Anda di halaman 1dari 40

Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

PERILAKU KONSUMEN

“Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar”

4B/6 (kelompok 1)

Treyssi Jacobus ᴥ 18061102386


Gilda Pattymahu ᴥ 18061102359
Kesya Waha ᴥ 18061102371
Nathasya Laluan ᴥ 18061102382
Johana Kereh ᴥ 17061102402
Siti Hajar Pontoh ᴥ 17061102405
Owen Manopo ᴥ 17061102392
Agung Loindong ᴥ 17061102373

Universitas Sam Ratulangi Manado


UNSRAT
2020
0
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan YME, yang mana berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Perencanaan Strategis
Yang Berorientasi Pasar.
Diharapkan makalah tentang kedisiplinan siswa di sekolah ini dapat
memberikan sedikit pengetahuan bagi teman-teman dan bagi pembaca pada
umumnya. Dan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Silvya L. Mandey, SE.,M.Si
selaku dosen mata kuliah perilakukonsumen karena telah mengarahkan kami pada
hal-hal yang positif. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu
memberikan nilai tambah kepada teman maupun pembaca.
Sebagai penyusun makalah ini, tentunya menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang ada
relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari
pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan
guna perbaikan di masa datang.

Penulis,

1
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
•BAB 1 (pendahuluan) 3
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH

•BAB2 (isi) 4
DEFINISI

Proses Pemasaran dalam Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar 9


STRATEGI PEMASARAN 13
TARGT PASAR 17
Proses Pemasaran dalam Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar 24
MENERAPKAN STANDAR KUALITAS 25
KINERJA PEMASARAN  26
ORIENTASI PASAR  29
•BAB3 (kesimpulan) 38
DAFTAR PUSTAKA 39

2
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

BAB 1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Seiring perkembangan jaman, jenis – jenis pasar pun beragam dengan segala
kekurangan dan kelebihannya. Pada dasarnya perencanaan strategis yang berorientasi
pasar merupakan proses yang pada intinya adalah untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan dan menyesuaikannya dengan peluaang pasar yang terus menerus
berubah agar dapat tetap memenuhi target laba. Seiring dengan pentinggnya hal ini
bagi sebuah perusahaan, kelompok pada akhirnya menyusun makalah ini agar
pembaca lebih memahami tujuan dan seberapa pentingnya hal ini untuk dapat
diterapkan bagi suatu perusahaan.

II. RUMUSAN MASALAH


 Apa yang dimaksud dengan perencnaan strategis yang berorientasi pasar?
 Bagaimanakah Strategi pemasaran itu?
 Apa yang dimaksud dengsan orientasi pasar?

3
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

BAB II
ISI
• DEFINISI
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar adalah proses manajerial untuk
mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi
sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan Perencanaan Strategis adalah
untuk membentuk dan menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan
sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.

1.Proses Perencanaan Dalam Strategis Berorientasi Pasar :


Perusahaan akan menentukan visi (Tujuan) dan menentukan misi dari masing-masing
SBU
(Strategic Business Unit).
2.Rencana pemasaran dilaksanakan pada dua tingkat :
 Rencana Pemasaran Strategis
Mengembangkan tujuan dan strategi pemasaran yang luas berdasarkan analisis situasi
dan
peluang pasar saat ini.
 Rencana Pemasaran Taktis
a) Menggariskan taktik pemasaran yang spesifik, yang terdiri dari periklanan,
penjualan, penetapan
b) harga, saluran distribusi dan pelayanan.
Strategi pemasaran menurut Kotler (1997) adalah sejumlah tindakan terintegrasi
yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.
daripada apa yang mampu menghasilkan laba dengan segera.
Bersaing dipasar global merupakan komitmen untuk menciptakan dan
mempertahankan
kepuasan pelanggan serta mengetahui bagaimana caranya untuk menyesuaikan diri
dengan pasar yang terus menerus berubah.

4
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Pernyataan misi yang baik memiliki tiga kharakteristik utama :


1.Menekankan pada sasaran-sasaran yang terbatas jumlahnya.
2.Menekankan pada kebijakan dan nilai utama yang ingin ditaati oleh perusahaan.
3.Mendefinisikan lingkup persaingan utama tempat perusahaan akan beroperasi :
Lingkup Industri
Lingkup produk dan aplikasi
Lingkup kompetensi
Lingkup segmen pasar
Lingkup vertical

Peningkatan permintaan akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan


manusia mendorong munculnya berbagai usaha produktif. Kebutuhan dan keinginan
manusia menciptakan sebuah motivasi untuk melakukan pembelian yang sering
disebut dengan permintaan. Perkembangan permintaan saat ini tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia, namun mereka menginginkan suatu produk
yang bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan mereka namun juga memberikan nilai
tambah yang dapat memberikan kepuasan dalam pembelian.Tugas pemasar adalah
untuk meciptakan, mempromosikan, memasarkan dan menyajikan produk kepada
konsumen baik konsumen individu maupun bisnis. Dalam prakteknya banyak hal
yang bisa dipasarkan seperti barang, jasa, pengalaman, ide, tempat, orang, keahlian
dan informasi. Kemampuan pemasaran untuk memasarkan hal tersebut sangat
tergantung pada kreatifitas dan inovasi dalam proses penyajiannya. Saat ini kegiatan
pemasaran sangat dekat hubungannya dengan perkembangan tekhnologi dan
informasi. Hal ini berdampak terhadap pola fikir konsumen dan cara bagaimana
mereka mendapatkan produk. Para pemasar menyakini bahwa dampak perkembangan
IT dapat membantu dalam memasarkan produk secara lebih tepat dan cepat.
Meskipun tidak semua produk dapat dipasarkan dengan cara ini, namun kreatifitas
dan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi dapat memberikan
kinerja usaha yang lebih baik.BAB I KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN
2Berfikir kreatif dan inovatif dalam era pemasaran saat ini akan memberikan nilai
yang tinggi kepada konsumen. nilai produk dapat dirasakan ketika konsumen dapat
merasakan manfaat yang diterimanya ketika membeli sebuah produk yang lebih besar

5
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

dari biaya-biaya yang sudah dikeluarkannya untuk mendapatkan produk tersebut.


Apabila nilai produk dapat dirasakan oleh konsumen maka akan timbul kepuasan.
Konsumen yang puas akan berpotensi menjadi konsumen yang loyal. Ketika
perusahaan mampu menciptakan rasa ini maka perusahaan akan mendapatkan suatu
keunggulan strategik, dimana keunggulan ini mungkin tidak dimiliki oleh perusahaan
lain. Oleh karena itu saat ini yang harus dijadikan tergat utama adalah bukan
kemampuan perusahaan untuk menjual produk, tetapi bagaimana perusahaan melalui
produknya mampu memberikan nilai tertinggi kepada konsumen sehingga menjadi
loyal. Persaingan yang ketat saat ini sangat tidak memungkinkan perusahaan untuk
dengan mudah menjual produk dan nilai tambah produk kepada konsumen. semakin
tinggi permintaan konsumen akan suatu produk maka semakin tinggi tingkat
persaingan produsen untuk menghasilkan produk yang bernilai. Ditambah lagi
dengan permintaan konsumen yangmenunjukkan pola perilaku yang semakin
beragam dan menuntut pemenuhan barang dan jasa yang berkualitas. Pemasar
dituntut untuk mampu mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan
menemukan secara tepat pula apa yang sebenarnya diinginkan konsumen
ketikamembeli produk.1.1 Perkembangan Manajemen PemasaranDefinisi manajemen
pemasaran antara lain dikemukakan oleh Kotler (2005) adalah proses sosial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawarandan pertukaran secara bebas atas produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain. American Marketing Associationmendefiniskan pemasaran
sebagai proses perencanaan, pelaksanaan konsep, penentuan harga, promosi dan
distribusi ide, barang jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
(memuaskan) tujuan individu dan organisasi.
3Dalam perkembangannya konsep pemasaran melalui fase yang menguraikan
bagaimana sebenarnya pemasaran itu sebagai ilmu dan seni mengalami perubahan
yang besar. Sebagai suatu ilmu dan seni, maka para pemasar harus memahami filosofis
dari pemasaran. Pemahaman filosofis ini akan menghantarkan pemasar pada sebuah
konsep bisnis yang seperti apa akan dijalaninya. Ada lima konsep/peranan perusahaan
di pasar yaitu:1.Konsep produksi.Dapat dikatakan bahwa konsep produksi merupakan
konsep tertua dalam pemasaran. Manajer perusahaan yang menggunakan filosofis ini
berpandangan bahwa konsumen akan lebih menyukai barang dan jasa yang mudah

6
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

dijumpai, tersedia dalam jumlah banyak dan dengan harga yang tidak mahal.
Orientasi perusahaan adalah pada efisiensi produksi, biaya produksi rendah dan
pendistribusian masa. Konsep ini dapat digunakan pada usaha yang berorientasi
kepada peningkatan pangsa pasar dan melayani konsumen secara massa.2.Konsep
produk. Menghasilkan produk yang murah dan tersedia secara luas pada akhirnya
akan menuntut pula terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Filosofis konsep
produk adalah pada sebuah pandangan bahwa konsumen tidak hanya menyukai
produk yang murah dan dapat mudah ditemui tetapi produk yang juga memiliki
kualitas yang tinggi. Manajer pemasaran yang berorientasi produk harus selalu berfikir
untuk terus menerus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas produknya. Namun
seringkali pencapaian target untuk menghasilkan produk yang berkualitas
mengabaikan input dari pelanggan dan pesaing. Terkadang manajer yang berorientasi
produk lebih mempercayakan produknya pada bagian desain produk tanpa
melakukan pengujian kepada produk pesaing ataupun masukan dari konsumen.
Seringkali produk yang dianggap berkualitas oleh perusahaan ternyata tidak laku di
pasaran karena menurut konsumen tidak berkualitas.3.Konsep Penjualan. Konsumen
perlu dibujuk untuk membeli sebuah produk. Meskipun produk tersedia secara luas,
dengan harga yang murah dan memiliki kualitas produk yang tinggi, namun
perusahaan tidak mengkomunikasikan tentang apa dan bagaimana manfaat produk
tersebut,
4maka produk bisa tidak laku. Manajer perusahaan yang berorientasi kepada
penjualan harus mempromosikan produknya secara agresif.Produk-produk seperti jasa
asuransi dapat menerapkan konsep penjualan untuk membujuk konsumen membeli
produk, karena produk asuransi bukanlah produk yang dapat dibeli setiap saat.
Intinya adalah bagaimana perusahaan dapat menjual produk sebanyak-banyak dengan
menggunakan strategi promosi yang intensif, meskipun produk tersebut bukanlah
produk yang dijual berdasarkan permintaan pasar.4.Konsep Pemasaran.Konsep ini
menyatakan bahwa aktivitas pemasaran berawal dari identifikasi pasar dengan
kebutuhannya untuk mencapai tujuan profitabilitas melalui kepuasan pelanggan.
Manajer perusahaan yang menerapkan konsep ini memandang bahwa menghasilkan
produk yang sudah ada pasarnya jauh lebih efisien dibandingkan menghasilan produk
yang belum diketahui apakah pasarnya adaatau tidak. Identifikasi kebutuhan pasar

7
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

dapat dilakukan melalui riset pasar. Dimana identifikasi kebutuhan ini akan
menghasilkan informasi tentang spesifikasi produk, tipe, desain dan manfaat yang
diinginkan konsumen dari membeli produk. Konsep pemasaranbertumpu pada pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terintegrasi, kepuasan pelanggan dan
profitabilitas. Memahami permintaan pasar bukanlah hal yang mudah, karena tidak
selalu konsumen mampu dan mau untuk menunjukkan secara tepat apa yang mereka
inginkan dari sebuah produk. Oleh karena itu konsep pemasaran mengharuskan
setiap bagian dan individu dalam perusahaan bekerjasana untuk mampu memahami
perilaku konsumen. hal ini dikatakan sebagai pemasaran terintegrasi.5.Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan/Holistik. Memasarkan produk kepada konsumen dengan
menunjukkan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat merupakan inti dari
konsep ini. Menunjukkan kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sosial
memiliki efek jangka panjang terhadap citra perusahaan. Manajer perusahaan yang
memiliki filosofis bisnis ini tidak berpandangan bahwa konsumen bukan hanya
sebagai target dari produk yang dijual, tetapi konsumen dan masyarakat adalah pihak
yang harus juga
5merasakan dan memiliki keterlibatan dengan perusahaan. Bentuk keterlibatan ini
seringkali dinamakan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Stanalad et.al(2011)
menemukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan akan berdampak terhadap
reputasi perusahaan, kepercayaan konsumen dan loyalitas. Dengan demikian
perusahaan harus menyeimbangkan antara tujuan untuk menghasilkan profit dengan
sosial dan etika dalam kegiatan pemasaran.Gambar 1Anteseden dan Konsekuensi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sumber: Stanaland et.al (2011). Consumer Perception of the Antecedent and


Consequences of Corporate Social Responsibility. J.Bus.Ethics

8
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Proses Pemasaran dalam Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar.

1. Perusahaan Akan Menentukan Visi (Tujuan).

Sebagai sebuah perushaan yang berorientasi pasar tentu saja Perusahaan harus
menentukan Visi (Tujuan) dari perusahaan tersebut, hal ini dilakukan agar
perusahaan punya tujuan yang jelas dan dapat dengan mudah mencapai tujuan
tersebut. Biasanya tujuan atau orientasi dari Perusahaan ini akan lebih pada ingin
melayani kebutuhan atau keinginan pelanggan (customer)nya daripada sekedar
memproduksi barang atau jasa kemudian menjualnya.

2. Menentukan Misi dari Masing-masing SBU ( Strategic Business Unit )

Langkah ini dilakukan adalah bertujuan agar dari masing-masing Unit Perusahaan
dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan atau dilakasanakan
mengenai siapa calon pembelinya (customernya), produk apa yang akan dproduksi,
beberapa kuantitasnya dan lain-lain.

Hal-hal yang Menyangkut Isi dari Rencana Pemasaran dari Suatu Perusahaan.

Ada beberapa hal langkah yang harus direncanakan dan dilaksanakan dalam proses
pemasaran suatu perusahaan yaitu antara lain: Mind share (strategic), Market Share
(Tactic), Heart Share (Value) dan Soul Share (Generous), secara lebih detail bias
dilihat sebagai berikut :

1.Mind Share (Strategic), hal ini tercakup dalam sebuah strategi yang didalamnya
terdapat proses Segmenting, Targeting dan Positioning.

a) Segmentation (Pemetaan)

9
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Segmentasion adalah suatu cara dalam membagi pasar berdasarkan variabel-variabel


tertentu seperti geografi, demografi, psikologi, perilaku dan bahkan sampai pada
variabel terkecil yaitu individu.

b) Targeting

Targeting adalah proses pemilihan target dan mencocokkan reaksi pasar dengan
kebutuhan dasar, kemampuan daya beli dan keterbatasan yang dimiliki.

c) Positioning

Positioning adalah bagaimana menempatkan sebuah produk ke dalam benak


customer secara luas, sehingga akan tertanam dalam benak pasar bahwa perusahaan
kita adalah definisi dari kategori produk yang kita jual. Bukan bagaimana posisi
produk kita di pasar, melainkan bagaimana produk kita selalu diingat oleh pelanggan.

d) Market Share (Tactic)


atau yang sering kita kenal dengan pangsa pasar adalah persentase dari keseluruhan
pasar untuk sebuah kategori produk atau servis yang telah dipilih dan dikuasai oleh
satu atau lebih produk atau service tertentu yang dikeluarkan sebuah perusahaan
dalam kategori yang sama. Dalam hal ini diperlukan beberapa taktik untuk
mendukung strategi yang digunakan untuk merebut pangsa pasar yaitu: Pembedaan
(Differentiation), Bauran Pemasaran (Marketing Mix), Penjualan (Selling).

e) Diferensiasi (Differentiation)

Diferensiasi adalah sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar menjadi berbeda
dengan produk atau perusahaan lain.

10
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

f) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran Pemasaran adalah sebuah tingkatan yang menggabungkan elemen penting


pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan produk, penetapan harga, pengemasan
produk, periklanan, persediaan barang, distribusi dan anggaran pemasaran, dalam
usaha memasarkan sebuah produk atau jasa.

g) Penjualan (Selling)

3. Selling
atau penjualan adalah sebuah teknik dalam membujuk atau meyakinkan konsumen
bahwa dalam produk yang dijual terdapat solusi atau keuntungan yang lebih bagi
pelanggan.

Heart Share (Value), adalah sebuah strategi untuk memenangkan pasar dengan jalan
memberikan nilai lebih kepada pelanggan dengan jalan memberikan pelayanan yang
terbaik kepada mereka. Untuk memenangkannya kita dapat menggunakan beberapa
cara seperti berikut : Branding (Penamaan), Process (Proses) dan Service (Pelayanan).

a) Branding (Penamaan)

Branding merupakan suatu langkah dalam memberikan identitas kepada produk atau
jasa yang kita jual, atau yang sering kita kenal istilah merk. Tujuan pemberian merk
ini adalah pelanggan dapat dengan mudah membedakan produk yang kita jual di
pasar dengan produk-produk lain.

b) Process (Proses)

Proses dapat didefinisikan sebagai penganalisisan peluang pasar, pengembangan


strategi marketing, perencanaan langkah-langkah marketing yang akan dilakukan dan
memaksimalkan usaha marketing berdasarkan langkah yang telah ada.

11
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

c) Service (Pelayanan)

Service (Pelayanan) merupakan hal yang paling mendasar yang dijual oleh para
pengusaha baik pengusaha barang, terlebih lagi pengusaha jasa karena tidak ada satu
bisnispun di dunia ini yang tidak menggunakan pelayanan.

4. Soul Share (Generous)


adalah salah strategis yang dilakukan melalui sebuah sikap murah hati, hal ini
dilakukan untuk tujuan agar para pelanggan setia atau loyal kepada kita. Ada beberapa
cara untuk mencapai tujuan agar pelanggan menjadi loyal yaitu antara lain :

a) Jujur

Sikap jujur adalah kunci utama dari kepercayaan pelanggan. Kepercayaan bukanlah
sesuatu yang diciptakan. Tetapi kepercayaan adalah sesuatu yang dilahirkan. Jadi
sikap jujur adalah ini dari nilai tambah dan pengalaman lebih yang akan ditawarkan.
Sebaik apapun value yang coba kita tawarkan pada pelanggan apabila kita tidak
bersikap jujur maka semuanya akan sia-sia.

b) Profesional

Seiring dengan sikap jujur tadi, maka juga sangat penting juga sebuah sikap
profesional dalam bekerja. Karena sikap profesional ini akan menjauhkan kita dari
sikap malas, tidak mau berusah keras dan hanya menerima tanpa ada usaha untuk
menuju ke arah yang lebih baik.

c) Silaturrahim

Silaturrahim pada dasarnya adalah formula untuk menjaga hubungan baik dengan
sesama manusia, lingkungan, makhluk hidup yang lain, dan tentu saja dengan Tuhan.
Dengan silaturrahim, kita melakukan suatu hubungan atas dasar kasih sayang.

12
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Silaturrahim adalah kunci dalam melakukan usaha sebagai sarana untuk menuju
sumber daya yang tidak terbatas (unlimited resources). Karena dengan silaturrahim,
kita akan mampu membentuk komunikasi dua arah dan pada akhirnya akan mampu
mengetahui dan memahami apa-apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

d) Murah hati
Murah hati merupakan sebuah sikap saling mengerti antara pengusaha dengan
pelanggannya agar tercipta hubungan yang baik dan saling menguntungkan diantara
kedua belah pihak.

 Cara Memenangkan Pasar :

Amati pasar dan kenali pesaing

Ciptakan produk yang berbeda

Tampilkan keunggulan produk

Amati dan pelajari kelebihan dan kelemahan pesaing

Tawarkan harga yang bersaing

Adakan event untuk mempromosikan produk

STRATEGI PEMASARAN          

Strategi pemasaran menurut Kotler (1997) adalah sejumlah tindakan


terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif yang
berkelanjutan. Sedangkan strategi pemasaran menurut Zikmund dan D’Amico(1989):
 

13
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Marketing strategy includes the identification and evaluation of


opportunities, analysis of market segments, selection of a target market or
of target markets, and planning an appropriate marketing mix.
 
Zikmund dan D’Amico menegaskan ada tiga langkah utama dalam pengembangan
strategi pemasaran, yaitu mengidentifikasi dan menilai peluang, menganalisis segmen-
segmen pasar dan memilih pasar sasaran, merencanakan strategi bauran pemasaran
yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan tujuan
organisasi.
 
Zikmund dan D’Amico menegaskan ada tiga langkah utama dalam
pengembangan strategi pemasaran, yaitu mengidentifikasi dan
menilai peluang, menganalisis segmen-segmen pasar dan memilih
pasar sasaran, merencanakan strategi bauran pemasaran yang akan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan
tujuan organisasi.
 
 
Menurut McCarthy et al (1990) setiap langkah yang dilakukan dalam
memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya mencapai
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep
pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh
setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan
karakteristik masing-masing, tetapi tujuan akhirnya tetap bermuara pada tercapainya
kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.

Menurut Cravens (1994) dalam menganalisis segmen pasar dan memilih pasar


sasaran, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan strategi
penempatan pasar (positioning strategy). Maksudnya, dalam langkah kedua tersebut
pihak perusahaan harus menentukan posisi produknya di pasaran; bagaimana produk
dan atau merek yang ia ciptakan akan dipersepsikan dan diposisikan oleh para
konsumen. 

14
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok, yaitu segmentasi,
penentuan pasar sasaran, dan penetapan posisi. Ketiga langkah ini sering disebut STP
(segmenting, targetting, positioning) (Kotler dan Amstrong, 2004). Langkah pertama
adalah segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli
yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan/atau bauran pemasaran
tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih
satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah
penetapan posisi, yaitu tindakan membangun dan mengomunikasikan manfaat
produk yang istimewa dari produk di dalam pasar.

Istilah strategi pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu tindakan penyesuaian


untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu (baru dan khas) yang
dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara
sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Perencanaan strategi pemasaran terdiri
dari:
1. Pembagian wewenang kerja serta tanggung jawab masing-masing.
2. Lokasi kegiatan
3. Waktu
4. Pelaksanaan tindakan yang terperinci
 
Strategi marketing –MIX, merupakan suatu strategi yang menyangkut koordinasi
antara:
1. Produk, yakni bagaimana karakteristik dan ciri-ciri suatu produk ditetapkan.
2. Promotion, yakni bagaimana koordinasi cara-cara promosi digunakan.
3. Price, yakni bagaimana kebijaksanan penetapan harga diputuskan.
4. Place, yakni bagaimana cara pendistribusian produk dilaksanakan.

Beberapa cara pendekatan strategi pemasaran

15
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

1. Pendekatan strategi pemasaran yang berhubungan dengan factor-faktor


ekstern, pendekatan ini sangat bergantung pada penekanannya.
- Penekanan pada factor konsumen
- Penekanan pada struktur persaingan
- Penekanan pada situasi pasar.
2. Pendekatan strategi pemasaran yang berhubungan dengan tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba sebesar besarnya hal ini dapat
dilakukan dengan menekan biaya atau dengan memperbesar hasil penjualan
(omset).
- Pendekatan dalam penekan biaya:
1. Mencoba untuk menerapkan teknik-teknik produksi baru yang akan
menghemat biaya.
2. Menggabungkan beberapa segmen pasar.
- Pendekatan dengan memperbesar hasil penjualan dapat dillakukan dengan cara
memperbesar volume penjualan sedangkan harga tetap tidak diubah.

16
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Target Pasar

Tugas manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual produk


perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Lebih dari itu, adalah
bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi cara
pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang,
yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya
dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan. Dalam menunjang hal
tersebut memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan dan konsumen
sangatlah diperlukan. Namun, bukan suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya
dikarenakan adanya faktor heterogenitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut
keinginan yang berbeda, kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah
(kuantitas), dan faktor lainnya. Di pihak lain, perusahaan mempunyai keterbatasan
dalam kemampuan, sehingga tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua
konsumen dengan baik dan akurat. 
Keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik pada pelanggan, perlu
ditindaklanjuti dengan berbagai upaya. Oleh karena itu, di antara konsumen yang
berjumlah banyak dan beraneka ragam perlu dipilih sebagian untuk dijadikan target
pasar. Pemilihan sebagian di antara konsumen untuk diputuskan sebagai kelompok
yang ingin dilayani perusahaan dengan sebaik-baiknya, harus didasarkan pada sumber
daya perusahaan sehingga dapat didayagunakan secara maksimal. Kegiatan pemasaran
harus dilaksanakan secara efisien dan efektif yang memungkinkan pelanggan dapat
dilayani dengan baik. Tujuan akhir berupa tercapainya peningkatan volume penjualan
dan penghematan biaya perusahaan. 
Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan target pasar, maka pasar
yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di
setiap pasar konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola pembelian, dan
pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang tidak sama untuk setiap
kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan.
Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar: 
1. Faktor demografi: umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama,
pendidikan, tingkat penghasilan, dan sebagainya. 

17
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

2. Faktor sosiologis: kelompok budaya, kelas-kelas sosial, dan sebagainya. 


3. Faktor psikologis/psikografis: kepribadian, sikap, manfaat produk yang
diinginkan, dan sebagainya. 
Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar tertentu
yang akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan. Kegiatan segmentasi pasar akan
berhasil dengan baik jika berlaku hal-hal sebagai berikut: 
1. Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin
diperoleh.
2. Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.
3. Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada
segmen pasar yang dipilih.

Dalam upaya memutuskan memasuki suatu pasar, ada beberapa kemungkinan


strategi yang bisa diterapkan perusahaan:

a) Undifferentiated Marketing

Suatu strategi pemasaran dengan memasarkan satu jenis produk untuk semua
pembeli. Dalam strategi ini yang dianggap penting adalah kesamaan kebutuhan setiap
pembeli, bukan pada perbedaannya. Oleh karena itu, kebijakan pemasaran dirancang
untuk penjualan massal. Seiring dengan penjualan yang terus meningkat itu, maka
biaya pemasaran dan operasi akan menurun. Itu berarti ditunjukkan pada segmen
pasar yang paling luas. Jika perusahaan lain menggunakan cara serupa dalam
menguasai pasar, maka akan terjadi persaingan sangat keras.

b) Differentiated Marketing

Suatu strategi dalam memasuki pasar dengan memilih pasar tertentu sebagai target
dan berusaha untuk melayani kebutuhan pasar tersebut dengan sebaik mungkin.
Dengan cara ini perusahaan memungkinkan untuk mendesain program pemasaran
secara lebih terarah. Dengan cara ini diharapkan penjualan akan meningkat dan posisi

18
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

perusahaan di segmen yang dipilih semakin kokoh. Tentu cara ini juga mempunyai
efek negatif, yaitu semakin meningkatnya biaya.

c) Concentrated Marketing

Dengan cara ini perusahaan berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi. Untuk itu
dipilih satu segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara baik. Hal ini
mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Dengan terkonsentrasinya sumber
daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk
menghasilkan volume yang terus berkembang.

Strategi Bauran Pemasaran  


Keberhasilan strategi pemasaran dapat dilihat melalui volume penjualan, cakupan
pasar (market share), kepuasan pelanggan terus meningkat, yang pada akhirnya akan
meningkatkan laba perusahaan. Strategi pemasaran disusun dengan memanfaatkan
setiap peluang pasar yang ada sehingga dilakukan strategi bauran pemasaran. 
Kotler dan Amstrong (2004) mendefinisikan bauran pemasaran adalah serangkaian
variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan
untuk memengaruhi pembeli atau pasar yang menjadi sasaran. 
 
Kotler dan Amstrong (2004) mendefinisikan bauran pemasaran
adalah serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel
yang digunakan oleh perusahaan untuk memengaruhi pembeli atau
pasar yang menjadi sasaran

Beberapa variabel yang dapat digunakan untuk mempengaruhi tanggapan pembeli


antara lain: 
a) Produk-produk yang ditawarkan 
Produk-produk yang ditawarkan harus dapat memuaskan keinginan konsumen.
Produk di sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja
yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Produk-produk tersebut harus selalu
dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan

19
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

seimbang untuk setiap lini produk, yaitu memberikan dukungan penuh bagi produk
berprospek cerah atau menghilangkan produk yang lemah di pasar. Keputusan lain
mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merek,
label, dan kemasan. 
Untuk itu, ada beberapa kemungkinan, misalnya membuat model tertentu sebagai ciri
sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merek yang
berlainan untuk produk yang sama pada setiap produk yang ditawarkan serta
membuat merek tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya
diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah ketahanan
perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi, dan lain-lain. Sedangkan keputusan
mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai
efek promosi, dan lain-lain.
b) Harga jual 
Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas pada perusahaan
maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan
menurunnya daya saing. Sebaliknya, harga rendah dapat menyebabkan kerugian,
khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi
perusahaan yang baru berdiri. Tujuan akan sangat memengaruhi tingkat harga jual
yang akan ditetapkan perusahaan. Adapun tujuan penetapan harga jual:

1. Survival

Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar,
pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan
perusahaan adalah bagaimana bertahan hidup. Dalam kondisi untuk tetap eksis dalam
dunia bisnisnya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekadar dapat
menutupi tetap dan variabel saja. 

2. Penetrasi Pasar 

Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkannya,


maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah. Dengan kebijakan harga

20
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit
akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan
mendesak pesaing. 

3. Maksimumkan Laba dalam Jangka Pendek 

Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin,


maka akan ditetapkan harga jual tinggi.

4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin

Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan


menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai
dengan cepat. 

5. Keunggulan dalam Kualitas Produk 

Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu
yang terbaik. Untuk itu perlu adanya penelitian dan pengembangan terus-menerus.
Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah menentukan permintaan.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang
ditawarkan perusahaan dalam cakupan pasar (market share) yang dikuasai pesaing. Di
samping itu, perlu pula diperhitungkan pengurangan permintaan produk tersebut. Hal
ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan.
Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu pula
ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum ditetapkan
harga jual. Tentunya harga jual minimal harus dapat menutupi biaya yang
dikeluarkan. Setelah kalkulasi harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan,
besarnya permintaan, dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual, terlebih
dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab bila harga yang ditetapkan
di bawah harga pesaing kemungkinan besar akan memicu perang harga.

21
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Sebaliknya, jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunnya daya saing perusahaan.
Langkah berikutnya dalam menetapkan harga adalah memilih metode yang
digunakan. Untuk itu ada beberapa metode yang akan digunakan, antara lain: cost
plus pricing, break event, dan target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai
yang tergantung dari produk yang dipasarkan,

c) Penyaluran 
Keputusan saluran akan memengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya.
Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat
dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya, tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri
pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan. Ada beberapa
alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam distribusikan produknya kepada
konsumen:
1. Manufacturer → Konsumen 
2. Manufacturer → Pedagang eceran →Konsumen
3. Manufacturer →Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen 
4. Manufacturer →Agen →Pedagang besar→ Pedagang eceran →Konsumen 
Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi akan
menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaran, informasi promosi. Untuk itu
sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan sasaran dan
kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta syarat, tanggung jawab dan hak setiap
anggota saluran perantara. Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria
ekonomis, efektivitas, dan pengendalian. Tiap alternatif saluran yang dipilih
memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu perantara yang dipilih sebagai anggota saluran
harus diseleksi, dimotifasi secara berkala dievaluasi kembali

d) Promosi 
Kebijakan promosi pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa yang
telah diprogram dikomunikasikan dengan cara yang tepat. Mengomunikasikan
program perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat
variabel:

22
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

1. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar
oleh sponsor tertentu. 

2. Personal selling

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang
ditujukan untuk menciptakan penjualan.

3. Publisitas 

Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan
menggunakan berita komersial dalam media massa dan sponsor tidak dibebani
sejumlah bayaran secara langsung. 

4. Promosi penjualan 

Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas yang


mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Keputusan tentang bauran
promosi akan mencakup: penyampaian pesan, penerimaan pesan dari media yang
digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan
bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi khalayak yang
dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran
promosi dan menyeleksi media yang digunakan. Selanjutnya, pelaksanaan promosi
harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu, dan dievaluasi.
Tentunya, kebijaksanaan pemasaran yang disusun perusahaan harus diperhatikan
peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu apakah dalam dunia bisnis tergolong
perusahaan pemimpin, penantang, pengikut atau menggarap relung pasar. Sebab
kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan memengaruhi tantangan yang dihadapi.
Misalnya, tantangan yang dihadapi perusahaan yang tergolong pemimpin pasar adalah

23
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

melindungi pasar yang dikuasai, memperluas pasar, dan mengembangkan market


share.
Karena perbedaan permasalahan atau tantangan yang dihadapi berbeda, maka strategi
yang digunakan juga bebeda. Jika perusahaan memutuskan untuk memasuki pasar
internasional, maka perlu disusun suatu cara yang sistematis mengenai keputusan
keikutsertaan tersebut. Hal ini disebabkan pasar internasional mengandung risiko
yang tidak sama dibandingkan dengan pasar domestik yang disebabkan kurangnya
pengalaman, kebiasaan yang berbeda, hukum yang berbeda, dan lain-lain. Untuk itu
langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami sistem perdagangan
internasional, hukum, politik, lingkungan ekonomi, dan budaya pasar yang dituju.
Selanjutnya, ditentukan besarnya penjualan untuk pasar internasional yang
didinginkan, negara tujuan, dan pasar yang dituju negara tersebut. Kemudian
menentukan cara untuk memasuki pasar yang dituju tersebut.

MENGEMBANGKAN INTUISI DENGAN ANALISIS PASAR GRAFIKA

Perusahaan sebaiknya mengetahui dinamika pasar sesuai dengan bidang yang sedang
ditekuni sangat sulit produk atau jasa yang kita hasilkan dapat diterima oleh
konsumen, jika kebijakan yang dibuat bertentangan dengan kemauan pasar.
Perkembangan bisnis percetakan sangatlah cepat, disamping mesin-mesin cetak yang
semakin modern, jumlah pesaingnya juga semakin banyak. Drngan munculnya usaha
usaha baru di bidang percetakan, kita harus menyikapinya secara hati – hati dan
cerdas . hal yang harus diperhatikan, diyakini, dan dijalankan ketika menjalankan
sebuah usaha adalah kualitas, kuantitas, waktu dan pelayanan yang maksimal itu
merupakan syarat yang tidak bisa ditawar. Komitment itu sebagai landasan untuk
mengembangkan usaha agar seluruh komponen yang ada bersinergi untuk
mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk kelangsungan usaha.

Langkah awal sebagai data, ketika kita akan mengambil sebuah kebijakan yang
berorientasi pada pasar, antara lain: 

24
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

1. Mengetahui secara umum domisisli/Alamat percetakan yang ada disekitar


perusahaan yang mempunyai kualifikasi sama dengan yang dimiliki
perusahaan.
2. Mengetahui secara umum domisisli/Alamat percetakan yang ada disekitar
perusahaan yang mempunyai kualifikasi lebih rendah atau lebih tinggi dari
perusahaan.
3. Mengetahui secara umum berapa harga cetak untuk jenis pekerjaan yang
banyak dibutuhkan konsumen, misalnya:
- Harga cetak per rim folio/kuarto untuk cetakan hitam putih, dicetak dengan
menggunakan mesin mini offset.
- Harga per pelat untuk cetakan separasi dengan ukuran folio.
- Berapa minimal order yang diterapkan oleh kebanyakan percetakan untuk
menentukan harga cetak, dan
- Harga per print untuk berbagai ukuran mesin cetak.
4. Menganalisa percetakan-percetakan yang dapat memberi harga cetak murah.
5. Mengetahui secara umum harga-harga jenis bahan yang digunakan untuk
mencetak (tinta, kertas, pelat dsb).
6. Melakukan kajian secara menyeluruh mengenai sumbe daya yang kita miliki.
7. Memberi nama perusahaan yang mudah diingat, agar konsumen dapat dengan
mudah mengenal dan mengingat institusi kita.

MENERAPKAN STANDAR KUALITAS

                Persaingan tidak hanya dalam masalah rendahnya harga dan produktivitas


melainkan pada kualitas atau mutu. kenyamanan, kemudahan, ketepatan, waktu dan
pelayanan. Factor utama yang menentukan bonafiditas suatu perusahaan adalah mutu
barang dan jasa yang dihasilkan. Produk atau jasa yang bermutu adalah yang sesuai
dengan keinginan konsumen.
                Sedangkan mutu itu sendiri yaitu keseluruhan cirri atau karakteristik
produk  atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan. Karena dalam hal ini mutu memiliki dua persefektif  yakni produsen dan
konsumen dan apabila keduanya disatukan maka kesesuaian antara keduanya dapat

25
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

tercapai. Maka dari itu mutu memerlukan proses perbaikan terus-menerus sebagai
bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen.
                Untuk menganalisis karakteristik kualitas produk pada industry manufaktur
meliputi performance (kesesuaian produk dengan fungsi utama produk), feature (ciri
khas produk),  reliability (kepercayaan pelanggan terhadap produk),  conformance
(sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang ditetapkan),
durability (tingkat keawetan produk), serviceability (kemudahan memperbaiki dan
memperoleh komponen produk), aesthetic (daya tarik produk), perception.
Untuk menghasilkan mutu produk terbaik diperlukan pengawasan yang maksimal
selama pross produksi sehingga apabila ada kesalahan atau cacat produk masih bisa
diperbaiki sebelum proses akhir.

KINERJA PEMASARAN 

Pemasaran menurut William J. Stanton (1984) adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Sementara itu, menurut Kotler (2002), konsep pemasaran memberikan ketegasan


bahwa kunci mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan
tersebut harus menjadi lebih efektif bila dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
sasaran yang terpilih.

Pemasaran harus bertitik tolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan efisien. Pada era
global yang sangat kompetitif pemasaran diibaratkan sebagai denyut jantung bagi
kelangsungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk memperlihatkan
berapa banyaknya barang yang bisa diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar
bisa bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan dalam persaingan yang

26
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

sangat ketat, sebuah perusahaan pertama-tama menentukan “apa yang bisa dijual,
berapa banyak yang bisa dijual, dan strategi apa yang harus didayagunakan untuk
memikat konsumen”.

Boyd, Walker, dan Larreche (2000 ) menyatakan: 


“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting
yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran”. 

Boyd, Walker, dan Larreche (2000 ) menyatakan: 


“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-
kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran”. 
 

Untuk mencapai tujuan pemasaran sebagaimana konsepsi pemasaran di atas, terlebih


dahulu harus dirumuskan ke dalam strategi perusahaan. Adapun strategi didefinisikan
sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu, dan mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan dan lingkungan (Jauch dan
Glueck,1988).
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Kelima elemen
tersebut menurut Corey (dalam Tjiptono, 1997) sebagai  berikut:

1. Penelitian pasar.

Penelitian pasar adalah memiliki pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan
atas faktor-faktor persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang
dapat diprediksi dan dinominasi, keterbatasan sumber daya internal yang mendorong
perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit. Pengalaman kumulatif yang

27
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

didasarkan pada trial and error di dalam menggapai peluang dan tantangan


kemampuan kursus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar
yang terproteksi. Penelitian pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan
kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh
perusahaan. 

2. Perencanaan produk.

Perencanaan produk meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan diri produk
dan desain  penawaran individual pada tiap-tiap diri, produk itu sendiri, menawarkan
manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat
tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk,
jaminan dan garansi, jasa reparasi dan bantu teknis yang disediakan penjualan, serta
hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual. 

3. Penetapan harga.

Penetapan harga adalah menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai


kuantitatif produk kepada pelanggan. 

5. Sistem distribusi.

Sistem distribusi adalah saluran pedagang grosir dan eceran yang melalui produk
hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 

6. Komunikasi pemasaran (promosi).

Komunikasi pemasaran (promosi) meliputi periklanan, personal selling, promosi


penjualan, direct marketing, dan public relations. 
Sebaliknya, menurut Kotler (1997) strategi pemasaran adalah “sejumlah tindakan yang
terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif berkelanjutan”.
Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang menguntungkan memang menjadi

28
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

tujuannya, tetapi laba yang didapat dari volume penjualan itu harus diperoleh melalui
kepuasan konsumen (Kotler, 2002).
Menurut Peter Drucker (dalam Agustinus, 1995), mengusulkan lima kriteria untuk
penentuan standar pengukuran kinerja perusahaan, yaitu 

a) Posisi pasar. 
Penilaian yang nyata terhadap keberhasilan perusahaan adalah mengukur posisi
pangsa pasarnya dibandingkan dengan para pesaing. Apakah pangsa pasar telah
meningkat atau cenderung menurun?
b) Kinerja inovasi (divisi riset dan pengembangan).
Bagaimana urutan pengeluaran riset dan pengembangan (sebagai persentase
penjualan) dalam industri?
c) Produktivitas. 
Kinerja ini berhubungan dengan “nilai tambah” out-put. Penjualan per karyawan
merupakan salah satu ukuran produktivitas.
d) Likuiditas dan aliran kas (cash flow). 
Kriteria aliran kas biasanya lebih baik daripada masalah keuntungan.
e) Keuntungan/kemampulabaan. 
Kriteria ini akan mengukur:
- Apakah marjin keuntungan meningkat atau menurun.
- Menghitung dan mengukur hasil kinerja yang telah dicapai.
- Membandingkan antara standar dengan hasil yang dicapai dan jika melampaui
batas toleransi, harus dianalisa penyebab-penyebabnya.
- Mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.    

ORIENTASI PASAR 

Untuk memenangkan persaingan dalam merebut pasar, maka orientasi pasar menjadi
aktivitas yang harus dilakukan oleh pelaku usaha. Slater dan Narver (1994) dalam
studinya mengenai orientasi pasar mengungkapkan bahwa tujuan perusahaan
mengembangkan berbagai strategi pemasaran adalah untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Upaya meraih tingkat kemampulabaan yang wajar,

29
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

perusahaan akan memusatkan perhatian manajemennya pada upaya mengenali


pelanggannya. Sebab filosofi pemasaran menunjukkan bahwa laba dapat diciptakan
melalui kepuasan yang dirasakan oleh para pelanggannya.

Studi Slater dan Narver (1995) menyatakan bahwa orientasi pasar, biaya relatif,
dan pertumbuhan pasar merupakan komponen yang memberi kontribusi pada
peningkatan profitabiltas perusahaan. Munculnya kompleksitas, dinamika, dan
intensitas kompetisi lingkungan makro yang meningkat, perusahaan akan terdorong
untuk lebih memperkuat basis strateginya dengan konsep-konsep customer
focused atau market oriented culture untuk tetap dapat mengakses pasarnya secara
menguntungkan (Despande et al., 1993). Adanya perubahan pola persaingan pasar
dengan memberikan perhatian terhadap apa yang telah dilakukan oleh pesaingnya,
namun juga menaruh perhatiannya terhadap kebutuhan dan keinginan konsumennya
(Kotler dan Armstrong, 2004). Mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk, desain produk, harga produk, dan
bentuk pelayanan merupakan cara yang tepat untuk dapat memahami kebutuhan dan
keinginan konsumennya yang terus mengalami perubahan  (Craven, 1994).

Perhatian yang sama hendaknya dilakukan untuk keperluan investasi riset dan
pengembangan. Riset pemasaran akan lebih memfokuskan pada identifikasi peluang-
peluang baru, akuisisi teknologi baru serta implementasi hasil inovasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen yang dinamis (Boyd, et al, 2000
dan  Zhou, et al, 2005). Pendapat yang hampir sama di kemukakan oleh Wuyts et al.
(2004) bahwa komitmen perusahaan terhadap teknologi baru akan mendorong cara-
cara inovatif, sehingga dihasilkan produk baru, lini produk baru, produk serupa, yang
kesemuanya ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Perusahaan yang berorientasi pada pasar akan membuat apa yang dapat dijual,
terutama yang memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta dapat
menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan. Kepuasan konsumen menjadi perhatian
dalam manajemen pemasaran. Oleh karena itu, penggunaan konsep pemasaran

30
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

memberikan dasar pemikiran yang logis dalam pencapaian tujuan. Konsep pemasaran
harus mencakup: 
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai dasar tujuan bisnis.
2. Mengembangkan pendekatan organisasi untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
3. Mencapai tujuan organisasi dengan memberikan kepuasan pada pelanggan.

Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, manajemen harus menentukan


kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai kemampuan yang dimiliki oleh organisasi,
mengembangkan usaha pemasaran yang efektif, dan menyusun suatu perencanaan
serta pelaksanaan pemasarannya secara rasional (Craven, 1994). Kepuasan konsumen
dapat menjadi sumber inspirasi untuk terus melakukan cara-cara inovatif sesuai
dengan strategi pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen di masa mendatang, melalui penyediaan berbagai produk-produk baru
yang mengandung nilai terbaik bagi konsumen (Wuyts, et al, 2004).

Orientasi pasar membutuhkan kepemimpinan manajemen puncak, fokus pada


konsumen, memahami tentang pesaing, dan koordinasi yang baik antarfungsi dalam
rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan nilai terbaik. Hal
ini diperlukan untuk membangun dan menjaga hubungan saling menghargai dengan
konsumen (Lamb, et al, 2001). Narver dan Slater (1990) menyatakan bahwa orientasi
pasar yang meliputi orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi
akan mendorong fungsi pemasaran untuk bertanggung jawab dalam memahami dan
memelihara berbagai informasi yang terkait dengan konsumen. 

Voss dan Voss (2000) menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang fokus pada upaya memberi kepuasan
pelanggan akan berusaha menemukan cara yang lebih inovatif dalam menghasilkan
produk baru.  Selanjutnya studi Jaworski dan Kohli (1997) dan Im dan Workman
(2004) mengemukakan bahwa orientasi pasar akan mendorong perusahaan
melakukan cara inovatif dalam menghasilkan produk baru sebagai reaksi atas

31
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

kebijakan pasar, diperolehnya pengetahuan baru guna merespon kebutuhan, dan


keinginan konsumen (kebutuhan pasar) yang terus berkembang secara dinamis.

Keberhasilan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang


disertai rasa kepuasan, akan menempatkan perusahaan pada posisi yang terbaik bila
dibanding dengan pesaingnya. Orientasi pasar tidak lepas dari upaya manajemen
untuk menyajikan nilai yang terbaik, memberi dan menjaga kepuasan konsumen serta
membangun hubungan relasi jangka panjang dengan konsumennya (Lamb et al.,
2001). 
 
Konsep Orientasi Pasar

Menurut Narver dan Slater (1990); Han et al. (1998); Noble et al. (2002);  Zhou et al.
(2005) mengemukakan bahwa konsep dari orientasi pasar terdiri dari: orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi. Konsep-konsep ini
menggambarkan suatu evolusi strategi pemasaran dengan memfokuskan perhatiannya
bukan hanya pada satu sisi orientasi saja tetapi selalu menyeimbangkan antara
orientasi pelanggan dan  orientasi  pesaing. Dua konsep ini diperlukan untuk
menciptakan kepuasan pelanggan dan memperoleh kinerja perusahaan yang lebih
baik (Kotler dan Armstrong, 2004).
 
Menurut Narver dan Slater (1990); Han et al. (1998); Noble et al.
(2002);  Zhou et al. (2005) mengemukakan bahwa konsep dari
orientasi pasar terdiri dari: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan
koordinasi antarfungsi.
 
Studi Narver dan Slater (1990), menyatakan bahwa  orientasi pelanggan,
orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi mempunyai tingkat kepentingan
(derajad urgensi) yang sama. Oleh karena itu, konsepsi orientasi pasar dapat
digambarkan dalam sebuah segitiga sama sisi (equilateral triangle) sebagaimana yang
disajikan pada mengenai orientasi pasar. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa

32
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

kinerja perusahaan (profitability and long-term focus) dapat dihasilkan melalui


perumusan berikut:

1. Customer orientation

Pemahaman yang cukup terhadap pembeli sasaran.

2. Competitor orientation

Seorang penjual harus memahami kekuatan dan kelemahan saat ini maupun
kapabilitas dan strategi jangka panjang pesaing-pesaing yang ada serta pesaing-
pesaing potensial.

3. Inter-functional coordination

Utilisasi sumber daya perusahaan yang terkoordinasi melalui semua bagian yang ada
di dalam organisasi untuk menciptakan “superior value”  bagi pelanggan sasaran.
 
 
Evolusi strategi pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang
secara kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut Lamb et al.
(2001) filosofi persaingan dapat dikembangkan melalui empat tahap evolusi orientasi:

1. Orientasi produksi

Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang melebihi dari
keinginan dan kebutuhan pasar. Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak
mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
merupakan produk yang paling efisien serta cocok dengan kebutuhan pasar,
sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan dilayaninya.

2. Orientasi penjualan

33
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli barang atau jasa. Perusahaan
menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan yang tinggi akan
mendatangkan keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak tepat,
karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga penjualnya, sangat sulit meyakinkan
orang untuk membeli produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak
sesuai dengan harapan dan keinginnan konsumennya.

3. Orientasi pasar

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada
penjualan yang agresif, tetapi lebih pada keputusan konsumen untuk membeli
produk. Orientasi pasar lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus pada
konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka memberikan nilai yang terbaik. 

4. Orientasi sosial

Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada, tidak hanya untuk
memuaskan kebutuhan yang diinginkan konsumen dan memenuhi tujuan organisasi,
tetapi juga untuk melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan masyarakat
dalam jangka panjang.

Lamb et al. (2001) juga mengemukakan bahwa orientasi pasar sebagai suatu


konsep pemasaran meliputi tiga hal:

1. Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga organisasi


dapat membedakan produknya dengan produk yang ditawarkan oleh
pesaing.
2. Mengintegrasikan  seluruh aktivitas organisasi termasuk di dalamnya
produksi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

34
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

3. Pencapaian tujuan jangka panjang organisasi dengan memuaskan


kebutuhan dan keinginan konsumen secara hukum, serta bertanggung
jawab atas semua kebijakan tentang konsumennya.

Jaworski dan Kohli (1997) mengemukakan bahwa konsep orientasi pasar pada
dasarnya meliputi tiga elemen, yaitu intelejen pasar untuk menghasilkan berbagai
macam informasi pasar yang sesuai; diseminasi informasi diarahkan kepada seluruh
bagian dalam perusahaan untuk memperoleh sinergi strategi; serta respon atas
intelijen pasar yang datang dari semua bagian dalam bentuk strategi pemasaran yang
sesuai dengan lingkungan pasar yang ada. Pemikiran ini tidak hanya untuk memahami
secara mendalam mengenai pelanggan, tetapi juga memahami secara mendalam
mengenai pesaingnya. 

Ditinjau dari strategi pemasaran, konsep orientasi pasar tersebut meliputi:


kebutuhan konsumen, informasi aktivitas pesaing, koordinasi antarfungsi. Konsep
tersebut mencerminkan aktivitas pemasaran untuk menciptakan nilai pelanggan
(customer value) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Informasi
mengenai pesaing menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan, mengingat munculnya
alterantif-alternatif pilihan produk yang tersedia di pasar merupakan hasil
implementasi berbagai strategi yang dilakukan oleh pesaing kita. Perusahaan harus
meyakinkan bahwa strategi yang sedang dikembangkan tidak boleh didahului oleh
pesaing yang menghadirkan cara-cara baru dan lebih baik dalam menyediakan
kebutuhan dan keinginan para konsumennya (Lukas dan Ferrel, 2000; McCarthty dan
Parreault,1996; dan  Zhou et al, 2005). 

Menurut  Sudirman (2003) terdapat beberapa kelemahan orientasi pasar untuk


pencapaian tujuan organisasi melalui penyajian nilai unggul bagi pelanggan  dan

35
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

penciptaan keunggulan berdaya saing berkelanjutan. Kelemahan-kelemahan tersebut


antara lain:

1. Pelanggan tidak selalu menyadari kebutuhannya, terutama kebutuhan di


waktu yang akan datang sehingga perusahaan perlu mengarahkannya
sebelum perusahaan lain melakukannya. Gibson, et al, (1997) dalam
studinya menyatakan bahwa perusahaan yang akan menjadi pemenang
adalah mereka yang berada di depan kurva perubahan.

2. Meskipun kebutuhan tersebut dapat diidentifikasi oleh pelanggan,


mereka sendiri tidak mampu menentukan cara terbaik untuk
memenuhinya (Gabel, 1995).

Dua kondisi tersebut mengimplikasikan bahwa orientasi pelanggan


tidak akan menghasilkan suatu inovasi yang mampu membedakan suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, sehingga mengurangi
keunggulan bersaing berkelanjutan.

3. Pandangan tersebut diperkuat oleh Hammel dan Prahalad (1994) yang


menganggap pelanggan sebagai orang yang kurang wawasan. Oleh
karena itu, orientasi pelanggan merupakan tirani bagi konsep orientasi
pasar.

Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, Sudirman (2003)mengajukan


pembelajaran pelanggan sebagai komponen suplemen terhadap konsep orientasi pasar
agar mampu menghasilkan efek sinergis yang menjadikan operasionalisasi konsep
tersebut lebih efektif. Penambahan komponen pembelajaran pelanggan sebagai
suplemen konsep orientasi pasar terinspirasi dari dan sekaligus merupakan hasil
sintesa dari dua pendekatan terhadap orientasi pasar, yaitu market driven dan driving
market, teori pembelajaran, dan persepsi sebagai penggerak perilaku. Namun
demikian, konteks driving market yang dimaksudkan penulis berbeda dengan konteks
dari Jaworski, et al, (2000) yang merupakan para inisiator kedua pendekatan tersebut.

36
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

Pendekatan driving market yang dimaksudkan Jaworski, et al, (2000) adalah upaya


merestrukturisasi pasar dengan tujuan meningkatkan posisi persaingan perusahaan. 

Berpedoman pada Noble et al. (2002); Lamb et al. (2001);  Narver dan Slater
(1990); Han et al. (1998),  Sudirman (2003), bahwa orientasi pasar adalah suatu konsep
multidimensional yang dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan,
orientasi pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan.

Orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang dapat


dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing,
koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan (Noble et
al., 2002; Lamb et al., 2001;  Narver dan Slater, 1990; Han et
al.,1998; Sudirman, 2003.

37
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar adalah proses manajerial untuk
mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi
sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan Perencanaan Strategis adalah
untuk membentuk dan menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan
sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Strategi pemasaran adalah upaya
untuk memasarkan suatu produk, apakah itu barang atau jasa, menggunakan pola
rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi.

Definisi strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai serangkaian upaya yang
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi
untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal ini.

Strategi Pemasaran memiliki peran penting dalam suatu perusahaan atau bisnis
karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik harga barang
maupun jasa.

Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:

 Produksi
 Pemasaran
 Konsumsi

Dalam hal ini, pemasaran adalah bagian yang menghubungkan antara kegiatan
produksi dan konsumsi. Sedangkan orientasi pasar merupakan salah satu bagian dari
pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan yang memberikan arah kepada seluruh
aktivitas bisnis/niaga yang meliputi bauran pemasaran di mana produk (barang, jasa,
dan ide) yang dipasarkan merupakan perwujudan dari konsep yang mengalami proses
pengembangan dan produksi yang ditujukan kepada pemakai akhir (Hibertus, 2007).

38
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar * 4B/6 * kelompok 1 2020

 DAFTAR PUSTAKA

Teknik Grafika dan Industri Grafika jilid 2 untuk SMK oleh/Antonius Bowo Wasono,
Romlan, Sujinarto: Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi.
Jakarta:
        Rineka Cipta
Widiana, Dra. Muslichah Erma. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra
Darwati
Subroto, Budiarto. Pemasaran Industri
http://kanghae.com/menejemen-pemasaran/konsep-dasar-pemasaran-abad-21
Proses Pemasaran dalam Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar oleh: SIKKI
MULYADI
https://guruakuntansi.co.id/strategi-pemasaran/
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/01/pengertian-pemasaran-dan-orientasi-
pasar.html
Dr. Hj. Ade Octavia, SE., MMDr. Hj. Zulfanetty, SE., M.SiDra. Erida, M.Si, 2017. Pemasaran
strategik berorientasi pasar, Salim Media Indonesia

39

Anda mungkin juga menyukai