Oleh :
(K1A114106)
Pembimbing
1
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan ……………………………………………………………… 1
B. Definisi ............................................................................................ 2
C. Epidemiologi …………………………………………………………….. 3
D. Etiologi …………………………………………………………………… 4
E. Faktor Risiko ………………………………………………………………. 4
F. Patofisiologi ……………………………………………………………… 4
G. Gambaran Klinis …………………………………………………………… 8
H. Sistem Hemoestasis Pada Neonatus ………………………………………. 15
I. Diagnosis ………………………………………………………………… 16
J. Diagnosis Banding ……………………………………………………….. 17
K. Penatalaksanaan …………………………………………………………. 19
L. Prognosis .................................................................................................. 23
Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 24
2
HEMORRHAGIC DISEASE OF THE NEWBORN
Andi Ilmansyah,Mustating
A. Pendahuluan
kelainan darah yang sering ditemukan pada masa neonatus yang juga
adalah suatu gangguan koagulasi yang ditemukan pada bayi yang berusia
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Towsend pada tahun 1894
oleh Dam pada tahun 1929 yang terjadi pada ayam, sedangkan hubungan
memberi batasan HDN sebagai suatu penyakit perdarahan yang terjadi pada
juga faktor-faktor lain. Batasan awal ini telah berubah menjadi Vitamin K
3
dependent bleeding (VKDB) / perdarahan akibat defisiensi vitamin K
yang mendapat air susu ibu (ASI) dibandingkan dengan yang mendapat susu
formula.3
B. Definisi
gangguan koagulasi yang ditemukan pada bayi yang berusia kurang dari 1
mengalami perdarahan.2
4
HDN atau PDVK dapat diklasifikasikan dalam 3 bentuk berdasarkan
biasanya antara hari kedua dan ketujuh dan lebih sering terjadi
pada bayi yang kondisinya tidak optimal pada saat lahir atau yang
C. Epidemiologi
sebanyak 82 % atau 524 kasus dari 641 penderita PDVK, dan di Jepang
5
D. Etiologi
E. Faktor Risiko
F. Patofisiologi
diantaranya adalah:
6
a. Beberapa protein yang dibutuhkan untuk pembentukan fibrin
yang bergantung pada vitamin K (II, VII, IX, X), faktor XII, XI
eksogen (streptokinase).
7
keadaan ini, hal ini menunjukkan peranan vitamin K dalam sintesis
hati dan disimpan dalam bentuk prekursor tidak aktif. Molekul yang
plasma.3,
3. Patomekanisme HDN
bergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X) sekitar 50%, kadar
kurangnya vitamin K ibu dan tidak adanya flora normal usus yang
8
Bayi baru lahir mengalami defisiensi faktor pembekuan yang
hari setelah lahir dan mencapai titik terndah pada hari ketiga. hal ini
yang lama.8
pada tali pusat kurang dari 0,05 mikrogram/l. kadar vitamin K pada
9
defisiensi vitamin K. Defisiensi vitamin K juga disebabkan oleh
yang cukup bulan) ada yang mengalami defisiensi ini lebih berat dan
G. Gambaran Klinis
dan hepatomegali ringan. Salah satu dari tanda yang paling sering di kaitkan
10
Pada kebanyakan kasus perdarahan terjadi pada kulit, mata, hidung,
dan saluran cerna. Perdarahan kulit sering berupa purpura, ekimosis atau
11
banyak, dapat meluas ke fossa posterior dan menyebabkan kompresi
intrakranial.
thalamus.
12
5. Intraparenchymal hemorrhage adalah pendarahan yang terjadi
sebagian besar kasus (60%) didapatkan sakit kepala, muntah, anak menjadi
Kejang yang terjadi dapat bersifat fokal atau umum. Gejala lain yang
Kelainan ini jarang sekali dan biasanya terjadi pada bayi dari
bentuk yang jarang terjadi pada bayi dari ibu yang mendapat
bentuk ini bervariasi dari bentuk yang sedang pada kulit dan
13
Perdarahan dapat bersifat setempat, seperti hematom sefal,
pusat atau bekas sirkumsisi. Pada bentuk yang berat (jarang terjadi)
besar timbul pada umur 1 sampai 3 bulan. Bentuk lambat ini paling
50%) dan ekimosis yang dalam dan luas, sedangkan perdarahan dari
bangsa Asia; (ii) terutama pada bayi yang mendapat ASI; (iii)
terbanyak pada usia 1-2 bulan; (iv) lebih sering pada laki-laki; (v)
14
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi adanya
MRI.11
antibiotic hepatitis,
defisiensi α-1-
AT, peny.
Seliak
Lokasi yang Intrakranial, GIT, Intrakranial, GIT, Intrakranial,
saluran kemih,
intratorakal
Insidensi Sangat jarang 1,5% - 1/10.000 4 – 10/10.000
Profilaksis Hindari obat yang Beri vit. K Beri vit. K
15
vit. K pada ibu peroral, susu vitamin K IM,
Sistem hemostasis pada bayi tidak sama dengan anak dan dewasa.
hal ini karena secara fisiologis sistem hemostasis pada bayi belum matur.
16
maturitas sistem ini terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan. beberapa
anak yang lebih besar, kedua; pada fase plasma dari pembekuan dan
terbagi menjadi dua; faktor maternal dan perinatal. Faktor maternal berupa
trauma lahir, nilai Apgar yang rendah, bayi yang diberi ASI dan tidak diberi
forceps.12.
onset lambat, yaitu yang muncul pada bayi berusia lebih dari 7 hari. PDVK
pada vitamin K yaitu faktor II, VII, IX, dan X. PDVK diklasifikasi
berdasarkan waktu munculannya yaitu onset dini (24 jam pertama), klasik
17
(2-7 hari), dan lambat (2-12 minggu). Sebanyak 2/3 bayi dengan PDVK tipe
I. Diagnosis
kemungkinan lain dengan pemeriksaan atas keadaan umum dan lokasi fisik
hematemesis atau melena, dari hidung, kulit kepala, tali pusat atau bekas
sirkumsisi.3
keadaan umum baik tetapi ada perdarahan segar dari mulut atau feses
berdarah maka harus dibedakan apakah itu darah ibu yang tertelan saat
dengan melakukan uji Apt, warna merah muda menunjukkan darah bayi
18
Diagnosis laboratorium dari HDN menunjukkan adanya waktu
Tes lain yang dapat membantu dalam diagnosis HDN adalah tes
spesifik factor berupa penurunan aktivitas faktor II, VII, IX, dan X tanpa
vitamin K.6
kepala, CT-scan atau MRI. Pemeriksaan ini selain untuk diagnostik, juga
diagnosis.3
J. Diagnosis Banding
lainnya dan juga dengan yang bersifat congenital. Gangguan fungsi hati
19
didapat akibat koagulopati konsumtif. Disseminated Intravascular
adekuat, namun jika proses berlanjut menjadi berat, maka gejala klinis akan
kelainan tersebut.
kepustakaan 3)
sferosit
PTT Memanjang Memanjang
PT Memanjang Memanjang
Fibrin split product Normal Naik
(FSP)
Trombosit Normal Menurun
Faktor yang II, VII, IX, X I, II, V, VIII, XIII
20
menurun
K. Penatalaksanaan
setelah bayi lahir untuk mencegah dan mengobati bila terjadi perdarahan.
tunggal, dan efikasi lebih tinggi bila diberikan dalam dosis 2 mg dari
pada dosis 1 mg. Pemberian vitamin K oral yang diberikan tiap hari
tunggal.3
21
mereka karena injeksi. Disamping itu untuk keamanan, bayi yang
dikemudian hari.3
22
Health Technology Assessment (HTA) Departemen Kesehatan
- Oral, 3 kali 2mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur
e. Untuk bayi baru lahir yang didorong oleh dukun bayi maka
program nasional.
jam kemudian.
23
Bayi-bayi yang dicurigai mengalami HDN berdasarkan
suntikan. 6
dengan dosis 10-15 ml/kg. Respon yang cepat terjadi dalam waktu 4-
6 jam. 3
L. Prognosis
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Shah, F., Khan, M. A., Khan,J., Munir, A., Karim, R. 2013. Hemorrhagic
with Vitamin K. Gomal Journal of Medical Sciences. Vol. 11, No. 1: 101-
104
25
3. Rudolph, A. M., Hoffman, J.I.E., Rudolph, C. D. 2014. Buku Ajar
5. MD, Rachel Schulte, et al. 2014. Rise in Late Onset Vitamin K Deficiency
Bayi Baru Lahir. Damianus Journal of Medicine Vol 10(1). Hal: 51-56
8. Marchili, M.R., Santoro, E., Marchesi, A., Bianchi, S., Aufiero, L.R., and
10. Palau, MA, at al. 2017. Vitamin K Deficiency Presenting in an Infant with
26
Literature. School of Medicine, University of Colorado, Boulder. USA.
12. Pudjadi, HA dkk. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Hal : 17-22
27