Makalah A.L Kontrasepsi Non Hormonal Dan Hormonal
Makalah A.L Kontrasepsi Non Hormonal Dan Hormonal
Makalah A.L Kontrasepsi Non Hormonal Dan Hormonal
DAN
KERANGKA KONSEP ASKEP
“ALAT KONTRASEPSI NON HORMONAL DAN HORMONAL”
OLEH :
RADA NIKMATUL MAULA
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah atau melawan,
sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan, sebagai
akibat adanya peertemuan antara sel telur dan sel sperma tersebut Sedangkan
kontrasepsi non hormonal adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak
mengandung hormon (estrogen dan progesteron). (Maryani, 2008).
Kelurga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu,
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga (WHO 2006).
KB non hormonal adalah metode KB sederhana yang digunakan tanpa
bantuan orang lain. Diantara KB sederhana adalah kondom metode ini akan
lebih efektif jika penggunaannya diperhitungkan dengan masa subur (Ida Ayu
Chanranika.2010).
b. Non kontrasepsi
a. Definisi
b. Efektifitas
c. Cara kerja
d. Indikasi
c) Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma dijung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
kedalam saluran reproduksi perempuan.
Mencegah penularan mikroorganisme Q (MS termasuk HIV /
AIDS ) dari satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus kondom
yang terbuat dari lateks dan vilin)
d) Indikasi Pemakaian Kondom
6 minggu sesudah vasektomi C samapai mani tidak mengandung
spermatozoa lagi, yang seperti dketahui dengan pemeriksaan
laboratorium.
Sementara menunggu pemeriksaan AKDR.
Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang
diminum.
Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36
jam.
Apabila diduga ada penyakit kelamin sementaramenunggu
diagnosis yang pasti.
Bersamaan dengan pemakaian spermiside.
Dalam keadaan darurat, bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia
atau yang dipakai.
Sebagai cara yang dipilih oleh pasangan-pasangan tertentu.
e) Kontraindikasi
1. Absolut
Pria dengan ereksi yang tidak baik.
Riwayat syok septik.
Tidak bertannggung jawab secara seksual.
Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual.
Alergi terhadap karet atau lurikan pada patner seks.
2. Relatif
Interupsi seksual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual.
f) Efektivitas
g) Keterbatasan
Efektifitas tidak terlalu tinggi
Cara pemakaian sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
Agak mengganggu hungan seksual (mngurangi sentuhan langsung)
Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam
hal limbah
h) Keuntungan
Mencegah kehamilan
Memberi pelindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan
seksual (PMS)
Dapat diandalkan, Relatif murah
Sederhana, ringan dan disposible
Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau pollow-up
Reversible
Pria ikut serta aktif dalam program KB
i) Efek Samping Dan Cara Penanggulangannya
1) Adanya rasa nyeri dan panas akibat : alergi terhadap karet kondom
(jarang didapati) dan lecet-lecet pada kemaluan pria akibat
pemakaian tergesa-gesa / kurangnya pelicin.
Pengobatan :
a. Bila sebab alergi, hentikan pemakaian kondom, ganti dengan
cara lain
b. Bila akibat kurang licinnya kondom, dianjurkan untuk
memakai kondom yang mempunyai zat pelicin. Pemakainan
kondom jangan terburu-buru
2) Kondom tidak terlihat terpasang pada kemaluan pria dan wanita
merasa terdapat sesuatu dalam liang senggama. Bila terlalu lama
dibiarkan kadang-kadang laing sengama wanita berbau busuk.
Akibat air mani yang membahu karena adanya benda asing
didalamnya dan terjadi infeksi
Penganggulangan dan pengobatan :
a. Keluarkan kondom dari liang senggama wanita dan bersihkan
liang sengama wanita dengan antiseptik. Bila terdapat infeksi
beri antibiotik
3) Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum digunakan)
Penanganan:
a. Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermasida
digabung kondom
b. Kondom bocor atau dicurigai ada curahan divaagina saat
berhubungan
Penanganan :
a. Jika dicurigai ada kebocoran pertimbangkan pemberian
Morning After pill (kontasepsi darurat : postinol atau
mikroginon)
5. FemCap
Alat ini sejenis cervical cap yang terbuat dari karet silikon non-
alergi . Alat ini dapat masuk kedalam serviks dan memiliki tepi yang
luas (seperti topi pelaut) yang menciptakan alur diantara kubah dan
topi tersebut. Topi penutup melekatkan FemCap jauh lebih kecil,
tetapi kesulitan untuk melepasnya jauh lebih besar kendati alat ini
memiliki tali pengikat untuk melepasnya. Memasukan dan mencabut
FemCap selama hubungan seksual juga menjadi sebuah permasalah dan
risiko kehamilan pun lebih besar.
6. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau IUD
a). Definisi
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan panjang.
dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam
terbuat dari plastik, plastik yang dililit tembaga. Cara kerja Yaitu
menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tubba fallopi
dan mempengaruhi fertilitasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
b). Indikasi
Usia reproduksi (25 – 49 tahun).
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
Setelah Abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Resiko rendah dan IMS (infeksi menular seksual)
Tidak menghendaki metode hormonal.
c). Kontraindikasi
Sedang hamil atau kemungkinan hamil
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui (sampai dapat di
evaluasi).
Sedang menderita infeksi alat genital (Vaginitis servisitif).
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm dan tumor jinak rahim.
d). Efek samping
Terjadi perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama pada
masa menstruasi.
Keluar bercak-bercak darah (Spotting) setelah lama 2 hari
pemasangan.
Kram atau nyeri selama menstruasi.
Keputihan.
2.4 KONTRASEPSI HORMONAL
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Meliputi nama, alamat, pekerjaan, jenis kelamin, umur, agama, dll.
B. Wawancara
1. Jumlah anak yang direncanakan
2. Adakah masalah dalam kehamilan yang lalu seperti mual-mual dan
lain-lain ?
3. Apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya?
4. Adakah keluhan dalam penggunaan kontrasepsi: mual, pendarahan,
nyeri saat berhubungan, infeksi atau haid tidak teratur dan sebagainya
5. Riwayat social: adakah pantangan yang berkaitan dengan budaya
/kultur, kebiasaan merokok
6. Harapan pada jenis kelamin anak tertentu
7. Riwayat menstruasi, KB hormonal biasanya menyebabkan gangguan
siklus haid seperti amenore, spotting, metroragia,
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: adakah tanda-tanda ibu sedang sakit yang tampak
dari anemia, kelemahan, berat badan/tinggi badan,
b. Tanda – tanda vital : Tekanan Darah biasanya tinggi, Efek dari
hormonal, Nadi cepat, Napas terkadang sesak, suhu terkadang tinggi
karena respon tubuh terhadap pemasangan AKDR.
c. Muka periksa adanya oedema, jerawat, hyperpigmentasi (efek
hormonal).
d. Kardiovaskuler : Palpitasi.
e. Dada : pernapasan kadang sesak.
f. Payudara : hyperpigmentasi
g. Abdomen : nyeri, mules, muntah-muntah, mual (efek AKDR)
h. Vagina : Periksa adakah blood show, keluar darah pervaginam,
varises, ukuran uterus yang mengalami kelainan
i. Ekstremitas : Adakah edema, varises pada ekstrimitas, bekas insisi
post pemasangan implant pada tangan atas.
D. Pemeriksaan Penunjang
Hampir tidak ada pemeriksaan penunjang kecuali ada riwayat perdarahan, maka
diperiksa:
a. Hb, biasanya < 10gr/dl
b. Trombosit (biasanya normal / turun bila perdarahan hebat)
c. Leukosit (biasanya sedikit meningkat >10000/mm3)
4. Pemeriksaan Psikososial
a. Pastikan keinginan KB dari klien dan suami tanpa paksaan
b. Adakah keyakinan / pandangan terkait dengan penggunaan kontrasepsi
c. Adakah ketakutan dengan prosedur pemasangan alat kontrasepsi
d. Status kesehatan ibu, sosial budayanya terkait dengan hal ini tingkat penghasilan,
pengetahuan dan jarak dengan tempat pelayanan kesehatan untuk kontrol lainnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau
pasngan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur
interval kelahiran, mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan
umur pasanngan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga(Hartanto, 2003). Dalam pelaksanaan program KB biasanya
digunakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur /mengendalikan
pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia. Pengertian dari kontrasepsi
adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi yaitu bertemunya sel
sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada berbagaimacam cara untuk
mencegah konsepsi salah satunya dengan menggunakan AKDR. Dalam
penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta kerugian dari
penggunaan AKDR tersebut. Masalah yang timbul dari penggunaan AKDR
tersebut juga diharapkan bisa teratasi dengan beberapa cara antara lain
dengan memperhatikan cara pemakaian yang benar, efek samping serta
konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan.
4.2 SARAN
1. Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR Pengguna hendaknya
mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai dengan
cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2. Bagi tenaga kesehatan
a. Sebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya
memasang AKDR yang baik dan sesuai prosedur.
b. Sebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk
melakukan infomconsent pada klien.
DAFTAR PUSTAKA
http://makravela.blogspot.co.id/2016/05/kontrasepsi-mantap.html diakses tanggal
28 agustus 2016
Prawihardjo, Sarwono. 1999. Ilmu kandungan, edisi kedua cetakan ketiga. Jakarta
: yayasan bina pustaka