BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi anak berkebutuhan
khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan
bahasa isyarat.
didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa
2
pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Jadi Pendidikan Khusus hanya
ada pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk jenjang pendidikan
lapangan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
dan hal – hal yang berkaitan dengan topik pembahasan tersebut; (2) guru
yang bisa mendukung tujuan pembelajaran tersebut; (3) guru jarang sekali
(4) kondisi anak yang tidak semuanya mampu bercerita dengan baik dan
siswa terampil berbahasa, baik secara lisan maupun secara tulis. Namun
lain.
kelas seringkali lamban. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang
mempengaruhi. Faktor dari diri siswa sendiri (minat baca) yang kurang, akan
berpikir abstrak. Sedangkan salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi
berpikir secara abstrak. Mereka berpikir atas dasar pengalaman konkrit yang
dilihat atau dialami. Dalam menerima pelajaran siswa perlu bantuan tindakan-
memahami sesuatu maka siswa perlu diberi materi pelajaran secara konkrit.
siswa lebih memahami sikap dan perilaku tokoh dalam ceritera. Penggunaan
berada di awan tetapi berada di bumi yang selalu menyatu dengan kehidupan
situasi dunia nyata, sehingga siswa betul-betul belajar dalam pengetahuan yang
nyata.
konkrit yang beraneka ragam dan mengarahkan keterbatasan lingkup dan corak
pembelajaran menyimak, membaca dan menulis. Hal ini didasarkan dari nilai
siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan.
2. Pembatasan Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
2. Bagi siswa
meningkat.
3. Bagi Guru
4. Bagi Sekolah