Jurnal Peluruhan Alfa
Jurnal Peluruhan Alfa
PELURUHAN ALFA
Pembimbing:
Oleh :
Novanda Adi Nugraha K2313052
Pendidikan Fisika 2013A
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan konsep peluruhan alfa. Penelitian ini
menggunakan metode studi pustaka. Partikel alfa (α) yaitu suatu partikel yang terdiri atas dua
proton dan dua neutron. Sebuah partikel harus memiliki energi kinetik, dan massa partikel-
alfa cukup kecil dibandingkan dengan nucleon pembentuknya supaya energi seperti itu
tersedia. Energi kinetik Kα dari partikel alfa yang dipancarkan tidak pernah tepat sama
dengan energi disintegrasi Q, karena kekekalan momentum mengharuskan inti bergerak
mundur (recoil) dengan energi kinetik kecil, ketika partikel alfa terpancar. Energy kinetic Q
yang dilepaskan merupakan pengurangan dari massa inti asal, massa inti-akhir, dan massa
partikel yang dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya. Dalam peluang peluruhan tiap
satuan waktu, panjang gelombang sebanding dengan banyaknya tumbukan per detik antara
partikel alfa dan periode peluang partikel itu untuk menembus rintangan tersebut.
PENDAHULUAN
Jika jumlah proton lebih besar dari jumlah netron (N < P), maka gaya elektrostatis
akan lebih besar dari gaya inti, hal ini akan menyebabkan inti atom berada dalam keadaan
tidak stabil. Jika jumlah neutron sama dengan jumlah protonnya (N = P) akan membuat inti
berada dalam keadaan stabil. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa inti atom paling berat
yang stabil adalah Bismuth yaitu yang mempunyai 83 proton dan 126 netron. Inti atom yang
mempunyai jumlah proton lebih besar dari 83 akan berada dalam keadaan tidak stabil. Inti
yang tidak stabil ini akan berusaha menjadi inti stabil dengan cara melepaskan partikel bisa
berupa proton murni, partikel helium yang memiliki 2 proton atau partikel lainnya. Inti atom
yang tidak stabil ini memiliki sifat dapat melakukan radiasi spontan atau mampu melakukan
aktivitas radiasi sehingga dinamakan inti radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu
melakukan aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif dinamakan
unsur (zat) radioaktif. Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau gelombang
elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil menjadi inti-inti yang
stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan
inti baru yang terjadi disebut inti anak. (plus.google.com)
Karena gaya tarik antara nucleon berjangkauan pendek, energi ikat total dalam
hamper berbanding lurus pada nomor massa A, banyaknya nukleon yang dikandungnya. Gaya
listrik tolak-menolak antara proton memiliki jangkauan tak terbatas, dan energi total yang
dapat mencerai-beraikan inti ini berbanding lurus dengan Z 2. Inti yang mengandung 210
nukleon atau lebih demikian besarnya sehingga gaya nuklir berjangkauan pendek yang
mengikatnya hamper tak dapat mengimbangi gaya tolak-menolak protonnya. Peluruhan alfa
dapat terjadi pada inti seperti itu sebagai suatu cara untuk memperbedar kemantapannya
dengan mereduksi ukuran intinya. (Arthur Beiser, 1982:408)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka yang terdiri dari beberapa sumber
buku universitas dan sumber-sumber lain.
memancarkan foton diperlukan energy luar 6,1 MeV, dan untuk memancarkan inti 32 He
diperlukan 9,6 MeV. Energy disintegrasi yang teramati dalam peluruhan alfa sesuai dengan
harga ramalan yang berdasarkan pada massa nuklir yang terlibat.
Energi kinetik Kα dari partikel alfa yang dipancarkan tidak pernah tepat sama dengan energy
disintegrasi Q, karena kekekalan momentum mengharuskan inti bergerak mundur (recoil)
dengan energy kinetic kecil, ketika partikel alfa terpancar. Mudah ditunjukkan bahwa,
sebagai akibat kekekalan energy Kα berhubungan dengan Q dan nomer massa A dari inti
semula melalui hubungan
A−4
Kα ≈ Q ……………………………………………………………………………..(2)
A
Nomor massa hampir semua inti pemancar alfa lebih besar dari 210, sehingga hampir semua
222
energy disintegrasi muncul sebagai energy kinetic partikel alfa. Dalam peluruhan 86 Rn , Q =
5,587 MeV, sedangkan Kα = 5,486 MeV.
Sedangkan inti berat, secara prinsip secara spontan tereduksi melalui peluruhan alfa,
persoalan yang tertinggal ialah bagaimana partikel alfa dapat meloloskan diri dari dalam inti.
Gambar (a) ialah suatu plot dari energy potensial V dari partikel alfa sebagai fungsi dari jarak
r dari pusat inti berat tertentu. Tinggi rintangan potensial tersebut ialah sekitar 25 MeV;
besarnya sama dengan kerja yang harus dilakukan untuk melawan gaya listrik tolak-menolak
untuk membawa partikel alfa dari tak berhingga ke kedudukan dekat inti tersebut, tetapimasih
di luar jangkauan gaya tariknya. Jadi kita bisa menganggap partikel alfa dari inti seperti itu
berada dalam kotak yang penembusan dindingnya diperlukan energy 25 MeV. Namun,
peluruhan partikel alfa memiliki energy berkisar antara 4 hingga 9 MeV, bergantung dari
nuklida tertentu : ini melibatkan kekurangan energy 16 hingga 21 MeV yang diperlukan
untuk meloloskan diri.
Walaupun peluruhan alfa tidak dapat diterangkan berdasarkan penalaran memakai
fisika klasik, mekanika kuantum menyediakan keterangan yang langsung. Kenyataannya,
teori peluruhan alfa dikembangkan secara bebas oleh Gamow dan oleh Gurney bersama
Condon 1928, dan disambut orang sebagai suatu bukti keampuhan dari mekanika kuantum.
Dalam pasal berikut kita akan dapatkan bahwa sekalipun hanya pemecahan sederhana dari
persoalan lolosnya partikel alfa dari inti menimbulkan hasil yang cocok dengan eksperimen.
Gambar (a) Energi Potensial partikel alfa sebagai fungsi jarak dari pusat sebuah inti.
Pengertian dasar teori ini ialah :
1. Partikel alfa bisa ada sebagai suatu partikel didalam inti.
2. Partikel semacam ini terus-menerus dalam keadaan gerak dan dibatasi geraknya
hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang melingkunginya.
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel inimelewati rintangan ini
(walaupun tinggi) setiap kali terjadi tumbukan dengannya.
Jadi peluang peluruhan tiap satuan waktu λ dapat dinyatakan sebagai berikut :
λ=vT …………………………………………………………………………………..(3)
dengan v menyatakan banyaknya tumbukan per detik antara partikel alfa dengan dinding
perintang dan T menyatakan peluang partikel itu untuk menembus rintangan tersebut. Jika
kita anggap pada setiap saat hanya sebuah partikel alfa yang dapat lolos dari inti seperti itu
dan partikel itu bergerak bolak-balik sepanjang diameter nuklir,
v
v= …………………………………………………………………………………(4)
2 R0
Dengan v menyatakan kecepatan partikel alfa ketika partikel itu meninggalkan inti dan R 0
7 −14
jejari nuklir. Umumnya harga v dan R0 ialah 2×10 m/s dan 10 m , sehingga
Partikel alfa menumbuk dinding pengurungannya 1021 kali per detik, namun masih harus
menunggu rata-rata 1010 tahun untuk bisa meloloskan diri dari intinya.
Karena V > K, peluang transmisi T dalam fisika klasik adalah nol. Dalam mekanika
kuantum partikel alfa yang bergerak dipandang sebagai gelombang, dan hasilnya ialahsuatu
kuantitas yang kecil tetapi tertentu T. Analogi optis dari efek ini dikenal orang : gelombang
cahaya mengalami pemantulan dari sebuah cermin namun, cahaya itu menembus cermin itu
dengan amplitude yang menurun secara eksponensial sebelum mengalami pembalikan arah.
KESIMPULAN
Partikel alfa (α) yaitu suatu partikel yang terdiri atas dua proton dan dua neutron, yang berarti
mempunyai massa 4 sma dan muatan 2 muatan elementer positif. Partikel α secara simbolik
dinyatakan dengan simbol 2He4. Energy kinetic Q yang dilepaskan jika partikel alfa
dipancarkan oleh inti berat memiliki nilai yaitu Q = (mi – mf – mx)c2 dengan mi menyatakan
massa inti asal, mf massa inti-akhir, dan mx massa partikel. Hubungan antara kekekalan
A−4
energy Kα dengan Q dan nomer massa A dari inti semula yaitu K α ≈ Q . Peluang
A
peluruhan tiap satuan waktu λ dapat dinyatakan sebagai berikut λ=vT dengan v menyatakan
banyaknya tumbukan per detik antara partikel alfa dengan dinding perintang dan T
menyatakan peluang partikel itu untuk menembus rintangan tersebut. Jika dianggap pada
setiap saat hanya sebuah partikel alfa yang dapat lolos dari inti seperti itu dan partikel itu
bergerak bolak-balik sepanjang diameter nuklir, maka besar kecepatan partikel alfa ketika
21 −1
partikel itu meninggalkan inti adalah v≈10 s .
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
http://ansn.bapeten.go.id/files/ins_Dasar_Fisika_Radiasi.pdf diakses pada tanggal 10 Mei
2015 jam 18.17