal 12 PASAL 10
PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikat diri terhadap PIHAK PERTAMA untuk
melakukan hal-hal utama sebagai berikut:
4. Wajib menyimpan sisa SAMPEL sampai dengan satu minggu sejak COA diterima oleh
PIHAK KEDUA.
5. Memusnahkan limbah dan SAMPEL sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
menghindari terjadinya pencemaran lingkungan.
7. Menjamin bahwa seluruh SAMPEL yang disediakan dan dikirimkan oleh PIHAK
PERTAMA hanya dipergunakan untuk pengujian sesuai dengan METODE ANALISA
yang sudah disepakati oleh PARA PIHAK.
Pasal 13 PASAL 11
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) ialah hal-hal yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pelaksanaan PEKERJAAN yang
terjadi di luar kekuasaan/kemampuan manusia serta tidak dapat diduga sebelumnya,
seperti gempa bumi, banjir, epidemi, kebakaran, ledakan, bencana alam, kecelakaan
dalam perjalanan, pemogokan, huru-hara, peperangan, yang langsung mempengaruhi
pelaksanaan PEKERJAAN.
2. Semua kegagalan yang disebabkan oleh force majeure karenanya tidak boleh dianggap
sebagai kesalahan pihak yang mengalaminya. Apabila force majeure terjadi, maka pihak
yang mengalaminya dapat menunda kewajibannya dan memberitahukan kepada pihak
Pasal 14 PASAL 12
1. PERJANJIAN ini berlaku untuk periode __ September 2019 sampai dengan __ September
2020, jangka waktu selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani.
2. PERJANJIAN ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya
sesuai kesepakatan PARA PIHAK sebelum berakhirnya jangka waktu PERJANJIAN.
Apabila salah satu pihak bermaksud untuk tidak memperpanjang PERJANJIAN ini, maka
pihak yang bersangkutan wajib memberitahukannya secara tertulis kepada pihak lain
selambat-lambatnya 6 3 (enam tiga) bulan sebelum pengakhiran PERJANJIAN ini.
3. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata yang mengharuskan persetujuan pengadilan sebagai
prasyarat pengakhiran PERJANJIAN.
Pasal 15 PASAL 13
HAL-HAL YANG DAPAT MEMBUAT PUTUSNYA PERJANJIAN
1. Hal-hal yang dapat membuat putusnya PERJANJIAN ini tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu atau dengan seketika apabila:
a. Tidak ditaatinya atau tidak dipenuhinya seluruh atau salah satu dari pasal-pasal
dalam PERJANJIAN ini oleh salah satu pihak.
b. Salah satu pihak dinyatakan bangkrut atau pailit oleh instansi yang berwenang.
c. Tanpa mengenyampingkan ketentuan-ketentuan di atas, salah satu pihak dapat
memutuskan PERJANJIAN ini apabila tidak ada kesepakatan antara PARA PIHAK
dalam melaksanakan PERJANJIAN dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu
kepada pihak lainnya paling lambat 6 3 (enam tiga) bulan sebelumnya.
1. Tanpa pembebasan:
Habisnya masa berlaku atau berakhirnya PERJANJIAN ini secara keseluruhan tidak akan
membebaskan PARA PIHAK dari jumlah yang terhutang di antara mereka dan dari
kewajiban PARA PIHAK berdasarkan PERJANJIAN ini.
Pasal 18 PASAL 15
LAIN-LAIN
PIHAK PERTAMA:
Nama : Sri Anjariyah
PIHAK KEDUA:
Apabila salah satu atau PARA PIHAK pindah alamat, maka diwajibkan memberitahukan
kepada pihak lainnya secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya tetapi tidak lebih
dari 14 (empat belas) hari sejak tanggal kepindahannya.
b. Apabila dikirim melalui faksimili atau e-mail, pada hari kerja setelah pengiriman
dan tidak adanya pemberitahuan dari si teralamat mengenai adanya gangguan dalam
penerimaan faksimili atau e-mail, tersebut. Dalam hal pengiriman melalui faksimili
atau e-mail, pemberitahuan yang asli harus dikirim melalui surat tercatat pada hari
yang sama.
Pasal 19 PASAL 16
DOMISILI HUKUM
1. PERJANJIAN ini hanya dapat diubah dan/atau ditambah dan/atau diperbaharui apabila
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atau kuasanya yang sah
serta dengan suatu PERJANJIAN tambahan/addendum/perubahan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
2. Dalam hal terjadi perselisihan sebagai akibat dari PERJANJIAN ini, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah.
3. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka akan diselesaikan secara hukum yang berlaku
dan PARA PIHAK memilih domisili hukum yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Bekasi Jakarta Selatan.
Demikian PERJANJIAN kerjasama analisa dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermeterai
cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Masing-masing pihak
memiliki satu dokumen PERJANJIAN.
SPESIFIKASI
1. Analisa Kimia:
- Biaya Analisa diatas berlaku untuk minimum pesanan sejumlah 10 (sepuluh) 4 sampel
per tahun dimana pengiriman sampel tiap bulannya tidak mengikat
- Biaya Analisa berlaku untuk tahun 2019 dan akan ditinjau kembali untuk tahun
berikutnya .
- Harga Toll Fee belum termasuk PPn 10%.