Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI(KBK)

Dosen Pengampu :Haliemah Nur Qotrunnada, M.Pd.I

Penulis :Moh. Salman Al farisi

Manajemen Pendidikan Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM

BUNGA BANGSA

CIREBON
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................iii

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................iii

1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................iii

1.3 TUJUAN......................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................1

2.A Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi...................................1

2.B Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi................................................1

B. Komponen-Kompenen Utama Dalam KBK...................................................3

1. Kurikulum dan Hasil Belajar ( KHB )..........................................................3


2. Penilain Berbasis Kelas ( PBK )...................................................................3
3.Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ).............................................................4
4.Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah( PKBS ).....................................4

C. Kekurangan dan Kelebihan KBK..................................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................7


A.KESIMPULAN.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menjadi suri tauladan, sumber inspirasi dan motivasi dalam membangun
kurikulum pendidikan yang Islami di masa sekarang.

Makalah yang berjudul “ KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI”


ini, sengaja kami susun untuk dijadikan sebagai bahan diskusi pada tatap-muka
perkuliahan “MANAJEMEN KURIKULUM”.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari
segala kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi penulisan maupun isi di
dalamnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang
bersifat membangun, khususnya dari dosen pembimbing, demi kesempurnaan
pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Akhirul Kalam, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan membawa


hikmah buat kita semua, terutama bagi diri kami pribadi, Amien …

Cirebon,07 Apr. 17

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas
lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap
kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan
pasar.
Perubahan “model” kurikulum yang ditetapkan secara nasional harus diikuti
oleh semua program studi, dengan memperbaharui kurikulum yang selama ini
telah diterapkan. Pendidikan Agama Islam, sebagai salah satu program studi,
tentu juga harus menerapkan kurikulum baru ini. Bagaimana mensiasati
kurikulum lama ke dalam kemasan baru, tanpa perlu membongkar seluruh
kurikulum? Untuk mensiasati perubahan kurikulum itulah maka makalah ini
disusun.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pendahuluan di atas pemakalah akan membidik beberapa point yang
akan kami jadikan sebagai rumusan masalah sebagai berikut :

a. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.


b. Komponen – komponen utama dalam KBK.
c. Kelebihan dan kekurangan KBK.
1.3 Tujuan
a. Mengerti dan memahami pengertian Kurikulum Berbasis
Kompetensi
b. Mengrti dan memahami komponen-komponen KBK
c. Mengerti dan memahami kelebihan dan kekurangan KBK

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi


Dasar pemikiran pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Negara kita adalah :
1.      Masalah internal pendidikan di Indonesia
Masalah internal yang dimaksudkan adalah tatanan pendidikan di
Indonesia yang belum tersusun dengan jelas. Kurikulum tahun 1994
(berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994) berbasis pada isi, yaitu
bertujuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan penerapannya (content
based), sedangkan ilmu pengetahuan terus-menerus berkembang sehingga
apabila masih berbasis pada isi maka akan tertinggal oleh perkembangan
ilmu pengetahuan itu sendiri.
2.      Masalah global
Masalah global antara lain adalah adanya laporan dari UNESCO
mengenai HDI negara kita yang cenderung semakin tertinggal dengan
negara lain. Selain itu juga terdapat juga hal-hal sebagai berikut :
1)      Persaingan global antar pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan
yang dapat bersaing di era global,
2)      Perubahan orientasi pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia
cerdas tetapi juga harus mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan
bermasyarakat,
3)      Perubahan kebutuhan tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industri akan
soft skill dan hard skill yang harus dimiliki oleh pencari kerja.
Sedangkan dasar hukum pelaksanaannya adalah : (1).
Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum
Berbasis Kompetensi, (2). Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000
tentang otonomi di bidang pendidikan, dan (3). UU No. 20/2003 tentang
Sistim Pendidikan Nasional.

1
A.1.     Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi
Untuk memahami tentang pengertian kurikulum berbasis
kompetensi (KBK), perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian dari
kompetensi itu sendiri

2
. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pekerjaan tertentu.” Kay (1977) mengemukakan bahwa kompetensi
selalu dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran
“mengapa” dan “bagaimana” perbuatan tersebut dilakukan (Mulyasa, 2005
: 39).  Dengan demikian kompetensi merupakan indikator yang menunjuk
kepada perbuatan yang dapat diamati, dan sebagai konsep yang mencakup
aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap, serta tahap-tahap
pelaksanaannya secara utuh.
Lebih lanjut Mulyasa (2005 : 40) menjelaskan bahwa, Kurikulum
Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas
dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan
oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
Sedangkan Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002)
mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum
sekolah. Kurikulum ini berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang
diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian
pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat
diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan
kompetensi-kompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu,  kurikulum ini
mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran
yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati

3
dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu
kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk
membantu peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal,
agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
B. Komponen - komponen utama dalam KBK
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki
empat komponen dasar yaitu: Kurikulum dan Hasil Belajar, Penilaian Berbasis
Kelas, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.

1. Kurikulum dan Hasil Belajar ( KHB )


Memuat perencanaan pengembangan peserta didik yang perlu dicapai
secara keseluruhan sejak lahir sampai dengan usia 18 tahun. Kurikulum dan
hasil belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari Taman
Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal (TK & RA) sampai dengan kelas XII.
KHB membrikan suatu rentang kompetensi dan hasil belajar siswa yang
bermanfaat bagi guru pendidikan pradasar (TK & RA) sampai kelas XII SMA
untuk menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa, bagaimana
seharusnya mereka dievaluasi, dan bagaimana pembelajaran disusun. KHB
dibagi menjadi satu (1) rumpun pengembangan TK dan RA dan 11(sebelas)
rumpun pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Asgama, Kewarganegaraan,
Bahasa Indoenesia, Matematika, sains, Ilmu Sosial, Bahasa Inggris dan bahasa
asing lainnya, Kesenian, dan Pendidikan Jasmani. Keterampilan, dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2. Penilain Berbasis Kelas ( PBK )
Memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan
yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian
terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas) dengan
mengumpulkan kerja siswa (fortofolio), hasil karya (produk), penugasan
(proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini mengidentifikasi
kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang

4
jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar
siswa dan pelaporan.

3. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )


Memuat gagasan-gagasan pokoktentang pembelajaran dan pengajaran
untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis
dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik
4. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah( PKBS )
Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber
daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi dengan
gagasan pembentukan jaringan kurikulum, pengembangan perangkat
kurikulum (antara lain silabus), pembinaan profesional tenaga kependidikan,
dan pengembangan sistem infoermasi kurikulum.(jasmadi,2009:87)

C. Kelebihan dan Kekurangan KBK


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dikembangkan dengan
tujuan memperbaiki kelemahan pada Kurikulum 1994. KBK
menitikberatkan pada kompetensi yang harus dicapai siswa. Misalnya,
standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia berorientasi pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa pada hakikatnya belajar
berkomunikasi dan belajar menghargai manusia serta nilai-nilai
kemanusiaannya. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan menghargai
nilai-nilai, bukan pada kemampuan menguasai ilmu kebahasaan. Akan
tetapi, ilmu bahasa dipelajari untuk mendukung keterampilan
berkomunikasi. Kegiatan belajar pun dikembalikan pada konsep bahwa
siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar
akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
hanya “mengetahuainya”. Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat”, tetapi
gagal dalam membekali siswa memecahkan persoalan dalam kehidupan

5
nyata untuk jangka panjang.
( http://www.slideshare.net/smpbudiagung/konsep-dasar-kurikulum-
berbasis-kompetensi )

Berdasarkan kajian teoretik dan pengalaman lapangan, sebenarnya KBK


merupakan salah satu kurikulum yang memberikan konstribusi besar terhadap
pengembangan potensi peserta didik secara optimal berdasarkan prinsip-prinsip
konstruktivisme asal implementasinya benar. Beberapa kelebihan KBK antara
lain:
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek
mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri
2. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar
dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat
seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan
demikian, siswa dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar
dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan
menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan
berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui
kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi,
menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut
dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
3. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing
4. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari
suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik.

6
5. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten.

Disamping kelebihan, kurikulum berbasis kompetensi juga terdapat


kelemahan. Kelemahan yang ada lebih banyak pada penerapan KBK di setiap
jenjang pendidikan, hal ini disebabkan beberapa permasalahan antara lain:
1. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
2. Kualitas guru, hal ini didasarkan pada statistik, 60% guru SD, 40% guru
SLTP, 43% SMA, 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di
jenjang masing-masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan
69.477 guru mengajar bukan bidang studinya. Kualitas SDM kita
adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human Development
Index.
3. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di
setiap sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara
komprehensif.
4. Kebijakan pemerintah yang setengah hati, karena KBK dilaksanakan
dengan uji coba di beberapa sekolah mulai tahun pelajaran 2001/2002
tetapi tidak ada payung hukum tentang pelaksanaan tersebut.
Di samping kelemahan dalam kebijakan dan implementasi KBK juga
memiliki kelamahan dari sisi isi kurikulum, antara lain:
1. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan
2. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk
merancang pembelajaran secara berkelanjutan.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Karakteristik KBK antara lain mencakup seleksi kompetensi yang
sesuai; spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan kesuksesan
pencapaian kompetensi dan mengembangkan sistem pembelajaran. disamping
itu KBK memiliki sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus oleh peserta didik,
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan.
Proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat
kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan merupakan
Pelaksanaan atau implementasi KBK. Pada garis besarnya implementasi KBK
berupa: Pengembangan program, Pelaksanaan pembelajaran, dan Evaluasi
KBK.
Evaluasi kurikulum diadakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa
jauh tingkat keberhasilan dan penerapan kurikulum berstandar Nasional yang
dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di
daerah/sekolah,  nantinya akan dijadikan acuan untuk perkembangan
kurikulum selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/smpbudiagung/konsep-dasar-kurikulum-berbasis-
kompetensi

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/134-pengertian-kurikulum-lengkap/

Jasmadi.Panduan Menyusun Bahan Ajar Kurikulum Berbasis Kompetensi.Elex


media computindo.2009

Suyanto, Pendikan dan Fenomenanya.Setia Pustaka.Surabaya.2005

Tasman Hamami.ImplementasiKurikulum Berbasis Kompetensi. Proyek


Peningkatan Perguruan Tinggi Agama, IAIN Sunan Kalijaga,Jogjakarta. 2004

9
10

Anda mungkin juga menyukai