Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ORIENTASI PERUSAHAAN TERHADAP PASAR


KELOMPOK 1

Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Edy Yulianto, M.P.

Disusun oleh:
Muhammad Farrel Pandya 225030200111090
Rahmad Feriansyah 225030207111153
Vincentius David Sagraha 225030207111157
Muhammad Satria Bintang 225030207111171

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal makalah yang berjudul
“ORIENTASI PERUSAHAAN TERHADAP PASAR“ dengan lancar dan tepat waktu. Kami
berharap makalah bisa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca
mengenai Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Drs. Edy Yulianto, M.P. selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran serta kepada pihak yang turut untuk
berkontribusi dalam penyusunan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang
kamu buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sehingga kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi untuk
kedepannya.

Malang, 26 Agustus 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan 5

BAB II 6
TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Orientasi Perusahaan terhadap Pasar 6
2.1.1 Pengertian Orientasi Perusahaan terhadap Pasar 6
2.2 Peluang Pemasaran 6
2.2.1 Pengertian Peluang Pemasaran 6
2.3 Hubungan antara Orientasi Perusahaan dan Peluang Pemasaran 7

BAB III 8
PEMBAHASAN 8
3.1 Pengenalan Pasar dan Orientasi Pemasaran 8
3.1.1 Definisi Pasar dan Orientasi Pemasaran 8
3.1.2 Konsep dan Tipe-Tipe Orientasi Pemasaran 8
3.1.3 Komponen Orientasi Perusahaan terhadap Pasar 9
3.2 Strategi Mengidentifikasi Peluang Pemasaran 10
3.2.1 Metode Analisis Dalam Mengidentifikasi Peluang Pemasaran 11
3.2.2 Segmentasi Pasar 12
3.3 Pendekatan Terhadap Pelanggan dalam Orientasi Pemasaran 13
3.3.1 Pemahaman Pelanggan 13
3.3.2 Membangun Hubungan jangka Panjang dengan Pelanggan 14
3.4 Tantangan dalam Menghadapi Orientasi Pemasaran 16
3.5 Contoh Peluang Pemasaran MCD x NewJeans 16

3
3.5.1 Keunggulan yang Dimiliki oleh McDonald’s 16
3.5.2 Strategi McDonald’s x NewJeans 17
3.5.3 Manfaat Kolaborasi McDonald’s x NewJeans 17
BAB IV 18
PENUTUP 18
4.1 Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 19

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di tengah perubahan yang cepat dan kompetisi yang semakin ketat dalam dunia
bisnis, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan strategis yang adaptif dan responsif untuk
tetap relevan di pasar yang terus berubah. Salah satu pendekatan kunci yang semakin
diperhitungkan adalah orientasi perusahaan terhadap pasar. Konsep ini menyoroti pentingnya
mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan dengan fokus pada pemahaman mendalam tentang
pelanggan, kebutuhan mereka, dan peluang yang muncul di pasar.
Orientasi perusahaan terhadap pasar mencerminkan pergeseran dari pandangan yang
hanya berpusat pada produk atau layanan menuju pandangan yang lebih holistik dan
pelanggan-terpusat. Ini mengakui bahwa pelanggan bukan hanya pembeli pasif, tetapi juga
pemangku kepentingan yang memiliki kekuatan untuk membentuk arah dan kesuksesan
perusahaan. Konsep ini memiliki implikasi yang luas terhadap strategi pemasaran,
pengembangan produk, dan interaksi dengan pelanggan.
Makalah ini akan menjelaskan konsep "Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar" dan
menggali lebih dalam mengenai bagaimana pendekatan ini berkaitan dengan peluang
pemasaran. Makalah ini akan menguraikan mengapa orientasi pasar menjadi semakin relevan
dalam ekosistem bisnis saat ini. Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi peluang pemasaran yang lebih baik, mengoptimalkan strategi pemasaran
mereka, dan meningkatkan daya saing.
Selain itu, makalah ini juga akan mengulas bagaimana orientasi perusahaan terhadap
pasar membantu mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang pemasaran yang mungkin
terlewatkan oleh perusahaan lain. Hal ini termasuk mengenali tren pasar yang sedang
berkembang, menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan, dan merancang strategi
komunikasi yang efektif untuk mencapai target audiens.

1.2. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran


2. Untuk mengetahui persoalan tentang perusahaan dalam pemasaran

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Orientasi Perusahaan terhadap Pasar


2.1.1 Pengertian Orientasi Perusahaan terhadap Pasar
Philip Kotler (1972):
Orientasi perusahaan terhadap pasar adalah suatu konsep bisnis yang menyatakan bahwa
kunci keberhasilan perusahaan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang berkembang dan memuaskan kebutuhan ini lebih baik daripada pesaing.

Theodore Levitt (1960):


Orientasi perusahaan terhadap pasar adalah pandangan dan tindakan untuk mengubah
seluruh struktur dan operasi perusahaan agar selaras dengan kebutuhan yang mendasari dari
pasar yang dituju.

George S. Day (1999):


Orientasi perusahaan terhadap pasar adalah filosofi yang mengakui bahwa pelanggan adalah
aset terpenting perusahaan dan perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan serta
menyediakan nilai yang superior bagi mereka.

2.2 Peluang Pemasaran


2.2.1 Pengertian Peluang Pemasaran
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2018)
Peluang pemasaran adalah suatu area dimana pelaku bisnis dapat memuaskan kebutuhan
atau keinginan pelanggan yang belum terpenuhi, atau memberikan nilai tambah yang lebih
baik daripada yang ditawarkan pesaing.

William J. Stanton, Michael J. Etzel, dan Bruce J. Walker (2010)


Peluang pemasaran adalah kondisi yang mendukung adanya permintaan atas suatu produk
atau jasa yang dapat dipenuhi oleh perusahaan dengan cara yang menguntungkan.

Michael Porter (1985)


Peluang pemasaran adalah kombinasi antara produk atau jasa yang ditawarkan dan
segmentasi pasar yang dipilih, yang memberikan perusahaan posisi yang unik dan sulit
ditiru di pasar.

6
2.3 Hubungan antara Orientasi Perusahaan dan Peluang Pemasaran
Hubungan antara orientasi perusahaan dan peluang pemasaran didasarkan pada fokus
dan pendekatan bisnis yang diadopsi oleh perusahaan terhadap pasar dan pelanggan.
Orientasi perusahaan yang berpusat pada pasar atau customer-centric, seperti yang
dijelaskan oleh para ahli seperti Philip Kotler, George S. Day, dan Theodore Levitt,
menunjukkan bahwa perusahaan mengakui pentingnya pelanggan dalam keseluruhan
operasi mereka. Perusahaan dengan orientasi seperti ini cenderung lebih peka terhadap
kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta berupaya untuk memberikan nilai tambah yang
superior bagi mereka.
Peluang pemasaran muncul ketika perusahaan mampu mengidentifikasi segmen pasar
yang memiliki kebutuhan atau keinginan yang belum terpenuhi. Dalam hal ini, orientasi
perusahaan yang berfokus pada pelanggan dapat membantu perusahaan mengenali peluang
ini dengan lebih baik. Karena perusahaan secara aktif berusaha memahami pelanggan dan
memberikan solusi yang lebih baik daripada pesaing, mereka dapat mengidentifikasi potensi
pasar yang belum dieksplorasi.
Orientasi perusahaan yang berfokus pada pelanggan juga dapat membantu perusahaan
menciptakan peluang pemasaran baru melalui inovasi produk atau layanan. Dengan
memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam, perusahaan dapat mengembangkan
produk baru atau mengubah produk yang ada untuk memenuhi kebutuhan yang belum
terpenuhi. Ini dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan pangsa pasar baru atau bahkan
menciptakan pasar baru.
Secara keseluruhan, orientasi perusahaan yang berfokus pada pelanggan membantu
perusahaan lebih peka terhadap perubahan pasar dan permintaan pelanggan. Dengan
demikian, hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang pemasaran dengan lebih efektif, baik itu dalam bentuk pangsa pasar
baru, pengembangan produk baru, atau inovasi lainnya.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengenalan Pasar dan Orientasi Pemasaran


3.1.1 Definisi Pasar dan Orientasi Pemasaran
Pasar mengacu pada lingkungan di mana barang dan jasa ditawarkan, dibeli, dan
dijual. Ini mencakup semua interaksi antara penjual dan pembeli yang mengarah pada
pertukaran komoditas atau layanan. Pasar dapat bersifat fisik, seperti toko ritel, atau dapat
bersifat virtual, seperti pasar daring di internet. Pasar terdiri dari pelanggan potensial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang dapat dipenuhi oleh produk atau layanan
tertentu.
Orientasi pemasaran adalah pendekatan strategis yang diterapkan oleh perusahaan
dalam memandang konsumen dan pasar. Pendekatan ini melibatkan bagaimana perusahaan
fokus pada kebutuhan, keinginan, dan preferensi konsumen untuk merancang produk,
mengembangkan strategi harga, menciptakan kampanye promosi, dan menentukan cara
mendistribusikan produk. Terdapat beberapa orientasi pemasaran yang berbeda.

3.1.2 Konsep dan Tipe-Tipe Orientasi Pemasaran


Konsep orientasi pemasaran adalah pendekatan strategis yang mendasari bagaimana
perusahaan merancang dan menjalankan kegiatan pemasaran mereka. Konsep ini berkaitan
dengan cara perusahaan memahami dan berinteraksi dengan pasar serta konsumen mereka.
Terdapat lima konsep orientasi pemasaran utama.
Orientasi Produksi, fokus utama perusahaan adalah pada efisiensi produksi dan
distribusi produk. Perusahaan beranggapan bahwa konsumen lebih cenderung membeli
produk yang tersedia dan terjangkau. Prioritas utama adalah menghasilkan sebanyak mungkin
dengan biaya seefisien mungkin.
Orientasi Produk, perusahaan yang mengadopsi orientasi ini berfokus pada kualitas
produk dan inovasi. Mereka berpendapat bahwa produk yang berkualitas tinggi dan memiliki
fitur-fitur unggulan akan menarik konsumen tanpa perlu upaya pemasaran yang intensif.
Orientasi Penjualan, pendekatan ini melibatkan usaha penjualan dan promosi yang
agresif. Perusahaan berpikir bahwa konsumen akan membeli produk hanya jika mereka
didorong atau dipengaruhi secara aktif melalui promosi yang kuat. Fokusnya adalah pada
upaya menjual produk yang telah ada.
Orientasi Pemasaran, pendekatan ini berpusat pada pemahaman mendalam tentang
kebutuhan, keinginan, dan preferensi konsumen. Perusahaan menciptakan nilai bagi
konsumen dengan merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, menentukan

8
harga yang wajar, menyusun strategi promosi yang relevan, dan memastikan distribusi yang
efektif.
Orientasi Pemasaran Sosial, pendekatan ini mengintegrasikan tujuan pemasaran
dengan tujuan sosial dan lingkungan. Perusahaan tidak hanya mempertimbangkan keuntungan
finansial, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan dari keputusan pemasaran mereka.
Tujuannya adalah menciptakan nilai bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dalam perkembangannya, orientasi pemasaran telah mengalami pergeseran dari
pendekatan berorientasi produksi atau produk menuju orientasi pemasaran dan orientasi
pemasaran sosial. Pemahaman mendalam tentang pasar, fokus pada nilai bagi konsumen, dan
responsif terhadap perubahan lingkungan menjadi kunci sukses dalam dunia bisnis yang
semakin kompleks dan dinamis.

3.1.3 Komponen Orientasi Perusahaan terhadap Pasar


Menurut Narver dan Slater (1990), orientasi pasar terdiri dari tiga komponen
perilaku yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsional.
Orientasi pelanggan adalah pemahaman perusahaan terhadap target buyer sehingga
dapat menciptakan superior value kepada mereka secara terus menerus. Orientasi
pelanggan mengharuskan seorang penjual mampu memahami mata rantai nilai secara
keseluruhan seorang pembeli. Melalui orientasi pelanggan, akan membentuk orientasi
dan persepsi pelanggan atas nilai-nilai yang dibangunnya dan dirasakan, yang pada
gilirannya akan menghasilkan kepuasan pelanggan. Orientasi pelanggan mencakup
semua aktivitas yang berkontribusi pada pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan
dan preferensi para pelanggan sasarannya dan pada kemampuan perusahaan untuk
merancang produk dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dan preferensi tersebut.
Pengukuran orientasi pelanggan dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu sebagai
berikut:

9
1. Manajer puncak mendiskusikan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
2. Berkomitmen pada penyediaan layanan bagi para pelanggan sekalipun transaksi
penjualan telah selesai.
3. Perusahaan memiliki database pelanggan rinci.
4. Secara rutin mengkaji kemungkinan dampak perubahan lingkungan bisnis (seperti
peraturan pemerintah) terhadap pelanggan.
5. Kadangkala perusahaan bermaksud mengabaikan perubahan-perubahan kebutuhan
produk atau jasa pelanggan.

Koordinasi antar fungsi adalah merefleksikan pendayagunaan secara


terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam rangka
menciptakan superior costumer value bagi pembeli sasaran. Untuk memberikan
respon yang tepat kepada pelanggan dibutuhkan adanya koordinasi pemanfaatan
sumber daya dalam perusahaan antar berbagai departemen, koordinasi dalam rangka
integrasi sumber daya tersebut terkait erat dengan orientasi pelanggan dan pesaing.

Koordinasi antar fungsi dalam organisasi perlu dilakukan agar semua sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara maksimal untuk menciptakan
nilai dan kepuasan konsumen serta menjaga setiap langkah pesaing yang dapat
menghambat strategi-strategi yang sedang dikembangkan oleh perusahaan. Tingkat
kemampuan organisasi dalam melakukan koordinasi antar fungsi secara efektif,
menggunakan utilitas sumber daya perusahaan secara efisien, mampu merespon
dengan cepat setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan persaingan, dan
mengantisipasi perubahan strategi yang digunakan. Koordinasi antar fungsi mengacu
pada tingkat koordinasi antar fungsi atau departemen berbeda dalam sebuah
perusahaan dan tingkat penyebarluasan informasi antar departemen. Pengukuran
koordinasi antar fungsi dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu sebagai berikut:

1. Aktivitas berbagai departemen berbeda dikoordinasikan dengan baik.


2. Staf pemasaran meluangkan waktu untuk mendiskusikan kebutuhan masa depan para
pelanggan dengan departemen lainnya.
3. Data kepuasan pelanggan disebarluaskan kepada semua departemen secara rutin.
4. Ada pertemuan antar departemen setidaknya sekali setiap tiga bulan untuk
mendiskusikan trend dan perkembangan pasar.

10
3.2 Strategi Mengidentifikasi Peluang Pemasaran
3.2.1 Metode Analisis Dalam Mengidentifikasi Peluang Pemasaran
1. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Analisis ini melibatkan evaluasi internal perusahaan terhadap kekuatan dan
kelemahan, serta evaluasi eksternal terhadap peluang dan ancaman di pasar. Analisis
SWOT membantu mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan berdasarkan
kekuatan perusahaan dan situasi pasar yang ada.

2. Analisis PESTEL (Political, Economic, Socio-cultural, Technological, Environmental,


Legal)
Analisis ini menganalisis faktor-faktor makro lingkungan bisnis yang dapat
memengaruhi peluang pemasaran. Melalui pemahaman mendalam terhadap
faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang yang muncul dari
perubahan dalam lingkungan eksternal.

11
3. Analisis Tren Pasar
Melacak tren dan perubahan dalam perilaku konsumen, teknologi, regulasi, dan tren
industri. Mengidentifikasi tren-tren ini dapat membantu perusahaan mengantisipasi
peluang pemasaran yang berkaitan dengan perubahan dalam preferensi konsumen
atau perkembangan teknologi.
4. Analisis Analitik Data
Memanfaatkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi
pola perilaku konsumen, tren penjualan, dan preferensi pasar. Analisis ini dapat
membantu mengidentifikasi peluang pemasaran berdasarkan data yang akurat dan
faktual.
5. Analisis Persaingan
Menganalisis strategi dan kinerja pesaing dalam pasar. Melalui analisis ini,
perusahaan dapat mengidentifikasi celah dalam pasar yang belum dimanfaatkan oleh
pesaing dan mengambil peluang untuk memasuki pasar tersebut.

3.2.2 Segmentasi Pasar


Strategi Mengidentifikasi Peluang Pemasaran melalui Segmentasi Pasar adalah
pendekatan yang fokus pada pemecahan pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan
lebih terfokus. Dalam strategi ini, pasar dipecah menjadi kelompok-kelompok yang memiliki
karakteristik, kebutuhan, atau perilaku serupa. Hal ini membantu perusahaan untuk lebih
memahami pelanggan mereka dan mengidentifikasi peluang yang mungkin terlewatkan.
Dengan menerapkan strategi segmentasi pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi
segmen-segmen tertentu yang memiliki potensi pertumbuhan dan memahami kebutuhan

12
khusus dari setiap segmen tersebut. Ini memungkinkan perusahaan untuk merancang produk,
layanan, dan kampanye pemasaran yang lebih sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
pelanggan.

3.3 Pendekatan Terhadap Pelanggan dalam Orientasi Pemasaran


3.3.1 Pemahaman Pelanggan
Pemahaman pelanggan adalah kemampuan untuk memahami kebutuhan,
preferensi, dan harapan pelanggan dengan tujuan untuk memberikan produk, layanan,
atau pengalaman yang lebih relevan dan memuaskan.

Pemahaman pelanggan menjadi komponen yang sangat penting, yaitu.


a. Personalisasi Produk dan Layanan
Dengan memahami pelanggan secara mendalam, merek dapat menyesuaikan produk
dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu/pelanggan. Ini
membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas.
b. Pengambilan Keputusan yang Diberdayakan
Pemahaman pelanggan yang baik memberi wawasan yang diperlukan untuk
mengambil keputusan strategis yang lebih baik, seperti pengembangan produk baru,
penetapan harga yang tepat, dan targeting pasar yang lebih efektif.
c. Pengembangan Produk yang Lebih Baik
Dengan tahu apa yang diinginkan dan diperlukan oleh pelanggan, dapat
mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan pasar dan lebih mungkin sukses di
pasaran.
d. Komunikasi yang Lebih Efektif
Pemahaman pelanggan membantu dalam merumuskan pesan pemasaran yang lebih
relevan dan berbicara langsung dengan kekhawatiran dan aspirasi pelanggan.
e. Peningkatan Loyalitas Pelanggan
Memahami pelanggan membantu Anda menciptakan hubungan yang lebih kuat dan
berkelanjutan dengan mereka, sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan dan
mengurangi tingkat pergantian.

13
Pemahaman Pelanggan dapat dicapai dengan menggunakan beberapa cara,
seperti :
a. Penelitian Mendalam
Lakukan penelitian pasar menyeluruh untuk memahami tren, preferensi, dan
kebutuhan pelanggan. Ini melibatkan analisis data pasar, riset kompetitor, dan survei
pasar.
b. Analisis Data Pelanggan
Gunakan data pelanggan yang Anda miliki untuk mengidentifikasi pola perilaku,
preferensi, dan tren. Analisis ini memberikan wawasan yang berharga tentang
bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk Anda.
c. Wawancara dan Survei
Melakukan wawancara langsung dengan pelanggan atau mengirim survei untuk
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang pandangan mereka, masalah yang
mereka hadapi, dan harapan mereka.
d. Pantauan Media Sosial
Pantau percakapan pelanggan di platform media sosial untuk mendapatkan wawasan
tentang sentimen dan umpan balik mereka terhadap produk atau layanan Anda.
e. Membuat Persona Pelanggan
Membuat profil fiktif yang menggambarkan karakteristik, tujuan, dan tantangan
pelanggan ideal. Ini membantu dalam memvisualisasikan audiens target Anda.

Pemahaman pelanggan adalah proses yang terus berlanjut. Dengan tetap


terhubung dengan pelanggan maka dapat terus memantau perubahan dalam kebutuhan
dan preferensi mereka, sebuah merek dapat mempertahankan daya saing dan terus
memberikan nilai yang luar biasa.

3.3.2 Membangun Hubungan jangka Panjang dengan Pelanggan


Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah aspek krusial
dalam menjaga kesuksesan dan pertumbuhan bisnis. Hubungan yang kuat dan
berkelanjutan dengan pelanggan dapat membantu dalam meningkatkan loyalitas,
meningkatkan retensi, dan mendapatkan rekomendasi dari pelanggan yang puas.
Membangun hubungan dengan pelanggan menjadi hal yang penting karena
menyangkut dengan loyalitas pelanggan terhadap sebuah brand. Dengan menerapkan
loyalitas dan retensi maka pelanggan yang merasa dihargai dan dilayani dengan baik

14
cenderung tetap setia dan melanjutkan transaksi dengan perusahaan Anda,
mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru. Pelanggan yang puas cenderung
memberikan rekomendasi positif kepada teman dan keluarga. Rekomendasi dari
mulut ke mulut memiliki dampak besar terhadap citra merek. Terjalinnya hubungan
yang kuat dengan pelanggan dapat menghasilkan pendapatan berkelanjutan melalui
pembelian berulang dan peningkatan penjualan lintas produk atau layanan.
Beberapa startegi diperlukan untuk membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggan, antara lain.
a. Komunikasi yang Efektif
Berkomunikasi secara teratur dengan pelanggan melalui berbagai saluran
seperti email, media sosial, dan telepon. Dengarkan kebutuhan mereka dan
jawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.
b. Pelayanan Pelanggan yang Luar Biasa
Layanan pelanggan menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Sediakan
layanan pelanggan yang responsif, ramah, dan empatik. Setiap keluhan atau
masalah harus ditanggapin dengan segera untuk memperlihatkan kepeduluan
merek terhadap pelanggan.
c. Personalisasi
Kenali pelanggan sebagai individu yang unik. Berbeda annatar satu dengan
yang lain. Gunakan data yang dikumpulkan untuk menyesuaikan komunikasi
dan penawaran.
d. Program Loyalitas dan Penghargaan
Tawarkan program loyalitas yang memberikan insentif bagi pelanggan setia,
seperti diskon eksklusif, hadiah, atau akses ke produk baru.
e. Menerima Umpan Balik
Minta umpan balik atau feedback dari pelanggan secara teratur dan terapkan
perbaikan berdasarkan saran mereka. Hal Ini bisa menunjukkan bahwa sebuah
merek menghargai pendapat mereka.

15
3.4 Tantangan dalam Mengadopsi Orientasi Pemasaran
Orientasi pemasaran telah menjadi konsep yang semakin penting dalam dunia bisnis
yang terus berubah. Meskipun memiliki potensi yang besar untuk membantu perusahaan
meraih kesuksesan dan keunggulan kompetitif, mengadopsi orientasi pemasaran juga
melibatkan berbagai tantangan yang perlu diatasi.

a. Perubahan Budaya Perusahaan


Mengadopsi orientasi pemasaran seringkali memerlukan perubahan dalam budaya
perusahaan. Beralih dari pendekatan produk-berpusat ke pelanggan-berpusat
memerlukan perubahan dalam cara berpikir dan cara beroperasi. Tantangan ini dapat
mencakup resistensi dari karyawan yang terbiasa dengan cara lama dan kesulitan
dalam mengubah norma dan nilai-nilai yang ada.
b. Pengumpulan dan Analisis Data
Orientasi pemasaran bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang pelanggan
dan pasar. Namun, pengumpulan dan analisis data yang tepat seringkali menjadi
tantangan. Data yang tidak akurat atau tidak relevan dapat mengarah pada keputusan
yang salah.
c. Penerapan yang Konsisten
Konsistensi dalam menerapkan orientasi pemasaran seringkali sulit dijaga di seluruh
organisasi. Berbagai departemen atau cabang perusahaan mungkin memiliki
interpretasi yang berbeda tentang bagaimana orientasi ini seharusnya diterapkan.
d. Beradaptasi dengan Perubahan Pasar
Pasca-pandemi atau dalam perubahan pasar yang cepat, orientasi pemasaran juga
harus dapat beradaptasi dengan cepat. Tantangan ini memerlukan respons yang cepat
dan kemampuan untuk membaca perubahan tren konsumen dengan akurat.

3.5 Contoh Peluang Pemasaran MCD x NewJeans


3.5.1 Keunggulan yang dimiliki oleh McDonald’s
1. Global Presence: McDonald’s memiliki gerai yang sangat luas dan tersebar di
berbagai negara di seluruh dunia.
2. Merek Yang Ikonik: McDonald’s memakai logo yang sangat unik yaitu
“Golden Arches”.
3. Menu yang Diversifikasi: McDonald’s memiliki menu yang sangat beragam
mulai dari burger klasik hingga menu variasi dengan produk lokal.

16
4. Efisiensi Operasional: McDonald’s memakai sistem “Speedee Service
System”.
5. Inovasi Terus-Menerus: McDonald’s terus berinovasi dalam menciptakan
menu baru, kampanye pemasaran yang kreatif, dan pengalaman pelanggan
yang unik. Inovasi ini membantu McDonald’s tetap relevan di pasar yang
berubah dan terus memikat pelanggan dengan produk dan layanan terbaru.
6. Fokus pada Kualitas dan Keamanan: McDonald’s memberikan pelayanan
khusus pada kualitas dan keamanan produknya.

3.5.2 Strategi McDonald’s x NewJeans


1. Kolaborasi Product: McDonald’s mampu membaca pasar dunia, ketika dunia
memberikan perhatian khusus terhadap “K-Pop” McDonald’s mampu
mengikuti trend dengan menghadirkan “K-meals” yang menggabungkan
menu favorit mereka dalam satu paket yang spesial dan terbatas, menu
makanan tersebut semakin menambah nilainya ketika paket itu dikolaborasi
dengan Girl Group “NewJeans” dan ditambahkan merchandise seperti
photocard pada setiap paket.
2. Challenge yang Menarik: Strategi kampanye di media sosial yang digunakan
oleh McD memanfaatkan gambar dan video visual yang menarik untuk
menampilkan produk khusus beserta merchandise eksklusif dari NewJeans.
3. Teaser Kolaborasi: McDonald’s Korea menampilkan teaser dengan
NewJeans adalah langkah yang menarik perhatian penggemar dan pelanggan
mereka dengan merilis teaser yang singkat dan misterius, serta Strategi yang
digunakan adalah dengan menggunakan Teks singkat yang merangsang
pikiran, seperti “Coming Soon”, “Something Exciting is On The Way”, atau
“Stay tuned for The Big reveal.

3.5.3 Manfaat Kolaborasi McDonald’s x NewJeans


1. Meningkatkan Efek Word-of-mouth dan Berbagi di Media Sosial.
2. Penguatan Citra Merek dan Reputasi Positif.
3. Memperluas Basis Penggemar dan Loyalitas Pelanggan.
4. Peningkatan Kesadaran Merek.
5. Meningkatkan Keterlibatan dan Interaksi dengan Penggemar.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kunci keberhasilan perusahaan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan pelanggan yang berkembang serta dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan
pelanggan yang belum terpenuhi, atau memberikan nilai tambah yang lebih baik daripada
yang ditawarkan oleh pesaing.
Hubungan antara orientasi perusahaan dan peluang pemasaran didasarkan pada fokus
dan pendekatan bisnis yang diadopsi oleh perusahaan terhadap pasar dan pelanggan.
Peluang pemasaran muncul ketika perusahaan mampu mengidentifikasi segmen pasar yang
memiliki kebutuhan atau keinginan yang belum terpenuhi. Secara keseluruhan, orientasi
perusahaan yang berfokus pada pelanggan membantu perusahaan lebih peka terhadap
perubahan pasar dan permintaan pelanggan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Marliani, L. (2019). Definisi Administrasi Dalam Berbagai Sudut Pandang. Dinamika: Jurnal
Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(4), 17-21.
Uncles, M. 2000. Market Orientation. Australian Journal Management, Vol.25, No.2.
Octavia, Ade. 2012. Faktor-faktor Pendorong Terbentuknya Orientasi Pasar Ekspor Batik
Jambi. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.1, No.2.
Cravens, D.W., & Piercy, N.F. 2013. Strategic Marketing. Singapore: McGraw-Hill
Companies.
Kohli, A.K., & Jaworski, B.J. 1990. Market Orientation: The Construct, Research
Propositions and Management Implications. Journal of Marketing.
Narver, J., & Slater, S. 1990. The Effect of a Market Orientation on Business Profitability.
Journal of Marketing, Vol.54.
Tjiptono, F., Chandra, G., dan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI.
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.
Kotler, Philip. 1972. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian.
Prentice-Hall.
Day, George S. 1999. Strategi Berbasis Pasar: Proses untuk Menciptakan Nilai. Free Press.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2018. Manajemen pemasaran. Marketing
Management. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
bithourproduction.com. (2023, 27 juli). 6 Strategi Rahasia Yang Digunakan MCD X New
Jeans Yang Bikin Orang Rela Ngantri. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2023, dari
https://bithourproduction.com/blog/3-strategi-rahasia-mcd-x-new-jeans/

19

Anda mungkin juga menyukai