0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan dan histologi organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan yang bekerja sama untuk mencerna makanan. Secara histologis, saluran pencernaan umumnya terdiri atas empat lapisan yaitu mukosa, submukosa, otot, dan serosa.
Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan dan histologi organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan yang bekerja sama untuk mencerna makanan. Secara histologis, saluran pencernaan umumnya terdiri atas empat lapisan yaitu mukosa, submukosa, otot, dan serosa.
Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan dan histologi organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan yang bekerja sama untuk mencerna makanan. Secara histologis, saluran pencernaan umumnya terdiri atas empat lapisan yaitu mukosa, submukosa, otot, dan serosa.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PRIMA INDONESIA
Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM)
Jl. Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babalan, Bekasi Utara 17610
Telp.: (021) 89134420 dan website: www.stikesprimandonesia.ac.id
A. Pengertian Sistem Digesti Sistem digesti merupakan sekumpulan organ yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan proses pencernaan sehingga tubuh dapat memperoleh energi dari proses metabolisme. Sistem digesti dibagi menjadi 2 yaitu tractus digestivus (saluran pencernaan) dan glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Tractus digestivus meliputi rongga mulut (Cavum Oris), faring (Pharynx), kerongkongan (Esofagus), lambung (Ventrikulus), usus halus (Intestinum Tenue), usus besar (Intestinum Crassum), dan anus. Glandula digestoria adalah getah pencernaan yang membantu memecah zat makanan dan menyederhanakan senyawa melalui berbagai enzim yang dikeluarkan sepanjang saluran pencernaan. glandula digestoria meliputi kelenjar ludah (saliva), hepar (hati), pancreas dan vesica fellea (kantung empedu).
B. Struktur Histologi Umum Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat struktural tertentu yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu : lapisan mukosa, submukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
C. Histologi Organ Pencernaan
1. Rongga Mulut (Cavum Oris) Rongga mulut (pipi) dibatasi oleh epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. Atap mulut tersusun atas palatum keras (durum) dan lunak (molle), keduanya diliputi oleh epitel gepeng berlapis. Uvula palatina merupakan tonjolan konis yang menuju ke bawah dari batas tengah palatum lunak. 2. Faring (Pharynx) Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah-daerah bagian pernapasan yang tidak mengalami abrasi. Pada daerah-daerah yang terakhir ini, epitelnya toraks bertingkat bersilia dan bersel goblet. Mempunyai tonsila yang merupakan sistem pertahanan tubuh. Mukosa pharynx juga mempunyai banyak kelenjar-kelenjar mukosa kecil dalam lapisan jaringan penyambung padatnya. 3. Kerongkongan (Esofagus) Diselaputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Pada lapisan submukosa terdapat kelompokan kelenjar-kelenjar oesofagea yang mensekresikan mukus. Pada bagian ujung distal oesofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-sel otot polos, pada bagian tengah, campuran sel-sel otot lurik dan polos, dan pada ujung proksimal, hanya sel-sel otot lurik. 4. Lambung (Ventrikulus) Permukaan lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang dinamakan rugae. Invaginasi epitel pembatas lipatan-lipatan tersebut menembus lamina propria, membentuk alur mikroskopik yang dinamakan gastric pits atau foveolae gastricae. Sejumlah kelenjar-kelenjar kecil, yang terletak di dalam lamina propria, bermuara ke dalam dasar gastric pits ini. Epitel pembatas ketiga bagian ini terdiri dari sel-sel toraks yang mensekresi mukus. 5. Usus Halus (Intestinum Tenue) Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyak adalah sel epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresi polipeptida endokrin. 6. Usus Besar (Intestinum Crassum) Terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distalnya (rektum) dan tidak terdapat vili usus. Lamina propria kaya akan sel-sel limfoid dan nodulus limfatikus. Terdapat sel globet. Nodulus sering menyebar ke dalam dan menginvasi submukosa. 7. Anus Membran mukosa mempunyai sekelompok lipatan longitudinal, collum rectails Morgagni. Sekitar 2 cm di atas lubang anus mukosa usus diganti oleh epitel berlapis gepeng. Pada daerah ini, lamina propria mengandung pleksus vena-vena besar yang bila melebar berlebihan dan mengalami varikosa mengakibatkan hemoroid.