Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Denyut Nadi

Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di pompa keluar
jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri melintas (Sandi, 2016).

B. Macam Macam Denyut Nadi Menurut (Aaronson & Ward, 2007)

denyut nadi ada 3 macam yaitu:

1) Denyut Nadi Basal Denyut nadi basal adalah denyut nadi pada saat bangun tidur sebelum
melakukan aktifitas.

2) Denyut Nadi Istirahat Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi pada istirahat atau sedang
santai tanpa melakukan pekerjaan dan dalam kondisi rileks tanpa emosi.

3) Denyut Nadi Latihan Denyut nadi latihan adalah denyut nadi ketika sedang melakukan
aktifitas kerja atau latihan.

C. Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi Frekuensi denyut nadi seseorang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :

1. Usia

Selama masa pertumbuhan, frekuensi denyut nadi secara bertahap akan menetap untuk
memenuhi kebutuhan oksigen. Maximum heart rate pada lansia menurun sebesar 50% dari
usia remaja ketika seseorang mencapai usia 80 tahun. Hal ini disebabkan berkurangnya massa
otot, dan daya maksimum otot yang dicapai sangat berkurang. Pada anak usia 5 tahun, denyut
nadi istirahat antara 90-100 denyut per menit, pada usia 10 tahun mencapat 80-90 denyut per
menit, dan pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut per menit (Sandi, 2013).

2. Jenis Kelamin

Frekuensi denyut jantung pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini
disebabkan oleh perubahan hormon estrogen yang sering terjadi pada wanita yang
menyebabkan wanita lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, dimana hipertensi
diketahui dapat mengganggu kontrol denyut jantung sehingga frekuensi denyut jantung pada
perempuan lebih tinggi (Ryan et al., 1994).

3. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Hubungan antara berat badan dan denyut nadi adalah berbanding lurus, sedangkan berat
badan berkaitan dengan indeks massa tubuh. Berat badan yang semakin tinggi maka semakin
tinggi pula IMT dan sebaliknya semakin rendah berat badan maka semakin rendah IMT. Jadi,
semakin tinggi IMT maka denyut nadi istirahat seseorang akan semakin tinggi (Sandi, 2013).

4. Aktivitas Fisik

Tidak hanya meningkatkan risiko kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik juga
menyebabkan seseorang cenderung memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi. Hal
ini disebabkan oleh otot jantung yang bekerja keras pada setiap kontraksi, di mana semakin
keras dan sering otot jantung memompa maka semakin tinggi tekanan yang dibebankan
kepada arteri (Naesilla dkk., 2016).

5. Rokok dan Kafein

Rokok dan kafein juga mempengaruhi peningkatan denyut nadi. Orang yang merokok
sebelum bekerja ditemukan peningkatan denyut nadi sebesar 10 12 sampai 20 denyut nadi per
menit dibandingkan dengan orang yang bekerja tidak didahului dengan merokok. Hal ini
disebabkan oleh vasokonstriksi dari pembuluh darah akibat rokok (Suwitno, 2015).

D. Letak denyut nadi

a. Arteri radialis, terletak pada sepanjang tulang radialis


b. Arteri karotis, terletak pada leher bagian bawah telinga
c. Arteri pada ekstermitas : arteri brachialis, arteri femoralis, arteri tibialis posterior dan
arteri dorsalis pedis

E. Cara mengukur denyut nadi

Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah
dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi (daerah yang
denyutannya paling keras), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm
di kiri/kanan garis tengah leher (kira-kira 2 cm disamping jakun pada laki-laki), nadi radialis
di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Jumlah denyut nadi setiap manusia berbeda-beda, hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, penghidupan, pekerjaan, makanan,
umur dan emosi.

Berdasarkan umur dapat dilihat melalui tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1 Kecepatan Normal
Denyut Nadi Saat Istirahat Dipengaruhi Faktor Umur

UMUR DENYUT NADI


1 – 5 Tahun (balita) 80 – 120 BPM
6 – 17 Tahun (anak-anak) 75 – 110 BPM
>18 Tahun (dewasa) 60 – 110 BPM

Adapun penyebab batas tinggi dan rendah denyut nadi, istilah kedokteran disebut takikardia
untuk batas tinggi dan bradikardia untuk batas rendah. Contohnya denyut jantung pada orang
dewasa yang melebihi 110 BPM (Beats Per Minute) disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh,
rangsangan jantung oleh syaraf simpatis, keadaan toksin jantung. Dan apabila sebaliknya jika
denyut jantungnya lambat kurang dari 60 BPM (Beats Per Minute) diakibatkan sindrom sinus
karotis.

F. Ketidaknormalan Denyut Nadi

Aritmia adalah ketidakteraturan irama jantung, yaitu kondisi saat irama jantung berdetak
terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Kondisi ini terjadi akibat impuls elektrik yang berfungsi
mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Aritmia terbagi dalam beberapa jenis.
Dilansir dari NHS, berikut ini jenis aritmia yang perlu diwaspadai:

 Bradikardia. Kondisi ini terjadi ketika jantung pengidapnya berdetak lebih lambat
dari kondisi normal, yaitu di bawah 60 kali per menit.
 Blok jantung (AV block). Kondisi ini terjadi ketika sinyal listrik tidak berjalan
normal di jantung. Jantung masih bisa memompa darah, namun detaknya lebih lambat
dan kurang efisien dibanding jantung yang normal.

 Takikardia supraventrikular. Kondisi ini disebabkan ketidaknormalan rangkaian


hantaran elektrik pada jantung (umumnya sudah terjadi ketika lahir).

 Fibrilasi atrium. Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berdetak sangat cepat,
bahkan pada saat sedang beristirahat. Kondisi ini terjadi akibat kacaunya impuls
elektrik pada atrium (serambi) jantung.

 Fibrasi ventrikel. Ini adalah jenis aritmia yang menyebabkan pengidapnya


kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang tidak teratur
dan terlalu cepat.
Sumber
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15284/BAB%20II%20New.pdf?
sequence=6&i
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/4fbf42722178e03080f96ae58f62ba3a.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/2858/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai