Anda di halaman 1dari 17

LCC DAN PERBANYAKAN Mucuna bracteate

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MENAGEMEN PRODUKSI

OLEH
BENNY M.SITUMORANG (173305010006)
FAOZARO LASE (173305010014)
RIZKY P. PURBA (173305010023)
TWENTY JUNI F.NABABAN (173305010028)

FAKULTAS AGRO TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2019
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama TUHAN YANG MAHA ESA yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tentang makalah perbanyakan LCC (Legum Cover Crop).
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang perbanyakan LCC (Legum
Cover Crop) ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 19 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 4
BAB 2 PEMBAHASAN …………………………………………………………. 5
1.1.Pengertian Legume Cover Crop (LCC)……………………………………...5
1.2.Jenis LCC yang biasa ditanam untuk perkebunan………………………… 5
1.1.3.Jenis LCC lain……………………………………………………………….5
1.1.4.SISTEM PERBANYAKAN LCC………………………………………….. 6

PERBANYAKAN MUCUNA BRACTEATA…………………………………... 11

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………
A. Kesimpulan …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Tanaman Penutup Tanah yang juga dikenal dengan Legum Cover Crop ( LCC )
adalah tanaman yang khusus ditanam untuk memperbaiki struktur tanah yaitu dengan
memperbaiki sifat fisika dan sifat kimia tanah sehingga dapat mengembalikan
kesuburan tanah. Hal ini dapat tejadi karena tanaman ini mengadakan simbiosis
dengan bakteri pengikat Nitrogen, sehingga ketersediaaan nitrogen dalam tanah
menjadi meningkat. Jadi, tanaman ini ditanam dengan tujuan memperbaiki struktur
tanah agar kesuburannya kembali meningkat sehingga siap untuk ditanamai kembali
dengan tanaman utama. Mengingat tujuan penanaman LCC adalah memperbaiki
struktur tanah agar dapat ditanami kembali
Pada proses penanam awal kelapa sawit seteleh dilakukan persiapan lahan dan
penanaman bibit kelapa sawit. Maka yang harus diperhatikan selanjutnya yaitu
penanaman tanaman penutup tanah atau sering juga disebut LCC ( Legumus Cover
Crop ).
Tanaman penutup juga meminimalkan kerugian pencucian hara dan mengurangi
kompetisi dari gulma berbahaya. Ketika memilih tanaman penutup tanah, preferensi
selalu diberikan kepada kacang-kacangan karena mereka memperbaiki nitrogen dan
membuatnya tersedia untuk tanaman utama (Hartley, 1977).

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu pengertian LCC?
2.Apa-apa Jenis-jenis LCC?
3.Bagaimana cara perbanyakan LCC ?
4.Apa itu Mucuna Bracteata dan bagaimana cara perbanyakannya?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mempelajari tentang Legume Cover Crops (LCC)
2. Untuk mempelajari tentang Mucuna bracteate
3. Untuk menyelesaikan Tugas dari mata kuliah Manajemen Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Legume Cover Crop (LCC)
Aplikasi LCC merupakan cara yang tepat untuk optimalisasi potensi
lahan dan keramahan lingkungan .Penanaman LCC mampu memperbaiki
kesuburan tanah,menekan pertumbuhan gulma di areal penanaman,
meningkatkan ketersediaan karbon dan nitrogen dalam tanah, serta
mengurangi laju erosi.
Ada beberapa jenis LCC yang paling popular untuk dibudidayakan mudah
diperbanyak (biji, stek), perakaran dangkal, pertumbuhan cepat daun banyak,
tahan : pangkas, kering, naungan, OPT,mudah diatur-tidak membelit, tidak
berduri, menyuburkan tanah
A. Jenis LCC yang biasa ditanam untuk perkebunan :
1. Calopogonium Caeruleum (CC)
Persentase kecambah atau daya tumbuh agak rendah, sekitar 25 – 30%
saja. Pertumbuhan pada awalnya lamban. Daunnya keras dan tebal,
bewarna hijau tua. Tahan kondisi ternaung dan kebal dari serangan hama
daun. Tidak tahan banjir, jika banjir tersebut tidak surut dalam 8 s/d 10
hari.

2. Calopogonium Mucunaides (CM)


Alternatif yang lebih murah dibandingkan Calopogonium Caeruleum.
Daya tumbuh sekitar 60%. Tidak tahan kondisi ternaung dan banjir yang
panjang. Mudah terserang oleh hama daun. Tumbuh dan berkembang
cepat jika kondisi tanah cukup subur. Batang daunnya bewarna hijau.

3. Pueraria  Javanica (PJ)


Berkecambah dan tumbuh dengan cepat, tapi tidak tahan kondisi naungan
dan banjir yang panjang. Mudah terserang oleh hama daun. Daunnya
bewarna hijau muda, terasa agak lembut dan mempunyai bulu daun yang
banyak. Daya tumbuh sekitar 60 - 70% untuk stok yang baik, batang
daunnya bewarna ungu.

B. Jenis LCC lain


1. Centrosema  Pubescens (CP)
Tumbuh dengan semak dan lilitannya kuat dapat mencekik gulma lain.
Kalau tumbuh dekat kelapa sawwit cepat melilit pohon tersebut. Mudah
terserang hama penyakit, dan tidak tahan kondisi ternaung atau banjir
yang panjang.
2. Desmodium Ovalifolium (DO) 
Jenis kacangan khusus untuk kebun kelapa sawit. Tidak cucuk untuk
kebun karet karena DO ini tempat sembunyi/ rumah alternatif /imang bagi
jamur penyakit pink ( corticium salmonicolor ). Tumbuh sebagai
hamparan karpet pada jalur jalan kelapa sawit dan menekan pertumbuhan
gulma lain.

3. Mucuna Cochinchinensis (MC)


Bijinya agak besar dan tidak tahan penyimpanan lama. Ciri khasnya yaitu
bisa tumbuh cepat sekali. Daunnya besar . ditanam khusus untuk :
 Menutup dengan cepat permukaan tanah yang mudah longsor,seperti
pinggir jalan dan pinggir teras yang dibuat pada medan yang curam.
 Menutup dengan cepat batang pohon sawit bekas ( replanting atau
tanam ulang ) atau sisa kayu hutan yang tidak terbakar supaya supaya
dapat mengurangi serangan kumbang Oryctes rhinoceros dan hama
batang yang sejenis.
 Menutup dengan cepat permukaan tanah yang bersih supaya tidak
sempat tumbuh gulma.
 Menutup gulma yang ada sehingga tertekan pertumbuhan gulma
tersebut.
Tempo hidupnya hanya 6 s/d 8 bulan saja. Setelah itu bekas daunnya
menutup permukaan tanah dengan lapisan yangtebal, jadi menambah
bahan organis (much) atau humus kepada tanah tersebut.

C. SISTEM PERBANYAKAN LCC


Setelah kacangan diberi perlakuan, diinokulasi dan dicampur dengan pupuk,
kacangan siap untuk ditanam di lapangan secara manual (pakai tangan) atau
mekanis (pakai tractor yang dilengkapi alat penabur = simple seed drill
tractor).
1. SISTEM LARIKAN/JALUR (STRIP CROPPING)
Untuk mempermudah penempatan biji kacangan di lapangan maka
sebelum ditanam agar dibuat larikan.
a. Alternatif Pertama :
 Campuran kacangan (kecuali Mucuna bracteata) ditanam
dalam larikan, yaitu 5 baris larikan diantara barisan tanaman
(jarak antar baris = 1,5 m) dan 1 baris larikan pada barisan
tanaman (jarak dari titik tanam = 2,0 m).
 Kacangan Mucuna bracteta (MB) ditanam pada gawangan mati
disisi jalur rumpukan kayu dengan cara pocket dan tugal. Jarak
tanam antara kacangan dibuat 5 m dan setiap pocket diberi 3-4
biji kacangan MB.
b. Alternatif Dua :
 Campuran kacangan ditanam dalam larikan, yaitu 3 baris
larikan diantara barisan tanaman (jarak antar baris = 2,3 m) dan
3 baris larikan diantara 2 tanaman (jarak antar baris = 2,3 m)
dengan posisi saling tegak lurus (sudut 90O).
 Penanaman kacangan di gawangan hidup maupun gawangan
mati diperlakukan sama, dengan catatan pembuatan jalan pikul
dilakukan setelah kacangan tumbuh merata menutupi areal,
yaitu saat TBM-1.
c. Alternatif Tiga :
 Campuran kacangan (kecuali Mucuna bracteata) ditanam
dalam larikan, yaitu 2 baris larikan diantara barisan tanaman
(jarak antar baris = 3,0 m) dan 1 baris larikan pada barisan
tanaman (jarak dari titik tanam = 2,0 m).
 Kacangan Mucuna bracteta (MB) ditanam pada gawangan mati
disisi jalur rumpukan kayu dengan cara pocket dan tugal. Jarak
tanam antara kacangan dibuat 5 m dan setiap pocket diberi 3-4
biji kacangan MB.
d. Alternatif Empat :
 Campuran kacangan (PJ+CM) ditanam dalam larikan, yaitu 2
baris larikan diantara barisan tanaman (jarak antar baris = 3,0
m) dan 1 baris larikan pada barisan tanaman (jarak dari titik
tanam = 2,0 m).
 Penanaman kacangan di gawangan hidup maupun gawangan
mati diperlakukan sama.
e. Alternatif Lima :
 Campuran kacangan (PJ+CM) ditanam dalam larikan, yaitu 2
baris larikan diantara barisan tanaman (jarak antar baris = 2,8
m).
 Kacangan CC ditanam dalam larikan, yaitu 1 baris larikan
diantara barisan tanaman (jarak = 3,95 m dari barisan tanaman)
dan 2 baris larikan diantara 2 tanaman (jarak dari titik tanam =
3,5 m).
2. SISTEM TUGAL (POCKET CROPPING)
Pemakaian sistem tugal (pocket cropping) dilakukan apabila target waktu
penanaman kacangan cukup pendek, tenaga kerja kurang dan
menginginkan biaya penanaman yang lebih murah. Cara penanaman
kacangan sama seperti sistem larikan hanya saja campuran kacangan
ditanam pada lubang yang dibuat dengan tugal, yaitu :
o Jarak antar lubang tugal dibuat per 2 m.
o Ukuran lubang tugal : dalam = 5,0-7,0 cm dan diameter = 7,0 cm
o Setelah campuran kacangan ditanam, lubang ditutup kembali dan agak
dipadatkan.
3. SISTEM SEBAR (BROADCAST CROPPING)
Sistem penanaman kacangan dengan disebar (broadcast) tidak dianjurkan.
Namun dalam kondisi darurat dapat dilakukan dan selanjutnya tidak
menjadi kebiasaan. Kondisi darurat yang dimaksud seperti :
o Areal belum dipancang tetapi harus segera ditanami.
o Antara pembukaan lahan dengan penanaman kelapa sawit terjadi
tenggang waktu yang cukup lama karena keterbatasan bibit. Sehingga
agar areal yang sudah di LC tidak ditumbuhi gulma maka harus
ditanam kacangan tanpa dibuat pancang tanam.

4. SISTEM STEK
Sistem penanaman kacangan dengan stek biasanya memgunakan
Calopogonium caeruleum (CC) dan Mucuna bracteata (MB).
Pembangunan kacangan CC dan MB dengan biji sudah jarang dilakukan
karena biaya yang cukup tinggi (harga kacangan cukup
mahal).Keuntungan pembangunan kacangan dengan menggunakan stek
CC dan MB adalah sebagai berikut :
o Biaya pembelian kacangan dan pemeliharaan cenderung lebih rendah
dibandingkan dengan kacangan jenis lain.
o Menghindari kematian kacangan yang berlebihan.
o Lebih cepat tumbuh
o Lebih tahan terhadap serangan hama.

Cara menanam kacangan yang berasal dari stek adalah sebagai berikut :
1) Penanaman dilakukan menjelang musim hujan.
2) Sebelum stek dipindahkan ke lapangan, dilakukan pemutaran kantong
plastik bibit CC atau MB 1 (satu) minggu sebelum tanam.

Perbanyakan Calopogonium caeruleum


Cara pembiakan kacangan CC dengan stek
a) Stek diambil dari ruas CC yang berakar (tidak terlampau muda
atau tua, berwarna hijau kecoklatan). Bagian yang berakar tersebut
dicelupkan ke dalam hormon perangsang pertumbuhan akar
(misalnya Rootone-F 0,1 – 0,2 %).
b) Stek ditanam di kantong plastik yang berlubang bagian tepinya
(ukuran 10 cm x 8 cm x 0,1 mm) hingga berumur ± 1,5-2,0 bulan.
c) Sebagai media dipakai top soil yang bebas dari kotoran.
d) Kantong plastik disusun dalam bedengan khusus yang diberi
naungan.
e) Penyiraman dilaksanakan setiap pagi dan sore.
f) Untuk mempercepat pertumbuhan dapat disemprot dengan pupuk
majemuk atau urea setiap 2 (dua) minggu sekali.
Perbanyakan Mucuna bracteata
Selain kacangan Calopogonium caeruleum, jenis kacangan Mucuna
bracteata dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cara stek.
Mengingat Mucuna bracteata hanya dapat berbuah pada kondisi yang
sesuai, maka perbanyakan secara stek banyak
direkomendasikan.Penyetekan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Persiapkan polybag ukuran 12,7 x 17,7 cm, kemudian diisi dengan
tanah top soil yang telah dicampur dengan Rock Phosphate (400 gr
RP dalam 100 kg tanah).
b) Siram tanah di polybag sampai lembab (jangan terlalu becek),
kemudian susun polybag dengan rapi
c) Ambil stek Mucuna bracteata dari lapangan (1-2 ruas/stek),
kemudian rendam pangkal ruas (bukan semuanya) dalam larutan
0,2 % Rootone F selama 10 menit, kemudian stek tersebut ditanam
dalam polybag.
d) Polybag yang telah ditanami stek kemudian diberi sungkup dengan
kantong plastik dan diberi naungan. Usahakan tidak ada udara
keluar dari sungkupan tersebut dan biarkan selama 1 minggu.
e) Setelah 1 minggu kemudian sungkupan dibuka, dan setelah dibuka,
stek Mucuna bracteata dalam polybag dipelihara secara rutin
seperti penyiraman, pemupukan melalui daun dengan
Greenzit/Bayfolan dan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh.
Mengingat penelitian secara mendetail yang mempelajari efek negatif
dari Mucuna bracteata seperti kemungkinan adalanya zat allelopati,
persaingan dengan tanaman utama (mengingat perakaran yang dalam)
masih berlanjut, maka Mucuna bracteata hanya ditanam dengan tujuan
untuk menutup batang-batang kelapa sawit tua atau bekas tumbangan.
Mucuna bracteata akan lebih efektif dibanding Mucuna cochinensis,
mengingat umur Mucuna bracteata lebih lama.

5. Cara Manual
Di dalam larikan kacangan, penyiangan dilakukan dengan cara mencabuti
dengan tangan atau cangkul kecil. Sedangkan di luar/bagian tepi di kanan
kiri larikan digaruk dengan menggunakan cangkul selebar ± 45 cm. Rotasi
penyiangan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai kacangan menutup
sempurna.
Norma kerja pemeliharaan kacangan secara keseluruhan adalah sebagai
berikut
Bulan I : 2 rotasi, dengan rotasi I : 3 HK dan rotasi II : 4 HK
Bulan II : 2 rotasi, dengan rotasi I : 4 HK dan rotasi II : 4 HK
BulanIII : 1 x rotasi sebesar : 6 HK
Bulan IV : 1 x rotasi sebesar : 5 HK
Bulan V : 1 x rotasi sebesar : 4 HK
Bulan VI : 1 x rotasi sebesar : 3 HK
6. Cara Kimiawi
Penyiangan diantara larikan, dilakukan dengan penyemprotan herbisida :
 Untuk gulma lalang dengan menggunakan Round Up atau sejenisnya
yang memakai bahan aktip sestemik seperti glifosat dengan dosis 1,5 –
2,0 lt /Ha blanket, dengan rotasi 3 bulan sekali.
 Paracol (paraquat + diuron) dosis 1,5–2,0 lt/ha blanket. Rotasi
penyemprotan dilakukan 2,5–3,0 bulan sekali sampai pertumbuhan
kacangan bergabung (menutup).
Khusus gulma Mikania sp (bila secara manual 4 bulan pertama belum
tuntas) lebih baik disemprot dengan 2.4 D Amine dengan konsentrasi
larutan 1 % (0,5 lt/ha/rotasi).

2.2. Mucuna Bracteata (MB)

Mucuna Bracteata berasal dari India. Kacangan MB ini tahan terhadap


kekeringan dan naungan. Kapasitas Fiksasi nitrogen MB ini tinggi. Dia tumbuh
sangat cepat dan menutup lahan sangat cepat, karena itu dia menekan
pertumbuhan gulma-gulma lainnya. MB sebagai kacang-kacangan akan
menyediakan mulsa organic yang tebal yang mana dapat membantu untuk
mengurangi pupuk yang hilang mengalir, karena hujan deras. Lapisan tebal dari
sampah daunnya juga akan membantu untuk mengurangi erosi tanah sehingga
kondisi tanah tidak akan memburuk dari waktu ke waktu.

Kondisi hara tanah akan meningkat dari waktu ke waktu dengan semakin
banyaknya bahan organic yang disuplai kedalam tanah oleh MB. Lapisa mulsa
(dari daun MB yang mati) dan bahan-bahan organic (dari pembusukan daun) yang
ada didalam tanah juga akan membantu menahan air dan nutrisi didalam lahan
(bertindak seperti spons). Sebagai tambahan, MB sebagai Kacangan akan terus-
menerus menghasilkan unsur Nitrogen (N) untuk kelapa sawit melalui
pencampurannya dengan rhizobium pada akar tanaman.

Bahan organic dengan jumlah yang besar yang disupplai ke dalam tanah akan
meningkatkan kondisi tanah dari waktu ke waktu. Ini akan meningkatkan
Kapasitas Tukar Kation (KTK) dalam tanah. Ini artinya kapasitas menyimpan
nutrisi didalam tanah akan lebih baik.

Sifat akar yang dalam dari Mucuna Bracteata akan membantu untuk
mengumpulkan nutrisi dan kelembaban di dalam tanah. Mucuna bracteata
merupakan tanaman kacangan merambat yang tahan lama yang umum digunakan
pada perkebunan karet dan kelapa sawit usia muda di Asia.
Keuntungannya:

 Mudah ditanam dan pertumbuhannya cepat.Naungan yang baik dan


toleransi terhadap kekeringan yang tinggi
 Produksi biosmass yang bagus Good biomass production
 Kapasitas fiksasi nitrogen yang tinggi High nitrogen fixing capacity
 Toleransi yang tinggi terhadap hama dan penyakit
 Sangat cocok untuk mengkontrol erosi tanah.
 Probable allelopathic property
 Sangat mudah dipergunakan dengan sedikit tenaga kerja

A. PERBANYAKAN MUCUNA BRACTEATA SECARA VEGETATIF


Perbanyakan bibit secara vegetatif dilakukan dengan stek batang dengan cara
sebagai berikut :
 Pilih batang  yang sehat terdiri dari 4 ruas dari pucuk. Tiap stek terdiri
dari 1 ruas. Pengambilan stek dimulai dari ruas ke 4 dari pucuk. Ambil
stek sebanyak-banyaknya dan hindari pengambilan stek dari batang yang
tua. Panjang stek adalah 20 – 25 cm. Tinggalkan batang sepanjang 2
sampai 3 cm di atas bakal tunas.
 Kurangi luas permukaan daun dengan cara memotong setengah bagian
daun dari ujung.
 Masukkan potongan stek kedalam air untuk menghilangkan getahnya.
 Sebelum ditanam di polibag, stek terlebih dahulu direndam dalam
hormon pertumbuhan akar (Rootone F).
 Stek ditanam pada baby polibag dengan media tanam campuran 2 bagian
tanah dan 1 bagian pasir selama 8 minggu.
 Penyiraman stek dilakukan 2 kali satu hari yaitu pada pagi hari dan sore
hari.
 Baby polibag diberi naungan dengan 70 % naungan pada 4 minggu
pertama dan pada 4 minggu berikutnya naungan dikurangi sampai
menjadi 50 %.8  (delapan) minggu setelah penyetekan tanaman siap di
tanam di lapangan.
B. PERBANYAKAN MUCUNA BRACTEATA SECARA VEGETATIF
1. Pemilihan lokasi
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kacangan Mucuna bracteata hanya
mengeluarkan bunga dan menghasilkan biji jika ditanam di dataran tinggi >
1000 m dpl. n
Hasil penelitian PPKS pada 2 lokasi ketinggian yang berbeda menyimpulkan
bahwa semakin tinggi suatu areal dari permukaan laut maka keragaan bunga
dan biji juga semakin baik, namun kondisi yang paling ideal untuk kacangan
tersebut pada ketinggian 1500 m dpl. Ketinggian suatu areal dari permukaan
laut mempengaruhi komponen – komponen iklim lainnya, sehingga perlu
dipilih ketinggian yang mempunyai parameter iklim sesuai dengan syarat
pertumbuhan generatif Mucuna bracteata, yaitu : suhu minimum adalah 12oC
dan suhu maksimum 22oC, kelembapan udara 70 – 80%, lama penyinaran
matahari > 6,5 jam/hari, curah hujan 750 – 1500 mm/tahun dengan hari hujan
3 – 6 hari /bulan. Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas,
topografi yang datar juga menjadi suatu syarat utama yang dapat mendukung
lancarnya kegiatan produksi biji Mucuna bracteata ini.
a. Persiapan bibit
b. Persiapan lahan
c. Pembuatan lanjaran
d. Pemberian naungan
e. Pemupukan Kesuburan .
f. Perawatan tanaman
g. Panen dan pasca panen

C. Kelebihan Mucuna bracteata Dengan Tanaman kacangan Lainnya


Mucuna bracteata merupakan salah satu jenis penutup tanah yang merambat
dan bersifat tahunan, sudah ditanam secara luas sebagai tanaman penutup
tanah di perkebunan sawit di kerala, India Selatan. Keunggulan tanaman
penutup tanah ini adalah pertumbuhannya cepat, produksi biomassa tinggi,
tahan terhadap naungan, tahan terhadap kekeringan, menekan pertumbuhan
gulma, dan tidak di sukai ternak.
Penutup tanah Legume Cover Crops (LCC) yaitu campuran antara
Calopogonium mucunoides, Puerana phaseoloides dan Centrosema
pubescens dikenal sebagai penutup tanah yang tidak tahan naungan,
berdasarkan pengaruhnya terhadap kesuburan tanah ternyata kacangan
penutup tanah Mucuna bracteata memenuhi syarat sebagai penutup tanah
dalam LCC.
Tanaman ini penghasil bahan organik yang tinggi dan akan sangat bermanfaat
jika di tanam di daerah yang sering mengalami kekeringan dan pada areal
yang rendah kandungan organiknya.
Nilai nutrisi yang dihasilkan pada naungan sebanyak 8,7 ton dan di daerah
terbuka sebanyak 19,6 ton. Jumlah ini sama dengan 263kg dan 531kg
(NPKMg dengan 75-83% N).
Sedangkan Pueraria javanica hanya menghasilakan 4,8ton serasah yang
ekuivalen dengan 173kg (NPKMg).Kandungan karbon, total P, K tertukar dan
KTK dalam tanah yang ditumbuhi M. Mucuna bracteata meningkat sangat
tajam dibanding yang di tumbuhi gulma.
Penanaman tanaman penutup tanah(LCC) di perkebunan kelapa sawit beralih
dari LCC konvensional (P. javanica, C. caerulium, C. pubescens) ke LCC
yang relative baru yaitu Mucuna bracteata.
Keunggulan Mucuna bracteata dibandingkan dengan LCC konvensioanal
adalah :
 Produksi biomassa tinggi
 Tahan terhadap kekeringan dan naungan
 Tidak disukai ternak
 Cepat menutup tanah
 Dapat berkompetisi dengan gulma.
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Legume cover crop (LCC) adalah tanaman dari genus Leguminosa (buah berpolong/
kacangan). Menanam legume cover crop di perkebunan kelapa sawit adalah salah
satu tahapan pekerjaan yang penting dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Mucuna bracteata merupakan salah satu jenis penutup tanah yang merambat dan
bersifat tahunan, sudah ditanam secara luas sebagai tanaman penutup tanah di
perkebunan sawit di kerala, India Selatan. Keunggulan tanaman penutup tanah ini
adalah pertumbuhannya cepat, produksi biomassa tinggi, tahan terhadap naungan,
tahan terhadap kekeringan, menekan pertumbuhan gulma, dan tidak di sukai ternak.
DAFTAR PUSAKA

https://tangkaikayu.com/tanaman-penutup-tanah-kelapa-sawit/
https://fitriherdiyanti.wordpress.com/2013/09/22/legum-cover-crop-lcc/
https://www.researchgate.net/publication/316349699_Legume_Cover_Crop_di_Perk
ebunan_Kelapa_Sawit
https://sudonoahmad.com/2016/11/lcc-dan-jenis-jenisnya.html
https://puputwawan.wordpress.com/2011/06/25/legume-cover-crop-lcc/
http://ratuunggul.com/mucuna-bracteata-mb-2/
http://www.antakowisena.com/artikel/budidaya-mucuna-bracteata.html

Anda mungkin juga menyukai